Teks tersebut termasuk ke dalam jenis teks berita karena menjelaskan atau memaparkan

Contoh Teks Eksposisi – Hai Sobat Bintang, sudah tahu belum apa yang dimaksud teks eksposisi? Teks ini merupakan salah satu jenis tulisan nonfiksi yang bertujuan untuk memaparkan fakta ilmiah atau suatu kebenaran. Bagaimana ciri-ciri, jenis, struktur, dan contoh teks eksposisi? Simak pembahasannya berikut ini.

Pengertian

Teks eksposisi adalah tulisan yang menjelaskan informasi atau ilmu pengetahuan tertentu secara faktual. Biasanya memuat informasi yang menjawab 5W+1H, yaitu what (apa), who (siapa), where (dimana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana).

Teks eksposisi hanya memuat informasi ilmiah dan terbukti kebenarannya. Jadi, tidak boleh berisi karangan fiktif yang dibuat-buat. Karena tujuan penulisan eksposisi yaitu untuk menjelaskan informasi, fenomena, atau peristiwa, tertentu. Sehingga bisa menambah pengetahuan pembacanya.

Baca Juga: Contoh Teks Prosedur Beserta Pengertian, Jenis, dan Struktur

Untuk mendukung penjelasan tertulis, biasanya teks eksposisi juga dilengkapi dengan data dalam bentuk tabel, grafik, hingga foto pendukung. Kita bisa menjumpai teks eksposisi dalam berbagai tulisan, seperti jurnal, karya tulis ilmiah, serta artikel berita di website ataupun surat kabar.

Ciri-Ciri Teks Eksposisi

Teks eksposisi memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis tulisan yang lain. Agar lebih memahami apa itu teks eksposisi, Sobat Bintang bisa melihatnya dari beberapa ciri berikut. Mulai dari segi bahasa, isi tulisan, serta sudut pandang keberpihakannya.

  1. Membahas informasi faktual tentang topik tertentu yang disampaikan secara lugas dan jelas.
  2. Menjawab 5W+1H secara lengkap, sehingga bentuk tulisan lebih runtut, lengkap, dan terstruktur.
  3. Teks eksposisi bersifat netral, sehingga tidak memihak kepada siapapun. Karena teks eksposisi tidak bertujuan untuk mempengaruhi atau memaksakan kehendak pembacanya.
  4. Menggunakan bahasa baku dan formal
  5. Menggunakan pronomina (kata ganti orang/ benda), adjektiva dan adverbia (kata sifat), serta verba (kata kerja) dan nomina (kata benda).

Jenis-Jenis Teks Eksposisi

Berdasarkan isi dan tujuan penulisan, teks eksposisi dapat dibedakan dalam berbagai jenis tulisan. Berikut adalah 8 jenis teks eksposisi yang bisa ditemukan pada buku, karya ilmiah, hingga surat kabar dan media online.

1. Definisi

Teks eksposisi yang menjelaskan pengertian atau definisi dari suatu istilah, nama benda, atau fenomena tertentu. Biasanya definisi yang dipaparkan ditulis secara lebih lengkap dibandingkan penjelasan yang ada pada kamus.

Baca Juga: 5 Contoh Teks Inspiratif Lengkap Beserta Strukturnya

2. Proses

Paragraf eksposisi yang memaparkan alur, skema, atau urut-urutan dari suatu proses peristiwa tertentu. Bisa juga berupa teks yang memuat cara dan tutorial penggunaan alat atau benda tertentu

3. Berita

Teks eksposisi yang menjelaskan suatu peristiwa atau kejadian tertentu dilengkapi dengan keterangan dari narasumber yang relevan.

4. Ilustrasi

Tulisan yang menggambarkan suatu hal secara lebih sederhana agar mudah dipahami pembaca. Biasanya disertai contoh konkret yang memiliki kesamaan dengan bahasan utama.

5. Klasifikasi

Paragraf eksposisi yang membahas pengelompokan atau pembagian suatu hal dalam beberapa jenis, sehingga lebih mudah dikenali faktor pembedanya.

Baca Juga: Pengertian, Ciri-ciri dan Contoh Teks Anekdot yang Lucu dan Menarik

6. Analisis

Teks eksposisi yang berisi analisa dari suatu gagasan untuk dijabarkan secara lebih runtut dan sistematis.

7. Pertentangan

Teks yang memuat suatu pertentangan antara satu hal dengan lainnya.

8. Perbandingan

Paragraf yang membandingkan beberapa hal berbeda yang masing-masing dijelaskan secara runtut agar mudah dipahami.

Struktur Teks Eksposisi

Sobat Bintang tidak boleh menulis teks eksposisi secara sembarangan. Karena setiap paragrafnya harus memuat beberapa struktur berikut ini.

1. Pendahuluan

Struktur pertama ini biasanya juga disebut sebagai tesis. Yakni, suatu ide, pendapat, atau gagasan penulis tentang peristiwa tertentu. Biasanya tesis merupakan sudut pandang penulis secara pribadi yang kemudian dijadikan ide pokok tulisan.

2. Argumentasi

Untuk memperkuat tesis, maka penulis perlu menambahkan argumen pendukung. Biasanya berupa alasan atau fakta-fakta tertentu yang melatarbelakangi kemunculan ide pokok tadi. Argumentasi di sini bisa berupa data, pendapat ahli, serta hasil temuan yang bersifat ilmiah dan objektif.

Baca Juga: 5 Contoh Teks Pidato Lengkap dengan Penjelasannya!

3. Kesimpulan

Bagian akhir teks eksposisi yang berisi penegasan ulang tentang tesis dan argumentasi yang telah disampaikan sebelumnya. Sehingga pembaca bisa lebih ingat tentang ide pokok dan inti gagasan dari keseluruhan paragraf.

Contoh Teks Eksposisi

Sampai di sini, apakah Sobat Bintang sudah memahami  bagaimana jenis tulisan eksposisi? Supaya tidak bingung lagi, perhatikan contoh teks eksposisi berikut ini yang telah dilengkapi keterangan strukturnya.

Baca Juga: 5 Contoh Teks Eksplanasi, Lengkap Dengan Penjelasannya!

(Pendahuluan)

Hipnosis adalah salah satu metode terapi psikologis yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah pikiran. Mulai dari stress, cemas berlebih, depresi, hingga insomnia. Hipnosis juga sering dimanfaatkan seseorang untuk menyembuhkan phobia, trauma, serta berhenti dari kebiasaan buruk.

(Argumentasi)

Memangnya, bagaimana cara hipnosis bekerja? Secara psikologis, hipnosis memungkinkan seseorang mengeksplorasi pikiran bawah sadar ketika kondisi trance atau sangat fokus. Sehingga  orang tersebut mudah menerima sugesti-sugesti positif untuk mengubah perilaku tertentu.

Menurut ahli psikoanalisis, Sigmund Freud, pikiran bawah sadar adalah kumpulan perasaan, pikiran, dan ingatan tertentu yang berada di luar kesadaran. Biasanya seseorang sering menekan dan menyembunyikannya hingga tidak menyadari bahwa pikiran tersebut mempengaruhi perilaku.

Hipnosis telah dikembangkan ke berbagai bidang keilmuan. Yang paling utama yaitu dijadikan salah satu metode terapi psikologis untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan pikiran. Biasanya untuk membantu pasien yang mengalami trauma atau phobia tertentu.

Tidak hanya itu saja, hipnosis juga dikembangkan dalam bidang keilmuan yang lebih luas. Mulai dari kesehatan, pendidikan, dan bisnis. Misalnya saja penggunaan hypnoselling untuk membantu para praktisi marketing dalam merayu pelanggan dan meningkatkan penjualannya.

(Kesimpulan)

Hipnosis adalah salah satu metode terapi yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah pikiran. Cara kerjanya yaitu dengan eksplorasi alam bawah sadar dan memberikan sugesti positif saat seseorang dalam kondisi sangat fokus.

Sekarang sudah paham kan bagaimana contoh teks eksposisi yang benar? Pastinya dalam tulisan eksposisi harus dilengkapi tesis, argumentasi, dan simpulan. Yang perlu diperhatikan, teks eksposisi hanya membahas fakta ilmiah. Jadi tidak boleh memuat karangan fiktif maupun propaganda.

Artikel Bahasa Indonesia kelas VIII kali ini membahas mengenai teks eksposisi. Mulai dari pengertian, ciri-ciri, bentuk, pola pengembangan, struktur, hingga contohnya.

--

Kamu pasti pernah kan diskusi sama teman kamu, membahas suatu topik yang masing-masing dari kalian saling mengungkapkan pendapat. Contohnya kayak gini, nih!

Nah, kamu tau nggak sih, kalo informasi yang mereka sampaikan pada teks percakapan tersebut termasuk ke dalam teks eksposisi?

Jadi, kalo kita lihat dari definisinya, teks eksposisi adalah teks atau tulisan yang berisi informasi dan pengetahuan. Informasi ini diperoleh berdasarkan fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi. Selain itu, di dalam teks eksposisi juga terdapat pendapat (argumen) dari si penulisnya. 

Sekarang, coba kita lihat kembali teks percakapan di atas. Pada percakapan tersebut, mereka saling berbagi informasi mengenai bahaya bagi pengendara yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas. Di antaranya bisa terkena sanksi dan berpotensi mengalami kecelakaan yang tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga orang lain.

Nah, dalam percakapan tersebut, mereka juga berpendapat jika hal yang menjadi penyebab masyarakat tidak patuh pada peraturan lalu lintas adalah kurangnya etika, toleransi, dan pengetahuan terhadap rambu-rambu lalu lintas. Oleh karena itu, perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat terkait pengetahuan rambu lalu lintas serta pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas dalam berkendara.    

Baca juga: Unsur Kebahasaan Teks Diskusi

Gimana? Setelah baca penjelasan di atas, kamu sudah paham belum mengenai teks eksposisi? Sebenarnya, eksposisi itu ada dua macam. Dapat  dalam bentuk lisan maupun tulisan. Kalo penyampaiannya itu diucapkan, berarti masuknya ke bentuk lisan. Sementara itu, kalo dalam bentuk teks, berarti masuknya ke bentuk tulisan, seperti yang kita bahas di artikel ini. Mudah bukan membedakannya?   

Oh iya, teks eksposisi itu punya ciri-ciri. Ehmmm…, kira-kira apa aja sih ciri-cirinya?

Ciri-Ciri Teks Eksposisi

Terdapat dua ciri pada teks eksposisi, yaitu memiliki gagasan dan mengandung fakta. Gagasan bisa diartikan sebagai ide atau pendapat ya, sedangkan fakta merupakan kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Umumnya, fakta berisi data-data berupa angka, baik waktu, tanggal, tempat peristiwanya, maupun pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya.

Oke, sebagai contoh, coba yuk kita bedah ciri-ciri teks eksposisi pada teks berikut ini:

Manajemen Pengelolaan Sampah

Sampah dipandang sebagai barang yang tidak berguna. Namun, sampah bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan jika dikelola dengan baik. Dengan demikian, sampah dapat menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi. Manajemen pengelolaan sampah telah dilakukan di berbagai tempat.

Warga Pasar Ciputat, Tangerang, bisa dijadikan contoh. Warga setempat telah berhasil mengolah sampah dengan peralatan yang disediakan pihak swasta melalui perjanjian dengan pihak daerah. Hal senada juga sudah dilakukan oleh warga Kaliabang, Kota Bekasi. Warga serta pengurus RW setempat melakukan pengolahan sampah lingkungan. Sampah dapur atau sampah rumah tangga diubah menjadi kompos dan pupuk cair. Sampah yang diolah adalah sampah basah langsung oleh warga. Langkah tersebut dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada warga sehingga warga memisahkan sampah basah dan kering. Hasil yang diperoleh bisa mencukupi kebutuhan warga dan lingkungan sekitar. Di samping itu, hasil kompos dijual di instansi pemerintah dan swasta di lingkungan setempat. Produksi kompos dari sampah lingkungan bisa memberi kegiatan yang positif dan pemasukan bagi warga.

Berdasarkan contoh-contoh tersebut, pengolahan sampah memang tidak lepas dari keterlibatan warga masyarakat dan peran pemerintah. Masyarakat perlu diajari cara memilah sampah. Peranan pemerintah diperlukan dalam sosialisasi dan pembudayaan. Peran pemerintah juga diperlukan untuk menjadi penghubung ke pihak swasta. Jika pemerintah berhasil menggandeng pihak swasta di dalam penyediaan teknologi pengelolaan sampah, biaya pengolahan sampah dapat ditekan. Peran swasta juga dapat dalam penyaluran dan pembelian produk-produk yang dihasilkan melalui pengolahan sampah.

(Kosasih, 2017:71)

Nah, di kalimat kedua dan ketiga pada paragraf pertama, penulis menyampaikan gagasan bahwa sampah bisa menjadi sumber pendapatan yang bernilai ekonomi jika dikelola dengan baik. Dalam hal ini, secara nggak langsung, penulis mengajak pembaca untuk menyikapi masalah sampah yang sedang dibahas pada wacana di atas. 

Kemudian, penulis juga memberi bukti-bukti pendukung berdasarkan fakta di paragraf kedua. Di sana dijelaskan bahwa warga Pasar Ciputat dan Kaliabang telah berhasil melakukan pengelolaan sampah lingkungan. Sampah dapur dan rumah tangga diubah menjadi kompos dan pupuk cair yang dapat dijual ke instansi pemerintah maupun swasta. 

Sampai sini, sudah paham belum nih bedanya gagasan dengan fakta? Hmm, kalo masih belum yakin, coba jawab quiz di bawah ini deh, cus!


Baca juga: Teks Eksplanasi: Pengertian, Struktur, dan Contoh

Pola Pengembangan Teks Eksposisi

Kita lanjut ke bahasan berikutnya, ya. Teks eksposisi memiliki empat pola pengembangan. Di antaranya, ada pola pengembangan umum-khusus, khusus-umum, ilustrasi, dan perbandingan.

Kita bahas satu per satu disertai dengan masing-masing contohnya, ya.

1. Umum-Khusus

Pola ini bisa disebut juga dengan paragraf deduktif. Kenapa gitu? Karena, ide pokok atau gagasan utamanya berada di awal paragraf dan diperinci oleh beberapa kalimat penjelas. Contoh:

Meskipun bukan termasuk minuman kesehatan, kopi memiliki efek yang baik untuk gigi. Penelitian terbaru dari negeri Cappuccino, Italia, menguatkan fakta itu. Carlo Pruzzo, dari Universitas Ancona menjelaskan senyawa yang terkandung di dalam kopi menghentikan bakteri yang menempel ke gigi sintesis. Senyawa tersebut juga efektif membasmi bakteri yang bisa langsung merusak gigi. 

Pada teks di atas, penulis menyampaikan gagasan utama yang sifatnya lebih umum di awal paragraf, yaitu kopi memiliki efek baik untuk gigi. Lalu, gagasan utama tersebut diperinci dengan beberapa kalimat penjelas yang sifatnya lebih khusus. Nah, untuk menjelaskan efek baik kopi untuk gigi, penulis memasukkan beberapa hasil penelitian yang terdapat di kalimat ketiga dan keempat.    

2. Khusus-Umum

Kebalikan dari pola sebelumnya, pola ini bisa disebut dengan paragraf induktif. Alasannya karena di awal paragraf, penulis akan menyampaikan beberapa kalimat penjelas. Lalu, diakhiri dengan kalimat umum atau ide pokok yang dijadikan kesimpulan. Contoh:

Gerakan pencinta alam dengan dasar “sadar lingkungan sehat” telah mulai menggejala di kalangan remaja. Tidak sedikit perkumpulan pencinta lingkungan yang anggotanya terdiri atas pelajar, baik itu pelajar SMP, SMA, maupun para remaja dari lingkungan pesantren. Keberanian untuk melakukan penelitian ilmiah semakin meluas, khususnya di tingkat SMA. Fenomena semacam itu merupakan bukti bahwa remaja saat ini tidak selalu bernilai negatif. 

Bisa kamu baca ya pada teks di atas. Di awal paragraf, penulis menjelaskan kalo gerakan pencinta alam mulai banyak diminati di kalangan remaja. Selain itu, para remaja ini juga mulai berani untuk melakukan penelitian secara ilmiah. Kemudian, di akhir paragraf, penulis memberikan simpulan bahwa hal-hal tersebut merupakan bukti kalo remaja saat ini nggak selalu melakukan kegiatan yang negatif. Nah, simpulan inilah yang menjadi ide pokok paragraf tersebut.    

3. Ilustrasi

Lanjut ke pola pengembangan berikutnya. Pada pola pengembangan ilustrasi, penulis akan menyampaikan gagasan di awal paragraf. Kemudian, diperinci dengan beberapa ilustrasi yang dapat mendukung gagasan-gagasan tersebut. Ilustrasi ini berupa data penguat yang berasal dari pengalaman atau pengamatan penulis. Tujuannya, untuk membuktikan gagasan yang disampaikan. Contoh:

Olahraga merupakan rangkaian kegiatan yang menyehatkan badan. Pasalnya, dengan berolahraga kita dapat terhindar dari penyakit. Misalnya saja dengan berenang, olahraga yang dilakukan di dalam air sangat berguna menyehatkan kesehatan paru-paru dalam bernafas. Selain itu, semua jenis olahraga dapat menyehatkan badan.

Nah, pada teks tersebut, penulis menyampaikan gagasan kalo olahraga merupakan kegiatan yang dapat menyehatkan badan. Kemudian, penulis memberi ilustrasi berupa contoh olahraga renang yang dapat menyehatkan paru-paru dalam bernafas.   

4. Perbandingan

Pada pola ini, penulis akan membandingkan gagasan yang disampaikan dengan benda, keadaan, atau hal-hal lain yang memiliki persamaan atau perbedaan. Tujuannya, untuk memperkuat gagasan penulis agar dapat meyakinkan pembaca. Contoh:

Susu kedelai dikenal sebagai sumber protein, tetapi kandungan protein pada susu kedelai jauh lebih kecil dibandingkan dengan susu sapi. Menurut sebuah sumber, kandungan protein pada susu kedelai adalah sebesar 6,73 gram, lebih kecil dibanding susu sapi yang proteinnya sebanyak 8, 02 gram.   

Sudah terlihat jelas ya teman-teman pola perbandingannya. Di kalimat pertama, penulis membandingkan kandungan protein susu kedelai dengan susu sapi. Perbandingan ini dibuktikan dengan data dari salah satu sumber yang menyatakan kalo kandungan susu kedelai jauh lebih kecil dari susu sapi. 

Coba deh, menurut kamu, paragraf berikut ini menggunakan pola pengembangan apa, ya?

Baca juga: Mempelajari Struktur, Teknik Menulis, dan Contoh Fabel

Struktur Teks Eksposisi

Kita masuk ke bahasan terakhir, ya. Selain pola pengembangan, teks eksposisi juga punya struktur. Struktur teks eksposisi terdiri dari tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang.

Intinya, di bagian tesis itu akan berisi topik permasalahan yang ingin disampaikan penulis. Lalu, di bagian rangkaian argumen, akan berisi gagasan atau pendapat penulis mengenai topik permasalahan tersebut. Di bagian ini, penulis juga akan memberikan fakta-fakta untuk mendukung gagasan yang disampaikan. Terakhir, penegasan ulang itu berisi simpulan dari topik yang dibahas.

Nah, pada teks tersebut, paragraf pertama merupakan tesis. Pada paragraf itu, mengandung permasalahan yang ingin dibahas penulis, yaitu masalah manajemen pengelolaan sampah. Kemudian, paragraf kedua merupakan rangkaian argumen. Di paragraf itu, penulis berargumen kalo tindakan yang dilakukan warga Pasar Ciputat dan Kaliabang bisa dijadikan contoh. Dengan mengelola sampah dapur dan sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos dan pupuk cair, lalu dijual ke instansi pemerintah dan swasta, hasilnya bisa memberi kegiatan positif serta pemasukan bagi warga. Selain itu, penulis juga menyampaikan fakta berupa kegiatan yang telah dilakukan warga dan pemerintah dalam upaya manajemen pengelolaan sampah. Paragraf ketiga merupakan penegasan ulang. Di bagian ini, penulis memberikan simpulan kalo upaya manajemen pengelolaan sampah, perlu peran dari warga maupun pemerintah.

Teman-teman, semoga artikel ini cukup membantu kamu dalam memahami teks eksposisi secara ringkas, ya. Kalo kamu merasa penjelasan ini kurang lengkap, kamu bisa nih tonton materi teks eksposisi di ruangbelajar. Ada konsep kilatnya juga, lho! Memahami materi jadi jauh lebih cepat.

Referensi:

Kosasih, E. (2017) Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Hasanah, W. (2021) Cara Membuat Pupuk Kompos, Mengatasi Masalah Sampah Rumah Tangga [Daring]. Tautan: //tekno.tempo.co/read/1455815/cara-buat-pupuk-kompos-megatasi-masalah-sampah-rumah-tangga (Diakses pada: 7 Juni 2021)

Artikel diperbarui pada 15 Juni 2021

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA