3) Sepatu; sepatu yang baik untuk pen-jelajahan adalah sepatu yang dapat memberikan perlindungan bagi kaki, cocok untuk jenis perjalanan, kuat, dan pas ukurannya. Show 4) Jaket; jaket digunakan untuk me-lindungi diri dari rasa dingin atau panasnya sengatan matahari 5) Ponco/jas hujan/rain coat; berguna untuk melindungi tubuh ketika hujan. 6) Makanan dan minuman; makanan yang dibawa seharusnya dapat me-menuhi kebutuhan energi bagi peserta. Makanan yang dibawa sebaiknya makanan yang praktis tetapi cukup mengandung kalori dan protein yang dibutuhkan tubuh. Umumnya makanan yang paling praktis adalah makanan instan dalam bentuk kemasan seperti roti, cokelat, agar-agar, buah-buahan, biskuit, kismis, dan sebagainya. b. Perlengkapan Tidur Perlengkapan tidur meliputi sleeping bed, matras, jaket, pakaian tidur, dan kaos kaki. Sleeping bed dan matras merupakan dua benda yang nyaman yang dapat di-gunkan untuk istirahat, karena istirahat merupakan kebutuhan yang penting setelah aktivitas yang melelahkan seharian. c. Perlengkapan Penunjang Berikut ini beberapa contoh yang termasuk perlengkapan penunjang. 1) Obat-obatan pribadi; berguna sebagai pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan atau keadaan darurat. 2) Peralatan mandi; berguna untuk mem-bersihkan badan setelah seharian ber-aktivitas dan berkeringat. 3) Peralatan makan; berguna untuk makan. 4) Note book dan alat tulis yang berguna untuk mencatat hal-hal yang penting atau materi yang diperoleh selama kegiatan penjelajahan. 5) Peluit dan megafone. Gambar 9.3 Beberapa contoh perlengkapan dasar dalam perjalanan. Sumber: Kamus Visual, 2004 Gambar 9.4 Sleeping bed dan matras merupakan contoh perlengkapan tidur. Informasi & Tips2. Perlengkapan KelompokPerlengkapan kelompok adalah perlengkapan yang dibawa untuk memenuhi kebutuhan semua anggota kelompok. Berikut ini adalah perlengkapan kelompok. a. Tenda b. P3K kelompok c. Perlengkapan masak yang meliputi alat masak (nesting); alat pembuat api (korek api, parafin, kompor lapangan); tempat air (vedpless); bahan bakar (spiritus, minyak tanah). 3. Perlengkapan TeknisPerlengkapan teknis adalah perlengkapan yang dibutuhkan untuk teknik-teknis beraktivitas di alam bebas. Perlengkapan teknis dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu alat bantu kelengkapan jalan dan kelengkapan khusus. a. Alat Bantu Kelengkapan Jalan Alat bantu kelengkapan jalan meliputi alat-alat untuk navigasi yang meliputi peta, kompas, altimeter, GPS (kalau ada), senter, pisau, alat komunikasi (handy talky, HP, peluit, dan megafone). b. Perlengkapan Khusus Perlengkapan khusus adalah per-lengkapan yang dibutuhkan yang di-sesuaikan dengan tujuan penjelajahan dan kondisi medan. Berikut ini beberapa contoh benda yang termasuk perlengkapan khusus. 1) Perlengkapan penelitian (misalnya alat dokumentasi, note book, alat tulis). 2) Perlengkapan penyusuran gua (helm, headlamp/senter, sepatu karet, dan sebagainya) 3) Perlengkapan penyusuran sungai (pelampung, dan lain-lain). ¶ Menyiapkan kesiapan fisik dan mental dengan istirahat yang cukup sebelum hari keberangkatan/pelaksanaan. ¶ Siswa harus mematuhi semua instruksi yang diberikan oleh guru. ¶ Melakukan semua tugas-tugas dan kewajiban yang telah diberikan oleh guru, baik secara individu maupun kelompok. ¶ Tetap menjaga kebersihan dan kelestarian selama kegiatan. Gambar 9.5 Beberapa contoh alat bantu kelengkapan jalan RangkumanInfo Khusus¶ Salah satu kegiatan pendidikan di luar kelas yang menarik dilakukan adalah kegiatan penjelajahan. ¶ Perencanaan kegiatan penjelajahan secara umum meliputi pemilihan atau penentuan tempat tujuan, pengurusan perizinan, waktu pelaksanaan, penentuan biaya, dan pembagian tugas panitia. ¶ Beberapa persiapan peserta ketika hendak mengikuti penjelajahan meliputi kesiapan mental, kesiapan fisik dan pengetahuan, serta keterampilan. ¶ Manfaat kegiatan penjelajahan di sekitar sekolah dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu aspek religi atau rohani, ilmu pengetahuan, sosial, rekreasi dan kesehatan, serta pendidikan sikap. ¶ Lingkungan sekitar sekolah yang dapat dijadikan sebagai tempat tujuan penjelajahan dapat dibedakan menjadi dua macam yang lingkungan sekolah yang berada di pedesaan dan lingkungan sekolah yang berada di perkotaan. ¶ Perlengkapan untuk penjelajahan secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga (3), yaitu perlengkapan pribadi, perlengkapan kelompok, dan perlengkapan teknik. Evaluasi Bab 9Tugas Mandiri A . Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini yang perlu dirancang sebelum melakukan kegiatan penjelajahan diantaranya adalah ... . a. cara mendirikan tenda c. waktu, tempat, biaya b. peralatan yang akan dibawa d. tujuan penjelajahan 2. Berikut yang tidak termasuk kegiatan dalam tahap persiapan adalah ... . a. perencanaan c. pendaftaran ulang b. pembekalan d. sarasehan Salah satu pengetahuan dasar yang harus dikuasai dalam kegiatan di alam bebas atau penjelajahan yaitu pengetahuan dasar navigasi darat. Pada prinsipnya navigasi adalah cara menentukan arah dan posisi, yaitu arah yang akan dituju dan posisi keberadaan navigator berada di medan sebenarnya yang diproyeksikan pada peta. Beberapa media dasar navigasi darat adalah peta, kompas, GPS, atau altimeter. 3. Berikut ini adalah beberapa persiapan nonteknis yang harus dimiliki setiap peserta yang akan mengikuti kegiatan penjelajahan, kecuali ... . a. kesiapan mental c. kesiapan peralatan b. kesiapan fisik d. kesiapan keterampilan 4. Kegiatan penjelajahan dapat menumbuhkan kepekaan sosial dan kesadaran pentingnya hidup bermasyarakat, diwujudkan pada kegiatan ... . a. bakti sosial c. api unggun b. penelitian d. permainan atau game 5. Menikmati keindahan pemandangan alam merupakan salah satu manfaat dari kegiatan penjelajahan yaitu dari aspek ... . a. ilmu pengetahuan c. rekreasi b. sosial d. religi 6. Dalam menentukan lokasi penjelajahan yang aman sebaiknya memper-timbangkan hal-hal berikut, kecuali ... . a. tidak terlalu dekat dengan lalu lintas kendaraan b. bukan daerah yang rawan bencana alam c. jauh dari sumber air d. aman dari gangguan binatang buas 7. Salah satu manfaat penjelajahan adalah ... . a. meningkatkan keterampilan b. rekreasi c. mengembangkan rasa cinta tanah air d. untuk mengumpulkan data lingkungan 8. Di bawah ini yang termasuk perlengkapan PPPK, kecuali ... . a. herbisida c. bioplacenton b. aspirin d. betadin 9. Perlengkapan berikut ini yang menjadi prioritas utama dalam kondisi darurat agar tetap bisa melanjutkan kegiatan penjelajahan adalah ... . a. air c. peralatan navigasi b. makanan d. garam 10. Tempat perlindungan dari ancaman cuaca panas dan dingin serta gangguan binatang di alam, hutan, dan pegunungan disebut ... . a. navigator c. tenda b. survival d. mountenering 11. Berikut ini yang bukan perlengkapan pribadi dalam penjelajahan yaitu ... . a. senter c. pakaian b. tenda d. sepatu 12. Sepatu yang baik untuk mengikuti kegiatan penjelajahan adalah ... . a. yang ringan dan tipis b. kuat dan bahannya dari kain c. yang ringan dan kuat 13. Salah satu kegunaan jas hujan dalam kegiatan penjelajahan adalah ... . a. melindungi badan dan barang-barang bawaan saat hujan b. melindungi badan dari udara dingin c. melindungi badan saat masuk ke semak-semak d. melindungi badan saat malam hari 14. Alat navigasi untuk mengetahui arah mata angin adalah ... . a. peta c. altimeter b. handy talky d. kompas 15. Perlengkapan teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui daerah yang akan dilalui dalam kegiatan penjelajahan disebut ... . a. kompas c. altimeter b. peta d. note book B . Jawablah dengan singkat dan benar! 1. Apakah tujuan membuat perencanaan sebelum kegiatan penjelajahan? 2. Apa yang kalian lakukan untuk mempersiapkan kondisi fisik sebelum ikut kegiatan penjelajahan? 3. Jelaskan manfaat kegiatan penjelajahan dari aspek ilmu pengetahuan! 4. Apa yang dapat kalian lakukan untuk turut menjaga kebersihan lingkungan selama kegiatan penjelajahan berlangsung? 5. Sebutkan tiga alat komunikasi dalam kegiatan penjelajahan! Tugas Kelompok Kerjakan tugas berikut! Kegiatan penjelajahan merupakan salah satu kegiatan yang cukup mengandung risiko. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya perlu dilakukan perencanaan dan persiapan yang matang. Beberapa risiko yang mungkin timbul adalah cuaca buruk, medan yang sulit, sumber air, dan makanan yang kurang serta gangguan hewan-hewan liar. Coba diskusikan dengan kelompok belajar kalian, bagaimanakah upaya kalian untuk mengatasi masalah tersebut pada waktu melakukan kegiatan penjelajahan? Tugas Praktik Coba lakukan penjelajahan di sekitar sekolah, bisa dilakukan di hari Minggu atau hari libur lainnya. Sebelumnya, buatlah suatu perencanaan kegiatan pen-jelajahan secara garis besar yang meliputi tempat, waktu, biaya, dan sebagainya. Apakah kalian menikmati kegiatan penjelajahan tersebut? Adakah manfaat yang dapat kalian ambil? Sebutkan! Apakah kalian menemui kesulitan/hambatan selama kegiatan berlangsung? Jika ya, bagaimana cara mengatasinya? Budaya Hidup Sehat10BabGambar 10.1 Menjaga kebersihan lingkungan merupakan contoh pola perilaku hidup sehat. Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan dapat: 1. mengetahui pengertian dan bahaya seks bebas, dan 2. menghindari perilaku seks bebas. Tujuan Pembelajaran Dewasa ini masyarakat mulai menyadari arti penting menerapkan budaya hidup sehat. Hal ini dapat tercermin dari berbagai cara hidup masyarakat yang mulai memer-hatikan pola makan, kebersihan lingkungan, kesehatan badan dan juga pola pergaulan. Bagaimana dengan kalian? Sudahkah kalian menerapkan budaya hidup sehat? Di sekolah, kalian tentu sudah belajar menerapkan budaya hidup sehat bukan? Misalnya kalian harus menjaga kebersihan kelas masing-masing, diwajibkan berseragam rapi dan bersih, bergaul dengan sesama teman dengan baik, dan sebagainya. Semuanya itu merupakan pembelajaran bagi siswa untuk menerapkan hidup sehat. Di kelas VII kalian sudah mempelajari tentang pola makan yang sehat, pemenuhan gizi yang seimbang dan juga berbagai penyakit menular seksual. Nah, di kelas VIII ini akan dibahas tentang seks bebas dan juga berbagai penyakit menular yang bersumber dari lingkungan tidak sehat serta cara menghindarinya. Setelah mempelajari Bab ini kalian diharapkan dapat mengenal bahaya seks bebas, dapat menghindari seks bebas, dan mampu mengidentifikasi berbagai macam, penyebab, gejala, dan pencegahan penyakit menular yang bersumber dari lingkungan tidak sehat. Era globalisasi yang berkembang saat ini telah banyak membawa dampak yang positif serta negatif bagi kehidupan masyarakat. Dampak positif akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Adapun dampak negatif akan menimbulkan berbagai masalah kehidupan. Salah satu dampak negatif globalisasi adalah masuknya unsur-unsur budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita. Salah satunya adalah pola pergaulan bebas yang banyak dianut oleh masyarakat zaman sekarang yang pada akhirnya akan mendorong individu pada perilaku menyimpang seperti budaya seks bebas (free seks). 1. Pengertian Seks BebasSeks bebas (free seks) dapat diartikan sebagai aktivitas atau hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan (dua individu) tanpa ada ikatan perkawinan yang sah. Secara umum hubungan seksual hanya dibenarkan apabila dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah secara sah. Seks bebas (free seks) termasuk dalam hubungan seksual di luar nikah. Oleh karena itu seks bebas tidak dapat dibenarkan, baik oleh norma-norma sosial, norma moral, maupun oleh norma agama. A. Bahaya Seks Bebasbudaya hidup sehat, seks bebas, kebersihan lingkungan, kebersihan diri, penyakit menular Kata KunciPada masyarakat Indonesia hubungan seksual di luar nikah dianggap sebagai pelanggaran terhadap norma. Dalam agama Islam disebut zina dan harus mendapatkan hukuman berat baik di dunia maupun di akhirat nanti. Begitu pula dalam hukum adat di berbagai daerah, hubungan seksual di luar nikah dan perilaku seks bebas dianggap pelanggaran berat yang perlu dihukum. Pelakunya dianggap telah menodai nama baik keluarga dan seluruh masyarakat di lingkungan itu. 2. Bahaya Seks BebasNaluri seksual yang dimiliki setiap manusia merupakan anugerah dari Tuhan. Namun demikian, naluri seksual yang tidak terkendali dan dilakukan tanpa aturan akan mendatangkan suatu masalah. Budaya seks bebas (free seks) ataupun hubungan seks di luar pernikahan menunjukkan suatu perilaku yang tidak ber-tanggung jawab yang dapat mendatangkan bahaya dan mengandung risiko. Berikut ini beberapa risiko dari perilaku seks bebas (free seks). a. Penularan Penyakit Kelamin dan HIV/AIDS Budaya free seks (perilaku seks bebas) dengan berganti-ganti pasangan sangat berisiko terkena penyakit menular seksual (PMS) atau penyakit kelamin, misalnya sifilis dan kencing nanah (gonorhoe). Kuman penyebab infeksi ini ada pada sperma, cairan vagina, dan darah seseorang yang sudah terinfeksi. Penularan terjadi bila berhubungan seksual dengan orang yang telah terinfeksi. Demikian juga virus HIV dapat menular melalui pertukaran cairan tubuh, seperti darah dan cairan dari alat kelamin. Penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS mudah menular lewat hubungan seksual. Dengan demikian pelaku seks bebas rentan terkena penyakit tersebut. b. Memicu Maraknya Tindakan Aborsi dan Pembunuhan Bayi Perilaku seks bebas seringkali menimbulkan kehamilan yang tidak diharapkan. Karena kehamilan yang terjadi tidak diharapkan, maka biasanya pasangan tersebut akan menggugurkan bayi yang masih dalam kandungan atau sering dikenal dengan aborsi. Selain itu, terjadi pula ancaman yang serius terhadap bayi-bayi yang dilahir-kan sehingga berdampak pada pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan bayi-bayi yang lahir dari hubungan yang bebas tersebut. Hal tersebut dilakukan karena mereka belum siap menjadi orang tua ataupun untuk menutupi aib yang ditanggungnya. c. Timbul Rasa Ketagihan Perilaku seks pranikah dan seks bebas pada umumnya menimbulkan rasa ketagihan. Oleh karena itu orang-orang yang pernah sekali mencoba seks pranikah maka dipastikan akan melakukan atau mengulangi lagi perbuatan tersebut di lain waktu. d. Infeksi Saluran Reproduksi Bagi para perempuan pelaku seks pranikah dan seks bebas dengan berganti-ganti pasangan cenderung mudah terkena penyakit kanker mulut rahim. e. Menimbulkan Dampak Psikis Secara psikologis seks pranikah dan seks bebas memberikan dampak psikis bagi para pelakunya. Dampak psikis yang dialami mereka yang terjerumus dalam perilaku seks bebas antara lain adalah hilangnya harga diri, dihantui perasaan malu, bersalah, dan tidak berharga. Selain itu lemahnya ikatan kedua belah pihak (pasangan) seringkali menyebabkan kegagalan setelah menikah, penghinaan dari masyarakat serta ketidakjelasan garis keturunan. 3. Menghindari Seks BebasAktivitas seksual pada dasarnya adalah bagian dari naluri yang pemenuhan-nya sangat dipengaruhi respon dari luar tubuh manusia dan alam berpikirpemenuhan-nya. Berkaitan dengan hal tersebut sejak dulu manusia telah membuat seperangkat tata nilai dan norma, baik norma agama, adat istiadat maupun hukum tertulis yang mengatur perilaku hubungan seksual agar fungsi reproduksi manusia dapat berlangsung tanpa mengganggu ketertiban sosial. Pada setiap masyarakat, keabsahan hubungan seksual hanya dibenarkan oleh adanya perkawinan. Oleh karena itu budaya seks bebas dan seks pranikah harus dihindari. Mengapa seks bebas/seks pra-nikah harus dihindari? Seks bebas merupakan perilaku yang tidak ber-tanggung jawab yang banyak mem-bawa dampak negatif yang sangat merugikan dan membahayakan bagi pelakunya dan juga masyarakat lain. Lalu bagaimanakah cara meng-hindari perilaku seks bebas/seks pranikah? Dewasa ini perilaku seks bebas sudah menjadi masalah sosial yang serius yang banyak dilakukan oleh masyarakat terutama di kota metropolitan terlebih para remaja. Oleh karena itu peran serta keluarga dan masyarakat dalam mengatasi masalah perilaku seks bebas sangat diperlukan. Berikut ini beberapa upaya untuk meng-hindari seks bebas. a. Mempertebal Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Pemahaman agama yang baik yang ditanamkan orang tua kepada anak diharapkan memberikan pemahaman tentang konsep hidup yang benar sehingga anak akan memahami jati dirinya, menyadari tugas dan tanggung jawabnya, Gambar 10.2Peran serta orang tua menciptakan keluarga harmonis merupakan upaya menghindari seks bebas. memahami batas-batas nilai, mengerti hubungan dirinya dengan lingkungannya serta memiliki komitmen dengan tanggung jawab bersama dalam masyarakat. b. Membatasi Pergaulan antara Pria dan Wanita agar Tidak Terlalu Bebas Dalam hal ini peran orang tua agar senantiasa melakukan pengawasan terhadap pergaulan anak-anaknya sangat diperlukan. Dengan demikian perhatian dari orang tua sangat penting untuk menghindarkan anak-anak agar tidak terjerumus pada pergaulan yang salah dan perbuatan seks bebas. c. Menghindari Hal-hal yang Berbau Porno Hal-hal yang berbau porno seperti bacaan dan film-film porno sedapat mungkin harus ditinggalkan dan harus dihindari sehingga seseorang dapat terhindar dan tidak terjebak untuk melakukan kegiatan seks yang di-haramkan. d. Menyibukkan Diri dengan Aktivitas yang Positif Memberikan suatu perhatian terhadap kemampuan anak dan menyibukkan mereka dengan ber-macam-macam aktivitas/kegiatan positif dan bermanfaat, misalnya olahraga dapat menghindarkan anak dari perilaku seks bebas. e. Memberi Pemahaman tentang Pendidikan Seks dan Pertumbuhan Organ Reproduksi Pendidikan seks dan pemahaman bagi remaja berkaitan dengan organ reproduksinya perlu ditanamkan sesuai dengan kadar kemampuan logika berpikir dan umur mereka. Dengan demikian remaja tidak akan cemas ketika menghadapi peristiwa-peristiwa yang mengiringi masa pubertas. f. Membangun Kepercayaan antara Orang Tua dengan Anak Dengan adanya saling kepercayaan antara orang tua dan anak diharap-kan anak dapat bertanggung jawab terhadap setiap tindadiharap-kan dan perbuatan-nya. Demikian juga sebaliknya orang tua akan berusaha menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Secara umum perilaku seks bebas atau seks pranikah sangat bertentangan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Selain itu perilaku seks bebas akan membawa dampak negatif yang sangat merugikan. Berkaitan dengan hal tersebut masyarakat kita terutama para generasi muda harus menolak budaya seks bebas. Gambar 10.3Olahraga merupakan salah satu upaya untuk menghindari seks bebas. Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan dapat: 1. mengidentifikasi berbagai macam penyakit yang ditimbulkan dari lingkungan yang tidak sehat, dan 2. mengidentifikasi penyebab, gejala, cara penularan, dan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat. Tujuan Pembelajaran Kehidupan manusia di permukaan bumi ini senantiasa tidak bisa lepas dari lingkungannya. Oleh karena itu manusia berkewajiban untuk memerhatikan dan menjaga lingkungannya dengan baik agar lingkungan juga memberi kontribusi positif bagi penghuninya. Lalu bagaimana cara menjaga dan memerhatikan lingkungan kita? Salah satunya adalah dengan cara tetap menjaga kebersihan lingkungan, terutama lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekitar kita. Berikut ini akan dibahas arti penting kebersihan lingkungan dan kebersihan diri. 1. Kebersihan LingkunganLingkungan tempat tinggal kita perlu dijaga kebersihannya. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan lingkungan yang bersih dan sehat akan memberi kenyamanan bagi penghuninya. Demikian sebaliknya lingkungan yang kotor akan menimbulkan dampak negatif yang akan merugikan dan membahayakan kehidupan bagi peng-huninya. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan dari lingkungan yang kotor dan tidak sehat adalah akan mendatangkan berbagai bibit penyakit. Dewasa ini banyak sekali beragam penyakit menular yang berawal dari lingkungan yang tidak sehat. Lingkungan yang kotor dan tidak sehat biasanya merupakan habitat berbagai jenis binatang seperti nyamuk, lalat, tikus yang mudah menyebarkan kuman penyakit. Bahkan tidak jarang juga binatang peliharaan seringkali dapat membawa bibit penyakit yang pada akhirnya akan menularkannya pada manusia. Sebagai contoh yang akhir-akhir ini sedang marak adalah penyakit rabies yang dibawa oleh anjing, flu burung yang disebabkan oleh virus yang menyerang unggas, dan flu babi yang pada akhirnya juga dapat menular pada manusia. |