Indonesiabaik.id - Dalam mewujudkan rasa syukur atas kemerdekaan RI, warga negara dapat melakukan beberapa hal, seperti mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan jalan mengisi kemerdekaan sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan keterampilan masing-masing; menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan pejuang bangsa dengan cara meneruskan amanat cita-cita perjuangan bangsa; memelihara dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan jalan meningkatkan sikap toleran dan kerja sama antar warga masyarakat; menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dengan cara rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara serta kesiapan dalam rangka bela negara; dan meningkatkan kemandirian bangsa dengan jalan memperkuat sendi-sendi peri kehidupan bangsa di segala bidang. Show
Generasi milenial merupakan agen perubahan yang memiliki tanggungjawab melanjutkan perjuangan kemerdekaannya dan mempertahankannya. Cara mengisi kemerdekaan bagi generasi milenial, yaitu belajar dengan sungguh-sungguh, mengikuti upacara dengan khidmat, menciptakan kondisi masyarakat yang aman dan saling toleransi, meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membangun bangsa Indonesia, dan meningkatkan pembangunan di segala bidang dan merata di seluruh daerah Indonesia. Video
Peringatan hari ulang tahun Republik Indonesia sudah menjadi agenda tahunan. Sekalipun pandemik COVID-19 membuat hanya sebagian orang yang dapat mengikuti upacara bendera secara langsung, semangat mengisi kemerdekaan harus tetap berkobar dalam dada, ya! Apalagi kita sebagai generasi muda menjadi penentu masa depan bangsa. Harapan akan Indonesia yang lebih baik ada di pundak kita, lho. Wajib untuk kita mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik mungkin. Di antaranya dengan lima cara berikut ini. 1. Syukuri dan renungkan dahulu kemerdekaan negara kitaIlustrasi merenungkan kemerdekaan [unsplash.com/rade_nugroho] Karena selalu diperingati setiap tahun, gak jarang arti kemerdekaan justru makin kabur di benak kita. Semua peringatan seakan-akan lebih sebagai seremonial belaka. Hal ini gak boleh terus dibiarkan. Sebagai anak muda, kita harus paham betul akan betapa pentingnya kemerdekaan bagi suatu bangsa. Kita bisa belajar dari cerita kakek dan nenek kita tentang sulitnya hidup di zaman penjajahan. Tiada hari tanpa peperangan dan rasa takut. Tidak ada kebebasan berpendapat apalagi menentukan arah bangsa sendiri. Bahkan untuk makan saja susahnya bukan main. Pun banyak sekali pahlawan yang harus gugur demi memperjuangkan kemerdekaan. 2. Belajar dengan giat, jangan males-males lagi!Ilustrasi giat belajar [unsplash.com/isengrapher] Nah, setelah kita dapat merasakan beratnya hidup di zaman penjajahan, masa masih ingin bermalas-malasan dalam belajar? Itu namanya langkah mundur, kan? Sekalipun masih ada daerah-daerah pelosok dengan keterbatasan akses pendidikan, kita yang bisa leluasa bersekolah justru harus makin bersemangat dalam belajar. Dengan ilmu yang dimiliki, siapa tahu kelak kita dapat berkontribusi secara nyata untuk memajukan pendidikan di seluruh pelosok tanah air. Meski belajar secara daring selama pandemik COVID-19 bikin gampang bosan, tetap semangat, ya! Baca Juga: Cinta Tanah Air, 5 Cara Merayakan Hari Kemerdekaan dari Rumah 3. Menggunakan media sosial untuk hal-hal yang positifIlustrasi menggunakan media sosial [unsplash.com/chandraxx] Merasa ini gak ada hubungannya dengan mengisi kemerdekaan? Jangan salah, ketidakbijaksanaan kita sebagai generasi muda dalam bermedia sosial dapat membahayakan masa depan bangsa, lho. Misalnya, bila saking asyiknya bermedia sosial, kita malah sering ikut menyebarkan berita-berita hoaks yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Begitu pula memberikan komentar-komentar yang penuh kebencian. Kita harus menggunakan media sosial untuk hal-hal yang positif saja. Seperti membuat unggahan-unggahan yang menginspirasi, mengedukasi, dan menghibur. 4. Bergaul tanpa membeda-bedakan SARA dan selalu tolong-menolongIlustrasi bergaul tanpa membeda-bedakan [unsplash.com/chandraxx] Negara kita amatlah kaya. Tak hanya kaya dengan sumber daya alamnya melainkan juga berbagai perbedaan bahasa, budaya, agama, dan sebagainya. Sudah seharusnya kita bangga dengan banyaknya perbedaan yang ternyata dapat berdampingan dengan rukun. Bukan malah mempermasalahkan perbedaan-perbedaan itu. Ingat, di masa perjuangan kemerdekaan, seluruh perbedaan itu tidak menjadi masalah. Semua orang memiliki semangat yang sama, yaitu meraih kemerdekaan. Artinya, perbedaan tidaklah melemahkan melainkan justru menguatkan ikatan di antara kita. 5. Semangat bekerja dan berkarya untuk Indonesia yang makin majuIlustrasi semangat bekerja dan berkarya [unsplash.com/chandraxx] Nah, buat kita yang sudah bekerja, kita juga harus menunjukkan peran dalam mengisi kemerdekaan. Ilmu-ilmu yang diperoleh selama bersekolah dan berkuliah wajib kita aplikasikan baik dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari. Kita gak boleh bekerja atau berkarya semata-mata demi mendapatkan uang. Harus ada pula cita-cita untuk membangun negara tercinta dengan memberikan sebanyak mungkin manfaat melalui pekerjaan dan karya kita. Misalnya, kita yang paham teknologi harus dapat menggunakannya untuk makin memudahkan kebutuhan masyarakat. Sebagai penulis artikel, kita juga dapat menulis artikel-artikel yang bermanfaat untuk pembaca. Amat disayangkan kalau kemerdekaan yang telah diperoleh dengan pengorbanan nyawa begitu banyak pejuang justru disia-siakan. Lagi pula, lima cara mengisi kemerdekaan di atas sebenarnya gak sulit, kan? Kita semua pasti bisa! Baca Juga: Lebih Spesial, 7 Tradisi Daerah untuk Merayakan Kemerdekaan Indonesia IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. smpn19.semarangkota.go.id - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, kami menyampaikan Jiwa, Semangat dan Nilai Nilai Juang 1945 sebagai berikut: 1. Sejarah Perkembangan JSN 45 Jiwa, semangat dan nilai – nilai [JSN] kejuangan bangsa Indonesia tidak lahir seketika tetapi merupakan proses perkembangan sejarah dari zaman ke zaman dimana embrio nilai dari JSN itu sudah ada dari jaman kerajaan, hanya saja belum dimunculkan dan dirumuskan. Setelah tercapainya titik kulminasi atau titik puncak pada tahun 1945 nilai – nilai JSN disepakati sebagai dasar, landasan, kekuatan dan daya dorong bagi para pendiri Republik Indonesia.
2. Rumusan Jiwa, Semangat dan Nilai - nilai kejuangan 45 Rumusan Jiwa, Semangat dan Nilai - nilai Kejuangan 45 adalah sebagai berikut :
3. Nilai - nilai Dasar dan Nilai Operasional JSN 45
1] Semua nilai yang terdapat dalam setiap Sila dari Pancasila.2] Semua nilai yang terdapat dalam Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. 3] Semua nilai yang terdapat dalam Undang - Undang Dasar 1945, baik pembukaan, batang tubuh, maupun penjelasannya. b. Nilai - nilai operasional yaitu nilai - nilai yang lahir dan berkembang dalam perjuangan bangsa Indonesia selama ini dan merupakan dasar yang kokoh dan daya dorong mental spiritual yang kuat dalam setiap tahap perjuangan Bangsa seterusnya untuk mencapai tujuan nasional akhir. c. Metode Kelestarian Jiwa, Semangat dan Nilai - nilai 45 1] Metode pelestarian jiwa, semangat dan nilai - nilai 45 a] Metode Edukasi: Metode dimana tujuannya untuk menanamkan dasar yang kuat ; untuk penghayatan dan pengamalan jiwa, semangat dan nilai - nilai 45.b] Metode Keteladanan : Melalui metode ini kita bisa memberikan keteladanan kepada orang lain dalam menghayati dan mengamalkan jiwa, semangat dan nilai - nilai 45.c] Metode Informasi dan Komunikasi : Metode informasi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sifatnya searah. Tujuannya tidak hanya terbatas memberikan penjelasan saja, tetapi dapat memberi ajakan, dorongan dan motivasi pada orang lain.d] Metode Sosialisasi : Metode ini merupakan upaya untuk menyampaikan pesan yang terkandung dalam jiwa, semangat dan nilai - nilai 45 dalam ruang lingkup masyarakat. 2] Pola penerapan metode jiwa, semangat dan nilai - nilai 45. Jalur masyarakat: Sejalan dengan pendidikan formal melalui jalur sekolah hendaknya pendidikan diluar sekolah juga dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya.Jalur Sekolah : Pendekatan edukasi melalui jalur pendidikan formal [sekolah] yang terikat b] Pendekatan Keteladanan Jalur Keluarga : Pendekatan ini menyangkut sikap, tingkah laku, serta penghayatan dan pengamalannya Jalur Sekolah: Merupakan forum pendidikan formal yang memegang peran utama dalam usaha melestarikan JSN 45 terutama dalam upaya guru sebagai pendidik dan tokoh panutan yang sangat berperan menciptakan kondisi yang memungkinkan para anak didik akan dapat menghayati dan mengamalkan JSN 45.Jalur Masyarakat: Melalui jalur masyarakat peranan dan keteladanan tokoh - tokoh masyarakat, para pemimpin informal yang berada ditengah - tengah lingkungan masyarakat sangat membantu dan menentukan untuk penghayatan dan pengamalan JSN 45.c] Pendekatan Informasi dan Komunikasi. Jalur Keluarga : Iklim yang sejuk dalam keluarga akan membantu dalam pelaksanaan kelestarian JSN 45. Jalur Sekolah : Dalam lingkungan sekolah perlu adanya iklim keterbukaan dari kedua belah pihak yaitu pendidik dan peserta didik dan diharapkan mereka mampu mendalami dan mengerti JSN 45.Jalur Masyarakat: Penyampaian pesan melalui keteladanan kepada masyarakat juga menyangkut hubungan timbal balik antara; pemimpin dan yang dipimpin.d] Pendekatan Sosialisasi : Tujuan pendekatan sosialisasi agar masyarakat mengerti, menghayati dan mengamalkan JSN 45.e] Pendekatan jalur Agama : Pendekatan jalur agama adalah dimana pelestarian JSN 45 akan lebih mudah dalam kehidupan; beragama, demikian pula Alim ulama dan tokoh -tokoh agama sangat menentukan kelestarian JSN 45. Jiwa, Semangat dan Nilai nilai 45 atau yang disebut dengan JSN 45 dilihat sebagai nilai perjuangan bangsa Indonesia memiliki tugas : tetap melestarikan jiwa, semangat dan nilai - nilai 45 sebagai nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya pembangunan watak dan kepribadian bangsa sebagai bangsa pejuang melalui pelaksanaan gerakan nasional, juga dijadikan sebagai kesadaran kebangsaan guna mempersiapkan warga negara terutama calon – calon pemimpin bangsa yang berkualitas dan menciptakan pemimpin sesuai cita - cita kebangsaan yang mampu mengemban citra Proklamasi 1945 dan menjadi perekat berbangsa dan bernegara. Salah satu contoh JSN yang ada pada masa kini yaitu masih diadakannya lomba-lomba pada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Hal ini dapat memupuk jiwa , semangat, serta nilai 45 pada diri anak-anak dalam menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. Di SMP Negeri 19 Semarang pelaksanaan JSN'45 dilaksanakan dalam bentuk:
Berikut Video Pelaksanaan JSN'45 di SMP Negeri 19 Semarang: Bisa juga disaksikan di youtube langsung di alamat //www.youtube.com/watch?v=_ZWrU5Fj9zE Video yang berhubungan |