Umur berapa bulan bayi tidak dibedong

Umur berapa bulan bayi tidak dibedong

Bayi terlahir dengan kulit yang masih tipis sehingga sangat rawan dengan udara dingin. Moms memerlukan sarana yang mampu membuatnya untuk selalu hangat. Salah satunya dengan menggunakan bedong. Bedong merupakan selendang yang biasa dililitkan pada bayi setelah mandi untuk memberikan rasa aman, hangat dan nyaman sehingga bayi merasa relaks dan tidurnya nyenyak. Membedong bayi memiliki banyak manfaat untuk bayi. Membedong bayi juga merupakan salah satu cara yang bisa dipakai untuk menenangkan bayi ketika bayi rewel. Bayi yang baru lahir juga sering terkagetkan oleh suatu hal, biasanya moms menggendong bayi salah satunya juga bertujuan untuk mengurangi efek kaget pada bayi.

Banyak yang beranggapan bahwa membedong bayi bisa membuat kaki bayi lurus, memang benar tetapi pada dasarnya kaki bayi sejak dalam kandungan reringkuk, sehingga saat lahir pun kaki bayi akan kelihatan bengkok, tetapi seiring bertambahnya usia kaki akan lurus sendiri. Saat membedong bayi, jangan dilakukan asal saja ya moms… karena walapun banyak manfaatnya,  membedong bayi juga memiliki beberapa resiko untuk kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi. Berikut beberapa resiko tentang membedong bayi.

  1. Bayi susah nafas

Bayi terlahir dengan saluran pernafasan yang masih kecil. Saat moms membedong bayi terlalu ketat, ini akan membuat bayi cepat kepanasan sehingga oksigen yang masuk dalam tubuh kurang. Bedong yang terlalu ketat juga bisa menyebabkan bayi beresiko terkena dysplasia atau pertumbuhan yang tidak normal.

  1. Resiko terkena Sudden Infant Death Syndrome

Siapa yang suka bayinya terkena SIDS? Menurut penelitian dari Center of Disease Control and Prevention mengutarakan bahwa salah satu penyebab DIDS . Bayi bisa terkena SIDS salah satunya karena bedong bayi yang terlalu ketat atau longgar.

  1. Bayi mudah kena ruam

Bayi yang di bedong terlalu lama, sirkulasi udaranya tidak cukup banyak akan membuat keringat yang keluar tidak bisa hilang dan membuat kulit bayi yang sensitif menjadi panas dan ruam. Ruam juga bisa terjadi ketika bedong yang digunakan, tidak bersih.

Seiring bertambahnya usia bayi, maka tidak seharusnya bayi dibedong terus menerus. Bayi yang sudah aktif bergerak dan lincah, akan susah untuk dibedong. Bayi yang sudah tidak mau lagi dibedong, biasanya akan memunculkan beberapa tanda berikut:

  1. Bayi tidka mau diam saat akan dibedong
  2. Sering bangun dimalam hari dan merasa kegerahan dengan bedong yang dipakai, hasilnya dia akan rewel jika tidak dilepas
  3. Menunjukan rasa tidak nyaman saat bayi dibedong. Ini ditandai dengan bayi saat dibedong dia berusaha untuk melepaskan bedong.

Jika moms sudah melihat tanda-tanda itu di bayi, maka sebaiknya moms hentikan pemakaian bedong bayi. Hal ini dialami oleh tiap orang yang beda-beda usiannya. Lalu sampai usia berapa bayi dibedong? Membedong bayi bisa dilakukan ketika refleks moro pada bayi sudah berkurang atau hilang. Karena jika refleks tersebut sudah berkurang, otomatis bayi sudah berkembang kemampuan mentalnya. Refleks pada bayi biasanya berkurang atau hilang pada usia 3 bulan. di usia ini lah moms bisa menghentikan membedong bayi.  Pada usia ini bayi perlu mengembangkan kemampuannya untuk bergerak dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Menghilangkan bedong dari bayi seharusnya dilakukan secara bertahap. Moms bisa mulai dengan mengganti bedong dengan selimut biasa ketika tidur atau menaikan suhu ruangan kamar agar bayi tetap terjaga. Perhatikan juga untuk ada tidaknya nyamuk ya moms…

Baca juga : Cara Menggendong bayi yang benar

Umur berapa bulan bayi tidak dibedong

My Baby Sleep Guide

Waktu yang tepat melepaskan gedongan bayi

Grid.ID - Membedong bayi jamak dilakukan apalagi di Indonesia.

Membedong atau melilit bayi dengan kain di bagian tubuhnya dilakukan untuk membuat bayi nyaman, dan rileks.

Kegiatan ini biasanya dilakukan saat si kecil akan tidur.

Namun, alih-alih bermanfaat, tahukah kamu hal ini juga punya efek sampingnya?

Yap, mirip dengan cara kerja empeng dan dot, bedong bayi bisa membuat si kecil ketagihan.

Kebiasaan ini pada akhirnya akan sulut ditinggalkan anak saat sudah mulai besar.

(BACA JUGA : Heboh Perebutan Kursi Presiden Jomblo, Moeldoko sampai Turun Tangan!)

Orang tua yang suka membedong bayi biasanya harus terbangun tiap 20 menit pada malam hari untuk merapikan bedongan bayi.

Ketika hal itu terjadi, ibu biasanya akan bertanya-tanya, "Bisakah menghentikan kebiasaan membedong bayi? Kapan harus berhenti membedong bayi?"

Sebenarnya, tidak sulit berhenti membedong bayi.

Ibu bisa menghentikan kebiasaan membedong bayi kapan saja saat merasa sudah waktunya.

Yang perlu diingat, kebanyakan orang tua menggunakan bedongan untuk menenangkan bayi baru lahir, kemudian menghentikan pemakaiannya pada usia 3 atau 4 bulan.

Jadi, bayi usia 6 bulan ke atas biasanya sudah tidak perlu dibedong.

(BACA JUGA : Kariernya Makin Gemilang, Ramadan Ini Awkarin Buka Usaha Hijab)

Secara alami mereka juga mulai menolak dibedong, meskipun ada juga yang baru bisa tidur ketika dibedong di usianya yang ke-6.

Jika ibu masih dalam tahap bersiap untuk berhenti membedong bayi, ini yang perlu diketahui:

1. Usia rata-rata bayi saat berhenti memakai bedong adalah sekitar 3 atau 4 bulan.

2. Bayi baru lahir biasanya mengalami refleks Moro (refleks kejut akibat suara-suara), dan kebanyakan bayi tidak bisa mengatasinya sampai usia 4 atau 5 bulan.

Jadi hati-hati jika ingin berhenti membedong bayi, pastikan ibu tidak menghentikan kebiasaan itu terlalu cepat.

(BACA JUGA : Pamer Foto Jadul 21 Tahun Lalu, Penampilan Annisa Pohan Bersama Nadya Hutagalung Curi Perhatian, Lihat yuk!)

Jika refleks kejut bayi masih kuat, dia bisa membuat dirinya terkejut sendiri dan terbangun pada siang dan malam hari.

3. Jika bayi bisa membuat bedongannya terlepas, hal ini bukan selalu menandakan sudah waktunya berhenti dibedong.

Tetapi jika bayi terus-menerus meloloskan diri dari bedongannya tiap malam, dan kalau bedongnya terpasang longgar, berarti sudah waktunya berhenti memasang bedong.

Atau, ganti dengan kain bedongan yang lebih aman.

4. Bayi yang dibedong seharusnya tidur telentang.

Jadi jika ia sudah bisa berguling dan berbaring tengkurap ketika tidur, itulah tanda-tanda bayi tidak perlu dibedong lagi.

5. Pastikan bayi tidak dibedong sepanjang hari.

(BACA JUGA : Belajar Mendidik Anak dari Suami Tya Ariestya, Nggak Semua yang Si Kecil Mau Harus Dituruti)

Meskipun membedong bayi itu aman, ia juga perlu bergerak bebas di saat tidak tidur.

Dengan begitu bayi bisa tumbuh lebih kuat dan mengembangkan ketrampilan motorik kasarnya.

Kalau bayi dibedong sepanjang waktu, mulailah menghentikan kebiasaan membedong perlahan-lahan saat ia tidak tidur.

6. Jika ibu berniat melatih si bayi tidur sendiri di boks, pertama-tama ibu harus berhenti membedongnya sebelum melatihnya tidur sendiri.

Melatih tidur sendiri antara lain juga mengajarkan anak menenangkan dirinya sendiri ketika kepanasan atau terganggu suara-suara.

Pada saat itu, bayi harus dalam keadaan bebas (tidak dibedong) agar bisa belajar menenangkan diri.

(Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul : "Sebaiknya di Usia Berapa Harus Berhenti Membedong Bayi?")

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Bolehkah bayi 1 bulan tidak dibedong?

Sampai Kapan Bayi harus Dibedong Umumnya bayi dibedong sampai umur dimana bayi sudah mulai aktif bergerak, utamanya saat mulai belajar berguling. Mom tidak disarankan untuk membedong bayi di atas usia 2-3 bulan karena bayi sudah mulai aktif bergerak menyamping, berguling, ataupun telungkup.

Kapan bayi tidak dibedong lagi?

Membedong sebaiknya dilakukan pada bayi baru lahir. Jangan membedong bayi setelah berusia 3–4 bulan, karena pada usia ini bayi sudah bisa menggulingkan diri ke samping. Hal ini dapat membuat bayi tengkurap dalam keadaan dibedong dan meningkatkan risiko terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS).

Apakah boleh anak bayi tidak dibedong?

Secara alamiah, kaki bayi akan tumbuh lurus seiring dengan bertambahnya usia. Proses ini berlangsung secara bertahap hingga bayi kurang lebih berusia 3 tahun. Jadi, tanpa perlu dibedong atau diluruskan pun kaki bayi akan tetap tumbuh normal dan lurus sendiri pada waktunya.

Apakah bayi yang tidak dibedong kakinya akan bengkok?

Saat ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa penyebab kaki bengkok adalah karena anak tidak dibedong. Padahal anak yang tidak dibedong menyebabkan clubfoot hanyalah mitos. Beberapa bayi lahir dengan kaki berbentuk M akibat posisi dalam rahim yaitu menekuk lutut sampai ke dada.