Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above. rangkaian pada gambar jika ditambah satu buah lampu lagi maka nyala lampu akan 1. Jelaskan yang dimaksud massa jenis! 2. Jelaskan keunikan anomali air! 3. Sebuah benda bermassa 720 gram memiliki volume maksimal 540 cm³. Tentukan … No 15 Tolong jangan ngasal ya.. sebutkan 5 kelebihan rangkaian paralel sebuah batu bermassa 25 gram. jika volume batu 10 cm3, maka massa jenis batu sebesar... Jelaskan perbedaan antara perubahan fisika dengan perubahan kimia! Suatu benda gas memiliki sifat bentuk dan volumenya berubah sesuai wadahnya. Namun demikian, mengapa gas dapat dimampatkan sehingga volumenya menjadi … Sebutkan 3 (tiga) contoh perubahan kimia yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari! Mengapa udara dapat dikatakan sebagai campuran? Menurut kalian, udara termasuk jenis campuran homogen atau heterogen? Jawab: 1. Indah beranggapan bahwa perubahan wujud pada peristiwa berikut menunjukkan peristiwa perubahan wujud yang tidak sama. a. Bau kapur barus akan mengi …
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
Kita telah melihat bahwa persamaan suatu garis dalam ruang dapat diperoleh dari suatu titik pada garis dan vektor yang sejajar dengan garis tersebut. Sekarang kita akan melihat bahwa persamaan suatu bidang dalam ruang dapat diperoleh dari suatu titik pada bidang dan vektor normal (tegak lurus) terhadap bidang tersebut. Perhatikan bidang yang memuat titik P(x1, y1, z1) dan memiliki vektor normal tidak nol seperti yang ditunjukkan Gambar 3. Bidang ini memuat semua titik Q(x, y, z) sedemikian sehingga vektor PQ ortogonal terhadap n. Dengan menggunakan hasil kali titik, kita dapat menuliskan persamaan berikut. Persamaan ketiga di atas merupakan persamaan bidang dalam bentuk baku. Teorema 2 Persamaan Baku Suatu Bidang dalam Ruang Bidang yang memuat titik (x1, y1, z1) dan memiliki vektor normal dapat direpresentasikan oleh suatu bidang yang memiliki persamaan dalam bentuk baku Dengan mengelompokkan kembali suku-suku pada persamaan di atas, kita mendapatkan bentuk umum persamaan suatu bidang dalam ruang. Jika diberikan bentuk umum persamaan suatu bidang, dengan mudah kita dapat menentukan vektor normal terhadap bidang tersebut. Kita gunakan koefisien x, y, dan z untuk menuliskan Contoh 3: Menentukan Persamaan Bidang dalam Ruang Tentukan persamaan umum bidang yang memuat titik-titik (2, 1, 1), (0, 4, 1) dan (–2, 1, 4). Pembahasan Untuk menerapkan Teorema 2, kita membutuhkan suatu titik pada bidang dan vektor yang normal terhadap bidang tersebut. Terdapat tiga pilihan untuk titik pada bidang, tetapi tidak ada vektor normal yang diberikan. Untuk mendapatkan vektor normal, kita gunakan hasil kali silang vektor-vektor u dan v yang membentang dari titik (2, 1, 1) ke titik-titik (0, 4, 1) dan (–2, 1, 4), seperti yang ditunjukkan Gambar 4. Bentuk-bentuk komponen u dan v adalah yang mengakibatkan adalah normal terhadap bidang yang diberikan. Dengan menggunakan bilangan-bilangan arah pada n dan titik (x1, y1, z1) = (2, 1, 1), kita dapat menentukan persamaan bidang tersebut adalah Catatan Dalam Contoh 3, kita dapat menguji bahwa titik-titik yang diberikan, (2, 1, 1), (0, 4, 1) dan (–2, 1, 4), memenuhi persamaan bidang yang kita peroleh. Pos ini dipublikasikan di Geometri, Kalkulus, Kelas XI, Materi SMA, Topik Matematika dan tag Bidang, Bilangan arah, Cosinus, Garis, Hasil kali silang, Hasil kali titik, Normal, Ortogonal, Persamaan parametris, Persamaan simetris, Proyeksi, Ruang, Rumus jarak, Sejajar, Sudut, Tegak lurus, Titik, Vektor, Vektor arah, Vektor normal. Tandai permalink. |