Apa nama lain dari tari kreasi pada perkembangan selanjutnya

3 menit

Seiring waktu, seni tari terus berkembang hingga muncul tarian bernama tari kreasi. Apakah kamu sudah tahu apa itu tari kreasi? Jika belum, kenali apa pengertian, fungsi, jenis, hingga contoh selengkapnya di artikel ini!

Pernahkah Sahabat 99 mendengar istilah tari kreasi?

Menurut Tim Kemdikbut, tari kreasi adalah jenis tari yang koreografi atau gerakannya masih bertolak pada tarian tradisional atau pengembangan dari pola-pola tari yang sudah ada.

Tari kreasi sendiri terbentuk dari para seniman yang menciptakan variasi-variasi unik  yang dibuat oleh para penari dari waktu ke waktu.

Sebagai tarian, tari ini memiliki kebebasan atau bagian dari kesenian tari yang tidak memiliki aturan baku.

Teknik gerak kreasi dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sedang tren saat ini.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya selengkapnya, yuk!

Mengenal Tari Kreasi

1. Karakteristik

  • Tidak mengarah pada satu di antara tradisi maupun kebudayaan apa pun, kecuali tarian yang memang dimodifikasi dari tarian-tarian konvensional tertentu
  • Tari kreasi merupakan hasil dari ungkapan imajinasi penari
  • Memberi peluang yang lebih besar agar penari dapat mengungkapkan ekspresi jiwanya dengan lebih mudah dan sesuai
  • Gerakan luwes dan fleksibel berdasarkan rekaan penari
  • Penari dapat lebih leluasa membuat rekaan sesuai gaya yang disenanginya

2. Fungsi

Apa nama lain dari tari kreasi pada perkembangan selanjutnya

foto: unsplash.com/Samantha Weisburg

Tari kreasi atau rekaan memiliki banyak fungsi, satu di antara fungsi utama yakni digunakan sebagai pertunjukan dan hiburan.

Untuk itu, tarian ini selain disusun dengan baik, juga dipersiapkan dengan baik melalui latihan-latihan panjang dan serius.

Selain itu, tari rekaan digunakan sebagai media ekspresi diri.

Ibarat penulis yang mengekspresikan perasaan dan dirinya lewat tulisan, para penari juga menuangkan perasaan dan dirinya melalui gerakan-gerakan.

3. Jenis Tari Kreasi

Tari kreasi dari berbagai daerah memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda dengan daerah lainnya.

Perkembangan seni, termasuk seni tari, terus terjadi secara alami dan sesuai tuntutan zaman.

Hingga pada akhirnya, muncul keragaman seni tari baik di Indonesia maupun di mancanegara.

Ada beberapa tari yang masih berpegang teguh pada nilai-nilai tradisi, ada pula yang mengusung modernitas sepenuhnya.

Oleh karena itu, jenis tari ini dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tari berpolakan tradisi dan baru yang tidak berpolakan tradisi (nontradisi).

4. Unsur Pendukung

Apa nama lain dari tari kreasi pada perkembangan selanjutnya

foto: unsplash.com/Rainier Ridao

Unsur pendukung menjadi sangat penting bagi seorang koreografer serta penari dalam menyampaikan makna yang terdapat pada sebuah tarian.

Secara garis besar, unsur-unsur tari dapat dikelompokkan menjadi lima aspek:

  • Iringan atau musik
  • Tata busana atau kostum
  • Tata rias
  • Tempat
  • Tata lampu
  • Tata suara atau sound

5. Unsur-Unsur Tari Kreasi Daerah

Apa nama lain dari tari kreasi pada perkembangan selanjutnya

foto: unsplash.com/Aliaksei Ramanouski

Apa saja unsur-unsur tari kreasi daerah?

Mengutip buku Tematik 6H Bumiku Kurikulum 2013 Revisi 2016 dan Tematik 6D Globalisasi Kurikulum 2013 Revisi 2018 oleh Elah Nurelah dan Supriyadi, terdapat empat unsur tari kreasi daerah:

Gerak atau wiraga merupakan unsur paling pokok dalam seni tari.

Tanpa gerak, sebuah pertunjukan tak dapat disebut sebagai seni tari yang meliputi gerak tubuh dari kaki sampai kepala.

Gerak akan menjadi ciri khas perwatakan yang dimainkan dan disesuaikan dengan karakter tokoh yang dapat menyampaikan ekspresi seperti marah, sedih, senang, dan lain-lain.

Untuk menguatkan gerak, dapat dibantu dengan adanya irama.

Selanjutnya adalah irama atau wirama merupakan unsur yang sangat penting dalam tari.

Irama dapat membantu penari dalam mengatur gerak dan menguatkan gerak sesuai dengan watak tokoh yang dibawakan.

Biasanya irama tercipta oleh alat musik yang disusun sesuai dengan karakter tokoh yang dibawakan oleh penari.

Oleh sebab itu, penari harus mampu bergerak sesuai dengan irama.

Perasaan atau wirasa adalah unsur yang harus diekspresikan oleh penari melalui gerak dan raut wajah.

Adapun perasaan tersebut misalnya sedih, marah, dan senang.

Penari dianggap berhasil menampilkan tari jika suatu rasa atau emosi dapat tersampaikan kepada penonton.

Wujud atau wirupa berfungsi untuk memberi kejelasan gerak tari yang di peragakan.

Hal ini dapat dilakukan melalui busana, properti, dan tata rias yang dikenakan oleh penari.

Wirupa disesuaikan dengan tema tarian dan tokoh yang diperankan oleh penari.

6. Contoh Tari Kreasi

Setelah mengetahui pengertian, fungsi, unsur, serta jenisnya, maka selanjutnya adalah mengetahui apa saja contoh dari tari rekaan.

Apa saja contoh tari kreasi?

Berikut adalah nama dari contoh tariannya:

  • Gebyar Trompong
  • Oleg Tambulilingan
  • Manuk Rawa (Bali)
  • Karonsih (Jawa Tengah)
  • Tari Kipas
  • Mainang Pulo Kampu (Sumatra)

***

Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Sahabat 99!

Baca artikel menarik dan terbaru lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Ingin miliki rumah masa depan seperti di Citralake Sawangan Depok?

Temukan beragam pilihan rumah hanya di situs properti 99.co dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu.

Perkembangan seni tari di Indonesia menunjukkan ada progresifitas dan perkembangan yang signifikan. Salah satu tolok ukurnya adalah dengan munculnya tari kreasi yang kerap kali disebut dengan tari kreasi Nusantara.

Secara eksistensi tari ini merupakan jenis tarian baru yang koreografinya masih berpijak pada tarian tradisional Nusantara atau tarian yang sudah ada. Tari kreasi merupakan perkembangan dari kesenian tradional, kesenian rakyat, atau kesenian klasik, yang diberi sentuhan modern. Gerak-gerik, busana, dan ekspresi dalam tari kreasi memiliki kemungkinan eksplorasi yang lebih luwes dan luas.

Perkembangan itu lahir karena secara filosofis, tarian merupakan salah satu cabang kesenian yang menampilkan gerak yang indah, lahir dari tubuh yang bergerak, berirama dan berjiwa sesuai dengan maksud dan tujuan tari. Dalam perkembangannya hingga kini, seni tari dibedakan atas tari tradisi (tari tradisi kerakyatan dan tari tradisi keraton) dan tari kreasi.

Sejarah Kemunculan Tari Kreasi

Apabila menilik pada asal mula sejarahnya, tari kreasi merupakan kombinasi gerakan yang ingin membangun sebuah pernyataan baru dan memiliki kebebasan penuh dalam berekspresi. Ada yang sifatnya tidak terikat pada faktor yang sudah ada, dan ada juga yang sering dipakai sebagai eksperimen.

Apabila ditelisik labih dalam, pada mulanya, tari kreasi merupakan improvisasi dari tari rakyat dan tari klasik. Kemudian muncul tari kreasi baru karena adanya panduan gerak dari berbagai daerah atau dengan masuknya gerak tari dari negara lain. Tari kreasi baru ini dikembangkan dengan unsur tradisi yang ada dan iringan musik yang bervariasi.

Tari kreasi tidak hanya sekedar menampilkan gerak tubuh dan koreografi, namun juga ada ekspresi artistik yang bersifat individual. Selain itu ada penekanan pada sikap, ekspresi dan estetika pertunjukannya. Terbentuknya tari kreasi dipengaruhi gaya tari daerah lain atau negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya.

Advertising

Advertising

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemdikbud.go.id, tarian ini merupakan suatu tarian yang memadukan unsur tarian dan gambelan. Tergolong tari kreasi baru, diciptakan oleh I Ketut Marya pada tahun 1925. Tercipta ketika I Ketut Marya spontan menari saat diiringi gambelan kebyar

Tarian ini merupakan tarian tunggal oleh seorang laki lakiakan menari sambil menggunakan kipas (kepet) dan di iringi oleh suara gambelan . setelah itu penari akan menari sambil memaikan gambelan yang di sebut “terompong”. Selanjutnya penari akan kembali memainkan kipas untuk mengakhiri tariannya. Tarian ini terkenal karena memukau penontonnya.

2. Tari Oleg Tambulilingan

Jenis tari kreasi yang kedua adala Tari Oleg Tambulilingan. Tarian ini merupakan salah satu tradisi seni dari Bali. Dalamnya terdapat cerita cinta kasih yang bertutur tentang sepasang kumbang (jantan dan betina) yang sedang menjalin asmara di sebuah taman bunga.

Tari ini terlahir semenjak tahun 1952 sebagai buah karya dan inovasi seorang I Ketut Marya. Bersama Tari Kebyar Duduk yang juga lahir dari pencipta yang sama, Oleg Tamulilingan menjadi tonggak dan pelopor genre seni pertunjukan yang kini disebut seni kebyar.

Adapun istilah Oleg Tamulilingan sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Bali, oleg berarti goyang dan tamulilingan yang berarti kumbang. Sebuah tari berpasangan yang diperagakan oleh penari laki-laki dan perempuan sebagai kumbang jantan dan betina.

3. Tari Karonsih

Ragam tarian kreasi yang lain berasal dari Jawa Timur. Nama tarian tersebut adalah tari Karonsih. Secara bahasa kata Karonsih berasal dari Bahasa Jawa ‘kekaron atau sakloron tansah asih’ yang artinya keduanya saling mencintai. Melambangkan kisah asmara Dewi Sekartaji yang biasa disebut putri Galuh Candra Kirana dengan kekasihnya yang bernama Panji Asmara Bangun.

Tarian ini sering dipentaskan dalam beberapa acara ritual atau resepsi pernikahan. Diharapkan dengan adanya tarian Karonsih, maka percintaan kedua mempelai bagaikan cinta kasihnya Galuh Candra Kirana dengan Panji Asmara Bangun. Tarian ini mengisahkan kecintaan dan kerinduan Dewi Sekartaji saat ditinggal oleh Panji Asmara Bangun, suaminya.

4. Tari Mainang Pulo Kampu

Tari Mainang Pulo Kampu yang memiliki nama lain Tari Mak Inang Pulau Kampai yang menjadi salah satu tari tradisional dari Melayu. empa pada gerakan tari Mak Inang Pulau Kampai terbagi menjadi tiga yaitu rentak mak inang (sedang) atau 2/4. Tari ini bercirikan tenang namun dinamis.

Jumlah penari dalam tarian ini paling sedikitnya dua orang, yakni laki-laki dan perempuan. Tari Mak Inang Pulau Kampai menceritakan pertemuan antara bujang dan dara, perjalinan kasih mereka, hingga akhirnya pasangan itu melangsungkan pernikahan.

Demikianlah sejarah dan akar filosofi dari tari kreasi yang membudidaya di Indonesia. Bahkan, tari kreasi menjadi salah satu bidang lomba untuk siswa SMA dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang menjadi agenda rutin Kemdikbud setiap tahunnya.