Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari

Perkembangan seni tari di Indonesia menunjukkan ada progresifitas dan perkembangan yang signifikan. Salah satu tolok ukurnya adalah dengan munculnya tari kreasi yang kerap kali disebut dengan tari kreasi Nusantara.

Secara eksistensi tari ini merupakan jenis tarian baru yang koreografinya masih berpijak pada tarian tradisional Nusantara atau tarian yang sudah ada. Tari kreasi merupakan perkembangan dari kesenian tradional, kesenian rakyat, atau kesenian klasik, yang diberi sentuhan modern. Gerak-gerik, busana, dan ekspresi dalam tari kreasi memiliki kemungkinan eksplorasi yang lebih luwes dan luas.

Perkembangan itu lahir karena secara filosofis, tarian merupakan salah satu cabang kesenian yang menampilkan gerak yang indah, lahir dari tubuh yang bergerak, berirama dan berjiwa sesuai dengan maksud dan tujuan tari. Dalam perkembangannya hingga kini, seni tari dibedakan atas tari tradisi (tari tradisi kerakyatan dan tari tradisi keraton) dan tari kreasi.

Sejarah Kemunculan Tari Kreasi

Apabila menilik pada asal mula sejarahnya, tari kreasi merupakan kombinasi gerakan yang ingin membangun sebuah pernyataan baru dan memiliki kebebasan penuh dalam berekspresi. Ada yang sifatnya tidak terikat pada faktor yang sudah ada, dan ada juga yang sering dipakai sebagai eksperimen.

Apabila ditelisik labih dalam, pada mulanya, tari kreasi merupakan improvisasi dari tari rakyat dan tari klasik. Kemudian muncul tari kreasi baru karena adanya panduan gerak dari berbagai daerah atau dengan masuknya gerak tari dari negara lain. Tari kreasi baru ini dikembangkan dengan unsur tradisi yang ada dan iringan musik yang bervariasi.

Tari kreasi tidak hanya sekedar menampilkan gerak tubuh dan koreografi, namun juga ada ekspresi artistik yang bersifat individual. Selain itu ada penekanan pada sikap, ekspresi dan estetika pertunjukannya. Terbentuknya tari kreasi dipengaruhi gaya tari daerah lain atau negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya.

Advertising

Advertising

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemdikbud.go.id, tarian ini merupakan suatu tarian yang memadukan unsur tarian dan gambelan. Tergolong tari kreasi baru, diciptakan oleh I Ketut Marya pada tahun 1925. Tercipta ketika I Ketut Marya spontan menari saat diiringi gambelan kebyar

Tarian ini merupakan tarian tunggal oleh seorang laki lakiakan menari sambil menggunakan kipas (kepet) dan di iringi oleh suara gambelan . setelah itu penari akan menari sambil memaikan gambelan yang di sebut “terompong”. Selanjutnya penari akan kembali memainkan kipas untuk mengakhiri tariannya. Tarian ini terkenal karena memukau penontonnya.

2. Tari Oleg Tambulilingan

Jenis tari kreasi yang kedua adala Tari Oleg Tambulilingan. Tarian ini merupakan salah satu tradisi seni dari Bali. Dalamnya terdapat cerita cinta kasih yang bertutur tentang sepasang kumbang (jantan dan betina) yang sedang menjalin asmara di sebuah taman bunga.

Tari ini terlahir semenjak tahun 1952 sebagai buah karya dan inovasi seorang I Ketut Marya. Bersama Tari Kebyar Duduk yang juga lahir dari pencipta yang sama, Oleg Tamulilingan menjadi tonggak dan pelopor genre seni pertunjukan yang kini disebut seni kebyar.

Adapun istilah Oleg Tamulilingan sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Bali, oleg berarti goyang dan tamulilingan yang berarti kumbang. Sebuah tari berpasangan yang diperagakan oleh penari laki-laki dan perempuan sebagai kumbang jantan dan betina.

3. Tari Karonsih

Ragam tarian kreasi yang lain berasal dari Jawa Timur. Nama tarian tersebut adalah tari Karonsih. Secara bahasa kata Karonsih berasal dari Bahasa Jawa ‘kekaron atau sakloron tansah asih’ yang artinya keduanya saling mencintai. Melambangkan kisah asmara Dewi Sekartaji yang biasa disebut putri Galuh Candra Kirana dengan kekasihnya yang bernama Panji Asmara Bangun.

Tarian ini sering dipentaskan dalam beberapa acara ritual atau resepsi pernikahan. Diharapkan dengan adanya tarian Karonsih, maka percintaan kedua mempelai bagaikan cinta kasihnya Galuh Candra Kirana dengan Panji Asmara Bangun. Tarian ini mengisahkan kecintaan dan kerinduan Dewi Sekartaji saat ditinggal oleh Panji Asmara Bangun, suaminya.

4. Tari Mainang Pulo Kampu

Tari Mainang Pulo Kampu yang memiliki nama lain Tari Mak Inang Pulau Kampai yang menjadi salah satu tari tradisional dari Melayu. empa pada gerakan tari Mak Inang Pulau Kampai terbagi menjadi tiga yaitu rentak mak inang (sedang) atau 2/4. Tari ini bercirikan tenang namun dinamis.

Jumlah penari dalam tarian ini paling sedikitnya dua orang, yakni laki-laki dan perempuan. Tari Mak Inang Pulau Kampai menceritakan pertemuan antara bujang dan dara, perjalinan kasih mereka, hingga akhirnya pasangan itu melangsungkan pernikahan.

Demikianlah sejarah dan akar filosofi dari tari kreasi yang membudidaya di Indonesia. Bahkan, tari kreasi menjadi salah satu bidang lomba untuk siswa SMA dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang menjadi agenda rutin Kemdikbud setiap tahunnya.

Tyas Wening Senin, 12 April 2021 | 09:30 WIB

Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari

Apa bedanya tari tradisional dan tari kreasi modern? (Gambar oleh Agus Purwoko dari Pixabay)

Bobo.id - Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang berada di seluruh wilayah Indonesia.

Setiap suku bangsa ini memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, mulai dari lagu daerah, pakaian adat, upacara adat, rumah adat, hingga tarian daerah.

Bahkan setiap suku memiliki lebih dari satu kebudayaan yang berbeda, misalnya jenis tarian yang beragam.

Nah, tarian daerah ternyata dapat dibedakan menjadi tari tradisional dan tari kreasi baru.

Apa bedanya kedua jenis tarian ini, ya?

Yuk, ketahui kunci jawaban materi kelas 4, tema 8, subtema 2 berikut ini!

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Ragam Tarian di Indonesia: Tari Kreasi Daerah, Tari Kreasi Modern, dan Tari Kreasi Kontemporer


Page 2


Page 3

Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari

Gambar oleh Agus Purwoko dari Pixabay

Apa bedanya tari tradisional dan tari kreasi modern?

Bobo.id - Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang berada di seluruh wilayah Indonesia.

Setiap suku bangsa ini memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, mulai dari lagu daerah, pakaian adat, upacara adat, rumah adat, hingga tarian daerah.

Bahkan setiap suku memiliki lebih dari satu kebudayaan yang berbeda, misalnya jenis tarian yang beragam.

Nah, tarian daerah ternyata dapat dibedakan menjadi tari tradisional dan tari kreasi baru.

Apa bedanya kedua jenis tarian ini, ya?

Yuk, ketahui kunci jawaban materi kelas 4, tema 8, subtema 2 berikut ini!

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Ragam Tarian di Indonesia: Tari Kreasi Daerah, Tari Kreasi Modern, dan Tari Kreasi Kontemporer

Saat ini, apa saja bisa dilakukan demi melestarikan budaya Nusantara, salah satunya dengan memadukan kreasi tari dengan nilai-nilai kebudayaan, atau kita sebut juga dengan tari kreasi daerah. Secara definitif, tari kreasi daerah adalah suatu modifikasi dari sebuah ide dan gagasan yang disetujui oleh masyarakat sehingga menghasilkan perkembangan pada tari-tarian yang ada. 

Tari kreasi daerah tidak terikat oleh berbagai aturan dan dapat ditarikan secara bebas tanpa terikat oleh tatanan yang ada. Perkembangan tari daerah telah membawa perubahan pada tari kreasi daerah. Buat Sobat Stulit yang bingung dengan tari kreasi yuk kita bahas apa yang dimaksud dengan tari kreasi daerah dan pengertian tari kreasi daerah.

Pengertian Tari Kreasi Daerah

Tari kreasi daerah adalah tarian yang berasal dari daerah tertentu dan mengalami perubahan pada gerakan tariannya seiring dengan perkembangan zaman. Pada saat ini terdapat banyak gerakan dan koreografi yang dipadukan dengan tari daerah sehingga menghasilkan tari kreasi yang indah.

Meskipun mengalami perubahan gerakan pada tarian, tentu hal ini tidak menjadikan tari kreasi daerah menghilangkan unsur-unsur budaya. Hal ini menjadikan gerakan dan koreografi tari kreasi daerah dibuat dengan hati-hati. Fungsi tari kreasi daerah adalah murni sebagai hiburan.

Ciri-Ciri Tari Kreasi Daerah

Agar kamu dapat membedakan tari kreasi daerah dan tari tradisional kamu harus mengetahui ciri-ciri dari tari kreasi daerah. Adapun beberapa ciri-ciri dari tari kreasi daerah adalah sebagai berikut :

  1. Tari kreasi mengikuti perkembangan zaman
  2. Mengungkapkan ekspresi pribadi
  3. Diiringi dengan musik modern yang sesuai dengan gerakan tari
  4. Menampilkan kebebasan dalam membuat koreografi

Fungsi Tari Kreasi Daerah

Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari
Tari Kreasi Daerah Topeng Malangan (sumber: Wikimedia Commons)

Setelah membahas pengertian tari kreasi daerah dan ciri-cirinya, kali ini kita akan membahas apa saja fungsi tari kreasi daerah, yaitu diantaranya:

1. Menghibur Audiens

Tari kreasi daerah adalah tari yang memiliki fungsi sebagai hiburan yang dapat ditampilkan di berbagai acara. Penampilan dari adanya tari kreasi daerah adalah dapat menghibur masyarakat dan memperkenalkan tari-tarian dengan gaya yang lebih unik.

2. Menceritakan Kisah Budaya Tertentu 

Sama seperti tari tradisional pada umumnya, tari kreasi  daerah adalah tari yang menceritakan sebuah kisah budaya tertentu juga namun dengan penyesuaian zaman dan lebih modern juga.

Baca Juga:   Alat Musik Tradisional: Pengertian, Fungsi & Jenisnya

3. Menampilkan Hiburan Modern Tanpa Meninggalkan Unsur Budaya

Meski adanya eksplorasi dan kebebasan berekspresi dalam membuat tarian ini, tari kreasi daerah tetap tidak meninggalkan unsur budaya dari tari yang dikembangkan. Keunikan dari tari kreasi daerah  adalah bagaimana para penari membawakan sesuatu yang modern tanpa mengesampingkan makna dan budaya tari tersebut.

4. Melestarikan Budaya

Adanya pengembangan dari tari kreasi daerah telah membuat keunikan tersendiri dari modifikasi tari daerah yang dikembangkan. Tidak terkekang oleh zaman, tari kreasi daerah adalah tari yang berusaha memberikan nuansa baru sesuai dengan trend yang ada sehingga mampu memperkenalkan kepada audiens mengenai budaya yang ada. Secara tidak langsung hal ini menjadi salah satu cara melestarikan budaya. 

Unsur Tari Kreasi Daerah

Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari
(sumber: Pixabay)

Unsur-unsur tari kreasi daerah adalah bagian penting dalam membuat pengembangan gerakan koreografi. Berikut unsur-unsur dari tari kreasi daerah adalah sebagai berikut.

1. Tema Tarian

Tema menjadi unsur utama yang menjadi dasar bagaimana terbentuknya koreografi tari kreasi daerah. Tema pada sebuah tari kreasi daerah adalah hal yang melatarbelakangi pengembangan gerakan. Nantinya dalam eksplorasi tema maka gerakan akan selalu menyesuaikan dengan tema yang ingin diangkat.

2. Gerak

Gerak tari kreasi menjadi poin utama dalam mengungkapkan ekspresi dan eksplorasi gerakan. Gerakan tubuh harus sesuai dengan irama musik agar tidak merusak gerak tariannya.

Gerakan dari tari kreasi memiliki beberapa unsur yang perlu diperhatikan yakni wirasa (rasa), wirama (irama), dan wiraga (raga). Ketiga unsur ini menghasilkan gerak tari daerah yang selaras dan harmonis dalam membangun sebuah tarian. 

3. Properti

Kehadiran properti menjadi hal yang penting dalam menampilkan tari kreasi daerah agar dapat memasukkan suasana yang lebih dalam. Penggunaan properti tentunya harus disesuaikan dengan tema yang diangkat.

4. Makna

Meski mengalami perubahan dari tari tradisional kemudian dimodifikasi menjadi tari kreasi daerah hal ini tidak membuat tarian tersebut menghilangkan makna pada nilai dan makna pada sebuah tari. 

Pola Lantai Tari Kreasi Daerah

Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari
(sumber: Pixabay)

Hal yang harus diperhatikan dalam membuat gerak tari kreasi daerah adalah memperhatikan pola lantai yang ingin dibuat.  Terdapat dua pola lantai tari kreasi daerah paling utama, yaitu pola lantai garis lurus dan pola lantai garis melengkung, berikut penjelasan lebih lengkap dan gambar pola lantainya.

Baca Juga:   Apa Itu Kritik Seni Rupa? Kenali Pengertian & Jenisnya

1. Pola Lantai Garis Lurus (Vertikal/Horizontal)

Pola lantai tari kreasi daerah adalah salah satunya memakai pola garis lurus. Pola ini merupakan pola yang banyak ditemukan pada gerakan tari tradisional khususnya di Indonesia. Contoh tari tradisional yang menggunakan pola ini adalah tari Saman yang berasal dari Aceh menggunakan pola lantai lurus yang menggambarkan bagaimana pola hubungan antara manusia.

Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari
Macam macam pola lantai garis lurus (sumber: Youtube)

Jika pola horizontal menggambarkan hubungan antara manusia maka pola vertikal berusaha menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan. Pada tari Saman juga terdapat pola ini dengan menggunakan pujian pada untuk Tuhan.

2. Pola Lantai Garis Melengkung

Selain garis lurus, pola lain dari tari kreasi daerah adalah pola garis melengkung pola dimana para penari akan melengkungkan badannya dan membentuk pola lantai angka delapan, melingkar atau seperti lengkungan ular. Untuk tari tradisional pola garis melengkung dapat dicontohkan dengan melihat tari daerah yang berasal dari Bali bernama tari Kecak yang berbentuk lingkaran. 

Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari
(sumber: Modul Kelas VII Tema 8)

Pola dari garis melengkung ini menggambarkan hal-hal yang erat dengan magis dan keagamaan. Tari tradisional biasanya menggunakan tari pola lantai garis melengkung menggunakan campiran kedua.

Contoh Tari Kreasi Daerah

Agar kamu dapat memahami bagaimana sebuah tari dikreasikan kamu dapat melihat contoh dari tari kreasi daerah adalah sebagai berikut :

1. Tari Garuda Nusantara

Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari
Tari Kreasi Daerah Garuda Nusantara (sumber: tertera)

Contoh tari kreasi daerah dapat kamu temukan pada tari Garuda Nusantara yang  merupakan tari yang menggambarkan semangat nasionalisme masyarakat. Properti dari tari kreasi Garuda Nusantara adalah menggunakan kostum garuda yang sesuai dengan lembang negara Indonesia. 

2. Tari Kupu Kupu

Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari
Tari Kreasi Kupu-Kupu (sumber: Adat-Tradisional.blogspot)

Tari Kupu Kupu merupakan salah satu dari tari kreasi daerah yang berkembang di daerah Bali. Tari Kupu Kupu menggambarkan bagaimana seorang kupu-kupu yang cantik sedang mencari makan.

3. Tari Manipuren

Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari
Tari Manipuren atau Manipuri (sumber: Solopos)

Tari Manipuren merupakan tari yang dikembangkan oleh S. Maridi yang merupakan seorang seniman tari. Tari ini berasal dari Jawa Tengah. Penciptaan dari tari Manipuren ini terinspirasi dari tari Manipuri yang berasal dari India, dimana tarian ini menceritakan mengenai kehidupan gadis-gadis di sekitar sungai Gangga. 

4. Tari Kuntulan

Tari Kuntulan (sumber @banyuwangi_kab on Instagram)

Contoh tari kreasi daerah adalah tari Kuntulan merupakan tari sudah ada sejak abad 20 dan telah berkembang di provinsi Jawa Tengah. Gerakan dari tarian ini mirip dengan gerakan pencak silat yang dipadukan dengan gaya tari yang khas.

5. Tari Merak

Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari
Tari Merak (sumber: Wikipedia)

Contoh lain dari tari kreasi daerah adalah Tari Merak yang berasal dari Provinsi Jawa Barat. Tari Merak merupakan tari yang menggambarkan bagaimana keindahan Burung Merak. Properti dari Tari Merak berusaha untuk mirip dengan Burung Merak yang anggun. 

6. Tari Legong

Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari
Tari Kreasi Legong (sumber: Serbi Bali)

Bali memiliki banyak contoh tari kreasi daerah, salah satunya adalah tari Legong merupakan tari yang menggambarkan suasana yang kental pada masyarakat Bali. Properti yang digunakan adalah kostum berwarna keemasan khas Bali, begitupun dengan perhiasan yang ada di atas kepala penari yang memakai seleyak dewi atau batari Bali.

7. Tari Janger

Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari
Tari Janger Bali (sumber: Kebudayaan Kemendikbud)

Tari Janger umumnya merupakan tarian yang dilakukan secara bersama oleh 10 penari yang berasal dari Bali. Dalam gerakan penari tarian Jenger terdapat gerakan dimana para penari akan mengambil pasangannya masing-masing.

8. Tari Gambir Anom

Tari kreasi daerah merupakan bentuk tari yang memadukan tari dengan tari
Tari Gambir Anom (sumber: Adahobi)

Tari Gambir Anom adalah tarian yang sudah cukup lama ada yakni berkembang sejak Kerajaan Mataram Islam yang berasal dari Jawa Tengah. Contoh tari kreasi daerah yang satu ini menceritakan bagaimana anak Arjuna yang sedang jatuh cinta.

Tari kreasi daerah adalah tari yang unik dan mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa menghilangkan unsur dari budaya yang ada. Dari tari kreasi daerah kita dapat mengembangkan budaya yang ada yang dapat disesuaikan dengan cara kita berekspresi.

Sekarang kamu dapat memahami sepenuhnya mengenai tari kreasi daerah mulai dari contoh, gerak, dan pola lantainya. Semoga penjelasan tersebut dapat menambah wawasan kamu terhadap tari-tarian yang ada di Indonesia ya, Sobat Stulit!