Apa latar belakang jepang menguasai indonesia jelaskan

Perubahan besar-besaran yang dilakukan Jepang pada masa pemerintahan Tenno Meiji yang menempatkan Jepang sebagai negara Industri modren yang sejajar dengan bangsa Barat. Pembaharuan yang disebut Restorasi Meiji membawa akibat perubahan haluan politik Jepang dari menutup diri terhadap pengaruh asing menjadi Imperalis. Berdasarkan kebijakan Imperalis Hakko-ichu-u. menjadikan Jepang bermaksud menjadikan Asia sebagai kesatuan wilayah dibawa pemimpinnya untuk mencapai maksud Jepang membangun perasaan persaudaraan Asia Jepang menyebut dirinya saudara tua, mempropagandakan perang Pasifik sebagai perang Asia Timur Raya dan melancarkan gerakan Tiga A yaitu "Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia".Sebagai negara industri dan militer, Jepang membutuhkan bahan mentah untuk industri dan mesin perang. Dengan kekayaan sumber daya alamnya, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan Jepang tersebut.

Berikut ini adalah pembahasan tentang latar belakang pendudukan jepang, proses pendudukan jepang, latar belakang pendudukan jepang di indonesia, penjajahan jepang di indonesia, latar belakang jepang menguasai indonesia, latar belakang jepang menduduki indonesia, latar belakang penjajahan jepang di indonesia, masa penjajahan jepang di indonesia, masa pendudukan jepang di indonesia, perlawanan rakyat indonesia terhadap jepang, zaman pendudukan jepang di indonesia, latar belakang jepang menjajah indonesia, video penjajahan jepang di indonesia, masa kedudukan jepang di indonesia, latar belakang kedatangan jepang ke indonesia, jelaskan latar belakang jepang menduduki indonesia, indonesia pada masa pendudukan jepang, tentara jepang meninggalkan indonesia pada tahun.

Masa pendudukan Jepang merupakan periode yang penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

Pendudukan Jepang di Indonesia ditujukan untuk mewujudkan Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya.  Untuk mewujudkan cita-cita itu, Jepang menyerbu pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 7 Desember 1941.

Gerakan invasi militer Jepang cepat merambah ke kawasan Asia Tenggara. Pada bulan Januari-Februari 1942, Jepang menduduki Filipina, Tarakan (Kalimantan Timur), Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda. Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang.

Untuk menghadapi Jepang, Sekutu membentuk Komando gabungan. Komando itu bernama ABDACOM (American British Dutch Australian Command). ABDACOM dipimpin oleh Jenderal Sir Archibald Wa ell dan berpusat di Bandung.

Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang berhasil mendarat di Jawa yaitu Teluk Banten, di Eretan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Timur). Pada tanggal 5 Maret 1942 kota Bata ia jatuh ke tangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang.

Apa latar belakang jepang menguasai indonesia jelaskan
Gambar: Peta pendaratan pasukan Jepang di Pulau Jawa.

Upacara penyerahan kekuasaan dilakukan pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Dalam upacara tersebut Sekutu diwakili oleh Gubernur Jenderal Tjarda an Starkenborgh dan Jenderal Ter Poorten, sedang Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi Imamura. Dengan penyerahan itu secara otomatis Indonesia mulai dijajah oleh Jepang.

Kebijakan Jepang terhadap rakyat Indonesia pada prinsipnya diprioritaskan pada dua hal, yaitu:

  1. menghapus pengaruh-pengaruh Barat di kalangan rakyat Indonesia, dan
  2. memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.

Politik imperialisme Jepang di Indonesia berorientasi pada eksploitasi sumber daya alam dan manusia. Jepang melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. Dengan berbagai cara, Jepang menguras kekayaan alam dan tenaga rakyat melalui janji-janji maupun kekerasan.

tirto.id - Sejarah mencatat, Jepang resmi mengambil-alih Indonesia dari Belanda setelah penandatanganan Perjanjian Kalijati. Lantas, kapan tepatnya kedatangan Dai Nippon ke Nusantara, apa tujuannya, dan bagaimana kronologinya?Perjanjian Kalijati yang diteken tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati, dekat Subang, Jawa Barat. merupakan tanda resmi menyerahnya Belanda kepada Jepang dalam Perang Asia Timur Raya atau yang menjadi rangkaian dari Perang Dunia II.Lantaran Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang, maka kekuasaan atas wilayah koloni mereka yakni Hindia Belanda alias Nusantara atau Indonesia diserahkan kepada pemerintah militer Dai Nippon.

Penyebab Kedatangan Jepang ke Indonesia

Sebenarnya, orang-orang Jepang memasuki Indonesia sebelum menyerahnya Belanda tahun 1942. Tahun 1937 sedang terjadi krisis ekonomi yang melanda dunia. Jepang ternyata berhasil mengantisipasi dampak buruk yang diakibatkan oleh resesi global tersebut.

Onghokham dalam Runtuhnya Hindia Belanda (1987:30) menyebutkan bahwa Jepang termasuk salah satu negara yang mampu selamat dari krisis moneter dunia. Hal ini berbeda dengan Hindia Belanda (Indonesia di bawah penjajah kolonial Belanda).

Maka, ketika krisis ekonomi melanda dunia, Jepang mampu bertahan berkat strategi perekonomian mereka. Sebaliknya, perekonomian Hindia Belanda kian terpuruk. Inilah yang menjadi jalan masuk awal Jepang ke wilayah Indonesia.

Pada 1938-1939, orang-orang Jepang masuk ke Indonesia untuk berinvestasi kepada pemerintah Hindia Belanda. Selain itu, Jepang juga menjadi salah satu negara utama tujuan ekspor komoditas dari Hindia Belanda yang didapat dari kekayaan alam Nusantara.

Jepang pada waktu itu menjadi pesaing negara-negara Eropa dalam perebutan pasar ekonomi. Situasi demikian, membuat mereka mampu masuk ke Indonesia pada tahun 1938-1939 untuk berinvestasi kepada pemerintah Hindia Belanda.

Tujuan Jepang Ingin Menguasai Indonesia

Pada 1 September 1939, Perang Dunia II dimulai. Jepang dan Belanda berada di kubu yang saling berhadapan: Jepang di blok fasisme bersama Jerman dan Italia, sedangkan Belanda menjadi bagian dari Sekutu yang dimotori Amerika Serikat dan Inggris.Situasi ini tentunya merugikan Jepang yang telah menanamkan investasi di Indonesia serta mengimpor berbagai komoditas hasil alam dari Hindia Belanda. Atas hal itulah Jepang kemudian mengincar Indonesia.Dengan demikian, tujuan awal Jepang atas penguasaan terhadap Hindia Belanda adalah ingin menguasai kekayaan alam Nusantara untuk kebutuhan perang dan industri. Jepang menjadi salah satu kekuatan penting dalam Perang Dunia II. Bahkan, pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii.

Dikutip dari Sejarah Nasional Indonesia VI (1984) karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, pemerintah kolonial Hindia Belanda melalui Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer menyatakan perang terhadap Jepang.

Jepang merespons tantangan tersebut dengan mengirimkan pasukannya ke wilayah Tarakan, Kalimantan Timur, pada 11 Januari 1942. Keesokan harinya, wilayah Tarakan berhasil diduduki Jepang yang segera merembet ke wilayah-wilayah Indonesia lainnya, termasuk Maluku di kawasan timur.

Kronologi Masuknya Jepang ke Indonesia

Keberhasilan Jepang menduduki Tarakan kemudian diikuti dengan didudukinya wilayah-wilayah lainnya. Balikpapan dan Pontianak, misalnya, masing-masing berhasil dikuasai Jepang tanggal 24 Januari 1942 dan 29 Januari 1942. Berikutnya, berturut-turut pada 3 Februari 1942 dan 10 Februari 1942, giliran Samarinda dan Banjarmasin yang direbut Jepang dari Belanda. Setelah menguasai Kalimantan dan Maluku, pasukan Dai Nippon melanjutkan ekspansi ke wilayah Sumatera. Tanggal 14 Februari 1942, Jepang mengerahkan pasukan payung untuk menduduki Sumatera. Dua hari kemudian, tepatnya tangga 16 Februari 1942, Palembang dan sekitarnya berhasil diduduki. Keberhasilan tersebut membuat Jepang semakin bertekad menguasai Jawa.Jepang menduduki wilayah Teluk Banten di Jawa Barat dan Kragan di Jawa Tengah pada awal Maret 1942. Akhirnya, Batavia (Jakarta) yang menjadi pusat pemerintahan kolonial Hindia Belanda direbut pada 5 Maret 1942 menyusul kemudian Bandung yang diambil-alih dua hari berselang.Belanda yang semakin terdesak terpaksa menyetujui untuk diadakan perundingan. Tanggal 8 Maret 1942, di Kalijati, dekat Subang, Jawa Barat, kedua belah pihak bertemu. Dalam perundingan yang dikenal dengan nama Perjanjian Kalijati itu, diputuskan bahwa Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Dikutip dari Sejarah Pergerakan Nasional: Dari Budi Utomo Sampai Proklamasi 1908-1945 (2001) karya Suhartono, pertemuan dilangsungkan di Kalijati pada 8 Maret 1942. Disepakati bahwa angkatan perang Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang.Selanjutnya, dilakukan penyerahan kekuasaan atas wilayah Indonesia oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Tjarda van Starkenborgh Stachouwer dan Letnan Jenderal Heindrik Ter Poorten yang merupakan Komandan Angkatan Perang Belanda di Jawa kepada Jenderal Hitoshi Imamura selaku wakil delegasi Dai Nippon.Sejak saat itu, wilayah Indonesia berada dalam pendudukan pemerintahan militer Jepang. Hingga akhirnya, Dai Nippon mengalami kekalahan dari Sekutu dalam Perang Asia Timur Raya yang membuka peluang bagi bangsa Indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Propaganda Jepang di Indonesia

Setelah resmi menduduki Indonesia sejak 8 Maret 1942, Jepang mulai menyusun pemerintahan demi melancarkan pendudukan mereka di Indonesia. Selain itu, Dai Nippon juga melakukan aksi-aksi propaganda demi menarik simpati rakyat Indonesia.

Salah satu propaganda yang Jepang lakukan ialah membentuk Gerakan 3A, yaitu Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Cahaya Asia. Abdulsalam dalam Menudju Kemerdekaan (1964) menyebutkan bahwa gerakan 3A dibentuk oleh Jepang diterapkan untuk membantu usaha peperangan mereka melawan Sekutu di Perang Dunia Kedua.

Selain Gerakan 3A, pemerintah militer Jepang juga menyebarkan berbagai propaganda lainnya serta kegiatan-kegiatan dan membentuk deretan organisasi yang melibatkan orang-orang Indonesia, seperti Pembela Tanah Air (PETA), Heiho, Seinendan, Keibodan, Barisan Pelopor, dan masih banyak lagi.
Jepang membutuhkan bantuan orang-orang Indonesia untuk menghadapi Sekutu di Perang Dunia Kedua. Namun di sisi lain, pada perkembangannya, perlakuan Dai Nippon terhadap rakyat Indonesia justru semakin kejam, penerapan kerja paksa romusha dan jugun ianfu adalah sedikit contohnya.Selama kurang lebih 4,5 tahun Jepang menjajah Indonesia, banyak kerugian dan kesengsaraan yang ditimbulkan. Semua diarahkan demi kepentingan perang untuk Jepang sehingga kehidupan masyarakat Indonesia tersiksa, begitu pula dengan sumber daya alam yang dikuras oleh Dai Nippon.Hingga akhirnya, pada pertengahan tahun 1945, Jepang menunjukkan tanda-tanda kekalahan dan akhirnya menyerah kepada Sekutu. Situasi ini membuka peluang bagi bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.