Apa faktor internal kemajuan umat Islam pada masa Bani Umayyah?

tirto.id - Penyebab kemunduran peradaban Islam menurut Ibnu Khaldun disebabkan oleh dua faktor, yaitu internal dan eksternal. Semenjak periode kedua dari periode Islam klasik, benih-benih kemunduran telah tampak.

Sejarah dunia mencatat bahwa pengaruh Islam pernah menduduki posisi penting dalam peradaban global. Istilahnya adalah masa kejayaan Islam atau the Islamic Goden Age, yang mendominasi sejak abad ke-8 hingga 13 Masehi.

Kota-kota Islam seperti Baghdad, Cordoba, Damaskus, Alexandria, dan lain sebagainya merupakan pusat peradaban dan kebudayaan yang menjadi tujuan utama pelajar dan mahasiswa dari berbagai penjuru bumi untuk menuntut ilmu.

Berbagai cabang ilmu pengetahuan dari peradaban Yunani Kuno diterjemahkan dengan masif. Selain itu, para ilmuwan muslim juga gencar menulis buku dan karya-karya ilmiah atau berupa penemuan.

Selain perpustakaan, institusi pendidikan juga tumbuh subur. Bahkan, tiga universitas tertua di dunia berdiri di masa kejayaan Islam yang terus langgeng hingga sekarang, yaitu Universitas Al-Karaouine di Maroko, Universitas Al-Azhar di Mesir, dan Universitas Nizamiyya di Baghdad.

Dalam sejarah masa kejayaan Islam, semenjak era Kekhalifahan Rasyidin hingga Kesultanan Utsmaniyah, muncul tokoh-tokoh muslim yang amat berpengaruh dan menghasilkan karya atau penemuan di masing-masing bidang keilmuannya.

Banyak ilmuwan teologi maupun sains yang lahir di masa kejayaan Islam, seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al-Kindi, Ibnu Khaldun, Al-Idrisi, dan lainnya.

Namun, sebagaimana dicatat dalam "Rahmat Islam bagi Alam Semesta" yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, benih-benih kemunduran sudah terlihat sejak fase kedua dari periode Islam klasik [1000-1250 M].

Kemunduran drastis kemudian dimulai sejak periode Pertengahan Bagian Pertama [1250-1500 M], yang dikenal dengan Masa Kemunduran I.

Baca juga:

  • Perkembangan Islam Dunia: Benua Australia & Populasi Muslim
  • Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Dinasti Umayyah
  • Sejarah Kekhalifahan Umayyah, Kejayaan, Hingga Keruntuhannya

Faktor Penyebab Kemunduran Peradaban Islam

Ibnu Khaldun, pakar sejarah dan sosiologi klasik menjelaskan bahwa kemunduran peradaban Islam disebabkan karena faktor internal dan eksternal di tubuh pemerintahan Islam.

Pertama, faktor internal muncul dari menguatnya materialisme, yaitu kegemaran penguasa untuk menerapkan gaya hidup bermewah-mewahan. Sementara itu, korupsi, kolusi, nepotisme, dan dekadensi moral tumbuh subur di badan pemerintahan.

Kedua, faktor eksternal muncul dari ketidakpuasan tokoh dan intelektual di negaranya. Akibatnya, mereka yang punya kapabilitas dan integritas pindah ke negara lain [braindrain] yang mengurangi Sumber Daya Manusia [SDM] terampil di negara Islam.

Baca juga:

  • Sejarah & Profil Sunan Gresik: Wali Penyebar Islam Pertama di Jawa
  • Perkembangan Islam Dunia Benua Amerika dan Pengaruh Muslim
  • Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Dinasti Abbasiyah

Akibatnya, orang-orang yang mengisi posisi pemerintahan bukanlah orang yang kapabel yang menyebabkan menurunnya produktivitas. Jangka panjangnya, pengembangan sistem politik dan pengetahuan juga turut menurun.

Padahal, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya." [H.R. Bukhari].

Sejarah Kemunduran Peradaban Islam

Dalam uraian "Penyebab Kemunduran Peradaban Islam pada Abad Klasik" yang diterbitkan Jurnal Pemikiran Islam, Syamruddin Nasution menjelaskan sejarah kemunduran peradaban Islam sebagai berikut:

  • Kemunduran Dinasti Abbasiyah

Kemunduran Dinasti Abbasiyah dimulai dari pemerintahan Khalifah Al-Muktasim [833-842]. Khalifah ini dipandang tidak cakap dalam menjalankan pemerintahan.

Namun, karena kepercayaan bahwa jabatan khalifah harus dipimpin oleh orang-orang keturunan Quraisy, alih-alih keturunan non-Arab, maka khalifah pendahulunya, Al-Makmun menyerahkan jabatan kepada saudaranya, Al-Muktasim.

Padahal, saat itu pengaruh orang-orang Persia dan Turki amat kuat di tubuh pemerintahan Islam. Akibatnya, jabatan khalifah seakan hanya simbol. Keputusan-keputusan penting disetir oleh bawahan-bawahannya.

Baca juga:

  • Sejarah Singkat Kesultanan Cirebon: Kerajaan Islam Sunda Pertama
  • Perkembangan Islam Dunia Benua Eropa: dari Spanyol hingga Prancis
  • Sejarah Perkembangan Akulturasi Budaya Islam di Indonesia

Setelah masa pemerintahan Al-Muktasim, khalifah-khalifah di bawahnya berada dalam dominasi orang-orang Persia dan Turki. Konflik internal mencari pengaruh yang lebih kuat ini membuat sistem pemerintahan menjadi keropos.

Akhirnya, pada abad ke-11 M, kekuatan orang-orang Turki semakin kuat dengan hadirnya pengaruh Turki Seljuk.

Kemunduran Dinasti Abbasiyah juga disebabkan luasnya wilayah kekuasaan yang tidak diimbangi dengan kapabilitas pemimpinnya.

Pada saat bersamaan, sistem keuangan negara tidak stabil dan kontestasi politik yang demikian kuat menyebabkan Dinasti Abbasiyah kian terpuruk.

Baca juga:

  • Sejarah Masjid Saka Tunggal Kebumen: Ciri Arsitektur & Filosofinya
  • Sejarah Kesultanan Bima: Peninggalan Kerajaan & Silsilah Raja-raja
  • Tokoh Sejarah Islam: Bidang Keahlian, Karya, & Penemuannya

Infografik SC Peradaban Islam. tirto.id/fuad

  • Kemunduran Dinasti Umayyah Andalusia

Setelah Dinasti Umayyah runtuh di Timur Tengah, kekuasaan berpindah ke Andalusia [Spanyol] berkat pelarian Abdurrahman, keturunan Bani Umayyah yang berhasil menegakkan pengaruh di wilayah semenanjung Iberia ini.

Di Andalusia, ia mendirikan Dinasti Umayyah II yang sempat menjadi pusat peradaban dan kebudayaan Islam. Kemudian, pada masa khalifah Hajib Al-Mansur, mulai tampak benih-benih kemunduran di pemerintahan Islam.

Khalifah Hajib Al-Mansur mengambil-alih tampuk kekhalifahan dari khalifah sebenarnya, Hisyam II, yang saat itu masih berusia 11 tahun.

Lantaran dipandang masih terlalu muda dan belum pantas menjalankan negara, Hajib Al-Mansur mencoba mengambil-alih pengaruh Hisyam II.

Baca juga:

  • Sejarah Kerajaan Aceh: Sebab Runtuhnya Kesultanan & Silsilah Raja
  • Perkembangan Islam di Afrika: Ethiopia, Mesir hingga Afrika Barat
  • Hari Istiqlal 22 Februari: Sejarah Masjid Terbesar di Asia Tenggara

Hajib Al-Mansur mempengaruhi para tentara Andalusia. Akibatnya, amat sedikit tentara yang setia pada khalifah.

Selanjutnya, Hisyam II tak memiliki pilihan lagi kecuali mempercayakan jabatan khalifah kepada Hajib Al-Mansur.

Setelah Khalifah Hajib Al-Mansur wafat, terjadi perebutan kekuasaan di tubuh pemerintahan Dinasti Umayyah yang menjadikan kacaunya sistem politik masa itu.

Pada 1013, Dewan Menteri menghapuskan jabatan khalifah dan Andalusia terpecah ke banyak negara kecil. Dinasti Umayyah di Andalusia kemudian memasuki masa kemunduran yang dikenal dengan periode mulul al-thawaif.

Sejak itu, jabatan pemerintahan hanya menjadi simbol belaka. Penguasanya adalah orang-orang Berber yang menyetir keputusan-keputusan politik dan kebijakan Dinasti Umayyah di Andalusia.

Baca juga:

  • Masjid Menara Kudus: Sejarah, Pendiri, & Ciri Khas Arsitektur
  • Contoh Akulturasi Budaya Islam dalam Bidang Seni dan Bangunan
  • Adab Bepergian dalam Islam, Jenis dan Manfaat saat Melakukan Safar

  • Kemunduran Dinasti Fatimiyyah

Dinasti Fatimiyyah mengalami kemuduran di masa khalifah Al-Hakim Biamrillah. Usai ia meninggal, 8 khalifah sesudahnya jatuh pada problem korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Sejak khalifah Al-Zafir [1021-1036] sampai khalifah terakhir Al-Adid [1160-1171 M], para pejabat pemerintahan tenggelam dalam kemewahan duniawi.

Urusan pemerintahan diserahkan kepada perdana menteri yang mengambil dominasi di tubuh pemerintahan. Akibatnya, jabatan khalifah hanya menjadi lembang negara, sedangkan pengaruh politik berada di tangan para Perdana Menteri yang menjabat.

Selain itu, di masa khalifah Al-Hakim Biamrillah, terdapat konflik antara aliran Sunni dan Syiah. Khalifah ini menganut aliran Syiah dan ia mengangkatnya sebagai mazhab resmi negara. Padahal, mayoritas penduduk Mesir berpaham Sunni.

Akibatnya, terjadi konflik antara rakyat dan penguasa. Apalagi para qadhi dan hakim dipaksa mengeluarkan putusan sesuai dengan ajaran Syiah yang melahirkan jurang perbedaan besar antara penduduk dan sistem hukumnya.

Baca juga:

  • Sejarah Kejayaan Kesultanan Mataram Islam Masa Sultan Agung
  • Sejarah Kerajaan Samudera Pasai: Pendiri, Masa Jaya, & Peninggalan
  • Sejarah Kesultanan Demak: Kerajaan Islam Pertama di Jawa

Baca juga artikel terkait SEJARAH ISLAM atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
[tirto.id - hdi/isw]

Penulis: Abdul Hadi Editor: Iswara N Raditya Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Top 1: Faktor internal dan Eksternal Tentang Kemajuan Islam Pada Masa Bani ...

Pengarang: informasiuntukumum.blogspot.com - Peringkat 160

Ringkasan: . . Informasiuntukumum. - Tentu saja kemajuan umat Islam baik pada masa Bani Umayyah maupun Bani. Abbasiyah terjadi tidak secara tiba-tiba. Akan tetapi, ada penyebabnya,. yaitu disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.. Faktor. internal antara lain:. 1.  . konsistensi. dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam, 2.  . ajaran. Islam yang mendorong umatnya untuk maju, 3.  . Islam. sebagai rahmat seluruh alam, 4.  . Islam. sebag

Hasil pencarian yang cocok: Informasiuntukumum - Tentu saja kemajuan umat Islam baik pada masa Bani Umayyah maupun Bani Abbasiyah terjadi tidak. secara tiba-tiba. ...

Top 2: Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kemajuan umat ...

Pengarang: geograpik.blogspot.com - Peringkat 144

Ringkasan: . Kemajuan umat Islam pada masa Bani Umayyah atau Bani Abbasiyah tidak terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi, disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain: Konsistensi dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam,Ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju, Islam sebagai rahmat seluruh alam, Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.Faktor eksternal antara lain seperti berikut.&

Hasil pencarian yang cocok: 12 Okt 2020 — Kemajuan umat Islam pada masa Bani Umayyah atau Bani Abbasiyah tidak terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi, disebabkan oleh faktor internal ... ...

Top 3: Faktor Internal Dan Eksternal Kemajuan Islam - 14 - XI MIPA 3

Pengarang: id.scribd.com - Peringkat 170

Ringkasan: You're Reading a Free PreviewPage2is not shown in this preview.

Hasil pencarian yang cocok: yang mendorong kemajuan Islam pada masa Daulah Umayyah dan Daulah Abbasyah: Faktor internal 1. Keistiqamahan dan konsisensi umat Islam terhadap ajaran Islam ...

Top 4: Kunci Kejayaan Peradaban Islam Era Umayyah dan Abbasiyah - Republika

Pengarang: m.republika.co.id - Peringkat 107

Ringkasan: Era Umayyah dan Abbasiyah merupakan tonggak kejayaan peradaban IslamSenin , 05 Jul 2021, 16:05 WIBDavidmus.dk Era Umayyah dan Abbasiyah merupakan tonggak kejayaan peradaban Islam. Madrasah Mustansiriya, Baghdad, Irak, salah satu karya arsitektur Abbasiyah. Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah REPUBLIKA.CO.ID, — Sejarah peradaban Islam tidak lepas dari riwayat kemajuan yang dicapai Dinasti Bani Umayyah [661–750] dan Bani Abbasiyah [750–1517]. Baca Juga Kedua wangsa tersebut membawa uma

Hasil pencarian yang cocok: 5 Jul 2021 — “Kemajuan dari dua dinasti yang diunggulunggulkan pada masa keemasan tersebut sebetulnya adalah karena sikap akomodatif terhadap unsur non- Arab ... ...

Top 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMAJUAN ...

Pengarang: cendikia.kemenag.go.id - Peringkat 133

Hasil pencarian yang cocok: dulu dibesar-besarkan tanpa disertai upaya instrospeksi umat Islam. Indonesia. ... pengetahuan, pada masa dinasti Abbasiyah telah muncul ilmuan muslim. ...

Top 6: Kejayaan Pendidikan Islam Pijakan Peradaban Manusia

Pengarang: iainpare.ac.id - Peringkat 130

Ringkasan: Oleh: Dr. H. Muhammad Saleh, M. Ag Wakil Rektor III bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan IAIN Parepare [Dibawakan dalam Orasi Ilmiah pada Pembukaan Kuliah dan Pengukuhan Mahasiswa Baru di Auditorium IAIN Parepare, Selasa 29 September 2020] OPINI— Mengkaji sejarah Pendidikan Islam kita akan mendapatkan informasi tentang pelaksanaan Pendidikan Islam sejak awal diangkatnya Rasulullah Muhammad SAW. menjadi Rasul sampai sekarang yang di mulai dari masa pertumbungan, perkembangan, kemajuan bahkan kemun

Hasil pencarian yang cocok: 29 Sep 2020 — Pada periode ini, Islam di bawah kekuasaan Bani Abbasiyah, ... dan kemajuan ilmu pengetahuan dan budaya Islam pada masa kejayaan Islam ... ...

Top 7: masa kejayaan islam | Religious Studies Quiz - Quizizz

Pengarang: quizizz.com - Peringkat 129

Hasil pencarian yang cocok: Kemajuan umat Islam baik pada masa Bani Umayyah maupun Bani Abbasiyah ... faktor internal dan faktor eksternal. yang tidak termasuk Faktor internal adalah. ...

Top 8: Top 10 jelaskan faktor apa saja yang menyebabkan kemajuan umat ...

Pengarang: dimanakahletak.com - Peringkat 221

Hasil pencarian yang cocok: 20 Mar 2022 — Kemajuan umat Islam pada masa Bani Umayyah atau Bani Abbasiyah tidak terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi, disebabkan oleh faktor internal ... ...

Top 9: Faktor-faktor Pendorong Kemajuan Peradaban Islam pada Abad ...

Pengarang: widyawicara.com - Peringkat 170

Ringkasan: Peradaban Islam pernah mengalami masa kejayaan dan kemajuan di berbagai bidang pada abad pertengahan. Zaman kejayaan ini dimulai pada Kekhalifahan Umayyah [Bani Umayyah] yang memerintah sejak tahun 661 M dan mencapai puncaknya pada periode Kekhalifahan Abbasiyah [Bani Abbasiyah].. Pada masa-masa tersebut, para filsuf, ilmuwan, dan insinyur dari dunia Islam berkontribusi besar terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan dunia.. Ketika Dinasti Umayyah berkuasa, perkembangan Islam ditandai deng

Hasil pencarian yang cocok: Zaman kejayaan ini dimulai pada Kekhalifahan Umayyah [Bani Umayyah] yang memerintah sejak tahun 661 M dan mencapai puncaknya pada periode Kekhalifahan Abbasiyah ... ...

Faktor penyebab kemajuan peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah disebabkan oleh dua Faktor, yaitu :

  1. Faktor Internal umat Islam
    1. Pemahaman yang utuh terhadap semangat keilmuan yang diisyaratkan oleh al Qur’an [al Qur’an banyak mengandung sinyal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi].
    2. Para pembesar kerajaan memiliki perhatian yang tinggi terhadap pentingnya Ilmu Pengetahuan bagi kehidupan manusia. Hal tersebut ditunjukkan pada semangat dan pengkajian keilmuan dan penghargaan pemerintah terhadap pakar-pakar keilmuan.
    3. Lahirnya berbagai pusat kajian dan analisa keilmuan serta pusat-pusat penterjemahan terhadap buku-buku asing yang dibiayai oleh pemerintah, tanpa melihat bentuk dan perbedaan kajian keilmuan tersebut sehingga umat Islam telah mengalami pendewasaan dan kematangan berfikir
  2. Faktor Eksternal umat Islam
    1. Tradisi keilmuwan telah berkembang lebih dulu di wilayah Persia, sehingga umat Islam tinggal mengembangkan dan menambah keunggulannya.
    2. Umat Islam melakukan adaptasi terhadap budaya asing terutama ilmu / Filsafat Yunani, diteruskan dengan proses menterjemahkan buku-buku asing tersebut.
    3. Terjadinya gerakan translitasi [penterjemahan] oleh umat Islam pada kebudayaan atau hasil karya lain, terutama buku-buku hasil pemikiran filosof  Yunani.
    4. Proses penterjemahan tersebut melahirkan kecenderungan baru dalam tradisi berfikir. Kalau pada masa pemerintahan Bani Umaiyah, pola berfikir umat di dominasi oleh pemikiran keagamaan dan dogmatik, maka pada masa pemerintahan Bani Abasiyah berkembang pemikiran rasional analitis.
    5. Proses tranformasi keilmuan Islam terhadap keilmuan luar lebih di dorong oleh daya tarik Filsafat, yang menurut umat Islam mempunyai sisi menarik dalam hal :
  • Ketelitian yang dimiliki oleh logika Aristoteles dan ilmu matematika yang mengagumkan Islam.
  • Bahwa pada saat itu terjadi pertarungan pemikiran antara umat Islam dengan penganut Islam baru yang masih mengikuti faham / filosofi agama sebelumnya, dan mereka menggunakan logika Filsafat, maka untuk menghadapi pertarungan pemikiran dengan diperlukan pemahaman yang baik mengenai logika tersebut.
  • Bercampurnya buku-buku keagamaan Yahudi dan Nasrani dalam filsafat Yunani yang dianggap oleh umat Islam sebagai karya filsafat Yunani.
  • Corak pembahasan keagamaan filsafat Yunani dalam hal menerangkan konsep Tuhan Yang Esa dan mencapai kebahagiaan dilakukan dengan pendekatan dan peleburan diri kepada Tuhan dan pembersihan diri [Zuhud], sebagaimana yang dijelaskan dalam filsafat ketuhanan [Theodocia] mereka.

Kemajuan umat Islam pada masa Bani Umayyah atau Bani Abbasiyah tidak terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi, disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. 

Faktor internal antara lain: 

  1. Konsistensi dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam,
  2. Ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju, 
  3. Islam sebagai rahmat seluruh alam, 
  4. Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.

Faktor eksternal antara lain seperti berikut. 

1. Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pengaruh Persia pada saat itu sangat penting. Persia banyak berjasa dalam bidang pemerintahan, perkembangan ilmu filsafat, dan sastra. Adapun pengaruh Yunani masuk melalui berbagai macam terjemahan dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat. 

2. Gerakan terjemahan pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum terutama di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah. 

Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik tersebut, antara lain seperti berikut. 

1. Melaksanakan ajaran al-Qur’an secara maksimal. Al-Qur’an di dalam nya banyak ayat menyuruh kita menggunakan akal untuk berpikir. 

2. Melaksanakan isi hadis. Banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus-menerus menuntut ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya ilmu agama yang dicari, tetapi ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan kehidupan manusia di dunia ini. 

3. Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad. Contohnya ilmu pengetahuan umum dengan mempelajari ilmu filsafat Yunani. Maka, pada saat itu banyak bermunculan ulama fiqh, tauhid [kalam], tafsir, hadis, ulama bidang sains [ilmu kedokteran, matematika, optik, kimia, fisika, geografi], dan lain-lain. 

4. Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan

Video yang berhubungan