Apa maksud dari jujur dalam ucapan

Ilustrasi mengenal macam-macam jujur. Foto: Freepik

Jujur adalah sifat terpuji yang disukai oleh Allah SWT dan rasul-Nya. Jujur diibaratkan sebagai perhiasan mahal yang harus dimiliki oleh seluruh umat Muslim di dunia.

Allah SWT telah banyak menyampaikan anjuran untuk berperilaku jujur, sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al Anfal ayat 27 yaitu sebagai berikut.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَخُونُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ وَتَخُونُوٓا۟ أَمَٰنَٰتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS. Al Anfal: 27)

Bagi mereka yang senantiasa bersikap jujur akan disenangi oleh banyak orang. Karena pada saat ini, kejujuran termasuk ke dalam hal yang langka dan menjadi sesuatu yang tak ternilai harganya.

Sesungguhnya jujur memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi umat muslim, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam sebuah hadis, Ali bin Abi Thalib berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya di surga ada kamar-kamar yang terlihat bagian luarnya dari dalamnya, dan bagian dalamnya dari luarnya.” Kemudian seorang dusun berdiri dan berkata, “Ya Rasulallah, bagi siapakah kamar-kamar itu?” Rasulullah Saw. menjawab: “Bagi orang yang baik tutur katanya dan suka memberi makan kepada orang lain, terus berpuasa serta shalat di waktu malam ketika orang-orang sedang tidur, ” (HR. Tirmidzi)

Ilustrasi mengenal macam-macam jujur. Foto: Freepik

Macam-Macam Istilah Jujur

Dalam buku Minhajul Qashidin: Jalan Orang-Orang yang Mendapat Petunjuk karya Ibnu Qudamah (2009: 465), istilah jujur diartikan ke dalam beberapa makna, yaitu sebagai berikut.

Jujur dalam perkataan berarti mewajibkan setiap umat Muslim agar selalu menjaga lisannya untuk tidak berbicara, kecuali benar dan secara jujur. Selain itu wajib menghindari perkataan yang tidak sesuai karena termasuk ke dalam jenis dusta.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al Ahzab ayat 70 yang berbunyi:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar," (QS. Al Ahzab: 70)

2. Jujur dalam Niat dan Kehendak

Makna niat dan kehendak dalam hal ini dikembalikan kepada sikap ikhlas menerima. Jika amal tidak didasari niat mendekatkan diri kepada Allah SWT, gugurlah pahala yang akan didapatkannya dan dapat dikategorikan ke dalam sifat berdusta.

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadist berikut.

فَقَالَ : مَا عَمِلْتَ فِيهَا ؟ قَالَ : تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَقَرَأْتُ الْقُرْآنَ وَعَمِلْتُهُ فِيكَ ، قَالَ : كَذَبْتَ ، إِنَّمَا أَرَدْتَ أَنْ يُقَالَ فُلاَنٌ عَالِمٌ ، وَفُلاَنٌ قَارِئٌ ، فَقَدْ قِيلَ ، فَأُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ

"..kemudian ditanyakan (kepadanya): “Apa yang engkau perbuat sewaktu di dunia?” ia menjawab: “Aku menuntut ilmu dan membaca Alquran serta mengamalkannya di jalan-Mu.” Lalu dijawab, “Bohong! Kamu melakukannya hanya ingin disebut sebagai orang yang alim, yang qari.” Kemudian Allah memerintahkan untuk disungkurkan wajahnya dan dilemparkan ke dalam api neraka." (HR. Hakim)

Ilustrasi mengenal macam-macam jujur. Foto: Freepik

3. Jujur Hasrat dan Pemenuhan Hasrat

Contoh dari makna jujur satu ini, yang pertama adalah seperti orang yang berkata, "jika Allah SWT mengkaruniakan harta benda kepadaku, maka aku akan mensadaqahkan semuanya." Hal tersebut mengindikasi hasrat yang jujur namun terdapat keraguan di dalamnya.

Sementara itu, contoh yang kedua adalah hasrat jujur untuk berjanji kepada diri sendiri. Hal ini membutuhkan bukti apakah benar adanya atau justru dikuasai oleh hawa nafsu.

Terkait pemaknaan ini, Allah SWT telah berfirman dalam Alquran Surat Al Ahzab ayat 23.

مِّنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا۟ مَا عَٰهَدُوا۟ ٱللَّهَ عَلَيْهِ ۖ فَمِنْهُم مَّن قَضَىٰ نَحْبَهُۥ وَمِنْهُم مَّن يَنتَظِرُ ۖ وَمَا بَدَّلُوا۟ تَبْدِيلًا

"Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya)," (QS. Al Ahzab: 23)

Makna jujur dalam amal memiliki derajat yang paling tinggi. Sebab ditujukan agar perbuatan amal umat Muslim tidak terlalu memperlihatkan riya dengan mengalahkan apa yang ada dalam batin manusia.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al Hujurat ayat 15 yaitu sebagai berikut.

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar." (QS. Al Hujurat: 15)

5. Jujur dalam Berbagai Hal

Dalam makna istilah jujur ini diterapkan pada berbagai hal yang dilakukan oleh umat Muslim itu sendiri. Contohnya adalah jujur pada saat tolong menolong sesama umat Muslim, bersilaturahmi, dan tidak menanamkan sifat penuh kedengkian serta iri hati.

"Hendaklah kalian (berbuat) jujur! Sesungguhnya jujur menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukkannya ke Surga. Dan senantiasa seorang (berbuat) jujur dan menjaga kejujurannya hingga ditulis disisi Allah SWT sebagai Ash-Shiddiq (orang yang jujur)." (HR. Muslim)