Virus covid tahan berapa lama di baju

Jakarta -

Meningkatnya kembali kasus COVID-19 memunculkan kewaspadaan mengenai apakah virus Corona bisa bertahan di permukaan benda-benda mati atau tidak. Hasil studi mengungkapkan, virus Corona bisa bertahan di permukaan benda lebih lama dari yang kita kira.

Menurut laporan Centers for Disease Control (CDC) AS, virus Corona berpotensi bertahan di permukaan benda selama 17 hari. Data ini berdasarkan temuan mereka di kapal pesiar Diamond Princess yang pada masa awal pandemi, sekitar Februari 2020, dikarantina sebelum para penumpangnya diperbolehkan pulang.

"SARS-CoV-2 RNA diidentifikasi pada berbagai permukaan di kabin baik penumpang yang terinfeksi gejala maupun tanpa gejala hingga 17 hari setelah kabin Diamond Princess dikosongkan, tetapi (kondisi ini) sebelum prosedur desinfeksi dilakukan," tulis laporan tersebut.

"Namun data ini tidak dapat digunakan untuk menentukan apakah penularan terjadi dari permukaan yang terkontaminasi atau tidak. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang penularan SARS-CoV-2 di atas kapal pesiar ini," lanjutnya.

Penelitian juga menunjukkan bahwa virus Corona dapat dinonaktifkan dengan mendesinfeksi permukaan dengan alkohol 62-71%, atau cairan pemutih yang mengandung hidrogen peroksida 0,5% atau cairan pemutih rumah tangga yang mengandung 0,1 persen natrium hipoklorit.

Suhu dan kelembaban yang lebih tinggi juga cenderung menyebabkan virus Corona mati lebih cepat, meskipun penelitian telah menunjukkan bahwa kerabat virus Corona lainnya yang menyebabkan SARS, bisa mati oleh suhu di atas 56 derajat celcius dengan laju sekitar 10.000 partikel virus setiap 15 menit.

Meskipun tidak ada data tentang berapa banyak partikel virus dalam satu droplet yang keluar dalam sekali batuk, penelitian tentang virus flu menunjukkan bahwa tetesan yang lebih kecil dapat mengandung puluhan ribu salinan virus influenza.

Namun jumlah ini dapat bervariasi tergantung pada jenis virus itu sendiri, tempat ia ditemukan dalam saluran pernapasan, dan tahapan infeksi orang yang batuk tersebut.

Pada pakaian dan permukaan lain yang lebih sulit didesinfeksi, belum jelas berapa lama virus bisa bertahan. Sifat penyerap serat alami seperti pada karton misalnya, bagaimanapun, dapat menyebabkan virus mengering lebih cepat dibandingkan pada plastik dan logam.

Pada dasarnya, ini berarti bahwa kita tidak bisa berasumsi bahwa benda-benda kita tidak terkontaminasi. Yang bisa kita lakukan adalah selalu menjaga kebersihan.

Simak Video "Studi AS: Virus Covid-19 Mampu Menyerang Pusat Kognitif Otak"



(rns/fay)

Virus covid tahan berapa lama di baju

Indonesiabaik.id   -   Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan otoritas kesehatan lainnya, menekankan bahwa mencuci tangan dan membersihkan serta menyemprot disinfektan pada permukaan yang sering disentuh setiap hari adalah kunci dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Virus corona pasalnya dikenal sangat tangguh dalam hal tempat mereka bertahan hidup. Beberapa ahli mengatakan bahwa pertahanan virus corona berbeda tergantung pada jenis permukaan yang menjadi area terpapar.

Perubahan suhu dan kelembaban dapat mempengaruhi berapa lama virus dapat bertahan, dan karena itu dapat bisa menjelaskan mengapa virus kurang stabil dalam droplet yang mengambang di udara, karena mereka lebih terekspos.

Beberapa studi tentang virus corona jenis lain, termasuk Sars dan Mers, menemukan bahwa virus tersebut dapat bertahan hidup pada permukaan plastic, logam, dan kaca, selama sembilan hari.

Lalu seberapa tangguh virus corona bisa bertahan dalam permukaan?

Menurut Paper Kampf et.al pada The Journal of Hospital Infection (2020), dalam jurnal yang ditulisnya, berikut beberapa pertahanan virus dalam permukaan benda yang berbeda-beda.

1. Baja pada 20°C 48 jam/2 hari

2. Aluminium pada suhu 20°C 2-8 jam

3. Logam pada suhu ruangan 5 hari

4. Kayu pada suhu ruangan 4 hari

5. Kertas pada suhu ruangan 4-5 hari

6. Gelas/kaca pada suhu ruangan 4 hari

7. Plastik pada suhu 22-25°C kurang lebih 5 hari

8. Gaun sekali pakai pada suhu ruangan 2 hari

9. Sarung tangan bedah/medis pada suhu 21°C kurang lebih 8 jam

Oleh karena itu, kita wajib berhati-hati dalam beraktivitas dan memastikan tangan bersih dari virus yang mungkin tanpa sengaja tersentuh dari permukaan benda di sekitar kita. Biasakan hidup bersih dengan mencuci tangan dengan rutin. Kebersihan badan dan lingkungan adalah kunci dalam pencegahan virus corona agar tidak semakin meluas.

Namun, tetap saja masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui berapa lama coronavirus dapat bertahan di sepatu.

Lantas, adakah bahan sepatu tertentu yang rentan terhadap virus? Penyebaran virus COVID-19 dapat terjadi melalui percikan air ketika penderitanya batuk atau bersin.

Jika percikan tersebut menempel di sepatu yang berbahan sintetis, seperti spandex, mungkin saja virus dapat bertahan selama beberapa hari.

Sebenarnya, ada satu bagian dari sepatu yang perlu diperhatikan, terlepas Anda menggunakan sepatu kerja atau kets, yaitu sol sepatu. Sol biasanya terbuat dari bahan tidak berpori, seperti karet dan kulit, sehingga mampu membawa bakteri dalam jumlah yang banyak.

Walaupun demikian, para ahli berpendapat, sama seperti pakaian, sepatu bukan sumber penularan coronavirus COVID-19. Anda tidak meletakkan sepatu di meja dapur atau mendekatkannya ke mulut karena menganggap sepatu sebagai benda kotor.

Usahakan untuk tetap menjalankan langkah-langkah pencegahan tambah agar virus dan bakteri tidak masuk ke rumah. Mulai dari membersihkan sepatu hingga membukanya sebelum masuk ke rumah adalah cara yang tepat.

Apakah Kucing dan Hewan Lainnya Dapat Tertular COVID-19 dari Manusia?

Apabila Anda masih diharuskan untuk pergi ke kantor, sebaiknya pakai sepatu dan kaus kaki hanya untuk bekerja. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko menempelnya virus di sepatu hingga masuk ke dalam rumah ketika Anda membuka sepatu.

Anda pun perlu membersihkan sepatu kerja dengan kain yang sudah diberikan desinfektan agar terbebas dari bakteri dan virus. Selain itu, sebaiknya pilih sepatu yang dapat dicuci dengan mesin atau air panas dan sabun.

Durasi berapa lama coronavirus bisa bertahan di pakaian dan sepatu memang masih belum jelas. Akan tetapi, tidak ada salahnya untuk tetap melakukan upaya pencegahan ekstra agar risiko penularan berkurang, terutama saat Anda bepergian ke luar rumah.

Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti berapa lama COVID-19 mampu bertahan di permukaan suatu benda, meskipun studi awal menunjukkan bahwa COVID-19 dapat bertahan hingga beberapa jam, tergantung jenis permukaan, suhu, atau kelembaban lingkungan. Namun disinfektan sederhana dapat membunuh virus tersebut sehingga tidak mungkin menginfeksi orang lagi. Dan membiasakan cuci tangan dengan air dan sabun, atau hand-rub berbasis alkohol, serta hindari menyentuh mata, mulut atau hidung (segitiga wajah) lebih efektif melindungi diri Anda.



KONTAN.CO.ID - Kita harus semakin waspada seiring dengan semakin efektifnya penyebaran virus corona saat ini. Salah satunya, khawatir virus corona menempel di pakaian saat Anda masih harus bekerja dari kantor atau terpaksa harus pergi berbelanja.  Namun, para ahli percaya ini tak terjadi di setiap situasi, partikel virus corona kemungkinan tidak mendarat di pakaian, terutama jika Anda menjaga jarak sosial dan orang yang Anda temui memakai masker.  Meski demikian, tak semua situasi bebas risiko. Misalnya, jika Anda bekerja di lingkungan perawatan kesehatan, risiko pakaian terpapar partikel virus tentu lebih tinggi.  Lalu, berapa lama virus corona penyebab Covid-19 bertahan menempel di pakaian?  Penelitian menunjukkan, bahwa Covid-19 tidak bertahan lama pada pakaian, dibandingkan dengan permukaan yang keras. Selain itu, jika virus terpapar suhu panas, maka dapat memperpendek umurnya.  Baca Juga: Kasus Covid-19 melonjak, berikut tips meningkatkan imun tubuh Melansir Hackensack Meridian Health, pada suhu kamar, virus corona penyebab Covid-19 yang menempel di permukaan kain atau pakaian bisa bertahan hingga dua hari. Ini waktu yang lebih sedikit, jika dibandingkan dengan tujuh hari pada plastik dan logam.  Apalagi, virus corona di permukaan kain bisa mati dalam waktu lima menit jika terkena suhu panas.  Sementara itu, penelitian baru yang dilakukan oleh ilmuwan dari De Montfort University (DMU) menemukan, bahwa virus rupanya memiliki kemampuan bertahan yang berbeda di setiap jenis kain.  Baca Juga: Jaga Kesehatan Paru-Paru, Hindari Konsumsi 6 Makanan dan Minuman Ini! Penelitian yang dipimpin oleh ahli mikrobiologi Dr Katie Laird, ahli virus Dr Maitreyi Shivkumar dan peneliti postdoctoral Dr Lucy Owen, menambahkan tetesan model virus corona yang disebut HCoV-OC43 (yang memiliki struktur dan pola bertahan hidup yang mirip dengan Sars-CoV-2) ke poliester, policotton, dan 100 persen kapas.  Peneliti menemukan, bahwa poliester menimbulkan risiko penularan tertinggi, dengan virus corona yang masih ada setelah tiga hari dan masih berpotensi menular.  Sedangkan pada permukaan kain berbahan 100 persen kapas, virus bertahan selama 24 jam, sementara policotton memberikan hasil terbaik, dengan virus hanya bertahan selama enam jam.  “Ketika pandemi pertama kali dimulai, sangat sedikit pemahaman tentang berapa lama virus corona dapat bertahan pada tekstil,” kata Dr Laird.  Baca Juga: Tips Menolak Tamu Secara Halus Agar Keluarga Tidak Terpapar Covid-19 “Temuan kami menunjukkan bahwa tiga dari tekstil yang paling umum digunakan dalam perawatan kesehatan menimbulkan risiko penularan virus. Jika perawat dan petugas kesehatan membawa pulang seragam mereka, mereka bisa meninggalkan jejak virus di permukaan lain,” jelasnya.  Berkaitan dengan hal itu, Dr. Laird menyarankan seragam perawatan kesehatan harus dicuci di rumah sakit atau di binatu industri, sehingga virus tak dibawa pulang ke rumah.  Baca Juga: Ini 5 tips agar tetap sehat dan bugar saat menjalankan isolasi mandiri Tapi, bagi Anda yang tak bekerja di fasilitas kesehatan, Dr. Laird merekomendasikan cara mencuci pakaian yang efektif di masa pandemi Covid-19, sebagai berkut:  - Masukan pakaian dan masker kain yang telah digunakan ke dalam mesin cuci  - Jangan kibaskan pakaian kotor, untuk mencegah Anda melepaskan virus ke udara  - Cuci pakaian Anda dengan air hangat sesuai pengaturan mesin cuci  - Jika Anda memiliki pengering, letakkan pakaian Anda di sana, daripada menjemurnya dengan pakaian lain  Kemudian, jika seseorang di rumah Anda terinfeksi Covid-19, Dr. Lard merekomendasikan cara berikut untuk meminimalkan infeksi:  - Simpan cucian mereka di keranjang terpisah dari pakaian anggota keluarga lain  - Jika Anda menempatkan cucian di keranjang yang Anda gunakan secara teratur, masukkan pakaian ke dalam tas sekali pakai terlebih dahulu untuk meminimalkan penyebaran virus  - Desinfeksi keranjang setelah melepas pakaian kotor  - Setelah memegang salah satu pakaian, cuci tangan Anda sampai bersih  - Bersihkan mesin cuci dan semua kancing dan gagang dengan tisu atau semprotan disinfektan, setelah pencucian selesai, dan sebelum mencuci tangan  - Bersihkan bagian dalam mesin cuci dengan pemutih atau lap disinfektan setelah mengeluarkan cucian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Ungkap Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Pakaian dan Cara Mencucinya" Penulis : Bestari Kumala Dewi Editor : Bestari Kumala Dewi  

Selanjutnya: Pakai Double Masker untuk Menangkal Covid-19, Amankah?

  Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

  • Virus Corona
  • Covid-19
  • cara pencegahan Covid-19
  • Mencuci
  • Pakaian

Virus covid tahan berapa lama di baju