Tokoh-tokoh dalam seni rupa indonesia yang sebagai perintis seni rupa modern kontemporer adalah

Tokoh-tokoh dalam seni rupa indonesia yang sebagai perintis seni rupa modern kontemporer adalah

Perintis seni lukis Di Indonesia adalah Raden Saleh Sjarief Bustaman

Raden Saleh Pelopor seni lukis Indonesia modern

KOMPAS.com - Salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi dan berkembang sesuai zaman disebut seni kontemporer.

Kata kontemporer dalam seni ini memiliki makna sebagai suatu yang sedang berlangsung dan tidak memiliki aturan yang mengikat.

Seni kontemporer, yang merupakan produk dari modernisasi dan berkembang di Barat sejak Perang Dunia II, berkembang di Indonesia dan memiliki beragam teknik dalam pembuatannya.

Beberapa tokoh seni rupa kontemporer dari Indonesia misalnya Gregorius Sidharta Soegijo, Heri Dono, Eddie Hara, Tisna Sanjaya, Agus Suwage, Nindityo, Arahmaiani, dan Tita Rubi.

Baca juga: Sejarah Perkembangan Seni Grafis Indonesia

Sejarah seni kontemporer di Indonesia

Secara bahasa, kontemporer memiliki makna modern atau masa kini. Seni kontemporer diproduksi pada paruh kedua abad ke-20 atau pada abad ke-21.

Seni kontemporer mencerminkan adanya kebebasan atau tidak terikat aturan dalam menentukan tema, media, atau teknik produksinya.

Sehingga, karya-karya seniman kontemporer di dunia pun dipengaruhi oleh beragam budaya dan teknologi.

Seni kontemporer muncul pertama kali di Indonesia pada sekitar 1970-an, yang diperkenalkan oleh Gregorius Sidharta Soegijo.

Gregorius Sidharta Soegijo merupakan seniman patung terkenal asal Yogyakarta yang memelopori seni kontemporer Indonesia untuk menamai karya-karyanya.

Beberapa karyanya yang terkenal di dunia adalah Tangisan Dewi Betari dan Tonggak Samudra.

Baca juga: Djoko Pekik, Seniman di Balik Lukisan Berburu Celeng

  • Tidak terikat aturan
  • Berkembang mengikuti zaman
  • Meleburnya batas-batas berbagai macam seni
  • Cenderung disukai media massa
  • Bersifat universal atau untuk masyarakat luas

Seni kontemporer memiliki fungsi individu dan fungsi sosial. Dalam fungsi individu, seni kontemporer digunakan untuk memenuhi unsur emosi individu.

Unsur individu dalam seni kontemporer adalah memenuhi seni pakai, seperti busana, perabot, musik, lukisan, tari, dan film.

Sedangkan dalam unsur sosial, seni kontemporer dapat dinikmati dan dimanfaatkan oleh banyak orang, seperti pertunjukan musik, tari, drama, komedi, poster, dan reklame.

Baca juga: Biografi Basuki Abdullah, Duta Seni Lukis Indonesia

Tokoh seni kontemporer

Berikut ini adalah beberapa tokoh seni rupa kontemporer dari dunia dan Indonesia.

  • Takashi Murakami
  • Jenny Saville
  • David Hockney
  • Yayoi Kusama
  • Jeff Koons
  • Gregorius Sidharta Soegijo
  • Heri Dono
  • Eddie Hara
  • Tisna Sanjaya
  • Agus Suwage
  • Nindityo
  • Tita Rubi

Contoh seni kontemporer

Ada beberapa contoh contoh karya seni kontemporer, yakni seni instalasi, seni rupa video, seni rupa lingkungan, dan seni rupa pertunjukan.

Baca juga: Suromo Darpo Sawego, Tokoh Seni Cukil Indonesia

Seni instalasi

Seni instalasi dibuat dengan menggabungkan karya dari dua dimensi, tiga dimensi, dan tidak terbatas dan membentuk kesatuan baru.

Jenis seni kontemporer ini biasanya ditampilkan saat pameran di galeri seni, karena terdiri dari beberapa benda yang harus dipasang dan disusun terlebih dulu.

KOMPAS.COM/SHIERINE WANGSA WIBAWA GOMA berspesialisasi dalam mengoleksi seni kontemporer dari berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia, Malaysia, China, Taiwan, Pakistan, dan Kazakhstan.

Seni rupa video

Seni rupa video muncul pada 1960-an, yang tidak hanya sebagai media berkespresi, tetapi juga bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

Seni video saat ini sangat bergantung pada perkembangan dunia digital yang bisa dinikmati secara online melalui media sosial.

Baca juga: Aliran Seni Lukis Mooi Indie

Seni rupa lingkungan

Seni rupa lingkungan dikembangkan melalui sebuah gerakan peduli lingkungan. Biasanya, media yang digunakan adalah bahan bekas seperti plastik dan botol.

Gerakan seni rupa lingkungan pada perkembangannya menjadi suatu kampanye dalam rangka mengurangi sampah plastik.

Seni rupa pertunjukan

Seni rupa pertunjukan berkembang sejak 1960-an, yang menampilkan karya berkaitan dengan ekspresi, bunyi, dan gerakan, menjadi pertunjukan yang indah.

Referensi:

  • Swastika, Alia. (2021). Seni Kontemporer, Ingatan, dan Sejarah: Kumpulan Esai Seni Rupa. Yogyakarta: Tanda Baca.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

tirto.id - Indonesia memiliki tokoh-tokoh seni rupa yang mendunia. Sejak sebelum kemerdekaan, seni rupa Indonesia terus berkembang mencari bentuk ketimurannya. Tokoh-tokoh seperti Abdullah Suriosubroto dengan gaya Mooi Indie, Affandi dengan impresionisme, hingga Popo Iskandar dengan ekspresionisme terkenal dengan kekhasan masing-masing.

Dilihat dari bidangnya, seni rupa adalah karya seni yang bisa dirasakan oleh indera manusia, khususnya indera penglihatan dan perabaan, sebagaimana dikutip dari buku Antropologi (2009) karya Dyastiningrum.



Sebagian besar nilai seni rupa menonjolkan kekuatan visual, meskipun juga ada yang berkisar di seni kriya. Kesan yang dimunculkan dalam seni rupa kerap kali berupa olahan konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Seiring perjalanan waktu, karya-karya seni rupa juga mencapai kepopuleran sesuai selera zamannya. Misalnya, pada 1930-an, gaya lukisan paling populer adalah gaya Mooi Indie. Pelukis terkenal dengan gaya ini adalah Abdullah Suriosubroto. Ketika Indonesia sudah merdeka, gaya realisme, impresionisme, hingga ekspresionisme kemudian berjaya di kancah seni.

Sebagai misal, tokoh seni rupa fenomenal, Affandi adalah termasuk pelukis yang terus mencari bentuk lukisannya, mulai dari realisme, impresionisme, hingga di akhir hayatnya kuat di ekspresionisme.

Tokoh-tokoh dalam seni rupa indonesia yang sebagai perintis seni rupa modern kontemporer adalah

Infografik SC Kanvas Tempatku Berbicara. tirto.id/Rangga

Berikut ini adalah daftar singkat tokoh-tokoh seni rupa Indonesia beserta gaya seni rupa yang digeluti mereka, sebagaimana dikutip dari buku Seni Budaya (2020) yang ditulis oleh Dian Pusdika Sari.

1. Affandi Koesoema

Sosok Affandi Koesoema adalah maestro seni lukis di Indonesia. Lebih dari 2000 lukisan sudah ia kerjakan. Lukisan-lukisannya merupakan ekspresi perjuangan, revolusi, derita hidup, dan potret rakyat kecil. Pelukis Affandi lahir pada 1907 di Cirebon. Ayahnya adalah pegawai pabrik gula. Saat muda, ia bersekolah di Algemeene Middelbare School (AMS) Jakarta dan tinggal di rumah keluarga pelukis Yudhokusumo. Kesenangannya menggambar kian terasah di Jakarta. Ia belajar secara otodidak dengan serius. Berbeda dengan pelukis-pelukis pada masanya yang kerap menggambar pemandangan dengan gaya Mooi Indie (Hindia molek), yang menggambarkan Hindia penuh dengan keindahan alam, Affandi menempuh jalan berbeda.

Sebagaimana dinyatakan Suhatno dalam Dr. H. Affandi: Karya dan Pengabdiannya (1985), Affandi melukis sesuai isi hatinya.

Ia ingin menjajal seni rupa yang serius, menggali makna di balik goresan kuas. Sebagai pengorbanan, hasil lukisannya kerap tak laku saat itu. Untuk menyambung hidup, ia jadi guru, pembuat papan nama toko, tukang cat, pelukis reklame, hingga portir di bioskop. Kendati demikian, seiring berjalannya waktu, lukisan Affandi kian matang dan menjadi ciri khas tersendiri. Ia menjadi sosok penting dalam dunia seni rupa di Indonesia.

Bahkan, selepas kemerdekaan, Affandi diminta untuk membuat poster propaganda "Bung ayo Bung!" yang merupakan agitasi revolusi paling ikonik di Indonesia.

2. Abdullah Suriosubroto

Abdullah Suriosubroto adalah salah seorang pelukis generasi awal Indonesia di abad ke-20. Sebenarnya, ia kuliah kedokteran di Batavia, namun ketika melanjutkan kuliah ke Belanda, ia malah menekuni seni rupa, bukan kedokteran. Untung saja, pilihan menekuni dunia lukis adalah opsi yang tepat. Abdullah Suriosubroto menjadi sangat ahli di bidang seni rupa, serta memiliki aliran lukis Mooi Indie tersendiri. Jika karyanya diperhatikan lagi, gaya lukisan Mooi Indie-nya mirip dengan naturalisme.

3. Barli Sasmitawinata

Pada 1930-an, Barli bekerja sebagai ilustrator di Balai Pustaka. Ia juga pernah menjadi ilustrator untuk koran yang terbit di Bandung. Kemudian, Barli Sasmitawinata berkesempatan melanjutkan sekolah ke Paris pada 1950-an. Sebelum pulang ke Indonesia, ia sempat bekerja di majalah De Moderne Boekhandel di Amsterdam dan majalah Der Lichtenbogen di Recklinghausen, Jerman. Sekembalinya ke Indonesia, Barli mendirikan Sanggar Rangga Gempol di Dago, Bandung. Teknik lukisannya adalah realisme yang ia pelajari di studio Jos Pluimentz milik pelukis asal Belgia yang tinggal di Bandung.

4. Basuki Abdullah

Basuki Abdullah adalah putra dari Abdullah Suriosubroto yang diangkat menjadi pelukis Istana Merdeka oleh Sukarno pada 1970-an. Gaya lukis Basuki Abdullah beraliran realisme, serta tergolong maestro seni rupa internasional. Bahkan, ia pernah mengalahkan 87 pelukis Eropa dalam sebuah kompetisi seni rupa di Belanda.

5. Djoko Pekik

Seniman mantan tahanan politik, Djoko Pekik adalah perupa kelas dunia dari Indonesia. Pasca serangan G30/S PKI, Djoko Pekik sempat ditahan karena dianggap berafiliasi dengan Lekra. Gaya lukisan Djoko Pekik sangat ekspresif dan penuh dengan emosi. Saking populernya, ia bahkan pernah mengikuti pameran di Amerika Serikat pada 1989, serta satu lukisannya pernah dihargai sebesar Rp1 miliar.

Baca juga: Tokoh-Tokoh Karya Seni Rupa Populer, Picasso hingga da Vinci


Baca juga artikel terkait SENI RUPA atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi