Tips agar embrio menempel di dinding rahim

Jakarta - Kesuksesan program bayi tabung dalam satu siklus atau satu program rata-rata 30-40 persen. Namun, keberhasilannya ditentukan juga oleh faktor lain seperti usia kronologis si wanita. Jika usia di bawah 35 tahun, keberhasilannya bisa mencapai 65 persen.

Namun, yang paling utama, keberhasilan program bayi tabung ditentukan oleh kualitas sel telur, sperma dan embrio. Untuk kualitas sel telur, supaya lebih baik, amat disarankan wanita supaya jangan terlalu tua saat melakukan bayi tabung, demikian dikatakan dr Yassin Yanuar, MIB, SpOG.

"Kemudian, perlu dilihat pula bagaimana dinding rahim perempuan apakah memiliki kemampuan menerima embrio sehingga bisa melekat dengan baik," kata dr Yassin di sela-sela Seminar Media SMART IVF Indonesia di Bebek Bengil Resto, Jl Agus Salim, Jakarta, Selasa (22/12/2015)

Ketika 'membuat' embrio tersebut, bisa diketahui mana embrio yang pas dengan dinding rahim si ibu. Jika dinding rahim tidak reseptif atau tidak bagus. Maka proses penanaman embrio akan ditunda, kemudian embrio dibekukan.

Baca juga: Ini Dia Bayi dari Sperma Simpanan Tertua di Dunia

"Kita kasih obat sampai kondisi dinding rahim lebih baik lagi sehingga bisa menerima embrio," lanjut dr Yassin.

Hadir dalam kesempatan sama, Dr dr Budi Wiweko, SpOG(K) mengatakan faktor lain seperti materi genetik dari embrio apakah kromosomnya normal atau tidak juga perlu diperhatikan. Walaupun bentuknya bagus, belum tentu saat ditanam embrio bisa menempel.

"Makanya sebelum embrio ditanam diperiksa dulu kromosomnya normal apa nggak. Misal dari sepuluh embrio, dipilih melalui metode pra implantation genetic screening," kata dr Iko, begitu ia akrab disapa.

Ia menambahkan, keberhasilan program bayi tabung makin besar, yakni mencapai 75 persen setelah pasangan dilakukan 3 sampai 4 kali program. Terutama jika di siklus pertama bisa dihasilkan embrio cukup banyak, maka siklus kedua atau seterusnya bisa menggunakan embrio yang dibekukan.

Tahapan program bayi tabung pun terdiri dari delapan tahap yakni pemeriksaan dengan USG, hormon, sel telur, dan sperma. Kemudian pemberian obat untuk membesarkan sel telur, pemberian obat penekan hormon, pengambilan sel telur, pembuahan, pengembangan embrio, penanaman embrio, dan setelah itu baru dilihat hasilnya.

Baca juga: Mungkinkah Mendesain 'Bayi Super' Lewat Modifikasi Genetik?

(rdn/vit)

Menjalani program bayi tabung tentunya harus menjaga pola hidup sehat serta konsumsi makanan sehat agar peluang keberhasilan lebih tinggi. Apalagi bila embrio yang dikembangan di laboratoriuam telah ditanam ke rahim ibu, asupan makanan yang dikonsumsi harus lebih ketat lagi. Karenanya, menu makanan sehat setelah embrio transfer harus benar-benar diperhatikan. 

Proses embrio transfer dilakukan ketika berhasil mendapat embrio hasil pembuahan sel telur oleh sperma, lalu dijaga di dalam inkubator embrio. Tujuannya yaitu untuk memastikan perkembangan dan pematangan sampai siap ditanam ke dalam rahim.

Embrio yang sudah membelah hingga ukuran minimal 8 sel disuntikkan ke dalam rahim melalui leher rahim dan berharap dapat menempel dan tumbuh pada dinding rahim sampai hamil. Setelah itu, kehamilan dapat dipastikan dengan tes urin atau serum sekitar 2 minggu setelah proses embrio transfer.

Artikel terkait : Ingin program bayi tabung? Ini dana yang harus disiapkan

Tips agar embrio menempel di dinding rahim

Berbicara tentang program bayi tabung, seorang artis di Indonesia yaitu Tya Ariestya diketahui sudah menjalaninya hingga 3 kali. Akan tetapi, dari 3 kali program, hanya 2 program bayi tabung yang berhasil.

Saat ini, Tya sedang hamil anak kedua dari program bayi tabung yang ia jalani. Kini usia kandungannya sudah menginjak 21 minggu. Dalam sebuah unggahan foto di Instagram, Tya membagikan menu makanan sehat setelah embrio transfer atau makanan dan minuman pendukung IVF.

Bagi Tya, sejak program bayi tabung pertama, ia selalu meminum jus campuran wortel, tomat, dan apel. Jus tersebut diberi nama 'jus 3 diva', yang mana baik untuk kesuburan wanita.

"Jus wortel, tomat, apel ini bagus untuk kesuburan wanita. Tapi ada juga pengalaman teman dekat aku yang suaminya azoospermia dan terapi jus 3 diva selama 1 bulan dan mukjizatnya spermanya ada alami tanpa operasi, dan habis itu bisa lanjut IVF," cerita Tya dalam kolom caption instagram.

Tips agar embrio menempel di dinding rahim

Selain itu, dia juga tak lupa untuk minum air mineral. Fungsinya untuk membantu penyarapan obat-obatan dan vitamin yang ia konsumsi selama program bayi tabung.

Kemudian untuk makanan, tentu saja Tya mengonsumsi makanan olahan sendiri dan rendah MSG. Sehingga dapat dipastikan sehat dan baik untuk tubuh.

"Putih telur ayam kampung matang tiap hari minimal 6 butir, sayuran fresh tanpa MSG. Ayam kampung (boleh diapakan saja, bahkan digoreng juga boleh dengan minyak yang bersih), dan daging matang yang lebih baik masak sendiri," tulis Tya.

Tya pun tak luput untuk mengonsumsi buah-buahan. Jenis buah yang ia pilih seperti buah naga, apel dan pear, alpukat.

Artikel terkait: 6 Pasangan Artis yang Menjalani Program Bayi Tabung Demi Mendapatkan Anak

Makanan dan minuman yang dihindari oleh Tya Ariestya

Tips agar embrio menempel di dinding rahim

Selama menjalani program IVF, Tya juga menghindari beberapa jenis makanan berikut ini:

  • Kacang-kacangan dan turunannya. Termasuk kedelai.
  • Coklat, kopi, dan teh. Serta minuman yang mengandung kafein.
  • Makanan mentah.
  • Junkfood.

"Untuk camilan-camilan dan minuman kalau bisa hindari yang terlalu banyak gula. Minuman kemasan berhenti dulu semasa program," tambah Tya menjelaskan.

Nah Bun, itulah daftar minuman dan makanan sehat setelah embrio transfer atau pada saat program bayi tabung ala Tya Ariestya. Bunda yang sedang melakukan program bayi tabung pun tampaknya bisa mengikuti apa yang Tya lakukan.

Semoga bermanfaat.

Referensi : Instagram @tya_ariestya dan bayitabung.id.

Baca juga :

id.theasianparent.com/tya-ariestya-hamil/web-view

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Apa yang menyebabkan embrio tidak menempel di rahim?

Ada beragam penyebab embrio tidak bisa menempel di rahim. Faktor terbesarnya adalah kelainan kromosom. "Sekitar 60-70 persen karena kromosomnya tidak normal.

Kapan embrio menempel setelah embrio transfer?

KOMPAS.com - Dalam melakukan program bayi tabung, ada periode tunggu selama 2 minggu untuk memastikan calon janin telah menempel dengan baik di rahim calon ibu. Periode tunggu setelah tindakan transfer embrio (embryo transfer/ET) biasanya juga disebut dengan Two Weeks Waiting (TWW).

Setelah embrio transfer apa yang harus dilakukan?

Setelah transfer embrio, diperlukan waktu beberapa hari agar terjadi proses implantasi atau tertanamnya embrio di rahim. Untuk itu, tidak ada salahnya bagi Anda untuk beristirahat dan bersantai. Anda bisa berjalan santai atau melakukan aktivitas lain yang menyenangkan, seperti menonton film maupun membaca buku.

Apa yang harus dilakukan sebelum embrio transfer?

Persiapan Sebelum Embrio Transfer.
Minum Obat Sesuai Aturan Pakai. ... .
2. Letakkan Tempat Sampah di Samping Tempat Tidur. ... .
Persediaan Hiburan. ... .
4. Gunakan Kaus Kaki Agar Tetap Hangat. ... .
Tidur Nyenyak. ... .
6. Hindari Suhu Ekstrim di Rahim dan Perut Anda. ... .
7. Mengonsumsi Makanan Sehat. ... .
Jauhi Bahan Kimia..