» drama teori dan praktik pementasan edit 1 Show » Penokohan dan Perwatakan a. Klasiikasi Tokoh » Plot atau Kerangka Cerita Setting atau Latar Cerita » Petunjuk LakuanPetunjuk Teknis Struktur Drama » Drama dan Konlik Kehidupan Unsur pembeda Naskah Drama dan Fiksi dan Puisi » Kriteria Kekuatan Kelayakan Naskah Drama Penonton tingkat pendidikan, tempat dan lingkungan pertunjukan Faktor Pendukung Pementasan Sponsorship, peralatan pentas » Struktur Organisasi Teater Proses Produksi Pertunjukan Teater » Manajemen Produksi Teater a. Persyaratan Pekerja teater kultural, Literer, artistik, » Zaman Romawi Zaman Pertengahan Abad 19 » Abad 20 Perkembangan Drama Indonesia » Konsep Watak Tokoh Mengenal Watak Tokoh Sesuai Naskah » Simbol-Simbol dan Nilai Estetis Watak Tokoh » Jenis-Jenis Watak Tokoh Mengenal Watak Tokoh Sesuai Naskah » Penerapan Tokoh Berdasarkan Penggambaran Fisik » Penerapan Tokoh Berdasarkan Gambaran Psikis » Prosedur dalam Penerapan Watak Tokoh » Konsep, Teknik, dan Prosedur Teater » Konsep Drama Drama sebagai Konliks Manusia » Elemen-Elemen Pembentuk Naskah Drama » Simbol Estetis dalam Teater » Simbol dalam bentuk tanda, suara, warna, dan suasana » Konsep Teater Modern Menampilkan Teater sesuai Konsep, Teknik, dan Prosedur » Teknik dan prosedur pementasan » Premise Pementasan Drama Konsep, Teknik, dan Prosedur Pementasan Teater » Naskah Tata Pentas Teater » Sutradara Tata Pentas Teater » Tim Produksi Pemain atau AktorAktris Pendidikan tubuh » Ingatan Emosi Laku dramatis Pembangunan watak Observasi atau pengamatan » Latihan Tubuh drama teori dan praktik pementasan edit 1 » Latihan Vokal drama teori dan praktik pementasan edit 1 » Latihan Memproduksi Monolog dan Dialog Latihan Pemeranan » Menentukan Gaya Pertunjukan drama teori dan praktik pementasan edit 1 » Panggungpentas Setting atau dekorasi » Tatalampu lighting Tatasuara drama teori dan praktik pementasan edit 1 » Kostum atau tatabusana drama teori dan praktik pementasan edit 1 » Tata Rias Wajah drama teori dan praktik pementasan edit 1 » Tahap Penjelajahan Pada tahap interpretasi Tahap Rekreasi » Penonton Teater drama teori dan praktik pementasan edit 1 » Pengeluaran ANGGARAN DANA a. Sumber Dana » LATAR BELAKANG TUJUAN KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN PESERTA KEGIATAN PENUTUP » Sponsor Utama Sponsor Pendamping Sponsor Pendukung Donatur » Apresiasi Teater Pendahuluan drama teori dan praktik pementasan edit 1 » Proses Produksi drama teori dan praktik pementasan edit 1 Show more
Kunci jawaban Kegiatan 8.1 halaman 203 Bahasa Indonesia kelas 8 SMP MTs Tiga Elemen Dialog. /Buku Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP/MTs Kemendikbud Artikel kali ini akan membahas kunci jawaban Kegiatan 8.1 halaman 203 Bahasa Indonesia kelas 8 SMP MTs Tiga Elemen Dialog pada Buku Bahasa Indonesia Kelas 9SMP MTs Kemendikbud Revisi 2018. Kunci jawaban ini bisa kalian jadikan sebagai rujukan dalam mengerjakan latihan soal berkaitan dengan materi Kegiatan 8.2 tentan Tiga Elemen Dialog halaman 203Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP MTs. Namun sebaiknya kalian harus memahami materi tentang Mendalami Unsur-Unsur Drama pada Tema Drama-Drama Kehidupan pada Bab 8 Buku Bahasa Indonesia Kemendikbud Revisi 2018, sebelum menggunakan kunci jawaban dalam artikel ini sebagai acuan dalam menjawab pertanyaan berkaitan dengan Tiga Elemen Dialog pada halaman 207 Buku Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP MTs Kemendikbud Revisi 2018. Dilansir Portal Pekalongan dari narasumber alumnus FPBS Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang (UM) Jawa Timur, Sunarti S.Pd, guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Banjarnegara, berdasarkan sumber Buku Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP MTs Kemendikbud Revisi 2018, berikut ini pembahasan kunci jawaban Kegiatan 8.2 halaman 207 tentang Tiga Elemen Dialog. Kegiatan 8.2 A. 1. Bacalah kembali contoh teks drama di atas! 2. Bersama 4–6 orang teman, diskusikankah unsur-unsur pembangun drama tersebut! Hasil diskusi Unsur-Unsur Pembangun Drama di antaranya adalah Sumber: Buku Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP/MTs Kemendikbud
Di dokumen utama, klik di mana Anda ingin menyisipkan kolom. Masukkan salah satu dari berikut ini:
Ulangi langkah dan b untuk semua medan yang ingin Anda masukkan. Catatan:
Misalnya, dengan menggunakan database sampel yang ditampilkan sebelumnya, Surat Anda mungkin berisi bidang AddressBlock dan GreetingLine, dan oleh karena itu Anda halaman pertama muncul sama dengan berikut ini: 26 Februari 2002 AddressBlock GreetingLine Ketik surat Anda di sini.Dengan HormatKetik nama Anda di siniCatatan Anda juga dapat menggunakan bilah alat gabungan Surat sisipkan kolom gabungan, bekerja dengan dokumen utama gabungan surat Anda atau Jalankan gabungan surat. Untuk menampilkan bilah gabungan Surat , arahkan ke surat pada menu alat , dan kemudian klik Tampilkan gabungan Surat Toolbar.Bilah alat gabungan Surat menyediakan perintah tambahan yang tidak termasuk dalam panel tugas Wizard gabungan surat. Misalnya, Anda dapat menggunakan menu Sisipkan kolom kata di toolbar gabungan Surat untuk menyisipkan kolom Word untuk mengontrol proses gabungan. Misalnya, Anda dapat menyisipkan kolom jika yang menyisipkan teks hanya jika kolom gabungan tertentu memiliki nilai yang ditetapkan. Selain itu, Anda dapat mengklik Untuk memeriksa galat membuat kata menjalankan gabungan surat dan laporan kesalahan yang ada di dokumen utama. Jakarta - Drama adalah jenis karya sastra yang terdiri dari banyak komponen pembentuk. Sebelum membuat teks drama, ada beberapa unsur drama yang harus dipenuhi agar dapat menghasilkan cerita yang baik. Drama adalah cerita yang menggambarkan kehidupan atau watak manusia melalui tingkah laku atau akting yang dipentaskan. Drama adalah karya seni yang memiliki ciri utama, yaitu merupakan cerita berbentuk dialog dengan tujuan dipentaskan. Istilah drama ternyata sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak dulu, lho. Ada beberapa istilah familiar yang pengertiannya hampir sama seperti pengertian drama. Diantaranya seperti lakon, sandiwara, tonil, sendratari, dan tablo. Sebelum membuat teks drama, sebaiknya detikers mengetahui unsur-unsur drama yang berlaku. Berikut unsur drama yang dirangkum dari buku Bahasa Indonesia oleh tim Kemendikbud:1. Tema Tema adalah gagasan pokok atau ide yang menjadi dasar pembuatan drama. Tema yang biasa diangkat dalam drama diantaranya masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, penindasan, patriotisme, ketuhanan, dan lain-lain. 2. Alur Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Alur drama terdiri dari 1] pengenalan cerita, 2] konflik awal, 3] perkembangan konflik, dan 4] penyelesaian. 3. Tokoh Tokoh adalah orang yang berperan di dalam drama. Tokoh dapat dibedakan menurut sifat dan perannya.a. Berdasarkan sifat, dibagi menjadi 3:- Tokoh protagonis, yaitu tokoh utama yang mendukung cerita- Tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang cerita - Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis dan antagonis b. Berdasarkan peran, dibagi menjadi 3:- Tokoh sentral, yaitu tokoh yang paling menentukan dalam drama. Tokoh sentral adalah penyebab terjadinya konflik, yaitu protagonis dan juga antagonis.- Tokoh utama, yaitu tokoh pendukung ataupun penentang tokoh sentral, bisa juga sebagai perantara dari tokoh sentral. Dalam hal ini adalah tokoh tritagonis. - Tokoh pembantu, yaitu tokoh yang memegang peran sebagai pelengkap atau tambahan 4. Penokohan Unsur drama selanjutnya adalah penokohan/perwatakan. Ini adalah penggambaran sifat batin seorang tokoh dalam cerita. Perwatakan bisa digambarkan dengan dialog, ekspresi, atau tingkah laku. Watak para tokoh digambarkan dalam tiga dimensi atau watak dimensional yaitu:a. Keadaan fisik, seperti umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, dan suku bangsab. Keadaan psikis, seperti watak, kegemaran, standar moral, dan mental c. Keadaan sosiologis, seperti jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ras, dan agama Cara pengarang menampilkan watak tokoh bisa secara langsung atau tidak langsung, yaitu:a. Secara langsung atau analitik, pengarang menampilkan watak tokoh langsung dijelaskan di dalam teks cerita. b. Secara tidak langsung atau dramatik, pengarang menampilkan watak tidak langsung lewat dialog, percakapan tokoh, pikiran tokoh, reaksi atau tanggapan tokoh lain, lingkungan, dan keadaan fisik tokoh. 5. Dialog Ciri naskah drama adalah berbentuk dialog atau cakapan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam dialog:
6. Latar Latar biasa disebut juga sebagai setting. Latar cerita dibagi menjadi tiga yaitu keterangan tempat, waktu, dan suasana. Latar dapat dinyatakan melalui percakapan para tokoh. Jika di pementasan, maka latar dinyatakan dalam tata panggung atau tata cahaya. 7. Sudut Pandang Sudut pandang adalah cara pandang yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan peristiwa dalam cerita.Sudut pandang adalah posisi dari mana pengarang bercerita, apakah dia bertindak langsung atau sebagai pengobservasi di luar cerita. Sudut pandang terdiri dari:a. Sudut pandang orang pertama atau aku-an- Aku sebagai tokoh utama - Aku sebagai tokoh sampingan b. Sudut pandang orang ketiga atau dia-an- Orang ketiga serba tahu - Orang ketiga terbatas atau pengamat 8. Konflik Konflik adalah pertentangan atau masalah. Konflik dibedakan menjadi dua, yaitu konflik eksternal dan internal. Konflik eksternal berarti konflik antara tokoh dengan sesuatu di luar dirinya, sementara konflik internal adalah konflik di antara tokoh dengan dirinya sendiri. 9. Amanat Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca atau penonton. Amanat drama selalu berhubungan dengan tema dan ceritanya. Amanat juga menyangkut nilai yang ada di masyarakat, dan disampaikan secara implisit. Nilai-nilai itu diantaranya nilai moral, estetika, sosial, dan budaya. Jika dibuat dalam bentuk pementasan, ada beberapa unsur drama lainnya. Seperti sarana pementasan, yaitu panggung, kostum, pencahayaan, dan tata suara. [pal/pal] Page 2Jakarta - Drama adalah jenis karya sastra yang terdiri dari banyak komponen pembentuk. Sebelum membuat teks drama, ada beberapa unsur drama yang harus dipenuhi agar dapat menghasilkan cerita yang baik. Drama adalah cerita yang menggambarkan kehidupan atau watak manusia melalui tingkah laku atau akting yang dipentaskan. Drama adalah karya seni yang memiliki ciri utama, yaitu merupakan cerita berbentuk dialog dengan tujuan dipentaskan. Istilah drama ternyata sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak dulu, lho. Ada beberapa istilah familiar yang pengertiannya hampir sama seperti pengertian drama. Diantaranya seperti lakon, sandiwara, tonil, sendratari, dan tablo. Sebelum membuat teks drama, sebaiknya detikers mengetahui unsur-unsur drama yang berlaku. Berikut unsur drama yang dirangkum dari buku Bahasa Indonesia oleh tim Kemendikbud:1. Tema Tema adalah gagasan pokok atau ide yang menjadi dasar pembuatan drama. Tema yang biasa diangkat dalam drama diantaranya masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, penindasan, patriotisme, ketuhanan, dan lain-lain. 2. Alur Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Alur drama terdiri dari 1] pengenalan cerita, 2] konflik awal, 3] perkembangan konflik, dan 4] penyelesaian. 3. Tokoh Tokoh adalah orang yang berperan di dalam drama. Tokoh dapat dibedakan menurut sifat dan perannya.a. Berdasarkan sifat, dibagi menjadi 3:- Tokoh protagonis, yaitu tokoh utama yang mendukung cerita- Tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang cerita - Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis dan antagonis b. Berdasarkan peran, dibagi menjadi 3:- Tokoh sentral, yaitu tokoh yang paling menentukan dalam drama. Tokoh sentral adalah penyebab terjadinya konflik, yaitu protagonis dan juga antagonis.- Tokoh utama, yaitu tokoh pendukung ataupun penentang tokoh sentral, bisa juga sebagai perantara dari tokoh sentral. Dalam hal ini adalah tokoh tritagonis. - Tokoh pembantu, yaitu tokoh yang memegang peran sebagai pelengkap atau tambahan 4. Penokohan Unsur drama selanjutnya adalah penokohan/perwatakan. Ini adalah penggambaran sifat batin seorang tokoh dalam cerita. Perwatakan bisa digambarkan dengan dialog, ekspresi, atau tingkah laku. Watak para tokoh digambarkan dalam tiga dimensi atau watak dimensional yaitu:a. Keadaan fisik, seperti umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, dan suku bangsab. Keadaan psikis, seperti watak, kegemaran, standar moral, dan mental c. Keadaan sosiologis, seperti jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ras, dan agama Cara pengarang menampilkan watak tokoh bisa secara langsung atau tidak langsung, yaitu:a. Secara langsung atau analitik, pengarang menampilkan watak tokoh langsung dijelaskan di dalam teks cerita. b. Secara tidak langsung atau dramatik, pengarang menampilkan watak tidak langsung lewat dialog, percakapan tokoh, pikiran tokoh, reaksi atau tanggapan tokoh lain, lingkungan, dan keadaan fisik tokoh. 5. Dialog Ciri naskah drama adalah berbentuk dialog atau cakapan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam dialog:
6. Latar Latar biasa disebut juga sebagai setting. Latar cerita dibagi menjadi tiga yaitu keterangan tempat, waktu, dan suasana. Latar dapat dinyatakan melalui percakapan para tokoh. Jika di pementasan, maka latar dinyatakan dalam tata panggung atau tata cahaya. 7. Sudut Pandang Sudut pandang adalah cara pandang yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan peristiwa dalam cerita.Sudut pandang adalah posisi dari mana pengarang bercerita, apakah dia bertindak langsung atau sebagai pengobservasi di luar cerita. Sudut pandang terdiri dari:a. Sudut pandang orang pertama atau aku-an- Aku sebagai tokoh utama - Aku sebagai tokoh sampingan b. Sudut pandang orang ketiga atau dia-an- Orang ketiga serba tahu - Orang ketiga terbatas atau pengamat 8. Konflik Konflik adalah pertentangan atau masalah. Konflik dibedakan menjadi dua, yaitu konflik eksternal dan internal. Konflik eksternal berarti konflik antara tokoh dengan sesuatu di luar dirinya, sementara konflik internal adalah konflik di antara tokoh dengan dirinya sendiri. 9. Amanat Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca atau penonton. Amanat drama selalu berhubungan dengan tema dan ceritanya. Amanat juga menyangkut nilai yang ada di masyarakat, dan disampaikan secara implisit. Nilai-nilai itu diantaranya nilai moral, estetika, sosial, dan budaya. Jika dibuat dalam bentuk pementasan, ada beberapa unsur drama lainnya. Seperti sarana pementasan, yaitu panggung, kostum, pencahayaan, dan tata suara. [pal/pal]Video yang berhubungan |