Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Jakarta, Ditjen Aptika – Memasuki era globalisasi, Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara menghadapi tantangan dalam penerapan di keseharian masyarakat. Masuknya ideologi alternatif melalui internet ke dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat di Indonesia tak terbendung.

“Di era digital ini penerapan Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara menghadapi tantangan dengan munculnya budaya asing yang menggeser budaya leluhur,” kata CEO Media Kupas Tuntas Grup, Donald Harris Sihotang dalam Webinar Literasi Digital bertema Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana Edukasi Guna Memperkuat Pancasila, Kamis (22/9/2022).

Menurut Donald, sejatinya Pancasila merupakan ideologi terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi kelangsungan hidup bangsa. Namun, diperlukan kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru.

“Maraknya penyebaran hoaks dan informasi yang memecah belah bangsa dan negara, dimana hal itu melanggar nilai yang terkandung dalam sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia,” imbuhnya memberi contoh.

Ditambahkan pula, terjadi pula kemerosotan nilai-nilai moral yang mengancam eksistensi nilai-nilai luhur bangsa. Selain itu, terkikisnya rasa empati dan peduli terhadap sesama.

Lihat juga: Warganet Meningkat, Indonesia Perlu Tingkatkan Nilai Budaya di Internet

Adapun strategi untuk menguatkan rasa nasionalisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, menurut Donald, dapat dilakukan melalui pendidikan formal, memberikan pendidikan karakter berdasarkan nilai-nilai pendidikan Ki Hajar Dewantara, dan menguatkan rasa nasionalisme melalui pendekatan budaya populer semisal musik, film dan olahraga.

“Pancasila tidak hanya menghafalkan butir-butir dari kelima sila, melainkan memahami arti dari setiap sila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat,” tegas Donald.

Sementara itu Dosen Komunikasi Universitas Mercu Buana, Dudi Iman Hartono mengatakan pengamalan Pancasila melalui P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) melalui pendidikan formal kepada generasi Baby Boomer atau generasi X, saat ini sudah tidak bisa dilakukan terhadap generasi Z.

“Anak-anak muda atau generasi Z tidak suka membaca. Mereka lebih menyukai visual daripada teks yang naratif. Generasi Z lebih membutuhkan contoh atau teladan dari generasi sebelumnya, yaitu generasi Baby Boomer atau generasi X,” kata Dudi yang juga jurnalis senior itu.

Perkembangan media digital di era internet menuntut media mengedepankan kecepatan dalam menyampaikan informasi kepada publik. Era media daring menjadi contoh konkret dimana terjadi praktik mengedepankan kecepatan dalam menyampaikan informasi kepada publik daripada media cetak atau TV dan radio.

“Namun kecepatan dalam konteks berita seringkali membuat awak media maupun masyarakat lupa harus melakukan verifikasi. Di sinilah hoaks bermunculan. Sebab itu, saring informasi yang masuk sebelum di-sharing,” ujar Dudi.

Lihat juga: Menkominfo: Terus Sajikan Informasi Aktual untuk Cerahkan Masyarakat dari Hoaks

Senada dengan Dudi, presenter Zahra Salimah mengatakan perlu terobosan dalam menanamkan Pancasila sebagai ideologi kepada generasi muda di tengah perkembangan internet dan kemajuan teknologi.

Zahra memberikan rekomendasi implementasi nilai-nilai Pancasila di era globalisasi. Salah satunya memanfaatkan kemajuan teknologi yang menarik bagi generasi muda dan masyarakat. Selain itu, membumikan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan pembelajaran berkesinambungan yang berkelanjutan di semua lini dan wilayah.

“Pancasila saat ini diajarkan dan diperkuat melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dengan menekankan pada teori dan praktek. Implementasi nilai-nilai Pancasila akan lebih mudah terlihat dalam praktek berbangsa dan bernegara jika Pancasila menjadi rujukan,” katanya.

Lebih lanjut Zahra menambahkan, menanamkan kesadaran terhadap potensi bahaya gangguan dari luar yang dapat merusak ideologi Pancasila sangat penting.

“Untuk itu kita wajib memanfaatkan kemajuan internet dengan tepat guna dalam upaya mempertahankan identitas bangsa serta meningkatkan ketahanan mental dan ideologi bangsa,” tuturnya.

Indonesia Makin Cakap Digital

Webinar Literasi Digital ini merupakan bagian dari program Literasi Digital Nasional #IndonesiaMakinCakapDigital. Dirjen Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pengerapan memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerjasama dalam menyelenggarakan kelas literasi digital.

“Saya berharap kegiatan ini dapat mendorong terciptanya talenta-talenta digital baru di Indonesia yang lebih berkualitas dan siap membantu mewujudkan visi Indonesia digital,” ucap Dirjen Semuel dalam sambutannya.

Berdasarkan hasil survei di tahun 2021, indeks literasi digital Indonesia berada di angka 3,49 atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3,46. Angka tersebut masih kategori sedang belum mencapai kategori baik.

“Oleh karena itu, tugas kita bersama untuk membekali masyarakat dengan kemampuan literasi digital agar selalu siap mengawal percepatan transformasi digital,” tutur Semuel.

Lihat juga: Kominfo Targetkan 12,5 Juta Masyarakat Terliterasi Digital Setiap Tahun

Pemerintah menargetkan pada 2024 ada 50 juta orang yang sudah terliterasi digital. Untuk itu, Kementerian Kominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi serta mitra dan jejaringnya hadir untuk memberikan pelatihan digital yang menjadi kemampuan dasar bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Pelatihan yang diberikan berbasis pada empat pilar yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital. Hingga 2021 lalu program tersebut telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi di seluruh Indonesia. (lg)

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Jakarta -

Ideologi terbuka adalah pandangan sebuah bangsa dengan nilai-nilai yang dapat mengikuti perkembangan zaman. Nah, apakah kamu bisa jelaskan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka?

Kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, dan antisipatif.

Di samping itu, Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki arti bahwa ideologi Pancasila mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, dan perkembangan aspirasi masyarakat, seperti dikutip dari buku Mengenal Ideologi Negara oleh D.C. Tyas.

Ideologi terbuka terdiri dari nilai dasar, nilai instrumen, dan nilai praktis. Nilai dasar adalah nilai yang tidak dapat diubah. Nilai instrumen adalah nilai yang dinamis sesuai perkembangan zaman. Sementara itu, nilai praktis adalah nilai yang dilaksanakan secara nyata.

Ideologi terbuka hanya berisi orientasi dasar, sementara penerjemahannya ke dalam tujuan dan norma sosial politik dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat.

Kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka juga memiliki arti bahwa ideologi negara ini tidak mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya.

Nilai-nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Sehingga Pancasila dapat memecahkan masalah yang berkembang seiring dengan aspirasi masyarakat, teknologi, dan zaman.

Ciri khas ideologi terbuka yaitu nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat sendiri.

Kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka juga memiliki arti bahwa Pancasila merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat Indoensia dan keberadaannya tidak dipaksakan kepada rakyat Indonesia, seperti dikutip dari Buku Ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Zulfikar Putra, S.H., M.Pd. dan Dr. H. Farid Wajdi, S.Pd.I., M.Si.

Karena itu, kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti dimiliki semua rakyat dan rakyat bisa menemukan dirinya di dalamnya. Pelaksanaan pencapaian cita-cita negara dengan ideologi terbuka juga disepakati secara demokratis oleh masyarakat.

Dengan begitu, ideologi terbuka bersifat inklusif dan tidak dapat dipakai untuk melegitimasi kekuasaan sekelompok orang.

Gimana detikers, sudah bisa ya jelaskan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka?

Simak Video "Riuh Klakson Saat Penutupan Jalan di Depan Monumen Pancasila Sakti"


[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)

Dimensi Pancasila dalam Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka – Pancasila adalah bentuk ideologi bangsa dan negara Indonesia. Pancasila terwujud bukan hanya dari hasil perenungan seseorang atau sekelompok orang saja, melainkan Pancasila terwujud dari nilai-nilai kebudayaan, adat istiadat dan juga nilai religius yang hadir dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Maka dari itu, ideologi sebuah negara sangat menentukan pribadi dari suatu bangsa atau negara tersebut. Ideologi sebuah negara digunakan sebagai pedoman dan sumber semangat untuk membimbing sebuah bangsa dalam pembangunannya. Ideologi sebuah negara harus bersifat dinamis dan reformatif supaya bisa beradaptasi dengan perubahan-perubahan dari negara tersebut.

Ideologi negara yang terbuka merupakan sebuah kebutuhan dalam dunia modern saat ini yang memiliki perubahan sangat cepat dan dinamis. Pancasila sebagai ideologi terbuka sangat dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan seiring zaman. Untuk memahami lebih lanjut apa itu Pancasila sebagai ideologi terbuka, simak tulisan di bawah ini.

Pengertian Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Ideologi adalah istilah dari bahasa Yunani. Ideologi terdiri dari dua kata yaitu idea dan logos. Idea memiliki arti melihat dan logos memiliki arti teori atau pengetahuan. Secara bahasa, ideologi adalah hasil penemuan atau hasil pemikiran yang berupa ilmu pengetahuan tentang ide-ide.

Menurut Karl Marx, ideologi adalah pandangan hidup yang dikembangkan dengan mengikuti kepentingan golongan tertentu dalam sosial politik. Menurut Carl J. Friedrich, ideologi adalah suatu sistem pemikiran yang berkaitan dengan sebuah tindakan. Sedangkan menurut C.C Rodee, ideologi adalah sebuah gagasan yang berkaitan dengan nilai-nilai dan secara logis memberi keabsahan untuk institusi politik.

Ideologi dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu ideologi terbuka dan ideologi tertutup. Ideologi tertutup adalah pandangan hidup yang bersifat mutlak. Ideologi tertutup merupakan falsafah yang menentukan tujuan dan norma politik sosial yang harus diterima sebagai suatu pemahaman dan juga harus dipatuhi. Ideologi tertutup bukanlah cita-cita yang ada dalam kehidupan masyarakat negara tersebut.

Ideologi tertutup adalah cita-cita dari sebuah kelompok yang digunakan sebagai pedoman untuk mengubah masyarakat di negara tersebut. Dalam negara yang memiliki ideologi tertutup, nilai-nilai, norma yang suda ada di kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi dari kelompok yang menguasai negara tersebut. Ideologi tertutup bersifat totaliter, hal ini berarti ideologi tertutup mengatur semua bidang kehidupan bernegara.

Negara yang menganut ideologi tertutup akan meniadakan pandangan dan kebudayaan dan juga menyampingkan hak asasi. Negara dengan ideologi tertutup menuntut masyarakatnya untuk selalu setia pada ideologi tersebut. Beberapa negara yang menganut ideologi tertutup adalah Korea Utara, China, Kuba, Rusia dan Arab Saudi.

Sedangkan ideologi terbuka adalah ideologi yang memiliki nilai dan cita-citanya tidak dimutlakkan dan tidak dipaksakan. Ideologi terbuka dibentuk berdasarkan kekayaan budaya dan nilai-nilai dari masyarakat negara itu sendiri. Ideologi terbuka bersifat dinamis, sehingga bisa mudah berinteraksi dengan seiring perkembangan zaman. Ideologi terbuka bukanlah berdasarkan dari pemikiran suatu kelompok saja.

Ideologi terbuka tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat. Nilai-nilai tersebut adalah milik rakyat dari negara tersebut. Masyarakat di negara dengan ideologi terbuka, bisa menggali kembali falsafah dari ideologi tersebut. Negara dengan ideologi terbuka tidak akan meraup kebebasan dalam kehidupan masyarakat, melainkan ideologi tersebut menjadi inspirasi atau pedoman untuk bertanggung jawab dalam bermasyarakat.

Ideologi terbuka sangat menghargai kemajemukan yang ada di masyarakat, sehingga semua lapisan masyarakat bisa menerima ideologi tersebut. Negara yang menganut ideologi terbuka adalah Indonesia, Korea Selatan, Perancis, Amerika Serikat dan Filipina.

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Pada buku Pancasila Ideologi Dunia: Sintesis Kapitalisme, Sosialisme yang ada di bawah ini dibahas mengenai bagaimana Pancasila sebagai produk dari sintesis kreatif para perumusnya akan mampu menjadi solusi di tengah krisis yang melanda ideologi politik dunia hari ini.

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Baca juga : Makna Pancasila sebagai Sumber Nilai

Indonesia yang termasuk negara yang menerapkan ideologi terbuka juga memiliki ciri-ciri. Adapun ciri-ciri ideologi terbuka sebagai berikut.

1. Bersumber dari Masyarakat atau Rakyat

Ideologi terbuka ini sumbernya berasal dari masyarakat yang di mana di dalamnya terdapat beberapa kelompok. Oleh karena itu, akan muncul berbagai macam pendapat. Meskipun begitu, setiap pendapat atau gagasan akan menciptakan ideologi negara yang terbuka, sehingga sistem kemasyarakatan dan hubungan antar anggota masyarakat dapat berjalan dengan optimal.

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

2. Terdapat Kebebasan Berpendapat

Ciri berikutnya dari ideologi terbuka adalah kebebasan berpendapat. Dalam hal ini, kebebasan berpendapat dapat diartikan sebagai bebas mengekspresikan hal-hal apa saja termasuk mengkritik suatu hal yang tidak baik. Namun, meskipun bebas berpendapat, tetapi ketika mengeluarkan pendapat tidak boleh menghina orang lain. Dengan kata lain, harus tetap memperhatikan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

3. Sifatnya Dinamis

Ideologi terbuka memiliki ciri berupa sifatnya dinamis, hal ini senada dengan namanya yang terbuka terhadap berbagai perkembangan zaman. Dengan menerima perkembangan zaman, maka pemikiran masyarakat bisa terbuka juga, sehingga rasa saling menghargai walaupun berbeda pandangan atau pendapat dapat muncul.

4. Sama dengan Kebudayaan Masyarakat

Indonesia sudah dikenal oleh banyak orang bahwa mempunyai berbagai macam kebudayaan karena masyarakatnya tersebar di banyak pulau. Dengan ideologi terbuka Pancasila, maka keberagaman di Indonesia bisa menjadi pemersatu bangsa Indonesia, sehingga satu kesatuan pun dapat tumbuh dengan baik. Dengan begitu, risiko terjadinya konflik karena keberagaman budaya bisa berkurang.

5. Sistem Pemerintahan Terbuka

Dalam ideologi terbuka, maka sistem pemerintahannya harus tebruka juga. Dalam hal ini, sistem pemerintahannya yang terbuka dapat diartikan sebagai adanya transparansi dalam membuat kebijakan publik. Dengan adanya transparansi itu, maka masyarakat bisa mengawasi setiap kebijakannya atau bahkan bisa memberi kritik terhadap kebijakan yang telah dibuat.

Di dalam ideologi terbuka, Hak Asasi Manusi (HAM) sangat dijunjung tinggi, sehingga kesetaraan antar warga negara dapat terjaga dengan baik. Selain itu, dengan menjunjung HAM, keamanan dan ketentraman warga negara dapat terlindungi dengan maksimal. Dengan begitu, warga negara pun dapat menjalankan ideologi terbuka yang sudah dianut oleh suatu negara.

7. Mendukung Keberagaman

Tingkat solidaritas dalam ideologi terbuka cukup tinggi karena sesama warga negara saling mendukung keberagaman. Berkat kehadiran perilaku solidaritas, maka hubungan persatuan dan kesatuan dapat tumbuh dengan optimal dan masyarakat pun bisa menjalani kehidupan dengan tentram.

Ciri kedelapan dari ideologi terbuka adalah sistem hukum yang sudah adil. Dengan kata lain, hukum tidak tebang pilih atau tidak satu warga negara pun yang kebal terhadap hukum.

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Nilai Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat dinamis, reformatif, tidak kaku dan tidak tertutup. Hal ini berarti Pancasila mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, teknologi, ilmu pengetahuan yang berkembang di kehidupan masyarakat. Ideologi terbuka yang ada di dalam Pancasila bukan berarti nilai-nilai yang ada bisa diubah, namun wawasan yang ada bisa dibuat menjadi lebih konkrit.

Itulah sebabnya sebuah ideologi bisa memecahkan masalah-masalah yang senantiasa berkembang sesuai dengan pedoman dan idealisme yang dipercaya. Ada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila sebagai ideologi terbuka sebagai berikut ini:

1. Nilai Dasar

Nilai dasar yang dimaksud adalah nilai-nilai dasar yang ada di dalam ideologi tidak berubah. Nilai-nilai tersebut adalah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut merupakan inti dari sila-sila Pancasila. Pancasila yang memiliki sifat universal mengandung cita-cita yang baik dan benar. Nilai dasar ideologi Pancasila terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 adalah norma dasar yang merupakan hukum tertinggi sebagai sumber hukum negara Indonesia.

2. Nilai Instrumental

Nilai instrumental adalah sebuah arahan, kebijakan, sasaran dan lembaga-lembaga pelaksanaanya. Nilai instrumental dalam ideologi pancasila merupakan penjabaran lebih dari nilai-nilai dasar. Penjabaran nilai pancasila ini dimasukan ke dalam UUD 1945, Ketetapan MPR dan peraturan perundang-undangan. Penjabaran ini merupakan penyesuaian dalam pelaksanaan ideologi Pancasila. Contohnya, GBHN yang selalu disesuaikan dalam rentang lima tahun sekali. Begitu juga aspirasi masyarakat, undang-undang dan lembaga-lembaga pelaksana.

3. Nilai Praksis

Nilai praksis adalah sebuah bentuk realisasi dari nilai-nilai instrumental dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dalam realisasi nilai praksis ini, penjabaran nilai-nilai Pancasila akan selalu berkembang dan bisa dilakukan untuk perubahan bahkan perbaikan sesuai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang tumbuh dalam masyarakat.

Sebagai pribadi bangsa, Pancasila menjadi cerminan mental serta perilaku anak bangsa serta para pemimpin dan negarawan Indonesia. Buku Memahami dan Memaknai Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara ini menjelaskan bagaimana memahami serta memaknai kembali dimensi Pancasila sebagai ideologi serta dasar negara.

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka mempunyai dimensi. Dimensi yang ada di dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka menandakan bahwa ideologi Pancasila bukan lah sistem ide belaka yang tidak pernah ada di kehidupan sehari-hari. Dimensi Pancasila membuat Ideologi pancasila itu sendiri bukan hanya doktrin yang tertutup, dan juga bukan norma-norma yang kaku. Pancasila bersifat nyata dan dapat melakukan perubahan. Berikut adalah penjelasan 3 dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka, yaitu:

1. Dimensi Pancasila Yang Idealistas

Dimensi idealitas memiliki maksud bahwa di dalam Pancasila ada nilai-nilai dasar sebagai pedoman hidup dan cita-cita. Cita-cita tersebut diwujudkan untuk mencapai masa depan negara yang lebih baik. Nilai-nilai dasar dimensi pancasila  tersebut bersifat sistematis, menyeluruh dan juga rasional. Nilai-nilai dasar tersebut yang terkandung dalam Pancasila adalah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

Idealisme yang ada dalam dimensi Pancasila bisa memberikan harapan, semangat dan motivasi untuk masyarakat sehingga bisa mewujudkan cita-cita bersama. Dimensi pancasila yang idealis membuat ideologi sebuah bangsa menjadi kuat dan tangguh dalam perannya sebagai bentuk negara.

2. Dimensi Pancasila Yang Normatif

Dimensi normatif memiliki maksud bahwa nilai-nilai dasar di dalam Pancasila diajarkan dalam norma yang merupakan norma dari kenegaraan. Pancasila ada di dalam pembukaan UUD 1945, hal ini merupakan norma tertib hukum yang paling tinggi di negara Indonesia. Pancasila dan UUD 1945 juga merupakan pokok kaidah negara fundamental. Hal ini berarti bahwa ideologi Pancasila bisa dijabarkan dalam langkah-langkah operasional.

3. Dimensi Pancasila Yang Realitas

Dimensi realitas memiliki maksud bahwa nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila berakar dari masyarakat dan juga hidup di dalam masyarakat itu sendiri. Selain dimensi-dimensi yang ada di atas, Pancasila harus bisa dijabarkan dalam masyarakat secara konkrit atau nyata. Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Nah, itulah penjelasan tentang dimensi pancasila sebagai ideologi terbuka bagi bangsa Indonesia. Apakah Grameds sudah bisa memahami makna dimensi pancasila tersebut ideologi bangsa? Sebagai generasi bangsa, mengenali dimensi pancasila menjadi hal yang sangat penting. Jika Grameds perlu banyak referensi tentang dimensi pancasila dan ilmu tentang ideologi maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di http://www.gramedia.com

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Jika Anda ingin menggali lebih tentang Pancasila secara lebih komprehensif, miliki segera buku di www.gramedia.com.

1. Pendidikan Pancasila

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

2. Falsafah Pancasila Epistemologi Keislaman Kebangsaan

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

3. Pancasila Rumah Bersama

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Dimensi realitas memiliki maksud bahwa nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila berakar dari masyarakat dan juga hidup di dalam masyarakat itu sendiri. Selain dimensi-dimensi yang ada di atas, Pancasila harus bisa dijabarkan dalam masyarakat secara konkrit atau nyata. Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

1. Dimensi Pancasila Yang Idealistas. Dimensi idealitas memiliki maksud bahwa di dalam Pancasila ada nilai-nilai dasar sebagai pedoman hidup dan cita-cita. Cita-cita tersebut diwujudkan untuk mencapai masa depan negara yang lebih baik. 2. Dimensi Pancasila Yang Normatif. Dimensi normatif memiliki maksud bahwa nilai-nilai dasar di dalam Pancasila diajarkan dalam norma yang merupakan norma dari kenegaraan. 3. Dimensi Pancasila Yang Realitas. Dimensi realitas memiliki maksud bahwa nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila berakar dari masyarakat dan juga hidup di dalam masyarakat itu sendiri. Selain dimensi-dimensi yang ada di atas, Pancasila harus bisa dijabarkan dalam masyarakat secara konkrit atau nyata. Pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Dimensi idealitas memiliki maksud bahwa di dalam Pancasila ada nilai-nilai dasar sebagai pedoman hidup dan cita-cita. Cita-cita tersebut diwujudkan untuk mencapai masa depan negara yang lebih baik. Nilai-nilai dasar dimensi pancasila tersebut bersifat sistematis, menyeluruh dan juga rasional. Nilai-nilai dasar tersebut yang terkandung dalam Pancasila adalah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

Dimensi normatif memiliki maksud bahwa nilai-nilai dasar di dalam Pancasila diajarkan dalam norma yang merupakan norma dari kenegaraan. Pancasila ada di dalam pembukaan UUD 1945, hal ini merupakan norma tertib hukum yang paling tinggi di negara Indonesia.

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Tuliskan nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka