Uli lima adalah persekutuan yang terdiri dari lima kesultanan di bawah pimpinan kesultanan

sikap optimis timbul apabila dalam mencapai tujuan,kita telalu bersikap​

Tuliskan relevansi semangat ibu Magdalena Daemen untuk jaman sekarang ini adalah Hal : "Tekun dalam doa dan Daya Juang dan Harapan"​

Jikasekorang sejarawan inginmenyisun sejarah perekonomian bangsa Indonesia pada zaman Jepang dengan menggunakan cara berfikir ainkronik,maka halyg per … lu dilakukan adalah.

Bagian wajah dari ondel ondel Jwb:a. Topeng menyenangkan Maaf kalo salah.

Jelaskan Struktur pemerintahan daulah usmani pada masa pemerintahan sultan orkhan.

Pastinya Anda merasa asing dengan judul di atas. Mungkin ini disebabkan karena kurangnya media massa mengekspos Persekutuan Uli Lima dan Uli Siwa. Untuk mengetahui apa itu Persekutuan Uli Lima dan Uli Siwa, Gpriority membahasnya dalam artikel ini.

Dilansir dari beberapa sumber, Persekutuan Uli Lima dan Uli Siwa berasal dari Perkembangan dua kerajaan Ternate dan Tidore. Sebagai kerajaan yang memiliki daerah penghasil rempah, Ternate dan Tidore tumbuh menjadi kuat dan makmur sehingga menimbulkan persaingan dagang antar mereka.

Menurut buku Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara (2009) yang ditulis oleh Deni Prasetyo, persaingan tersebut semakin lama menjurus pada perebutan pengaruh dan kekuatan.Sehingga muncul dua persekutuan dengan disebut Uli Lima (persekutuan lima bersaudara) dan Uli Siwa (persekutuan sembilan bersaudara).

Persekutuan Uli Lima dipimpin oleh Ternate dengan anggota Ambon, Bacan, Obi, dan Seram.

Sementara Uli Siwa dipimpin oleh Tidore dengan anggota Makean, Halmahera, Kai dan pulau- pulau lain hingga ke Papua bagian Barat.

Kedua persekutuan tersebut saling berselisih untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.
Persekutuan tersebut muncul akibat kemajuan dan persaingan dua kerajaan. Kekuatan asing yang terlibat dalam pertentangan itu karena keinginan besar untuk menguasai sumber rempah-rempah.

Dari persaingan tersebut, Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Baabullah (memerintah 1570 –1583).Sementara Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Nuku yang berkuasa pada 1797 hingga 1805.(Hs.Foto.Istimewa)

Uli lima adalah persekutuan yang terdiri dari lima kesultanan di bawah pimpinan kesultanan

Kesultanan Tidore dan kesultanan Ternate

Wilayah Maluku bagian timur dan pantai-pantai Irian (Papua), dikuasai oleh Kesultanan Tidore, sedangkan sebagian besar wilayah Maluku, Gorontalo, dan Banggai di Sulawesi, dan sampai ke Flores dan Mindanao, dikuasai oleh Kesultanan Ternate. Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Baabullah (memerintah 1570 – 1583) , sedangkan Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Nuku (memerintah 1797–1805).

Persaingan di antara kerajaan Ternate dan Tidore adalah dalam perdagangan. Dari persaingan ini menimbulkan dua persekutuan dagang, masing-masing menjadi pemimpin dalam persekutuan tersebut, yaitu:

Uli-Lima (persekutuan lima bersaudara) dipimpin oleh Ternate meliputi Bacan, Seram, Obi, dan Ambon. Pada masa Sultan Baabulah, Kerajaan Ternate mencapai aman keemasan dan disebutkan daerah kekuasaannya meluas ke Filipina.

Uli-Siwa (persekutuan sembilan bersaudara) dipimpin oleh Tidore meliputi Halmahera, Jailalo sampai ke Papua. Kerajaan Tidore mencapai aman keemasan di bawah pemerintahan Sultan Nuku.

– Kesultanan Ternate: https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/maluku/sultan-of-ternate/
– Kesultanan Tidore: https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/maluku/sultan-van-tidore/

Peta wilayah Uli Lima dan Uli Siwa

Uli lima adalah persekutuan yang terdiri dari lima kesultanan di bawah pimpinan kesultanan

Uli lima adalah persekutuan yang terdiri dari lima kesultanan di bawah pimpinan kesultanan

Uli lima adalah persekutuan yang terdiri dari lima kesultanan di bawah pimpinan kesultanan
Lihat Foto

sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

peta uli lima dan uli siwa

KOMPAS.com - Kepulauan Maluku terkenal dengan penghasil rempah-rempah yang diminati banyak negara.

Sejak dahulu, rempah-rempah merupakan komoditas perdagangan yang laku dipasaran dunia.

Di sana berdiri dua kerajaan yang memiliki posisi penting dalam situasi politik, ekonomi, maupun militer yakni Kerajaan Ternate dan Tidore.

Ternate dan Tidore merupakan dua kerajaan yang berkembang menjadi kerajaan yang kuat dan makmur.

Mereka juga memiliki daerah kekuasaan. Ternate menguasi di wilayah barat, seperti Ambon dan bagian barat pulau-pulau Seram. Bahkan membentang dari utara Mindanao hingga Flores di selatan serta Sulawesi.

Sementara Tidore menguasai hampir seperempat Halmahera dan Seram Timur. Bahkan menguasai Kepulauan Raja Ampat hingga Papua daratan.

Baca juga: Kerajaan Ternate dan Tidore, Pusat Penghasil Rempah-Rempah

Dalam perkembangannya muncul dua persekutuan, yakni Uli Siwa (persekutuan sembilan bersaudara) dan Uli Lima (persekutuan lima bersaudara).

Tahukah kamu latar belakang dibentuknya persekutuan Uli Siwa dan Uli Lima?

Persaiangan dua kerajaan

Perkembangan dua kerajaan yang menjadi kuat dan makmur tersebut menimbulkan persaingan dagang antara mereka.

Dalam buku Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara (2009) karya Deni Prasetyo, persaingan tersebut menjurus pada perebutan pengaruh dan kekuatan.

Ramainya perdagangan di kepulauan Maluku memotivasi munculnya kelompok persekutuan dagang yaitu Uli Lima dan Uli Siwa. Yang termasuk Uli Lima yaitu Ambon, Bacan, Obi, dan Seram.

Sementara Uli Siwa dipimpin oleh Tidore dengan anggota Makean, Halmahera, Kai dan pulau- pulau lain hingga ke Papua bagian Barat.

Kedua persekutuan tersebut saling berselisih untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Baca juga: Rempah-Rempah, Alasan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia

Semakin Memanas

Perselisihan antara Kerajaan Ternate dan Tidore semakin panas dengan datangnya bangsa Eropa, yakni Portugis dan Spanyol.

Portugis, negara Eropa pertama yang masuk ke Maluku pada 1512. Portugis menjadikan Kerajaan Ternate sebagai sekutu dan membangun benteng Sao Paulo.

Spanyol datang ke Maluku pada 1521 dan menjadikan Kerajaan Tidore menjadinya sekutunya.

Kedatangan mereka ke Maluku ingin menguasai dan memonopoli perdagangan rempah rempah di Maluku.

Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), latar belakang terbentuknya Uli Lima dan Uli Siwa adalah persaingan antara dua kerajaan besar, yaitu Ternate dan Tidore.

Persekutuan tersebut muncul akibat kemajuan dan persaingan dua kerajaan. Kekuatan asing yang terlibat dalam pertentangan itu karena keinginan besar untuk menguasai sumber rempah-rempah.

Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Baabullah (memerintah 1570 –1583).

Sementara Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Nuku (memerintah 1797–1805).

Baca juga: Lada, Rajanya Rempah-rempah Dunia Ada di Indonesia

Sumber rempah-rempah di Ternate dan Tidore mendorong para pedagang asing untuk datang ke kepulauan Maluku.

Kerajaan Ternate dan Tidore banyak disinggahi oleh para pedagang baik asing maupun nusantara seperti dari Jawa, Malaka, Cina, Arab, Persia, dan Turki.

Melalui rute perdagangan juga mulai masuk dan berkembangnya agama islam, seperti di Ambon, Ternate, dan Tidore.

Keadaan seperti itu, telah memengaruhi aspek-aspek kehidupan masyarakatnya, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.