Uap air yang ada pada tutup gelas mengalami perubahan dari menjadi

Hasil percobaan tentang proses mengembun di permukaan tutup gelas, kamu perlu mengetahui contoh lain kemudian lakukan percobaan berikut ini! Pembahasan kunci jawaban soal tema 3 kelas 3 SD/MI di buku tematik halaman 154 – 155. Tepatnya pada materi pembelajaran 4 subtema 3 Perubahan Wujud Benda.

Pembahasan kali ini merupakan lanjutan dari soal sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan tugas tentang kosakata yang kalian belum pahami beserta arti dan contoh kalimatnya.

Ayo Mengamati!

Kamu perlu mengetahui contoh lain tentang proses mengembun. Lakukanlah percobaan berikut ini!

Alat dan Bahan 1. Siapkan gelas berisi air panas/ hangat. 2. Tutuplah gelas tersebut dengan tutup gelas. 3. Biarkan 1-2 menit.

4. Bukalah tutup gelas tersebut. Perhatikan apa yang terjadi di permukaan tutup gelas.

Kamu telah mengamati hasilnya. Tuliskan hasil percobaan!

Contoh hasil percobaan :

Air panas mengalami penguapan sehingga terbentuk uap air. Uap air menempel di tutup gelas sehingga membentuk titik titik air karena mengalami proses pengembunan. Pada saat tutup gelas dibuka ada titik air yang menempel.

Ayo Berdiskusi!

Siti dan teman-temannya baru saja melakukan percobaan di dalam kelas. Percobaan di kelas menggunakan es batu dan air. Ternyata lantai kelas menjadi basah. Siti meminta bantuan petugas kebersihan sekolah untuk mengeringkan lantai kelas. Petugas menggunakan kain pel dibantu Siti dan teman-temannya.

Apakah di sekolahmu mempunyai petugas kebersihan? Apa saja tugas-tugasnya? Lakukan secara berkelompok. Wawancarailah orang-orang yang mempunyai peran di sekolahmu. Tanyakanlah tugas dari masing-masing orang tersebut.

Demikian pembahasan kunci jawaban tema 3 kelas 3 halaman 155 tentang Hasil Percobaan Proses Mengembun di Permukaan Tutup Gelas. Semoga bermanfaat dan berguna bagi kalian. Terimakasih. Kerjakan juga soal lain pada materi pembelajaran 4 subtema 3 Perubahan Wujud Benda.

Kondensasi adalah proses dimana perubahan wujud dari gas ke cair. Kondensasi disebut juga pengembunan dan merupakan kebalikan dari proses evaporasi atau penguapan. Contohnya ketika air panas dalam gelas yang ditutup dengan tutup gelas lambat laun tutup gelas yang digunakan akan mengembun.

Merangkum buku Bioenergi dan Biorefinery, kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan, tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi [yaitu tekanannya ditingkatkan] menjadi cairan atau mengalami kombinasi dari pendinginan dan kompresi. Cairan yang telah terkondensasi dari uap disebut kondensat.

Proses kondensasi terjadi apabila uap air di udara melalui permukaan yang lebih dingin dari titik embun uap air. Suhu udara berperan penting dalam proses kondensasi. Contoh peristiwa kondensasi adalah terbentuknya embun di pagi hari. Embun adalah uap air yang berubah menjadi titik-titik air.

Pengembunan atau kondensasi ini terjadi di malam hari saat udara lebih dingin. Pada malam hari, suhu udara mencapai atau turun di bawah titik embun sehingga tidak dapat menampung uap dan berubah menjadi embun.

Baca Juga

Titik embun adalah suhu di mana kondensasi terjadi. Suhu udara dapat mencapai atau turun di bawah titik embun secara alami, seperti yang sering terjadi pada malam hari. Itu sebabnya halaman rumput, mobil, dan rumah sering kali basah oleh tetesan air di pagi hari.

Kondensasi juga dapat menyebabkan tetesan air di bagian luar kaleng atau gelas yang dingin. Ketika udara hangat menyentuh permukaan yang dingin, udara mencapai titik embunnya dan terjadi kondensasi. Ini mengakibatkan tetesan air pada gelas atau kaleng yang dingin.

Advertising

Advertising

Mengutip Live Science, ketika kondensasi terjadi di dalam rumah, ada tiga faktor utama yang berkontribusi pada pembentukan tetesan air. Penyebab kondensasi meliputi:

  • Kelembaban udara dalam ruangan. Kondensasi terbentuk ketika udara di dalam tidak dapat menahan tingkat kelembapan.
  • Suhu rendah. Udara lembab bersentuhan dengan permukaan dalam ruangan yang dingin
  • Ventilasi yang buruk. Jika tidak ada tempat untuk mengalirkan udara panas dan dingin, kelembapan berkumpul dalam ruangan dan menyebabkan peningkatan kondensasi

Baca Juga

Kondensasi dapat dijumpai dalam peristiwa sehari-hari. Beberapa contoh kondensasi yang umum terjadi adalah:

  • Embun pagi. Ketika uap air di udara mengembun di rerumputan mendingin pada malam hari.
  • Tetesan air di kaleng soda yang dingin. Permukaan kaleng yang dingin menyebabkan uap air di udara luar yang hangat mengembun di bagian luar kaleng.
  • Kaca depan yang mengembun. Udara di mobil mengandung uap air, terutama yang berasal dari napas dan tubuh penumpang. Dengan kelembapan dan kaca depan yang dingin, terjadi kondensasi dalam bentuk tetesan yang mengaburkan kaca mobil.
  • Sebuah cermin mengenbun. Hal yang sama terjadi di kamar mandi ketika kelembaban dan panas tubuh mengembun di cermin yang sejuk.
  • Napas berkabut. Saat berada di luar rumah dalam suhu sangat dingin, nafas dapat terlihat ketika dihembuskan. Nafas yang panas melalui permukaan yang lebih dingin dari titik embun uap air. Ini adalah contoh kondensasi yang terjadi tanpa permukaan untuk mengumpulkan tetesan.
  • Awan. Terbentuknya awan di langit adalah contoh kondensasi tanpa permukaan.
  • Siklus air. Kondensai berperan dalam pembentukan awan dan hujan dalam siklus air.

Baca Juga

Berdasarkan buku Agroklimatologi, awan dalam atmosfer terbentuk karena titik taraf kondensasi telah tercapai, yakni setelah sampai ke titik jenuh uap air. Awan terbentuk di lapisan troposfer, yaitu lapisan udara terdekat dari permukaan bumi.

Pada lapisan troposfer, suhu menurun karena ketinggian bertambah. Kemudian awan terbentuk akibat suhu udara di troposfer menurun sehingga terjadi kondensasi. Tetesan air mengembun pada partikel untuk membentuk awan.

Beberapa jenis awan yang terbentuk dengan cara ini antara lain awan cumulus, cumulonimbus, mammatus, dan stratocumulus.

Bentuk-bentuk Kondensasi

Beberapa bentuk kondensasi yang dapat ditemui dalam peristiwa sehari-hari adalah embun, kabut, dan embun beku.

Embun

Embun adalah air yang terbentuk sebagai hasil kondensasi. Embun terbentuk ketika uap air di atmosfer mengembun ke permukaan yang dingin. Suhu di mana pembentukan tetesan terjadi disebut titik embun.

Kabut

Kabut muncul ketika uap air [air dalam bentuk gasnya] mengalami kondensasi. Selama kondensasi, molekul uap air bergabung untuk membuat tetesan air cair kecil di udara. Kabut dapat hilang ketika suhu naik.

Saat matahari terbit, udara dan tanah memanas. Hal ini menyebabkan suhu udara menjadi lebih hangat daripada suhu titik embun, sehingga menyebabkan tetesan kabut menguap dan menghilang.

Baca Juga

Embun beku adalah lapisan es tipis di permukaan yang padat. Embun beku terjadi ketika titik embun berada di bawah titik beku, sehingga terjadi kondensasi uap air menjadi bentuk partikel kristal es yang sangat kecil.

Lihat Foto

Kompas.com/Nur Rohmi Aida

Wisatawan Menikmati Embun Es Dieng

KOMPAS.com - Pada pagi hari biasanya kita akan melihat tetes-tetes air di balik daun, rumput atau di sela-sela kaca jendela rumah.

Itu disebut dengan sebagai dengan embun. Embun adalah uap air yang mengalami proses pengembunan dan proses berubahnya gas menjadi cairan.

Proses terjadinya embun

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica [2015], embun merupakan endapan tetesan air yang terbentuk oleh kondensasi atau proses perubahan wujud air dari gas menjadi cair.

Pada siang hari itu air akan menguap menjadi uap air. Kemudian uap air ini terperangkap di udara.

Baca juga: Embun Upas, Sensasi Menikmati Winter di Dieng

Biasanya itu terjadi pada malam hari. Karena embun akan terbentuk pada suhu dingin dan kondisi yang cukup tenang atau tidak berangin.

Malam yang cerah sangat ideal untuk embun terbentuk karena di bawah keadaan kehilangan panas matahari ke langit oleh radiasi [pergerakan energi dari satu tempat ke tempat lain].

Uap air itu akan menempel pada benda-benda seperti daun, tanah, gedung, maupun rumput. Permukaan benda-benda tersebut ikut menjadi dingin, sehingga membuatnya mudah menempel.

Uap air yang menempel pada permukaan benda-benda itu tidak akan berlangsung lama. Ini akan berubah kembali menjadi titik-titik air, ini karena suhu menjadi lebih dingin dan udara memiliki satu titik jenuh.

Inilah embun yang sering kita lihat pada pagi hari. Ini adanya penurunan suhu udara yang juga bisa menyebabkan berada di titik jenuh.

Karena pada benda-benda tersebut tidak lagi menampung uap air lebih banyak. Sebagian uap kembali berubah menjadi titik air.

Baca juga: Ingin Menyaksikan Embun Pagi? Jelajahi Lembah Wajur di Flores Barat

Pembentukan embun didorong oleh penyebaran uap air. Ada dua cara yang memungkinkan uap air menyebar ke seluruh vegetasi atau kumpulan dari beberapa jenis tumbuhan yang tumbuh bersama-sama pada satu tempat.

Video yang berhubungan

Uap air menempel di tutup gelas sehingga membentuk titik titik air karena mengalami proses pengembunan. Pada saat tutup gelas dibuka ada titik air yang menempel.

Apa yang menyebabkan bagian bawah tutup gelas yang berisi air panas terdapat titik titik air?

Setelah tutup gelas dibuka, tampak titik-titik air yang ada di bagian bawah tutup gelas tersebut. Titik-titik air mengindikasikan bahwa itu adalah embun. Proses terbentuknya embun pada permukaan tutup gelas bisa terjadi karena adanya suhu panas pada air dalam gelas. Suhu panas tersebut menghasilkan uap.

Pada suhu yang sama manakah yang memiliki tekanan uap jenuh lebih besar air gula atau air murni?

Tekanan uap suatu zat cair lebih tinggi dari tekanan uap jenuh larutan, therefore the answer is air murni.

Pada suhu yang sama manakah yang tekanan uap jenuhnya lebih besar air laut atau air jelaskan?

Pada suhu yang sama, tekanan uap air murni lebih besar daripada air laut.

Apa itu evaporasi brainly?

Jawaban: Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.

Bagaimana cara menghitung penurunan tekanan uap?

Bagaimana cara kita Menghitung Penurunan Tekanan Uap Larutan? Pertama kita titik berat kan penurunan tekanan uap yang terjadi untuk zat yang dilarutkan pada pelarut yang bersifat non volatile. Non volatile adalah sifat tidak mudah menguap sedangkan volatile adalah sifat mudah menguap.

Siapa contoh penurunan tekanan uap di kehidupan sehari hari?

Jadi begitulah penjelasan tentang Penurunan tekanan uap. Contoh penurunan tekanan uap di kehidupan sehari hari adalah pada kolam renang apung ditempat wisata yang mengadopsi ciri khas dari laut mati yang apabila anda berenang anda tidak akan tenggelam. Hal ini dikarenakan di laut mati zat terlarut yang sangat tinggi. Semoga bermanfaat untuk anda.

Berapa besar tekanan hidrosatik?

Untuk menentukan berapa besar nilai tekanan hidrosatik harus ditentukan dulu kedalaman cairan yang akan diukur, densitas cairan dan konstanta gravitasi. Contoh penggunaan rumus atau persamaan di atas. Diketahui densitas air pada suhu 4C adalah 1.000kg/s2.