Tidur yang baik menurut nabi

Ilustrasi jam tidur yang baik menurut Islam. Foto: Shutterstock.

Tidur adalah aktivitas penting yang dibutuhkan oleh manusia setelah seharian berkegiatan. Dengan cara ini, manusia dapat mengistirahatkan tubuh dari lelahnya rutinitas.

Agar tidur berkualitas, ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk membangun pola tidur yang baik. Salah satunya adalah jumlah jam tidur yang cukup bagi tubuh.

Pola tidur yang sehat berarti memiliki waktu tidur teratur setiap harinya. Artinya, seseorang harus tidur dan bangun pada waktu yang sama, agar jam biologis tubuh menjadi stabil.

Islam telah mengatur segala perkara termasuk waktu tidur yang baik untuk kesehatan. Waktu tidur dijelaskan dalam Alquran surat Al Qashahas ayat 73, yang berbunyi:

وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: Dan adalah karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.

Ayat tersebut dengan jelas menyebutkan bahwa waktu malam digunakan untuk beristirahat dari aktivitas sehari-hari. Sedangkan waktu siang digunakan untuk mencari rezeki. Lalu, bagaimana jam tidur yang baik menurut Islam?

Iustrasi jam tidur yang baik menurut Islam. Foto: Freepik

Jam tidur yang baik menurut Islam telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW semasa hidupnya. Hasnawati dalam bukunya yang berjudul Hipertensi menjelaskan, Rasulullah tidur sekitar jam 9 malam dan bangun sekitar jam 2 atau 3 pagi untuk melaksanakan sholat tahajud. Artinya, Rasulullah SAW hanya tidur kurang lebih 5-6 jam sehari.

Anggapan waktu tidur sehat selama 8 jam dipatahkan oleh Daniel F Kripke, seorang ahli psikiatri dari Universitas California. Dalam penelitiannya, ia menyimpulkan orang yang tidur 8 jam sehari memiliki resiko kematian lebih cepat dibandingkan dengan orang yang tidur 6-7 jam sehari.

Menurutnya, tidur terlalu lama atau terlalu singkat akan membawa dampak buruk bagi kesehatan. Tapi, tidak cukup tidur pun dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena penyakit diabetes.

Oleh karenanya, umat Muslim bisa mencontoh jam tidur Rasulullah untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Seperti penjelasan di atas, Rasulullah mengajarkan jam tidur yang baik yaitu sekitar jam 9 malam dan bangun pada sepertiga malam atau sekitar jam 2-3 pagi.

Ilustrasi tidur. Foto: Shutterstock.

Dikutip dari buku Psikologi Edisi 9 Jilid 1 terbitan Erlangga, penelitian kedokteran terbaru menyatakan bangun di sepertiga malam yang diikuti sholat Tahajud dapat memperbaiki kekebalan tubuh seseorang. Kebiasaan tersebut bahkan bisa melatih kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan irama sirkadian.

Sholat Tahajud yang dilakukan dengan tulus, khusyuk, dan dilakukan secara kontinyu dapat membuat kadar kortisol dan reseptor antagonis dalam tubuh menjadi normal. Selain itu, amalan ini dapat membuat seseorang terhidar dari stress bahkan membantu tekanan darah menjadi stabil.

Dengan demikian, sudah seharusnya umat Muslim mencontoh kebiasaan Rasulullah tersebut. Selain berguna untuk menjaga kesehatan, mencontoh dan meneladani beliau merupakan bentuk ketaatan seorang Muslim kepada Allah dan Rasul-Nya.

Jakarta - Ada tujuh kebiasaan tidur sehat ala Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam yang bisa ditiru. Sudah terbukti, dengan kebiasaan tersebut, Rasulullah selama hidupnya hanya mengalami dua kali sakit.

Selain itu, seperti firman Allah SWT dalam Surat Al-Ahzab ayat 21 bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam adalah sebaik-baik uswah hasanah (teladan).

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Arab-Latin: Laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā

Yang artinya, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Nah berikut ini 7 kebiasaan tidur sehat ala Rasulullah SAW yang bisa diteladani:

1. Posisi Tidur Miring ke Kanan

Tidur Rasulullah menghadap ke kanan. Dalam HR Al-Bukhari no 247 dan Muslim no 2710, Nabi Muhammad SAW mengatakan agar, "Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu."

2. Meletakkan Tangan di Bawah Pipi

Dan dari Hudzaifah ibn al-Yaman ra, dia berkata, "Apabila Nabi SAW hendak tidur pada malam hari, beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya." (HR. Bukhari).

Bagaimana tidur Menurut Tuntunan Rasulullah?

Dilansir dari karya Syekh Shalih Al Munajjid dalam bukunya Seni Berinteraksi Rasulullah disebutkan, bahwa Nabi Muhammad SAW tidur pada sisi kanannya atau miring ke sebelah kanan. Nabi sambil berzikir kepada Allah dan perutnya tidak dalam keadaan kenyang.

Rasulullah tidur jam berapa?

Hasnawati dalam bukunya yang berjudul Hipertensi menjelaskan, Rasulullah tidur sekitar jam 9 malam dan bangun sekitar jam 2 atau 3 pagi untuk melaksanakan sholat tahajud. Artinya, Rasulullah SAW hanya tidur kurang lebih 5-6 jam sehari.

Nabi menganjurkan tidur miring kemana?

Mengajarkan kita untuk tidur dalam posisi menghadap ke kanan, seperti dalam hadist yang diriwayatkan oleh bukhari dan muslim “Nabi Muhammad SAW bersabda: Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR Bukhari & Muslim).

Kapan waktu tidur yang baik menurut Islam?

Waktu Tidur yang Dianjurkan Rasulullah Adapun cara tidur berdasarkan teladan Rasulullah SAW adalah tidur pada awal malam dan bangun pada pertengahan malam.