100 perusahaan teratas di pakistan 2022

Pengumuman Pra-Finalisasi Pendataan Pegawai Non ASN di Lingkungan Badan Pusat Statistik dapat di akses melalui tautan http://s.bps.go.id/PengumumanNonASN || Pendaftaran Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama di http://seleksijpt.bps.go.id

Badan Pusat Statistik

(BPS - Statistics Indonesia)

Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710 Indonesia, Telp (62-21) 3841195, 3842508, 3810291, Faks (62-21) 3857046, Mailbox :

Untuk tampilan terbaik Anda dapat gunakan berbagai jenis browser kecuali IE, Mozilla Firefox 3-, and Safari 3.2- dengan lebar minimum browser beresolusi 275 pixel.

Hak Cipta © 2022 Badan Pusat Statistik

Semua Hak Dilindungi

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian menyatakan ada beberapa perusahaan yang bisa membuat karyawannya betah lama bekerja di industri tersebut.

Studi yang dilakukan oleh Resume.io, menyebutkan perusahaan-perusahaan seperti ini biasanya memiliki sistem yang baik sehingga banyak membuat karyawannya bertahan untuk bekerja dalam jangka panjang.

Untuk menyusun peringkat, Resume.io pertama kali melihat perusahaan dengan karyawan terbanyak di setiap 13 industri terbesar, termasuk maskapai penerbangan, perawatan kesehatan, dan perbankan.

Dari sana, mereka menggunakan data LinkedIn untuk menentukan masa kerja rata-rata karyawan setiap perusahaan.

Perusahaan seperti Bank HSBC dan Neutrogena masuk dalam daftar teratas yang memiliki karyawan dengan masa kerja lama. Karyawan pada kedua perusahaan tersebut, secara median, bertahan di perusahaan selama 10,2 tahun.

Untuk diketahui kedua perusahaan ini termasuk perusahaan yang telah lama berdiri, telah beroperasi selama lebih dari 100 tahun.

Menurut studi tersebut, karyawan HSBC memiliki gaji yang terbilang tinggi dengan gaji rata-rata US$ 97 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar.

Sedangkan di Neutrogena, gaji rata-rata adalah US$ 66 ribu atau sekitar Rp 989 juta, menurut Zippia. Kemudian, sebagai anak perusahaan Johnson & Johnson (J&J), karyawan Neutrogena kemungkinan mendapatkan sejumlah manfaat, termasuk cuti orang tua global, asuransi hewan peliharaan, dan cuti berbayar untuk menjadi sukarelawan.

Selain dua perusahaan di atas, ada juga perusahaan media dan maskapai. Di lima maskapai penerbangan yang terdaftar, masa kerja rata-rata karyawan adalah antara 8,7 dan 9,5 tahun

Berikut adalah 10 perusahaan yang karyawannya memiliki median masa kerja terlama, menurut Resume.io, dikutip dari CNBC Internasional.

- HSBC Bank Amerika Serikat
- Neutrogena
- Merck & Co.
- Thomson Reuters
- Pakistan International Airlines
- TAP Air Portugal
- Egyptair
- Mary Kay
- KLM Royal Dutch Airlines
- Virgin Atlantic

[Gambas:Video CNBC]

(tfa/tfa)

Komunikasi menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat terutama di zaman ini. Oleh sebab itu, banyak perusahaan telekomunikasi yang menyediakan beragam layanan telekomunikasi. Pendapatan yang diraih perusahaan telekomunikasi pun sangat fantastis.

Melansir dari alltopeverything.com, inilah sepuluh daftar perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia berdasarkan pendapatan per Agustus 2021.

  1. AT&T – US$ 171,8 Miliar atau Rp 2.472,9 Triliun (Kurs Rp 14.394,3/US$)

American Telephone and Telegraph Company Inc (AT&T) menempati posisi puncak sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia dengan pendapatan sebesar US$ 171,8 miliar atau Rp 2.472,9 triliun pada Agustus 2021. AT&T berkantor pusat di kota Dallas, Texas dan menyediakan layanan telepon seluler, telepon, serta layanan televisi berlangganan broadband.

  1. Verizon – US$ 128,3 Miliar atau Rp 1.846,8 Triliun)

Verizon didirikan pada 1983 dan berkantor pusat di New York, Amerika Serikat. Bisnis utama yang dimiliki oleh Verizon merupakan layanan telepon seluler, broadband internet, dan televisi berlangganan.

  1. Deutsche Telekom – US$ 119,1 Miliar atau Rp 1.714,4 Triliun)

Perusahaan telekomunikasi asal Jerman yakni Deutsche Telekom AG didirikan pada tahun 1995 di kota Bonn. Perusaan ini lebih dikenal dengan nama T-Mobile di pasar internasional. Deutsche Telekom AG mempunyai jumlah pelanggan sejumlah 168 juta di seluruh dunia.

  1. China Mobile – US$ 115,2 Miliar atau Rp 1.658,2 Triliun)

Perusahaan ini berdiri pada tahun 1997 dan dimiliki oleh pemerintah Tiongkok. China Mobile juga sukses melebarkan bisnisnya hingga ke Pakistan, Inggris, dan Hong Kong.

  1. Nippon Telegraph & Telephone – US$ 110 Miliar atau Rp 1.583,4 Triliun)

Nippon Telegraph and Telephone (NT&T) adalah perusahaan telekomunikasi paling kaya di Jepang yang berkantor pusat di Tokyo. Perusahaan ini didirikan pada 1952 dan menawarkan layanan telepon kabel, layanan telepon seluler, akses internet, serta televisi digital.

  1. China Telecom – US$ 54,4 Miliar atau Rp 783 Triliun)

China Telecom yang berkantor pusat di Beijing menyediakan layanan telepon tidak bergerak, layanan telepon seluler, akses internet, dan televisi digital ke sebagian besar daerah Tiongkok.

  1. Vodafone – US$ 53,1 Miliar atau Rp 764,3 Triliun)

Didirikan pada 1991 dan berkantor pusat di London, Vodaphone adalah perusahaan telekomunikasi asal Inggris yang beroperasi langsung di 25 negara serta memiliki jaringan mitra di 43 negara. Wilayah operasinya yang utama meliputi Asia, Afrika, Eropa, dan Oseania.

  1. América Móvil – US$ 52,7 Miliar atau Rp 758,6 Triliun)

América Móvil adalah perusahaan telekomunikasi yang berkantor pusat di Mexico City. Perusaan ini menyediakan sambungan telepon tetap, telepon seluler, broadband, digital, IPTV, media digital, dan layanan IoT ke Amerika dan Eropa.

  1. Orange SA – US$ 49,9 Miliar atau Rp 718,3 Triliun)

Perusahaan asal Prancis ini didirikan pada 1794. Sempat berganti nama, kini, Orange SA menjadi salah satu perusahaan penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Prancis.

  1. Telefonica – US$ 49,2 Miliar atau Rp 708,2 Triliun)

Telefonica adalah perusahaan telekomunikasi asal Spanyol. Perusahaan ini didirikan di Madrid pada 1924 dan masih berkantor pusat di sana. Perusaahan ini menjadi yang paling terkemuka di Spanyol untuk ponsel, data, televisi, dan akses internet.

(Baca Selengkapnya: Daftar Negara Pemilik Satelit Terbanyak di Asia, Indonesia Peringkat Berapa?)