Yunani Kuno telah memiliki Seni pertunjukan yang disebut

18NEWS.ID – Teater merupakan istilah lain dari drama, seni ekspresi yang menonjolkan mimik muka, ekspresi tubuh, atau pun kata kata dan segala aspek panggung sebagai pendukung untuk menyampaikan suatu pesan atau cerita tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater ialah proses pemilihan teks atau naskah, panafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience “bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti”.

Dalam proses penjadian drama ke teater disebut proses teater. Teater bisa diartikan drama “kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan orang banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis”.

kata “Teater”  berasal dari Bahasa Inggris theater atau theatre, Bahasa Perancis théâtre dan dari Bahasa Yunani theatron. Secara etimologis, kata “teater” dapat diartikan sebagai tempat atau gedung pertunjukan. Sedangkan secara istilah kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di atas pentas untuk konsumsi penikmat.

Pertunjukan Teater. Source: Dok. Ig@payunghitamfoundation

Sejarah Singkat

Dalam sejarah dunia, teater muncul sekitar abad ke-6 SM dari bangsaa Yunani Kuno yang telah mempunyai seni pertunjukan yang disebut drama. Pertunjukan drama berasal dari upacara keagamaan dalam bentuk pemujaan kepada Dewa Anggur bernama Dionysus. Teater pada zaman Yunani Kuno biasanya dipertunjukkan secara umum di sebuah tempat yang bernama theatron. Theatron merupakan bangunan khusus untuk pertunjukan drama, terbuka tanpa atap, dan dibangun di lereng-lereng bukit.

Sejarah Perkembangan Teater di Indonesia

Sejarah perkembangan teater di Indonesia di mulai dari perkembangan teater tradisional hingga teater modern seperti saat ini.


Page 2

Teater Tradisional

Kasim Achmad berpendapat bahwa Zaman Hindu menjadi ujung tombak sejarah teater di Indonesia. Hal tersebut ditandai oleh terdapatnya unsur-unsur teater pada pelaksanaan upacara adat agama Hindu. Teater secara penuh disebut sebagai teater ketika telah melepaskan diri dari unsur upacara adat. Masyarakat terus mengembangkan teater kala itu dengan seni pertunjukan spontanitas kala itu.

Pembentukan teater di Indonesia sangat beragam. Ini karena Indonesia terdiri atas berbagai macam suku dan budaya. Sehingga melahirkan tata cara yang berbeda pula. Beberapa contoh teater tradisonal di Indonesia di antaranya adalah drama gong, lenong, ludruk, wayang wong, wayang kulit, ketoprak, ubrug, arja, randai, dan lainnya.

Teater Modern

Teater modern dilatar belakangi oleh pengaruh budaya lain sehingga memberi sentuhan warna yang berbeda. Unsur teater transisi terdiri atas teknik teater barat yang mana pada masa itu dilakoni oleh orang Belanda pada tahun 1805.

Pertunjukan teater modern pada masa kolonial Belanda menjadi salah satu alasan berdirinya gedung Schouwburg atau Gedung Kesenian Jakarta di tahun 1821. Teater transisi mulai dikenal luas oleh masyarakat Indonesia pada tahun 1891 atau bertepatan dengan berdirinya Komedie Stamboel di Surabaya.

Tidak hanya sampai di situ saja, teater transisi terus mengalami perkembangan hingga berdirinya The Malay Opera Dardanella atau Sandiwara Dardanella. Teater tersebut didirikan oleh Willy Klimanoff di tahun 1926. Tak lama setelahnya, perkembangan teater modern terus bermunculan hingga zaman penjajahan Jepang seperti Sandiwara Orion, Komidi Bangsawan, dan lainnya.

Yunani Kuno telah memiliki Seni pertunjukan yang disebut

-

Pemain Teater. Source: Dok. Ig@ftmp_ntb

Fungsi Teater


Page 3

A.Pengertian Teater

       Teater berasal dari bahasa Yunani, yaitu theatron yang asal katanya theomai yang berarti “takjub melihat atau memandang”. Dalam perkembangannya, teater memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
1. Teater diartikan sebagai gedung atau tempat pertunjukan (dikenal pada zaman Plato).
2. Teater diartikan sebagai publik atau auditorium (dikenal pada zaman Herodotus).

3. Teater diartikan pula sebagai pertunjukan atau karangan yang dipentaskan. 

Teater bisa diartikan dengan dua cara, yaitu dalam arti sempit dan arti luas.
1. Dalam arti sempit, teater bisa diartikan sebagai drama (kisah hidup atau kehidupan manusia baik fiktif maupun nyata) yang diceritakan dan dipentaskan di atas panggung/pentas, kemudian didiskusikan oleh orang banyak yang mengacu pada panduan teks/naskah.
2. Dalam arti luas, teater adalah segala macam pertunjukan atau tontonan yang dipertunjukkan di depan khalayak ramai. Misalnya, wayang orang, lenong, ketoprak, ludruk, arja, randai, reog, dan sebagainya.

       Jika dilihat dari de finisinya, teater diartikan sebagai sebuah pertunjukan. Selain itu, teater juga memiliki arti sebuah organisasi yang berupa wadah untuk kumpulan orang-orang pecinta teater. 

Yunani Kuno telah memiliki Seni pertunjukan yang disebut

Secara umum istilah teater nusantara dapat diartikan sebagai berikut.
1. Seluruh pertunjukan yang berlangsung di sebuah tempat baik di luar maupun
di dalam gedung dan disaksikan oleh orang banyak (penonton).
2. Arena pusat dari sebuah pertunjukan.
3. Panggung tempat pertunjukan.
4. Nama organisasi kelompok orang yang mencintai seni teater.

B.Sejarah Teater

       Dalam sejarah dunia, teater muncul sekitar abad ke-6 SM dari bangsa Yunani kuno yang telah mempunyai seni pertunjukan yang disebut drama. Pertunjukan drama berasal dari upacara keagamaan dalam bentuk pemujaan kepada Dewa Anggur bernama Dionysus. Teater pada zaman Yunani Kuno biasanya dipertunjukkan secara umum di sebuah tempat yang bernama theatron. Theatron merupakan bangunan khusus untuk pertunjukan drama, terbuka tanpa atap, dan dibangun di lereng-lereng bukit.
       Di Italia, seni teater berkembang sangat pesat dan mengalami masa kejayaan, baik dari segi panggung, penambahan dekorasi, maupun penambahan ornamen serta layar pada tempat pertunjukan sehingga melahirkan teater modern. Berbeda dengan zaman Yunani, penonton teater di Italia terbatas pada kalangan tertentu,
yaitu kalangan bangsawan.

Teater di Indonesia
       Sementara itu di Indonesia, seni pertunjukan seperti teater sudah muncul sejak lama. Teater Indonesia atau teater Nusantara ini mencakup teater tradisional yang berasal dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. Misalnya, ketoprak dari Jawa, mak yong dari Riau, dan drama gong dari Bali. Pada awalnya, teater tradisional
ini dijadikan sebagai upacara keagamaan. Namun, seiring berkembangnya zaman, beberapa teater tradisional menjadi sebuah pertunjukan untuk tontonan saja.
       Selanjutnya, memasuki abad ke-20 teater nusantara mengalami perubahan sehingga muncul teater modern. Teater modern ini merupakan teater yang dipengaruhi oleh teater tradisional dan teater barat. Dengan adanya pengaruh dari barat, bentuk pertunjukan teater modern jauh berbeda dengan teater tradisional.
Perbedaan tersebut antara lain terlihat dari cerita yang disuguhkan, penataan panggung, dan penataan cahaya. Munculnya teater modern pun memunculkan kelompok-kelompok teater modern antara lain Teater Populer, Teater Kecil, Teater Koma, Bengkel Teater, Studiklub Teater Bandung, Teater Payung Hitam, dan Teater Gandrik.

Related Posts :