Terangkan yang kalian ketahui tentang cara menghasilkan birama

Dalam notasi balok (musik), birama adalah bagian/ segmen dari suatu baris melodi yang menunjukkan berapa ketukan dalam bagian tersebut. Misalnya, birama ¾ menunjukkan nada-nada pada setiap ruas birama seharga 3 ketukan yang setiap ketukannya senilai ¼. Pada umumnya, suatu birama dibatasi oleh garis birama. Suatu lagu pendek terdiri atas 8 atau 16 birama, sedangkan lagu standar terdiri atas 32 birama.

Jenis-jenis birama.

  • Cone, Edward T. (1968). Musical Form and Musical Performance. ISBN 0-393-09767-6.

 

Artikel bertopik lagu, musik, atau alat musik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Birama&oldid=18594033"

Alat Musik Biola. © Shutterstock

TRENDING | 20 Oktober 2020 11:26 Reporter : Mutia Anggraini

Merdeka.com - Birama adalah salah satu istilah dalam seni musik yang sudah tak asing lagi di telinga sebagian orang, bahkan bagi orang awam yang hampir tidak mengetahui musik sekalipun. Hal ini menandakan betapa seringnya birama menjadi suatu istilah yang sering didengar.

Namun, tidak banyak yang memahami secara lebih jelas mengenai makna hingga fungsi birama saat bermusik. Birama adalah salah satu tanda ataupun ketukan yang menandakan pergantian melodi atau nada saat musik dimainkan.

Pada umumnya, birama adalah suatu pertanda yang ditempatkan pada awal melodi yang berisikan dua angka yakni di atas dan bawah. Bukan tanpa alasan, masing-masing angka tersebut rupanya memiliki fungsi yang berbeda bagi para pemusik yang tengah memainkan nada.

Lalu, sebenarnya apakah yang disebut dengan birama tersebut? Berikut penjelasan selengkapnya seperti yang dilansir dari berbagai sumber.

2 dari 5 halaman

Dilansir dari Liputan6, birama adalah sebuah tanda yang berfungsi untuk menentukan jumlah hitungan serta nilai pada setiap hitungan saat bermusik. Secara bahasa, birama adalah sebuah istilah yang lebih merujuk pada ketukan-ketukan.

Sementara itu secara terminologi, birama adalah ketukan yang dibuat hingga berulang-ulang dan teratur dengan penulisannya memiliki batasan berupa garis vertikal. Sehingga, secara lebih jelas dapat dikatakan bahwa birama adalah suatu tanda dalam musik yang menunjukkan jumlah ketukan pada satu baris birama.

©Liputan6.com/Fery Pradolo

Satu ruas baris birama dapat berisikan oleh garis-garis vertikal yang dikenal dengan istilah garis birama. Garis birama ini pada umumnya dapat terlihat dalam musik diatonis sehingga dalam musik pentatonis garis birama tersebut jarang ditemui.

Dalam musik diatonis, petak yang dibatasi oleh garis birama disebut dnegan ruas birama. Setiap birama musik yang memiliki tekanan suara teratur biasanya dikenal dengan arsis dan aksen. Arsis sendiri merupakan birama yang ringan. Sebaliknya, aksen adalah birama yang cenderung kuat.

3 dari 5 halaman

Secara lebih jelas, fungsi birama adalah untuk membuat sebuah alunan melodi pada musik menjadi terdengar lebih menarik dan syahdu. Sementara itu, secara umum fungsi birama tersebut dibagi menjadi dua yakni fungsi simbolik dan musikal. Berikut penjelasan selengkapnya:

Fungsi Simbolik

Birama memiliki kaitan erat dengan berbagai tanda yang disimbolkan menggunakan angka seperti 4/4 dan lain sebagainya. Angka-angkat tersebut menunjukkan sebuah tanda untuk menentukan jumlah ketukan pada satu ruas birama. Sementara itu, dari satu ruas birama ke ruas birama yang lain nantinya akan dibatasi oleh garis vertikal yang disebut dengan garis birama.

Liputan6.com ©2020 Merdeka.com

Fungsi Musikal

Fungsi kedua pada birama ini tak lain bertujuan untuk membangun irama saat bermusik. Dari beberapa unit birama yang telah terbentuk, di situlah irama merdu dan menarik tercipta sehingga dapat terdengar indah di telinga pendengar. Satuan dari unit birama yang dimainkan secara berulang tersebut pada umumnya terdiri dari bunyi rendah hingga tinggi. Macam-macam tinggi rendahnya bunyi tersebut justru mempercantik musik saat dimainkan sesuai dengan birama yang ada.

4 dari 5 halaman

Birama dalam musik juga memiliki beberapa unsur yang berbeda-beda. Unsur birama adalah beberapa hal yang berfungsi untuk menyusun sebuah ketukan pada suatu garis birama.

©Liputan6.com/Fery Pradolo

Unsur birama tersebut yakni sebagai berikut:

  • Biasanya, dalam satu garis birama terdapat unsur waktu untuk mengatur ketukan atau pun hitungan. Waktu dalam birama ditandai dengan adanya nilai hitungan.
  • Pada umumnya, suatu garis birama juga terdapat unsur jalinan bunyi bertekanan berat ataupun ringan.
  • Biasanya, pada suatu garis birama juga terdapat ruang kosong tanpa musik atau bunyi namun hal tersebut tetap dihitung dalam satu waktu dan nilai hitungan.

5 dari 5 halaman

Pada umumnya, terdapat beberapa jenis atau macam birama yang sering digunakan oleh pemusik. Beberapa jenis birama adalah 4/4, tanda ¾, tanda 6/8, dan tanda 2/4. Masing-masing tanda tersebut memiliki makna dan menimbulkan bunyi yang berbeda-beda. Berikut penjelasan selengkapnya:

Tanda 4/4

Jenis birama yang satu ini sering dimainkan oleh banyak pemusik saat melantunkan melodi. Sebab, hampir setiap genre musik biasanya selalu menggunakan tanda 4/4. Hal ini dapat berarti bahwa setiap birama terdapat empat hitungan dan setiap hitungan tersebut bernilai seperempat.

Tanda birama 3/4

Tanda ¾ seringkali disebut sebagai tempo waltz, tanda yang satu ini dapat diartikan bahwa setiap birama memiliki tiga htiungan dan setiap htiungan tersebut bernilai seperempat. Secara mudahnya, tiap birama terdiri dari tiga ketukan yang diiramakan secara bersamaan.

©2020 Merdeka.com/Bayu Herdianto KapanLagi.com

Tanda birama 6/8

Jenis birama yang satu ini, setiap angkanya juga memiliki makna sama dengan jenis lainnya. Sauatu birama terdapat enam hitungan, sementara itu setiap hitungan bernilai seperdelapan yang menjadi pedoman untuk tempo musik.

Birama 2/4

Tanda birama 2/4 daapt berarti bahwa setiap birama dalam musik terdapat dua hitungan dan setiap hitungan dapat bernilai seperempat. Secara mudahnya, birama ini membuat alunan musik terbagi menjadi dua ketukan.

(mdk/mta)

Jakarta -

Birama adalah salah satu unsur seni musik berupa ketukan atau ayunan secara berulang-ulang yang datang secara teratur dan dalam waktu yang sama.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, birama bisa juga diartikan jumlah banyaknya ketukan dalam setiap ruas-ruas lagu.

Birama dituliskan dalam angka pecahan seperti 2/4, 3/4, dan seterusnya. Angka pembilang (di atas tanda "/" ) berfungsi untuk menunjukkan jumlah ketukan. Sedangkan angka penyebut (di atas tanda "/") menunjukan nilai nada dalam satu ketukan.

Birama yang nilai penyebutnya genap disebut birama bainar. Semantara birama yang penyebutnya ganjil disebut birama ternair.

Pada setiap partitur lagu dengan notasi angka, maka akan selalu tertera tanda birama di sudut kiri atas lagunya.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang jenis birama, ada baiknya detikers terlebih dahulu mengenal beberapa istilah dalam birama di bawah ini:

1. Tanda Birama

Dalam sebuah lagu birama akan ditunjukkan dengan sebuah tanda birama. Tanda birama atau time signature adalah tanda yang berfungsi untuk menentukan jumlah hitungan dan nilai setiap hitungan pada setiap birama.

Tanda birama berada di awal musik, berisi dua angka di mana angka yang satu diletakkan sebelum angka lainnya, sebagaimana pecahan dalam matematika. Angka yang di atas menunjukkan jumlah ketukan pada setiap ruas birama.

2. Aksen

Tekanan suara yang teratur di tiap birama dalam musik disebut aksen. Aksen adalah ketukan kuat yang ada dalam setiap birama.

Aksen dapat dengan mudah kita identifikasi, karena aksen selalu jatuh pada hitungan pertama. Setelah aksen teridentifikasi, selanjutnya kita bisa identifikasi biramanya, dengan cara meletakkan garis lurus di depan aksen sebagai garis birama.

3. Garis Birama

Garis birama adalah garis yang memotong secara vertikal garis paranada/sangkar nada, yang fungsinya sebagai pemisah antara ruas satu dengan ruas lainnya. Pranada sendiri merupakan lima garis lurus yang berjarak sama dan berjajar mendatar (horizontal).

Pranada digunakan untuk menuliskan lambang-lambang bunyi, sesuai dengan sifat nada yang dilambangkan.

Mengutip buku Seni Budaya karya Harry Sulastianto, dkk, dalam penulisan musik terdapat garus lurus yang digunakan untuk membatasi setiap ruas birama, yakni ruas yang terletak di antara dua buah garis birama. Garis birama terbagi menjadi dua yaitu, garis birama tunggal (sebagai batas antar birama) dan garis birama ganda (sebagai penutup lagu, berupa tanda ulang dan lain- lain).

Jenis-jenis Birama dan Contoh Lagunya

Birama utama terdiri dari dua jenis, yaitu birama perduaan dan birama pertigaan.

Adapun perincian biramanya adalah sebagai berikut: Birama perduaan bersahaja: birama 2/4 dan 2/8.Birama perduaan bertingkat: birama 4/4, 8/4, 4/8, dan 8/8. Birama pertigaan bersahaja: birama 3/4 dan 3/8.

Birama pertigaan bertingkat: birama 6/4, 6/8, 9/4, dan 9/8.

Berdasarkan modul Pengembangan Keprosefian Berkelanjutan Seni Budaya dan Keterampilan Edisi Revisi (2018) karya Winarto, M.Pd., berikut adalah contoh jenis birama antara lain birama 2/4, birama 3/4 dan birama 4/4.

Berikut adalah beberapa contoh jenis birama dan contoh lagunya:

a. Birama 2/4

Tanda birama 2/4 mengandung arti bahwa setiap birama ada dua ketukan. Setiap ketukanya bernilai not seperempat atau ada dua not seperempat dalam setiap biramanya.

Lagu dengan jumlah hitungan 2 ketukan setiap ruas biramanya, disebut lagu berbirama 2/4. Kita akan merasakan ketukan kuat yang berulang-ulang dari awal hingga lagu berakhir. Contoh lagu dengan birama 2/4 di antaranya lagu Tik-tik Bunyi Hujan karya Ibu Sud, Ampar-ampar Pisang karya Hamiedan AC.

b. Birama 3/4

Tanda birama 3/4 menunjukkan setiap biramanya terdapat tiga hitungan, dan setiap hitungannya bernilai seperempat atau tiga not seperempat dalam setiap birama. Contoh lagu dengan birama 3/4 di antaranya Terima Kasihku karya Sri Widodo, Timur Matahari karya W.R. Supratman.

c. Birama 4/4

Tanda birama 4/4 adalah tanda yang paling umum digunakan di hampir setiap genre musik. Tanda birama 4/4 menunjukkan setiap biramanya ada empat hitungan, dan setiap hitungan bernilai seperempat atau empat not seperempat dalam setiap birama.

Contoh lagu dengan birama 4/4 di antaranya Kupu-kupu karya Ibu Sud, Bintang Kecil karya Pak Daldjono, dan Indonesia Raya karya W.R. Supratman.

Simak Video "JKT 48 Rilis Single Original Keduanya Dalam Format Baru"



(nwy/nwy)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA