Akun yang digunakan untuk mencatat biaya angkut barang yang dibeli dari produsen disebut

AKUN – AKUN PERUSAHAAN DAGANG

Akun-akun yang merupakan ciri khas perusahaan dagang selain seperti yang terdapat di perusahaan jasa adalah sebagai berikut : 1. Akun pembelian di sisi debit [D] 2. Akun penjualan dicatat di sisi kredit [K] 3. Akun potongan pembelian dicatat di sisi kredit [K] 4. Akun potongan penjualan dicatat di sisi Debit [D] 5. Akun retur pembelian dicatat di sisi kredit [K] 6. Akun retur penjualan dicatat di sisi debit [D] 7. Akun biaya angkut pembelian dicatat di sisi debit [D] 8. Akun biaya pengiriman dicatat di sisi debit [D] 9. Akun persediaan barang dagang dicatat di sisi debit [D] 10. Akun utang usaha dicatat di sisi kredit [K] 11. Akun piutang usaha dicatat di sisi debit [D]

12. Harga pokok penjualan dicatat di sisi debit [D]


Penjelasan akun-akun sabagai berikut:
Akun Pembelian
v


      Akun pembelian terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali. Pembelian barang dagang ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu pembelian tunai, pembelian kredit, pembelian sebagian tunai dan sebagian kredit. Untuk pembelian barang yang tidak untuk dijual kembali dicatat dalam akun berbeda. Pembelian selain barang dagang misalnya pembelian peralatan dicatat pada akun peralatan dan jika yang dibeli perlengkapan maka dicatat pada akun perlengkapan. Dokumen sumber yang diperoleh dari kegiatan pembelian tersebut adalah faktur atau kuitansi.

 Akun Penjualan

v
       Akun penjualan terjadi karena perusahaan menjual barang dagang yang diperoleh dari pemasok dan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Penjualan dapat dilakukan dengan tunai, kredit, dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur, dengan diikuti syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya adalah faktur [jika dengan kredit] dan bukti penerimaan kas jika dengan tunai.
 Akun Potongan Pembelian
v
        Akun potongan pembelian ini terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo atau tepat pada waktu yang telah disepakati. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi dengan potongan yang diterima. Dasar pencatatannya adalah kuitansi atau faktur yang distempel lunas.
 Akun Potongan Penjualan
v

Akun potongan penjualan ini merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual dengan harapan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Potongan ini akan mengurangi tagihan yang diterima penjual sehingga jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi dengan potongan yang diberikan. Dasar pencatatannya adalah bukti kas masuk dari pelunasan piutang yang di dalamnya dijelaskan besarnya potongan.

 Akun Retur Pembelian

v
       Akun retur pembelian ini terjadi karena pembeli mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli atau ada sebagian yang rusak dan tidak cocok dengan pesanan. Jika pengembalian barang yang dibeli dilakukan secara tunai, maka penjual akan mengembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Akan tetapi, jika pada waktu membeli barang itu dilakukan secara kredit, maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya. Dasar pencatatannya berupa nota debit.
 Akun Retur Penjualan
v
       Akun retur penjualan terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak sesuai dengan pesanan. Pengembalian barang ini oleh penjual akan mengurangi tagihannya kepada pembeli. Dasar pencatatannya berupa nota kredit.
 Akun Biaya Angkut
v
       Akun biaya angkut ini terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli sampai ke gudang pembeli. Dengan demikian harga perolehannya terdiri dari harga beli barang ditambah beban angkutnya. Dasar pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuitansi
 Akun Biaya Pengiriman
v
       Akun biaya pengiriman atau beban ini terjadi karena penjual bersedia mengirim barang dari toko [penjual] sampai di tempat pembeli. Hal ini terjadi karena pada waktu transaksi jual-beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan, bahwa penjual menanggung ongkos kirim. Bukti pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuintansi.
 Akun Persediaan
v
       Akun persediaan ini merupakan nilai persediaan barang dagang yang belum terjual pada akhir periode akuntansi, yang dicatat dengan nilai realisasi bersih [menurut SAK]. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

      A.    Pengertian Perusahaan Dagang

       Perusahaan dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli barang untuk dijual kembali dengan mengharapkan laba tanpa mengubah sifat dan bentuk barang. Barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali tanpa ada perubahan sifat dan bentuknya disebut barang dagangan. Contohnya, mesin ketik bagi toko beras termasuk peralatan, tetapi bagi toko alat-alat kantor termasuk barang dagangan

B. Ciri-ciri Perusahaan Dagang

Ciri-ciri perusahaan dagang sebagai berikut : 1. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan. 2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainnya. 3. Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang atau barang dagangan. 4. Sebagai perantara antara produsen dan konsumen. 5. antara barang yang dibeli dan barang yang dijual sama/ tidak ada perubahan 6. tujuan utamanya mencari laba dengan cara menjual barang dengan harga lebih tinggi dibandingkan harga belinya.

        Kegiatan utama perusahaan dagang adalah jual-beli. Berdasarkan ruang lingkupnya, perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pedagang besar dan pedagang kecil. Pedagang besar adalah pedagang yang membeli barang dagangan dari produsen dan menjualnya kepada pedagang kecil secara partai, sedangkan pedagang kecil adalah pedagang yang membeli barang dagangan dari pedagang besar dan menjualnya kepada konsumen secara eceran.


C. Akun-akun Khusus Perusahaan Dagang
       Dalam kegiatan akuntansi, cakupan perusahaan dagang lebih luas dibandingkan dengan kegiatan akuntansi perusahaan jasa, maka dalam akuntansi perusahaan dagang membutuhkan akun-akun khusus yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli barang dagangan. Akun-akun khusus yang ada dalam perusahaan dagang sebagai berikut : 1. Pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan. 2. Penjualan, digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan. 3. Retur pembelian, digunakan untuk mencatat pengiriman kembali barang yang dagangan yang telah dibeli. 4. Retur penjualan, digunakan untuk mencatat penerimaan kembali barang dagangan yang telah dijual. 5. Potongan pembelian, digunakan untuk mencatat penerimaan potongan harga dari penjual. 6. Potongan penjualan, digunakan untuk mencatat pemberian potongan harga kepada pembeli. 7. Biaya angkut pembelian, digunakan untuk mencatat pembayaran biaya angkut barang yang telah dibeli 8. Biaya angkut penjualan, digunakan untuk mencatat pembayaran biaya angkut barang yang telah dijual. 9. Persediaan barang dagangan, digunakan untuk mencatat nilai persediaan barang dagangan pada suatu periode.

Selain akun-akun tersebut, dalam perusahaan dagang juga terdapat akun-akun umum yang ada dalam perusahaan, seperti akun kas, piutang usaha, perlengkapan, peralatan, modal, utang usaha, dan lain lain

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya melakukan transaksi pembelian barang dagang kemudian untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuknya.Perusahaan – perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain adalah distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, plasa, pusat-pusat perbelanjaan, atau pusat barang-barang grosir


*Ciri khas Akun-akun perusahaan dagang sebagai berikut : Akun pembelian di sisi debit [D] Akun penjualan dicatat di sisi kredit [K] Akun potongan pembelian dicatat di sisi kredit [K] Akun potongan penjualan dicatat di sisi Debit [D] Akun retur pembelian dicatat di sisi kredit [K] Akun retur penjualan dicatat di sisi debit [D] Akun biaya angkut pembelian dicatat di sisi debit [D] Akun biaya pengiriman dicatat di sisi debit [D] Akun persediaan barang dagang dicatat di sisi debit [D] Akun utang usaha dicatat di sisi kredit [K] Akun piutang usaha dicatat di sisi debit [D]

Harga pokok penjualan dicatat di sisi debit [D]

Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan akun-akun berikut ini,

1.Akun Pembelian


       Akun pembelian terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali. Pembelian barang dagang ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu pembelian tunai, pembelian kredit, pembelian sebagian tunai dan sebagian kredit. Untuk pembelian barang yang tidak untuk dijual kembali dicatat dalam akun berbeda. Pembelian selain barang dagang misalnya pembelian peralatan dicatat pada akun peralatan dan jika yang dibeli perlengkapan maka dicatat pada akun perlengkapan. Dokumen sumber yang diperoleh dari kegiatan pembelian tersebut adalah faktur atau kuitansi.

2.Akun Penjualan


       Akun penjualan terjadi karena perusahaan menjual barang dagang yang diperoleh dari pemasok dan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Penjualan dapat dilakukan dengan tunai, kredit, dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur, dengan diikuti syarat pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya adalah faktur [jika dengan kredit] dan bukti penerimaan kas jika dengan tunai.
3.Akun Potongan Pembelian
       Akun potongan pembelian ini terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo atau tepat pada waktu yang telah disepakati. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur dikurangi dengan potongan yang diterima. Dasar pencatatannya adalah kuitansi atau faktur yang distempel lunas.
4.Akun Potongan Penjualan
       Akun potongan penjualan ini merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual dengan harapan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Potongan ini akan mengurangi tagihan yang diterima penjual sehingga jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi dengan potongan yang diberikan. Dasar pencatatannya adalah bukti kas masuk dari pelunasan piutang yang di dalamnya dijelaskan besarnya potongan.
5.Akun Retur Pembelian
       Akun retur pembelian ini terjadi karena pembeli mengembalikan sebagian barang yang telah dibeli atau ada sebagian yang rusak dan tidak cocok dengan pesanan. Jika pengembalian barang yang dibeli dilakukan secara tunai, maka penjual akan mengembalikan besarnya retur dengan tunai juga. Akan tetapi, jika pada waktu membeli barang itu dilakukan secara kredit, maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya. Dasar pencatatannya berupa nota debit.
6.Akun Retur Penjualan
       Akun retur penjualan terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual karena mutunya tidak sesuai dengan pesanan. Pengembalian barang ini oleh penjual akan mengurangi tagihannya kepada pembeli. Dasar pencatatannya berupa nota kredit.
7.Akun Biaya Angkut
       Akun biaya angkut ini terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli sampai ke gudang pembeli. Dengan demikian harga perolehannya terdiri dari harga beli barang ditambah beban angkutnya. Dasar pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuitansi
8.Akun Biaya Pengiriman
       Akun biaya pengiriman atau beban ini terjadi karena penjual bersedia mengirim barang dari toko [penjual] sampai di tempat pembeli. Hal ini terjadi karena pada waktu transaksi jual-beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan, bahwa penjual menanggung ongkos kirim. Bukti pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuintansi.
9.Akun Persediaan
       Akun persediaan ini merupakan nilai persediaan barang dagang yang belum terjual pada akhir periode akuntansi, yang dicatat dengan nilai realisasi bersih [menurut SAK]. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.


Ciri-ciri Perusahaan Dagang
       Ciri-ciri perusahaan dagang sebagai berikut : 1. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan. 2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainnya. 3. Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang atau barang dagangan. 4. Sebagai perantara antara produsen dan konsumen. 5. antara barang yang dibeli dan barang yang dijual sama/ tidak ada perubahan 6. tujuan utamanya mencari laba dengan cara menjual barang dengan harga lebih tinggi dibandingkan harga belinya.

       Kegiatan utama perusahaan dagang adalah jual-beli. Berdasarkan ruang lingkupnya, perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pedagang besar dan pedagang kecil. Pedagang besar adalah pedagang yang membeli barang dagangan dari produsen dan menjualnya kepada pedagang kecil secara partai, sedangkan pedagang kecil adalah pedagang yang membeli barang dagangan dari pedagang besar dan menjualnya kepada konsumen secara eceran.


Syarat Pembayaran
       Syarat pembayaran ini berkaitan dengan potongan tunai, jangka waktu pembayaran, dan besarnya potongan yang diberikan. Berikut beberapa syarat pembayaran yang terjadi dalam perjanjian jual beli secara kredit. 1] Syarat n/30, artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah terjadi transaksi jual beli. 2] Syarat 2/10, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan sebelum 10 hari setelah terjadi transaksi atau kurang akan mendapat potongan 2%, dan pembayaran faktur paling lambat 30 hari setelah transaksi.

3] Syarat 2/10, 1/15, n/10, artinya jika pembayaran dilakukan 10 hari atau kurang akan mendapatkan potongan 2%. Namun, jika pembayaran dilakukan setelah 10 hari sampai 15 hari, akan mendapatkan potongan 1%. Pembayaran faktur paling lambat 30 hari setelah transaksi.

4] Syarat EOM [end of month], artinya pembayaran dilakukan paling lambat pada akhir bulan berjalan. 5] n/10 EOM, artinya pembayaran harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah akhir bulan tanpa potongan.

Potongan Rabat


       Produsen atau grosir akan menerbitkan daftar harga atau katalog yang berisi harga barang yang diproduksinya. Pembeli yang melakukan pembelian dalam jumlah besar akan mendapatkan potongan khusus dari harga resmi yang tercantum dalam daftar harga. Potongan semacam ini disebut rabat. Rabat adalah potongan harga atau pengurangan harga yang disepakati oleh pembeli dan penjual.
       Rabat diberikan penjual kepada pembeli dengan tujuan sebagai berikut. a. Untuk menghindarkan biaya pembuatan dan pengedaran katalog karena adanya perubahan harga. Dengan adanya kebijakan rabat, maka perubahan harga dapat dilakukan dengan mengubah kebijakan rabat, tanpa harus membuat dan mengedarkan katalog yang baru. b. Untuk memberikan pengurangan harga bagi konsumen yang melakukan pembelian dalam jumlah besar. c. Untuk memberikan harga yang berbeda bagi golongan konsumen yang berbeda. Misalnya, produse barang bisa memberikan harga yang berbeda untuk pengecer, dealer, dan grosir. Rabat bisa ditetapkan dalam bentuk tarif tunggal atau tarif berganda. Rabat digunakan untuk menetapka harga jual barang yang sebenarnya. Syarat Penyerahan Barang Dagang Syarat penyerahan barang dagang berkaitan dengan pindahnya hak milik atas barang yang diperjualbelikan. Dengan demikian dapat ditentukan siapa yang akan menanggung beban pengangkutan. Jadi, syarat penyerahan barang merupakan kesepakatan antara penjual dan pembeli tentang pemindahan barang yang disertai beban pengiriman barang dari gudang penjual ke gudang pembeli. Beberapa syarat yang digunakan dalam penyerahan barang sebagai berikut. 1] Free on Board Shipping Point atau Franco Gudang Penjual Artinya semua ongkos dan risiko pengiriman barang menjadi tanggung jawab pembeli. Penjual sudah mengakui sebagai transaksi penjualan pada saat barang tersebut keluar dari gudang. 2] FOB Destination Point atau Franco Gudang Pembeli Artinya penjual harus menanggung semua ongkos dan risiko pengiriman barang sampai di gudang pembeli. Penjual baru dapat mengakui penjualan apabila barang tersebut telah sampai ke pihak pembeli. 3] Cost Insurance and Freight

Artinya penjual menanggung semua beban pengangkutan dan asuransi barang tersebut selama di perjalanan. Biasanya terjadi dalam transaksi jual beli pada perdagangan ekspor impor.

Pengertian dan Macam Perusahaan Dagang

       Perusahaan Dagang adalah suatu bentuk usaha yang kegiatannya yaitu membeli dan menjual barang tanpa mengolahnya terlebih dahulu dengan tujuan memperoleh laba.

Perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi:

a. Pedagang Besar            : Pedagang yang membeli barang dalam skala besar dan kemudian menjualnya kembali kepada pedagang yang lebih kecil untuk mendapatkan keuntungan.

b. Pedagang Menengah    : Pedagang yang membeli barang dagangan dengan skala yang lebih kecil dari pada pedagang besar.

c. Pedagang Kecil             : Pedagang yang membeli barang dagangan dalam skala kecil dan menjualnya langsung ke konsumen.

Pendapatan Perusahaan Dagang

      Pendapatan perusahaan dagang adalah selisih antara harga jual dengan harga beli. Karena kegiatan perusahaan dagang adalah memperjualbelikan barang dagangan, maka pendapatan yang diperoleh umumya berasal dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Untuk menentukan pendapatan perusahaan dagang kita tinggal membandingkan antara harga jual dengan harga pokok [harga beli], dimana hasilnya disebut laba kotor.

Apabila kita ingin mengetahui laba bersih, maka laba kotor harus dikurangi dengan beban-beban yang dikeluarkan dalam kegiatan perdagangan selama satu periode akuntansi. Beban-beban ini dinamakan beban usaha, yang terdiri dari beban administrasi dan umum serta beban penjualan.

Beban administrasi dan umum adalah beban yang dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan dagang. Misalnya, beban gaji, telepon, listrik, air dan gas, perlengkapan, dan sebagainya. Beban penjualan adalah beban yang dikeluarkan guna memperkenalkan barang kepada masyarakat atau beban lain yang menunjang terselenggaranya penjualan. Beban ini antara lain adalah beban iklan, beban gudang, beban pembungkus, beban angkut, dan sebagainya.

Sumber : Shola-LKS jasa pembukuan kelas IX

kesimpulan:

       Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang menjual barang jadi, maksudnya adalah barang yang tidak diolah terlebih dahulu. Kegiatan adalah perusahaan ini adalah mencari laba. Dalam perusahaan dagang, pendapatan perusahaan yang berupa laba kotor dapat dihitung berdasarkan selisih antara harga jual dan harga beli. Sedangkan laba bersih dapat dicari dengan mengitung laba kotor dikurangi beban administrasi dan umum [gaji,listrik,telepon,dll].

Video yang berhubungan