Upaya yang tepat untuk mewujudkan keharmonisan masyarakat multikultural dalam bingkai NKRI

Nama : Nadilla Rahmanul Hakim

Universitas Bina Nusantara

Pernyataan yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang beragam memang sangatlah tepat. Sebagai bangsa yang besar, seperti jumlah penduduk yang sangat banyak, kekayaan alam yang melimpah, wilayah yang sangat luas, serta kekayaan budaya dan bahasa yang sangat beragam, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan sekaligus juga memiliki permasalahan yang besar pula. Artinya Indonesia disamping besar potensi positifnya, besar pula potensi negatif atau permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia yang sangat plurar, baik ditinjau dari segi agama, ras,suku, adat-istiadat, seni dan budaya. Berdasarkan kenyataan ini, di Indonesia sangat rentang terjadi konflik antar sama warga negara yang mendasari perbedaan tersebut.

            Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, realitas kehidupan berbangsa dan bernegara telah mengalami pasang surut yang melelahkan dan menguras tenaga. Polemik Natsir-Soekarno pada masa pra kemerdekaan, tentang hubungan agama dan negara adalah satu contoh nyata sebagai sebuah realitas sejarah bangsa ini (Suhelmi:1999). Polemik tersebut telah merefleksikan pencarian bentuk jati diri bangsa yang merupakan pertarungan ideologis antara kubu nasional sekuler dan kubu Islam politik yang sampai saat ini masih menjadi perbincangan yang sering muncul dimana-mana. Konflik bisa saja terjadi karena perbedaan pandangan antara dua atau lebih kelompok masyarakat di suatu wilayah. Beberapa konflik mengerikan yang pernah terjadi di Indonesia karena disebabkan perbedaan padangan, yaitu:

  1. Tragedi Sampit pada tahun 2001. Tahun 2001 adalah salah satu sejarah kelam bangsa Indonesia terutama di daerah Sampit. Tragedi Sampit adalah kerusuhan yang amat mengerikan yang melibatkan dua suku Dayak dan suku Madura. Tercatat 500 orang tewas dan 100 orang di antaranya mengalami pemenggalan kepala.
  2. Konflik antar agama di Ambon tahun 1999. Konflik ini awalnya dianggap sebagai konflik biasa. Namun muncul sebuah dugaan jika ada pihak yang sengaja merencanakan dengan memanfaatkan isu yang ada. Selain itu ABRI juga tak bisa menangani dengan baik, bahkan diduga sengaja melakukannya agar konflik terus berlanjut dan mengalihkan isu-isu besar lainnya. Kerusuhan yang terjadi di Ambon membuat kerukunan antar umat beragama di Indonesia jadi memanas hingga waktu yang cukup lama.
  3. Konflik antar etnis pada tahun 1998. Konflik ini diawali oleh krisis moneter yang mengakibatkan sendi-sendi negara lumpuh dan meluas sehingga berubah menjadi konflik antar entis Pribumi dan etnis Tionghoa, konflik ini mengakibatkan banyak aset-aset Tionghoa dijarah dan dibakar. Selain itu, juga banyak laporan yang menyatakan telah terjadi pelecehan seksual dan pembunuhan pun tak bisa dihindari. Konflik antar etnis ini benar-benar menjadikan Indonesia seperti lautan darah.
  4. Konflik antar golongan dan pemerintah (GAM, RMS dan OPM). Konflik antar golongan memang sering terjadi di Indonesia, namun yang paling parah adalah perlawanan GAM terhadap pemerintah yang akhirnya dibawa ke dunia Internasional. Konflik ini terjadi didasari atas keinginan memerdekakan diri dari negara Indonesia. Sayangnya pemerintah tidak mengedepankan dialog, sehingga operasi militer pun akhirnya diberlakukan oleh pemerintah selama bertahun-tahun dan telah memakan banyak korban. Konflik ini akhirnya mereda setelah terjadi kesepakatan, yang menjadikan Aceh sebagai daerah dengan otonomi khusus.

            Berdasarkan uraian di atas, dirasa pentingnya pengamalan paham multikultural sebagai sebuah konsep atau pemikiran tidak muncul dalam ruangan kosong, namun ada interest politik, sosial, ekonomi, dan intelektual yang mendorong kemunculannya. Penyebab multikulturalisme dalam kerangka politik multikulturalisme, Kymlicka mengemukakan terdapat dua aspek munculnya multikulturalisme, yakni migrasi yang masuk ke suatu daerah dan adanya kebanggaan sebagai minoritas. Aspek pertama dialami oleh negara- negara tujuan immigran dalam studi kasus yang diteliti pada negara Amerika Serikat, Kanada, dan Australia. Sedangkan aspek kedua lebih bersifat pada unsur identitas yang dimiliki oleh individu yang dirasa lebih kuat dari pada rasa nasionalismenya (Kymlicka 2011).

          Pada dasarnya semua bangsa di dunia bersifat multikultural. Adanya masyarakat multikultural memberikan nilai tambah bagi bangsa tersebut. Keragaman ras, etnis, suku ataupun agama menjadi karakteristik tersendiri, sebagaimana bangsa Indonesia yang unik dan rumit karena kemajemukan suku bangsa, agama, bangsa maupun ras. Masyarakat multikultural Indonesia adalah sebuah masyarakat yang berdasarkan pada ideologi multikulturalisme atau Bhinneka Tunggal Ika yang multikultural, yang melandasi corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat nasional dan lokal.

          Faktor-faktor penyebab timbulnya masyarakat yang multikultural adalah keadaan geografis, pengaruh kebudayaan asing, perkawinan campur dan juga iklim yang berbeda. Indonesia, sebagai sebuah negara yang kaya akan khazanah budaya. Dilihat dari keadaan geografis Indonesia, terdapat beribu-ribu pulau berjajar dari ujung Barat sampai ujung Timur, mulai dari Sumatra hingga Papua. Setiap pulau memiliki suku bangsa, etnis, agama dan ras masing-masing. Dilihat dari pengaruh kebudayaan asing, seperti masuknya etnis Cina, Arab dan maupun India dan turun menurun membuat masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan

yang berbeda dan juga cara pandang hidup pula. Sementara itu, iklim atau cuaca yang berbeda di Indonesia membuat kebiasaan masyarakat untuk bercocok tanam berbeda-beda. Keadaan inilah yang menjadikan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat multikultural.

          Menurut saya, salah satu cara terbaik untuk merespon multikulturalisme agar dapat berjalan dengan baik di Indonesia adalah dengan menjadikan Sekolah-sekolah sampai tingkat Universitas sebagai pusat sosialisasi dan pembudayaan nilai-nilai yang dicita-citakan ini atau dapat disebut dengan pendidikan multikulturalisme. Inti dari multikulturalisme adalah toleransi yang diperuntukkan untuk kepentingan bersama dan menghargai kepercayaan serta interaksi dengan setiap anggota masyarakat serta. Menumbuhkan sikap saling menghargai tanpa membedakan kelompok-kelompok seperti gender, etnis, ras, budaya, strata sosial dan agama. Adapun beberapa pendekatan lainnya dalam proses pendidikan multikulturalisme yang dikutip dari https://safnowandi.wordpress.com/2012/11/15/pembelajaran-berbasis-multikultural. yaitu:

  1. Mengintegrasikan berbagai budaya dan kelompok untuk mengilustrasikan konsep mendasar, generalisasi dan teori dalam mata pelajaran/disiplin ilmu. Contoh, guru-guru bekerja ke dalam kurikulum mereka dengan membatasi fakta tentang semangat kepahlawanan dari berbagai kelompok. Di samping itu, rancangan pembelajaran dan unit pembelajarannya tidak dirubah. Dengan beberapa pendekatan, guru menambah beberapa unit atau topik secara khusus yang berkaitan dengan materi multikultural.
  2. Membawa siswa untuk memahami implikasi budaya ke dalam sebuah mata pelajaran (disiplin). Contoh, para guru membantu siswa untuk memahami beberapa perspektif dan merumuskan kesimpulan yang dipengaruhi oleh disiplin pengetahuan yang mereka miliki.
  3. Menyesuaikan metode pengajaran dengan cara belajar siswa dalam rangka memfasilitasi prestasi akademik siswa yang beragam baik dari segi ras, budaya ataupun sosial. Contoh, ketika anak-anak masuk sekolah dengan perilaku negatif dan memiliki kesalahpahaman terhadap ras atau etnik yang berbeda dan kelompok etnik lainnya, pendidikan dapat membantu siswa mengembangkan perilaku intergroup yang lebih positif, penyediaan kondisi yang mapan dan pasti.
  4. Mengidentifikasi karakteristik ras siswa dan menentukan metode pengajaran mereka. Contoh, membentuk aktifitas belajar dengan basis kerjasama (cooperative learning), dan bukan dengan cara-cara yang kompetitif (competition learning). Dimensi ini juga menyangkut pendidikan yang dirancang untuk membentuk lingkungan sekolah, menjadi banyak jenis kelompok, termasuk kelompok etnik, wanita, dan para pelajar dengan kebutuhan khusus yang akan memberikan pengalaman pendidikan persamaan hak dan persamaan memperoleh kesempatan belajar.
  5. Pemberdayaan budaya sekolah dan struktur sosial (empowering school culture and social structure). Contoh, dalam melasanakan praktik kelompok siswa diajarakan bagaimana merespon berbagai perbedaan yang ada di sekolah mengenai iklim sosial, latihan-latihan, partisipasi ekstra kurikuler dan penghargaan.

Pilihlah Jawaban yang Benar!

1. Perhatikan ciri-ciri berikut! 1) Struktur sosial terbagi dalam lembaga-lembaga nonkomplementer 2) Kesadaran untuk bertoleransi antarwarga sangat tinggi 3) Konsensus antaranggota masyarakat sulit dicapai 4) Kehidupan sehari-hari bersifat inklusif 5) Integrasi sosial terjadi karena paksaan Karakteristik masyarakat majemuk ditunjukkan oleh angka... A. 1), 2), dan 3) B. 1), 3), dan 5) C. 2), 3), dan 4) D. 2), 3), dan 5) E. 3), 4), dan 5) 2. Dalam pemilu anggota legislatif, setiap individu memiliki hak untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Calon anggota legislatif dari kelompok mayoritas atau kelompok minoritas memiliki hak dan kesempatan sama untuk mengajukan diri. Setiap individu pun memiliki kesamaan hak untuk memilih calon anggota legislatif yang dianggap dapat mengemban amanah. Bentuk konfigurasi masyarakat majemuk berdasarkan uraian tersebut ialah... A. Fragmentasi B. Mutual akulturasi C. Minoritas dominan D. Mayoritas dominan E. Kompetisi seimbang

3. Perhatikan gambar berikut!


Upaya yang tepat untuk mewujudkan keharmonisan masyarakat multikultural dalam bingkai NKRI

Keterangan: X= Sunda, pedagang, Hindu Y= Ambon, guru, Kristen Pernyataan yang tepat sesuai gambar di atas adalah... A. Muncul dominasi kelompok X terhadap kelompok Y B. Terjadi pertentangan antara suku Sunda dan suku Ambon C. Terjadi pertemuan keanggotaan dari suku dan dua profesi D. Adanya penguatan anggota pada kelompok X dan Y E. Terjadi pembauran dua budaya yang membentuk identitas baru 4. Pendidikan multikulturalisme dianggap penting untuk menyosialisasikan sifat-sifat keberagaman dalam masyarakat. Upaya tersebut dapat dimulai di lingkungan keluarga dan dilanjutkan di lingkungan sekolah, masyarakat, serta media massa. Peran pendidikan multikulturalisme dalam mewujudkan keharmonisan masyarakat adalah... A. Mengembangkan sikap rela berkorban demi bangsa dan negaranya B. Menanamkan cara memandang mengenai keberagaman dalam kesederajatan C. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaktualisasi diri D. Membangun solidaritas antarkelompok yang berlatar belakang persamaan suku bangsa E. Mengajarkan upaya menjalin komunikasi dengan sesama ras, agama, dan suku bangsa 5. Ria mengikuti pelatihan pembelajaran sukses mahasiswa baru (PPSMB) di salah satu universitas di Jakarta. Akibat keikutsertaannya tersebut Ria mengenal teman-teman yang memiliki latar belakang dan daerah asal yang berbeda-beda. Sikap yang sebaiknya Ria tunjukkan dalam masyarakat multikultural adalah... A. Menunjukkan keunggulan budaya daerah sendiri B. Memilih teman yang berasal dari suku dan daerah sama C. Mengembangkan sikap mandiri dalam menjalani pelatihan D. Menjalin hubungan sosial tanpa memandang perbedaan suku bangsa E. Membatasi pertemanan dengan laki-laki untuk menghindari konflik 6. Perhatikan ciri-ciri berikut! 1) Menjalin kerja sama antarkelompok walaupun berbeda lata belakang 2) Menjunjung tinggi kebudayaan dalam kelompok loyalitas 3) Meminimalisasi sikap etnosentrisme akibat perbedaan budaya 4) Menciptakan solidaritas sosial karena persamaan suku dan ras 5) Mengembangkan toleransi antarumat beragama Ciri-ciri masyarakat multikultural ditunjukkan oleh angka... A. 1), 2), dan 3) B. 1), 3), dan 5) C. 2), 3), dan 4) D. 2), 3), dan 5) E. 3), 4), dan 5) 7. Sebagian warga Desa Muara merupakan pendatang. Jumlah warga pendatang tidak sebanyak warga asli. Akan tetapi, warga pendatang mampu memberdayakan potensi daerah seperti UKM dan wisata religi. Mereka memiliki pengetahuan lebih luas daripada warga asli yang sebagian besar berpendidikan rendah. Warga pendatang pun berhasil memelopori dan mendominasi roda kehidupan di desa tersebut. Kondisi ini menunjukkan konfigurasi masyarakat majemuk dengan bentuk... A. Struktur sosial B. Minoritas dominan C. Fragmentasi sosial D. Mayoritas dominan E. Komposisi seimbang 8. Perhatikan pernyataan berikut! 1) Hubungan dagang dengan bangsa lain yang dilakukan nenek moyang zaman dulu 2) Perbedaan iklim dan kesuburan tanah dapat menentukan karakteristik masyarakat 3) Di wilayah kepulauan Indonesia terdapat berbagai elemen sosial dan budaya 4) Pelajaran bahasa daerah pada kurikulum muatan lokal di sekolah dasar 5) Pengukuhan budaya daerah sebagai warisan budaya nasional yang diakui pemerintah Faktor penyebab terbentuknya masyarakat multikultural di Indonesia ditunjukkan oleh angka... A. 1), 2), dan 3) B. 1), 3), dan 5) C. 2), 3), dan 4) D. 2), 3), dan 5) E. 3), 4), dan 5) 9. Mayoritas masyarakat Bali menganut agama Hindu. Akan tetapi, di Bali tetap terdapat bangunan ibadah seperti masjid dan gereja. Bentuk sikap toleransi yang ditunjukkan oleh masyarakat Bali adalah... A. Memberikan kesempatan beribadah kepada umat beragama lain B. Menggabungkan kebudayaan Hindu dengan kebudayaan lain C. Meminimalisasi masuknya kebudayaan lain selain Hindu D. Membatasi interaksi dengan umat beragama lain E. Mengelompokkan masyarakat berdasarkan agama 10. Keberagaman dalam masyarakat multikultural dapat menimbulkan konsekuensi berupa akulturasi budaya. Konsekuensi tersebut terjadi karena... A. Adanya sikap terbuka dan menerima berbagai perbedaan B. Hilangnya karakteristik kebudayaan asli akibat pembauran C. Adanya titik potong antarseksi yang menyebabkan integrasi D. Muncul dominasi salah satu kelompok terhadap kelompok lain E. Adanya pertentangan antarkelompok yang berbeda kebudayaan 11. Azka tidak diterima menjadi peserta didik baru di sekolah favorit karena keluarganya memiliki status sosial rendah dan berasal dari luar Jawa. Peristiwa yang dialami Azka dapat menyebabkan konflik dalam masyarakat multikultural. Upaya tepat untuk mencegah masalah tersebut adalah... A. Mengembangkan sikap kerja sama untuk memajukan bangsa B. Mengembangkan sikap demokratis dan antidiskriminasi dalam pendidikan C. Menunjukkan sikap empati untuk membantu peserta didik yang tidak mampu D. Menumbuhkan semangat nasionalisme dengan mengesampingkan perbedaan E. Menguatkan hubungan antaranggota sekolah sehingga membentuk konsolidasi 12. Perhatikan upaya-upaya berikut! 1) Mengembangkan sikap peduli dan empati terhadap masyarakat luar negeri 2) Menjaga kesatuan dan persatuan bangsa meskipun rentan terjadi konflik 3) Memanfaatkan media massa untuk menyosialisasikan pendidikan multikultural 4) Membatasi hubungan dengan negara-negara yang berbatasan langsung 5) Menjunjung tinggi pengakuan hak asasi manusia (HAM) Upaya tepat untuk mewujudkan keharmonisan masyarakat multikultural dalam bingkai NKRI ditunjukkan oleh angka... A. 1), 2), dan 3) B. 1), 3), dan 5) C. 2), 3), dan 4) D. 2), 3), dan 5) E. 3), 4), dan 5)

13. Perhatikan gambar struktur sosial berikut!


Upaya yang tepat untuk mewujudkan keharmonisan masyarakat multikultural dalam bingkai NKRI

Keterangan: A= Islam, Jawa, pedagang B= Kristen, Madura, pedagang C= Budha, Batak, pedagang Gambar struktur sosial di atas menunjukkan kecenderungan terjadinya... A. Mutual akulturasi B. Etnosentrisme C. Konsolidasi D. Interseksi E. Dominasi 14. Perhatikan faktor-faktor berikut! 1) Wilayah kepulauan di Indonesia dihubungkan oleh selat dan laut 2) Topografi tiap-tiap wilayah berbeda 3) Hubungan diplomatik antarnegara 4) Letak strategis Indonesia di antara dua benua dan dua samudera 5) Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia Faktor penyebab terbentuknya masyarakat multikultural di Indonesia ditunjukkan oleh angka... A. 1), 2), dan 4) B. 1), 3), dan 5) C. 2), 3), dan 4) D. 2), 3), dan 5) E. 3), 4), dan 5) 15. Keragaman dalam masyarakat hendaknya dimanfaatkan sebagai media memperkuat solidaritas sosial. Oleh karena itu, diperlukan sikap kerja sama dalam masyarakat multikultural. Perilaku yang menunjukkan sikap tersebut adalah... A. Mengedepankan etnosentrisme antarkelompok B. Menyamakan pandangan dan pendapat individu C. Mempertemukan dua kelompok yang mengalami konflik D. Meningkatkan interaksi sosial antarindividu dalam kelompok E. Saling membantu tanpa memandang sifat-sifat primordial kelompok 16. Sikap mendominasi kelompok lain hendaknya dihindari dalam kehidupan masyarakat multikultural. Sikap tersebut dapat menimbulkan dampak negatif yaitu... A. Menyebabkan disintegrasi sosial antarkelompok B. Memunculkan kekuatan kompetisi yang seimbang C. Memperkuat hubungan konsolidasi dalam kelompok D. Mengurangi kepedulian sosial terhadap kelompok lain E. Menyebabkan terbentuknya identitas sosial baru dalam kelompok 17. Dalam masyarakat majemuk setiap kelompok dituntut menunjukkan sikap nasionalisme terhadap negara. Upaya masyarakat untuk menunjukkan sikap tersebut adalah... A. Melestarikan budaya gotong royong B. Menjunjung tinggi bahasa persatuan C. Menjalin komunikasi antarkelompok sosial D. Memupuk kesadaran dalam bermusyawarah E. Menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama 18. Kampung Burikan menyelenggarakan pemilihan kepala kampung dengan dua kandidat, yaitu Pak Barja dan Pak Hary. Pak Barja warga asli dan Pak Hary warga pendatang. Pak Hary tidak memiliki banyak pendukung karena belum dikenal masyarakat. Sementara itu, Pak Barja telah dikenal masyarakat sehingga memiliki banyak pendukung. Akibatnya, pemilihan kepala kampung dimenangi oleh Pak Barja. Peristiwa ini menunjukkan konfigurasi masyarakat majemuk dengan bentuk... A. Komposisi seimbang B. Mayoritas dominan C. Fragmentasi sosial D. Minoritas dominan E. Struktur sosial

19. Perhatikan tabel berikut!


Upaya yang tepat untuk mewujudkan keharmonisan masyarakat multikultural dalam bingkai NKRI

Contoh perilaku yang sesuai dengan masyarakat multikultural ditunjukkan oleh kombinasi... A. X1), X2), dan Y3) B. X2), Y1), dan Y2) C. X2), X3), dan Y1) D. X3), Y1), dan Y3) E. Y1), Y2), dan Y3) 20. Dominasi merupakan salah satu wujud hubungan sosial antarkelompok dalam masyarakat majemuk. Pernyataan yang menunjukkan hubungan sosial tersebut yaitu... A. Keanggotaan partai politik mempertemukan antarelemen masyarakat dalam satu organisasi B. Antaranggota etnik saling menguatkan solidaritas apabila sedang berkonflik dengan etnik lain C. Warga asli memperkenalkan budayanya kepada warga pendatang melalui pertunjukkan seni D. Mayoritas penduduk Kampung Ketandan Yogyakarta merupakan keturunan Tionghoa E. Kebudayaan antarkelompok saling membaur sehingga menciptakan budaya baru 21. Interseksi berpotensi terjadi dalam masyarakat multikultural. Pernyataan yang menunjukkan interseksi adalah...

A. Penggemar sepak bola dari berbagai daerah membentuk fans club untuk mempererat silaturahmi

B. Penggemar burung jalak hitam dan peternak burung kenari membentuk komunitas pencinta burung C. Mahasiswa perantau bergabung dalam perkumpulan mahasiswa sedaerah karena memiliki kesamaan latar belakang D. Keturunan marga Simorangkir membentuk kelompok kekerabatan untuk memperkuat solidaritas antaranggota E. Petani hidroponik Desa Gaharu membentuk komunitas untuk saling bertukar ilmu mengenai teknik tanam hidroponik 22. Warga RW 9 mengadakan rapat rutin setiap bulan. Rapat tersebut membahas berbagai program dan permasalahan berkaitan dengan lingkungan RW 9. Setiap warga diperbolehkan memberi tanggapan, usulan, dan masukan. Uraian tersebut menunjukkan upaya mencegah permasalahan dalam masyarakat multikultural yaitu... A. Menerapkan semangat nasionalisme demi mempertahankan tanah air B. Menumbuhkan sikap empati antaranggota kelompok demi menjaga persatuan C. Menumbuhkan sikap toleransi antarumat beragama demi menjaga keharmonisan D. Memunculkan diskriminasi sosial dalam menyikapi berbagai bentuk perbedaan sosial E. Menerapkan sikap demokratis demi pemenuhan hak asasi setiap anggota kelompok 23. Iwan sering menggunakan bahasa daerahnya walaupun sudah menetap di kota besar. Sikap ini ternyata mendorong Iwan memilih-milih teman. Ia sering berprasangka buruk terhadap teman dari daerah lain. Sikap tersebut merupakan konsekuensi masyarakat majemuk berupa... A. Primordialisme dan etnosentrisme B. Etnosentrisme dan akulturasi C. Primordialisme dan stereotip D. Interseksi dan konsolidasi E. Pluralisme dan interseksi

24. Perhatikan tabel berikut!


Upaya yang tepat untuk mewujudkan keharmonisan masyarakat multikultural dalam bingkai NKRI

Perilaku yang sesuai untuk diterapkan dalam masyarakat multikultural ditunjukkan oleh kombinasi... A. P1), Q1), dan Q2) B. P1), P3), dan Q2) C. P2), Q2), dan Q3) D. P3), Q1), dan Q3) E. Q1), Q2), dan Q3) 25. Identitas Indonesia sebagai masyarakat majemuk tidak bisa hanya diukur berdasarkan salah satu suku bangsa, melainkan harus mengakomodasi seluruh suku bangsa yang ada mulai dari Sabang sampai Merauke serta dari Miangas sampai Pulau Rote. Faktor penyebab terjadinya kemajemukan tersebut adalah... A. Kesamaan iklim dan struktur tanah B. Keinginan untuk mencapai integrasi sosial C. Pertumbuhan penduduk yang tinggi D. Kondisi geografis wilayah kepulauan

E. Hubungan sosial dengan budaya asing

Ket. klik warna biru untuk link

Download


Kunci Jawaban 

Referensi Lainnya


1. PPT Soal Standar Ujian Nasional dan Pembahasan Kompetensi Masyarakat Multikultural Klik di Sini
2. PPT Materi Ujian Nasional Kompetensi Masyarakat Multikultural Klik di Sini 
3. Soal-Soal Serupa Klik di Sini 

Baca Juga


Materi Sosiologi Kelas XI Bab 6. Masyarakat Multikultural (KTSP)

Materi Tambahan
Materi Ujian Nasional Kompetensi Masyarakat Multikultural