Suara.com - Mandi wajib atau junub merupakan hal yang wajib untuk dilakukan jika terkena hadas besar. Nah, apakah kalian sudah tahu bacaan niat mandi junub dan tata cara yang benar sesuai ajaran Islam? Show Jika belum tahu, simak niat mandi junub berikut ini. Perlu kalian ketahui bahwa niat mandi junub untuk haid maupun selesai berhubungan suami istri bacaannya berbeda. Jika seorang muslim tidak segera melakukan mandi junub, dipastikan dirinya tidak dapat melaksanakan beberapa ibadah seperti sholat, menyentuh dan membaca Al-Quran, berdiam diri di masjid maupun tawaf mengelilingi Ka’bah. Artinya, mandi junub menjadi syarat yang harus dipenuhi saat hendak melaksanakan ibadah. Mandi junub dilakukan oleh laki-laki dan perempuan dalam kondisi tertentu. Bagi laki-laki diwajibkan untuk mandi junub setelah keluar air mani, dan bertemunya dua kemaluan. Sedangkan perempuan diwajibkan saat haid, nifas dan juga setelah bertemunya dua kemaluan. Baca Juga: Cara Mandi Wajib Laki-Laki, Lengkap dengan Doa Pendeknya Berikut bacaan latin niat mandi junub untuk menyucikan diri dari beberapa penyebab hadas besar baik dari haid, hubungan intim, maupun nifas. Niat Mandi Junub atau Mandi Besar
Tata Cara Mandi Junub
Demikian adalah tata cara beserta niat mandi junub sesuai dengan ajaran Islam yang perlu untuk diketahui. Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat Baca Juga: Cara Mandi Wajib Laki-laki dan Doanya Jakarta - Dalam Quran surat Al Maidah ayat 6, Allah SWT berfirman agar segera melaksanakan mandi wajib umat Islam yang junub, yakni keluarnya sperma setelah bersetubuh, berhentinya darah setelah haid atau nifas Arab: وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْLatin: wa ing kuntum junuban faṭṭahharụ Artinya: ...jika kamu junub, Maka mandilah. Selain itu, dalam Quran surat An-Nisa ayat 43, Allah SWT juga berfirman untuk segera mandi wajib atau mandi besar bagi yang dalam kondisi junub. Sebab, Allah melarang umat-Nya melaksanakan sholat atau mendekati masjid dalam keadaan junub. Arab: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكَارٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا Latin: yā ayyuhallażīna āmanụ lā taqrabuṣ-ṣalāta wa antum sukārā ḥattā ta'lamụ mā taqụlụna wa lā junuban illā 'ābirī sabīlin ḥattā tagtasilụ, wa ing kuntum marḍā au 'alā safarin au jā`a aḥadum mingkum minal-gā`iṭi au lāmastumun-nisā`a fa lam tajidụ mā`an fa tayammamụ ṣa'īdan ṭayyiban famsaḥụ biwujụhikum wa aidīkum, innallāha kāna 'afuwwan gafụrā Artinya: Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun. Berikut niat, doa dan cara mandi wajib setelah berhubungan suami istri:1. Niat dan Doa Mandi JunubDikutip dari buku 'Tuntunan Lengkap Salat Wajib, Sunah, Doa, dan Zikir' karya Zakaria R Rachman, sebelum melaksanakan mandi wajib seseorang harus membaca niat atau doa mandi wajib setelah berhubungan suami istri sesuai sunnah Dalam hadist riwayat Bukhari, dari Umar Ibnu Khattab RA, saat ia di atas mimbar, ia berkata "Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya semua pekerjaan itu disertai dengan niatnya." Adapun, niat mandi junub atau besar adalah sebagai berikut Arab:
Latin: Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala Artinya: Aku berniat mandi menghilangkan hadas besar wajib karena Allah Taala. Sementara, niat mandi junub untuk wanita setelah selesai haid atau nifas adalah sebagai berikut Arab:
Latin: Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi Ta'aala. Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala.
(pay/erd) pada 05 Apr 2022, 12:32 WIB Diperbarui 05 Apr 2022, 12:32 WIB Ilustrasi mandi (dok. Pixabay.com/Putu Elmira) Liputan6.com, Jakarta Junub merupakan kondisi di mana tubuh memiliki hadas besar yang disebabkan oleh hubungan badan maupun perempuan setelah selesai haid dan nifas (melahirkan). Dalam kondisi junub, seorang muslim dilarang untuk menjalankan ibadah wajib seperti mengerjakan salat, memegang Al-Quran, berdiam di mesjid, dan lainnya. Setelah berhubungan badan, umat muslim diwajibkan untuk melakukan mandi besar atau mandi junub agar bisa kembali melakukan ibadah wajib. Sebelumnya, disunatkan untuk berwudhu terlebih dahulu. Kemudian membaca niat mandi junub usai bersetubuh di bawah ini: نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى "BISMILLAHIRAHMANIRAHIM, NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBARI MINAL JINABATI FARDLO LILLAHI TA’ALA.” Artinya: Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah (bersetubuh), wajib karena Allah Ta’ala. Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh. Kedua, mengguyur seluruh bagian luar badan, tak terkecuali rambut dan bulu-bulunya. Ilustrasi mandi. Foto: forwallpaper. Sementara untuk tata caranya, berikut ini tuntunannya: Pertama, membaca niat mandi junub terlebih dahulu. Membaca niat ini hukumnya wajib. Sebab ini yang membedakan mandi besar dengan mandi biasa. Anda boleh membacanya dalam hati maupun bersuara. Setelah itu, basahi kulit kepala dan rambut dengan air. Guyurkan air di atas kepala hingga membasahi seluruh permukaan kulit kepala. Anda hendaknya membasahi tubuh secara merata dengan mengguyurnya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Selain itu, disunatkan untuk mendahulukan tubuh bagian kanan terlebih dahulu baru bagian kiri. Saat mandi wajib, pastikan juga lipatan kulit dan area tubuh yang tersembunyi ikut dibersihkan. Tentunya area kemaluan yang harus paling dibersihkan. Ilustraasi foto Liputan6 Berikut ini hadis yang menunjukkan tata cara mandi junub usai bersetubuh. "Dari Aisyah yang mengatakan, 'Jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat, lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan menggunakan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya'." (H.R. Bukhari) Ilustrasi mandi. (dok. unsplash.com/Asnida Riani) Selain hadis di atas, tata cara mandi junub usai bersetubuh juga dijelaskan dalam hadis lain, di bawah ini: Rasulullah SAW., bersabda: " Dari Aisyah dia berkata, 'apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu seperti wudhu untuk sholat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki'." (H.R. Muslim) Lanjutkan Membaca ↓ |