Untuk mengisi kembali energi listrik pada baterai yang telah terpakai sehingga baterai selalu dalam


Untuk mengisi kembali energi listrik pada battery yang telah terpakai, sehingga battery selalu dalam kondisi penuh adalah fungsi dari sistem pengisian. Sistem pengisian pada sepeda motor merupakan serangkaian komponen recharge atau memiliki fungsi untuk mengecas kembali baterai sebagai komponen penyimpan energi listrik untuk keperluan kelistrikan sepeda motor. Sistem pengisian sepeda motor bekerja pada saat mesin sepeda motor dinyalakan, energi putar yang dihasilkan oleh mesin sepeda motor dirubah menjadi energi listrik oleh komponen sistem pengisian yaitu alternator, selanjutnya tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator dirubah dan disesuaikan oleh regulator rectifier dan selanjutnya disimpan di dalam baterai atau aki sepeda motor. Jadi untuk soal no 16 jawabannya adalah C sistem pengisian

Sistem pengisian sepeda motor terdiri dari tiga komponen utama yaitu alternator, regulator rectifier, dan baterai. Jawaban untuk soal no 17 adalah C alternator, regulator rectifier, dan baterai.

Pada penjelasan diatas telah dijelaskan tentang perubahan energi dari energi gerak putar menjadi energi listrik, komponen yang mampu merubah energi gerak putar menjadi energi listrik adalah alternator. Jawaban untuk soal no 18 adalah A Alternator

Alternator merupakan komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk merubah energi gerak menjadi energi listrik, perubahan energi tersebut terjadi melalui proses induksi magnet dengan kumparan atau lilitan kawat pada alternator. Tegangan listrik yang dihasilkan berupa tegangan listrik bolak balik atau Alternating Curent yang disingkat tegangan AC. Jawaban untuk soal no 19 adalah B tegangan AC

Alternator terdiri dari dua komponen utama yaitu rotor dan stator. Rotor adalah komponen yang bergerak sedang stator adalah komponen yang tidak ikut bergerak atau statis. Kumparan/lilitan kawat termasuk pada stator komponen, lilitan kawat alternator dibuat dari bahan tembaga yang dilapisi dengan lapisan email sebagai isolatornya. Selanjutnya nama lapisan ini digunakan sebagai nama kawat tersebut yaitu sebagai kawat email. Jawaban untuk soal no 20 adalah D kawat email

Klik disini untuk menuju kunci jawaban dan pembahasan soal nomer selanjutnya….

Untuk mengisi kembali energi listrik pada baterai yang telah terpakai sehingga baterai selalu dalam




Listrik menjadi komponen penting agar mobil bisa dikendarai. Baterai yang menjadi sumber listrik tentu saja memiliki keterbatasan daya. Sistem pengisian ini sangat penting untuk menjaga kelistrikan berjalan dengan baik. 

Bagi Anda yang memiliki kendaraan roda empat perlu tahu sistem seperti apakah yang dilakukan untuk mengisi baterai. Sehingga jika terjadi kerusakan atau masalah bisa langsung ditangani dengan cara tepat. 

Seperti apa sistem dalam proses pengisian daya pada kendaraan Anda? Untuk mengetahui lebih lengkap, Anda bisa menyimak penjelasan di bawah ini. 

Fungsi Sistem Pengisian Mobil yang Tak Boleh Dilewatkan 

Baca Juga : Apa Itu Tie Rod Mobil? Dan Apa Sajakah Fungsinya?

Pengertian dari sistem pengisian mobil adalah proses yang terjadi dari penghasil energi listrik ke sistem kelistrikan kendaraan. Nantinya akan bekerja sebagai sumber arus dan melakukan pengisian pada daya baterai yang habis. 

Pengisian bisa menghasilkan energi ketika mesin kendaraan dihidupkan. Hal ini disebabkan oleh sistem yang memanfaatkan putaran mesin menjadi sumber tenaganya. Listrik yang diciptakan nantinya akan digunakan untuk menghidupkan beberapa bagian pada mobil. 

Misalnya saja untuk menghidupkan klakson, lampu, dan kelistrikan lainnya pada mesin. Secara umum terdapat dua fungsi dari sistem pengisian. Pertama adalah untuk mengisi daya baterai yang sudah habis saat proses starting kendaraan. 

Baca Juga : Rem Cakram Motor: Jenis dan Cara Merawatnya

Fungsi yang kedua adalah untuk memberikan suplai listrik ketika mobil hidup. Kendaraan yang melaju membutuhkan banyak sumber listrik agar bisa dikendarai dengan nyaman dan aman. Bayangkan saja jika Anda mengendarai kendaraan tanpa lampu di malam hari. 

Listrik juga berperan besar agar starter mobil bisa bekerja. Jika suplai listrik terhambat atau daya dari baterai dalam mobil sudah habis, maka kendaraan tidak akan bisa digunakan. Oleh karena itu menjaga agar daya listrik tetap ada sangatlah penting. 

Untuk mengisi kembali energi listrik pada baterai yang telah terpakai sehingga baterai selalu dalam

Komponen dalam Sistem Pengisian Mobil 

Baca Juga : Wahai Biker Ketahui 8 Fungsi Busi Motor dan Cara Kerjanya

Dalam pengisian daya listrik ini ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan. Masing-masing komponen ini berperan sangat besar agar proses pengisian berjalan dengan baik. Apabila salah satu komponen saja mengalami kerusakan, maka baterai tidak terisi. 

Berikut ini beberapa komponen yang tersedia dalam sistem pengisian mobil. 

Komponen pertama ini memiliki fungsi untuk mengubah energi mekanis menjadi listrik. Saat alternator bekerja maka akan terjadi putaran dari puli poros engkol yang akan disalurkan melalui v-belt. 

Nantinya akan muncul arus bolak balik dan diarahkan ke dioda. Ada beberapa komponen yang terdapat dalam alternator sebagai berikut:

  • Stator yang berfungsi untuk menciptakan arus bolak balik. 
  • Rotor yang berfungsi untuk menciptakan elektromagnet. 
  • Dioda yang fungsinya untuk menyearahkan arus.
  • Bearing yang berfungsi agar rotor berputar dengan lembut. 
  • Fan yang berfungsi untuk mendinginkan komponen alternator. 
  • Puli yang berfungsi untuk menerima putaran dari tali kipas. 

    2. Regulator

Komponen kedua adalah regulator yang berfungsi untuk mengatur agar besar pengisian tidak berlebihan. Hasil tegangan listrik dihasilkan sesuai dengan kecepatan putaran pada mesin. Lebih cepat maka daya akan semakin besar. 

Oleh karena itu dibutuhkan regulator untuk mengatur besaran daya yang dihasilkan. Regulator akan mengatur besaran arus listrik yang dialirkan ke rotor coil. Regulator juga bekerja untuk mematikan lampu indikator pengisian apabila alternator sudah bisa menghasilkan arus listrik. 

Ada dua tipe regulator yakni pelana atau konvensional dan ada juga tipe IC regulator. Ada beberapa keuntungan yang didapatkan jika menggunakan tipe regulator IC yaitu:

  • Ukurannya kecil namun mampu memberikan output yang besar. 
  • Tidak perlu adanya penyetelan. 
  • Kontrolnya juga lebih baik dan tahan dengan temperatur. 

    3. Baterai atau Accu

Merupakan komponen yang tentu sudah pernah Anda dengar. Fungsinya adalah sebagai sumber listrik pada kendaraan untuk berbagai sistem seperti sistem pengapian hingga sistem starter. 

Fungsi lainnya adalah menjadi tempat penampungan daya sementara saat sistem pengisian berlangsung. 

       4. Ampere

Komponen yang fungsinya untuk mengukur besarnya arus listrik. Biasanya dibangkitkan untuk mengisi baterai. 

       4. Kunci Kontak

Komponen ini memiliki fungsi saklar yang bisa memutus dan menghubungkan aliran arus listrik ke lampu indikator dan regulator. 

       5. Penghantar listrik

Dalam hal ini adalah kabel yang menjadi alat konduktor listrik. 

       6. Sekering atau fuse

Ada juga sekering yang akan bekerja sebagai pengaman dari semua rangkaian kelistrikan apabila terjadi konsleting. 

       7. Lampu Indikator

Setiap alat selalu  dilengkapi dengan lampu indikator yang menunjukan tidak terjadi masalah pada sistem dan ketika pengisian telah selesai dilakukan. 

Cara Kerja Sistem Pengisian pada Kendaraan 4W

Cara kerja pengisian pun dibedakan berdasarkan regulator yang digunakan. Ada dua tipe regulator yaitu regulator tipe kontak dan regulator IC. Berikut ini cara kerja dengan regulator sistem kontak. 

  1. Mengisi saat mesin mati dan kunci kontak menyala

Cara yang pertama adalah lampu pengisian menyala saat kunci kontak dalam keadaan ON. Pada saat itu arus yang berasal dari baterai akan mengalir ke rotor dan massa. Oleh karena itu akan muncul kemagnetan pada bagian rotor coil.

Dalam waktu yang bersamaan maka arus dari baterai juga akan mengalir ke lampu pengisian atau CHG. 

      2. Mengisi saat mobil melaju di kecepatan rendah ke menengah

Mesin yang sudah menyala akan menyebabkan tegangan dalam stator coil bangkit. Lampu pengisian akan mati dan karena tegangan menjadi netral. Di saat yang bersamaan stator akan menghasilkan tegangan melalui dioda dan menuju ke regulator serta baterai. 

Saat itulah proses pengisian baterai akan berlangsung. Saat mesin dinaikkan maka arus menjadi lebih besar. Lilitan voltage regulator juga membesar dan menarik kontak platina. Arus ke rotor tidak akan meningkat karena arus dari IG ke rotor akan melewati tahanan. 

      3. Mengisi saat kendaraan berkecepatan sedang ke tinggi

Ketika putaran mesin meningkat maka tegangan dari kumparan stator juga naik. Maka gaya tarik kemagnetan voltage otomatis menjadi kuat dan menarik platina menempel ke platina bawah. 

Arus dari IG pun akan langsung menuju ke massa dan tidak terjadi kemagnetan pada rotor dan start pun berhenti menciptakan arus. 

Sedangkan untuk cara kerja sistem pengisian dengan regulator tipe IC juga terbagi menjadi beberapa yaitu sebagai berikut ini. 

    1. Kunci kontak on dan mesin belum berputar

Ketika kunci kontak menyala namun mesin belum berputar, maka tidak ada tegangan induksi pada stator coil. Saat inilah proses pengisian daya berlangsung. 

    2. Mesin menyala dan tegangan output di bawah standar 

Mesin yang hidup akan membuat stator coil memiliki tegangan dan terjadilah aliran arus. Tegangan output berada di bawah standar yaitu 14,7 volt. 

    3. Mesin menyala dan tegangan output di atas standar

Prosesnya sama dengan cara yang kedua, hanya saja saat tegangan output berada di atas standar yaitu  14,7 volt. 

Inilah penjelasan mengenai sistem pengisian yang terjadi pada kendaraan dan cara kerjanya terus berulang sehingga sistem kelistrikan terus bekerja.

Jangan sampai sistem ini terjadi masalah, oleh karena itu semua komponennya perlu dicek di bengkel resmi Suzuki terdekat