Tulislah tiga contoh kain tradisional yang ada di Indonesia beserta daerah asalnya

Indonesia memiliki beragam pakaian adat sesuai dengan sukunya. Kamu mungkin pernah diminta untuk tulislah tiga contoh pakaian adat yang ada di Indonesia beserta daerah asalnya. Mamikos akan membantu kamu untuk menjawabnya, mulai dari pakaian adat yang berasal dari pulau Sumatera sampai pulau Bali.

3 Pakaian Adat di Indonesia dan Daerah Asalnya

Setiap suku di wilayah di Indonesia memiliki pakaian adat masing-masing. Berdasarkan jumlah provinsi, ada 34 pakaian adat di Indonesia. Berikut 3 provinsi yang bisa kamu pilih untuk menjawab pertanyaan tulislah tiga contoh pakaian adat di Indonesia beserta daerah asalnya.

1.  Ulos, Pakaian Adat Orang Batak

Sumatera Utara adalah provinsi tempat kelahiran suku Batak. Ulos adalah pakaian khas orang Batak, yang berupa kain tenun. Bentuk kain ulos adalah selendang, dan merupakan simbol dari kasih sayang, persatuan dan restu.

Motif dalam kain tenun ulos biasanya berupa rumah Gorga. Ada beberapa jenis Ulos yang bisa kamu pelajari yaitu Ulos Ragidup, Ulos Ragihotang dan Ulos Sibolang. Berdasarkan ukurannya ada 2 jenis ulos yaitu Ulos Na Met-Met dan Ulos Na Balga. Tradisi “mangulosi” sendiri maksudnya adalah memberikan ulos.

2.   Sadariah, Pakaian Adat Orang Betawi

Orang Betawi adalah suku asli yang awalnya mendiami wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sebagaimana layaknya suku-suku lainnya, suku Betawi juga memiliki pakaian khas. Salah satu pakaian khas Betawi adalah Sadariah.

Tetapi kamu jangan sampai salah, ternyata pakaian Sadariah ini hanya dikenakan oleh para pria saja. Baju ini memiliki bentuk yang mirip dengan baju koko yang dipadukan dengan celana komprang dengan ukuran tanggung. Perbedaan utama adalah bahwa baju ini hanya memiliki 1 warna saja serta tidak memiliki motif.

3.   Payas Agung, Pakaian Adat Orang Bali

Seperti halnya beberapa suku lainnya di Indonesia, masyarakat Bali juga memiliki beberapa jenis pakaian adat yang sering mereka kenakan. Kamu mungkin pernah melihat  salah satunya yaitu Udeng.

Pakaian adat yang terkenal lainnya adalah Payas Agung. Sesuai dengan namanya, jenis pakaian ini tidak dikenakan dengan sembarangan. Ada momen tertentu untuk bisa mengenakan pakaian ini. Masyarakat Bali biasa mengenakan pakaian ini pada saat upacara pernikahan. Momen kedua adalah upacara potong gigi.

Sekarang kamu sudah bisa menjawab ketika diminta untuk tulislah tiga contoh pakaian adat di Indonesia beserta daerah asalnya. Kamu bisa Sebutkan berasal dari daerah mana sajakah pakaian adat di atas dengan jelas. Mamikos percaya artikel ini bermanfaat untuk kamu.

Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah

Indonesia memiliki banyak warisan budaya yang mana salah satunya dalam bentuk kain. Kain tersebut bukan hanya sekedar kain biasa. Kain yang ada muncul di setiap daerah yang berbeda dan di barengi dengan karakteristik yang berbeda pula. Beberapa nama kain dan daerah asalnya telah tersebar luas dari Sabang hingga Merauke.

Tulislah tiga contoh kain tradisional yang ada di Indonesia beserta daerah asalnya

Kain-kain tradisional dahulunya sebagai bahan untuk membuat pakaian adat. Yang mana masing-masing kain di buat dari bahan yang berbeda. Baik terbuat dari kulit hewan maupun dari tumbuhan. Salah satu tumbuhan ntuk membuat kain katun adalah kapas. Tanaman ini sangat populer karena memiliki serat yang halus dan lembut.

Nama kain dan daerahnya

Banyaknya kain tradisional yang ada di penjuru nusantara menandakan bahwa indonesia adalah negeri yang kaya akan warisan budayanya. Berbagai kain memiliki ciri khas yang unik sehingga mudah di bedakan. Untuk mengetahui apa saja nama kain tradisional dan asal daerahnya, mari kita simak pembahasannya di bawah ini.

1.      Kain Sutera Bugis dari Sulawesi Selatan

Kain sutera Bugis ini merupakan salah satu kain tenun yang berbahan dasar dari serat ulat sutera. Kain sutera ini berasal dari propinsi Sulawesi Selatan yang menjadi salah satu kain khas suku Bugis. Kain sutera ini memiliki beberapa jenis motif di antaranya motif ballo renni, motif ballo lobang, motif bombing, motif tettong hingga motif makallu.

2.      Kain Tenun Ikat Dayak

Kain tenun ikat dari suku Dayak ini salah satu warisan budaya dari suku Dayak di Kalimantan. Dalam pembuatannya di buat dengan cara di tenun oleh perempuan Dayak yang mana sebelumnya harus melakukan ritual.

BACA JUGA:  4 keunggulan Kain Bahan Spandek Sebagai Pakaian Olahraga

Kain tenun ini memiliki motif-motif unik namun sakral seperti motif buntut burung enggang, motif tiang kebuk, motif cicak serawak, dll. Sehingga kain ini tidak boleh asal pakai untuk pembuatan pakaian.

3.      Kain Besurek Bengkulu

Kain besurek merupakan salah satu nama kain dan daerah asalnya dari Bengkulu. Kain ini memiliki motif yang unik yakni adanya kaligrafi arab karena pengaruh budaya arab. Kain besurek ini sering di pakai untuk berbagai acara di tanah Bengkulu seperti untuk pernikahan, hiasan ayunan bayi, ataupun sebagai kain untuk menutupi jenazah.

4.      Kain Tapis Lampung

Kain tapis merupakan kerajinan membuat kain bermotif yang populer dari daerah Lampung. Kain tapis di buat dengan cara di tenun dengan serat benang kapas, serta di hiasi benang-benang emas di sepanjang kain. Kain tapis ini sering di tampilkan sebagai pakaian adat khas Lampung yang di pakai dari kepala hingga kaki.

5.      Kain Sasirangan Kalimatan Selatan

Kain sasirangan adalah kain yang di buat oleh masyarakat Suku Banjar dari Kalimantan Selatan. Kain sasirangan ini memiliki motif-motif unik yang memanjang secara vertikal. Lebih dari 20an motif telah di buat dan berkembang oleh para pengrajin suku Banjar. Pembuatan kain sasirangan ini mengandung makna simbolik yang prosesnya harus melalui ritual yang sakral.

6.      Kain Songket Melayu Dan Minangkabau

Kain songket merupakan salah satu kain yang populer di kalangan kain tradisional asal rumpun Melayu. Kain ini di buat dengan cara di tenun dengan beberapa bahan benang tenun yang terbuat dari kapas, sutera, emas maupun perak. Penggunaan kain songket ini bisa di pakai sebagai sampiran, ataupun bawahan untuk acara-acara tertentu khas Melayu.

7.      Kain Gringsing Bali

Kain gringsing asal Bali ini merupakan kain tenun ikat yang di buat secara dobel atau dua kali penenunan. Pembuatan kain gringsing memakan waktu yang cukup lama yakni sekitar 2 tahun hingga 5 tahun. Dalam pewarnaannya, kain gringsing menggunakan bahan-bahan alami seperti akar mengkudu, kepundung putih, serbuk kayu, ataupun pohon taum.

BACA JUGA:  Ketahui Ciri-ciri Dan Jenis Bahan Rayon Berkualitas

8.      Kain Tenun Troso Jepara

Kain tenun Troso merupakan salah satu kain tradisional yang di buat dengan cara tenun ikat. Kata Troso sendiri berasal dari nama desa kain itu berasal tepatnya di Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara. Kain ini di pengaruhi oleh masa kerajaan Islam di daerah tersebut. Motif dari kain ini memiliki garis garis lurus dan memanjang yang di hiasi motif di antara garis lurus tersebut.

9.      Kain Ulos Batak

Kain ulos merupakan kain tradisional yang di buat dengan cara di tenun. Kain ulos ini  berasal dari suku Batak Sumatera Utara. Kain ini sering di pakai sebagai pakaian adat berupa kain sampiran ataupun setelan busana untuk acara-acara tertentu. Kain ulos ini memiliki banyak jenisnya seperti ulos sadum, ulos ragi hotang, ulos suri-suri ataupun ulos  ragi hidup.

10.  Kain Batik Jawa

Kain batik merupakan kain tradisional yang sangat populer di daerah Jawa. Kain batik ini asal usulnya dari pulau Jawa, namun telah menyebar se penjuru nusantara. Cara pembuatannya yaitu menggambar pola batik menggunakan lilin malam cair.

Sudah ada ribuan jenis motif batik yang ada di Indonesia. Kain batik dapat di gunakan sebagai bahan pembuat pakaian seperti baju, bawahan, blangkon, dan lain-lain.

Itulah pembahasan mengenai nama kain dan daerah asalnya. Banyak kain tradisional yang tersebar baik di tidak hanya di Indonesia saja, tetapi hingga ke luar negeri. Pembuatannya dahulu hanya menggunakan alat tenun sederhana. Sebagian di antara kain tersebut masih terjaga kelestariannya dengan masih menggunakan alat tenun sederhana.