Apa perbedaan Public Relation dan publisitas?

Apa perbedaan Public Relation dan publisitas?
Photo created by pch.vector – www.freepik.com

Public relation dan advertising merupakan dua profesi yang sudah tidak asing lagi di era digital saat ini. Sekilas tugas dan tanggung jawabnya terkesan mirip, yakni membantu mengkomunikasikan brand pada target audiens. Namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan. Simak perbedaan PR dan advertising dibawah ini.

Mengenal Definisi Public Relation dan Advertising

Sebelum menganalisa apa saja perbedaan antara PR dan advertising, ketahui terlebih dahulu definisi dari masing istilahnya.

Melansir dari keydifference.com, berikut ini definisi dari kedua hal tersebut.

Advertising : suatu bentuk komunikasi yang digunakan perusahaan untuk membujuk calon konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Public Relation : proses membangun komunikasi dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pemangku kepentingan perusahaan untuk mendapatkan publisitas.

Tujuan Public Relation dan Advertising

Peran advertising dalam perusahaan bertujuan untuk menarik pelanggan, menghasilkan prospek dan penjualan perusahaan dari iklan yang dibuatnya.

Sementara itu, public relation memiliki tujuan agar perusahaan memiliki citra yang positif dan kredibel di mata publik melalui strategi program yang dirancangnya.

Perbedan Public Relation dan Advertising

1. Target Audiens

Advertising membuat iklan sesuai target audiens dan segmen pasar yang jelas. Contohnya mereka akan mengiklankan produk kesehatan wanita, maka mereka akan mengiklankan produk tersebut di berbagai media yang seringkali digunakan wanita seperti majalah olahraga wanita.

Sedangkan PR membuat iklan yang ditujukan kepada sekelompok orang yang hendak berkomunikasi dengan kelompok lain. PR juga harus kreatif dalam membuat program atau menyajikan informasi produk perusahaan agar pihak media mau meliputnya dan memasukannya dalam artikel.

2. Biaya Publisitas Iklan

Dalam publisitas brand, perusahaan mengalokasikan biaya khusus untuk membayar iklan kepada advertising. Mereka cukup mengatur dimana iklan akan dipublikasikan dan kapan waktu iklan ditayangkan atau diterbitkan.

Sedangkan PR sendiri ditugaskan untuk mendapatkan publisitas gratis untuk perusahaan. PR hanya menyiapkan press release agar tulisannya dapat dimuat di media. Publisitas gratis dapat berupa konferensi pers hingga siaran pers. Oleh karenanya, PR harus banyak menjalin relasi dengan media untuk mendapatkan eksposur media gratis untuk perusahaan dan produknya.

3. Kendali Atas Iklan/Berita

Perusahaan melalui advertiser-nya mengeluarkan biaya untuk beriklan, maka advertiser memiliki kendali untuk menampilkan iklan yang seperti apa sesuai dengan tujuan dari iklan tersebut. Mulai dari apa pesan yang disampaikan, bagaimana desainnya dan dimana iklan tersebut akan ditayangkan.

Mengingat PR cenderung mendapatkan publisitas gratis dari media, membuat mereka tidak memiliki kendali atas bagaimana berita di media menyajikan informasi perusahaan. Hal yang berkaitan dengan publisitas akan ditulis oleh jurnalis media masing-masing.

Beberapa informasi yang disajikan media dapat bernada positif maupun negatif. Maka dari itu, PR perlu melakukan media monitoring secara berkala untuk memastikan berita yang disiarkan media tidak menimbulkan reputasi negatif pada perusahaannya.

4. Efek (Respon Konsumen)

Konsumen cenderung mengetahui ketika mereka membaca sebuah iklan yang dibuat oleh advertising. Pasalnya, iklan yang ditayangkan umumnya bersifat hard selling yakni mencoba mengajak konsumen untuk membeli produk mereka. Audiens beranggapan bahwa iklan tersebut sengaja dibuat semenarik mungkin untuk memikat calon pembeli. Oleh karenanya, mereka tidak terlalu terbuai dengan isi dari iklan tersebut.

Seringkali konsumen menemukan iklan yang dibuat oleh PR saat mereka membaca artikel berita atau liputan TV yang berisi produk perusahaan. Namun, mereka melihat bahwa itu bukan merupakan bagian dari iklan berayar karena memiliki dukungan pihak ketiga yakni media. PR melalui media memang merancang sedemikian rupa untuk membuat brand nya dikenal dengan membuat berbagai berita positif tentang perusahaan yang bersifat soft selling.

5. Gaya Penulisan

Gaya penulisan yang digunakan advertising untuk membuat sebuah iklan seringkali menggunakan metode hard selling, yakni menyampaikan pesan secara terus terang. Selain itu, tulisan yang ditampilkan bersifat persuasif, penuh emosional dan dramatis. Contohnya : Belanja Produk Ini Sekarang! Tebus Murah Cuma Rp 1000. Hal ini dilakukan agar calon konsumen termotivasi untuk membeli produk dalam iklan tersebut.

Berbeda dengan advertiser, PR cenderung menggunakan metode soft selling dalam gaya penulisannya. Mereka memasukan iklan promosi dalam format berita yang berisi 5W + 1H. Pesan yang bersifat komersial juga akan sepenuhnya diedit kembali oleh pihak media. Oleh karenanya, tulisan-tulisan PR harus faktual, informatif dan tidak terkesan melebih-lebihkan.

6. Relasi

Dalam melaksanakan tugasnya, advertising cenderung hanya menjalin komunikasi dengan rekan kerja, klien saja dan tenaga publikasi iklan. Sedangkan PR harus menjalin relasi dengan banyak pihak untuk mendapatkan eksposur media seperti editor, produser, reporter, direktur berita.

Kesimpulan

Public relation dan advertising memiliki perbedaan dalam tugas dan teknik pelaksanannya. Public relation lebih berfokus pada bagaimana membuat strategi program agar perusahaan mendapatkan citra positif dari opini publik, sedangkan advertising berfokus pada bagaimana membuat iklan persuasif yang mendatangkan banyak prospek dan penjualan.

Referensi

https://keydifferences.com/difference-between-advertising-and-public-relations.html

https://www.advoindonesia.com/2018/05/31/perbedaan-menonjol-profesi-advertising-vs-public-relations/

1. Buatlah analisis perencanaan produksi massal2. Buatlah perencanaan produksi massal yg akan kalian praktekkan?3. Jelaskan tahapan keberhasilan produ … ksi massal?4. Sebutkan kelebihan dan kekurangan produksi massal?5. Jelaskan proses produksi massal?.

Pengelolaan bengkel sepeda motoruntuk perkenalkan mata pelajaran, silahkan dibuat ringkasan tentang sejauh apa pendapat kalian tentang materi pengelol … aan bengkel sepeda motor​.

Berikan 3 contoh produk yang di produksi massal yang berhubungan dengan bidang teknik mekanik industri.

Mengapa semaian perlu ditaruh di tempat yang terpapar sinar matahari? A Agar masa tanam menjadi lebih singkat. B Agar terhindar dari gejala kurus, ti … nggi, dan langsing. C Agar dapat mengurangi kebutuhan nutrisi. D Agar dapat terhindar dari serangan hama.

Untuk mendapatkan keunggulan bersaing, maka yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah

Tugas manajerial dipimpin oleh seorang manajer. bertindak sebagai manajer di sekolah pada dasarnya adalah….

Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan

Strategi memproduksi barang dan jasa yang terstandarisasi , tetapi memasukan beberapa, tingkatan kostumisasi pada produk atau jasa akhir disebut

Sebelum memulai usaha makanan internasional, ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya

Salah satu syarat pembuatan logo usaha sebagai bentuk kerja prototype adalah ambigu yang mempunyai arti


Perbedaan Public Relation dengan Publisitas,Pemasaran,Propaganda,Periklanan dan Promosi

LATAR BELAKANG PUBLIC RELATIONS

Pada umumnya sebagian besar masyarakat tentunya sudah mengenal poisisi Hubungan Masyarakat yang disebut PR(Public Relations). Keberadaan PR sering di jumpai di sebuah perusahaan atau organisasi, keberadaan PR di suatu perusahaan atau organisasi sangat mempunyai peran yang penting, karena menyangkut pencitraan yang baik pada sebuah perusahaan atau organisasi tersebut.

DEFINISI PUBLIC RELATIONS menurut ahli sebagai berikut:

(Maria, 2002, 7) : Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan

Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa Public Relation yaitu suatu sistem manajemen dalam sebuah perusahaan atau organisasi untuk menekankan pada suatu hubungan baik secara internal (antar anggota dalam organisasi ) maupun eksternal (dengan pihak luar organisasi atau perusahaan misalnya, masyarakat

TUJUAN PUBLIC RELATIONS

  1. a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan. c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation. d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.

    e. Mendukung bauran pemasaran.

Secara singkat Tujuan keberadaan PR dalam sebuah perusahaan adalah menciptakan saling pengertian dan tujuan bersama antara perusahaan dan public (masyarakat) guna membuat nama baik perusahaan dimata masyarakat.Biasanya posisi PR dipegang oleh seorang Public Relations Manager yang bertugas merencanakan dan mengembangkan komunikasi yang baik dengan berbagai pihak, baik masyarakat maupun dengan pihak media. Seorang PR Manager juga bertanggung jawab terhadap kelancaran komunikasi dengan berbagai pihak tersebut guna mempertahankan citra baik suatu perusahaan atau organisasi.

FUNGSI PUBLIC RELATIONS

  1. 1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak. 3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.

    4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah

1.      PUBLISITAS

Definisi Publisitas

Publisitas adalah penempatan berupa, tulisan, foto, atau tayangan visual yang sarat nilai berita baik karena luar biasa, penting, atau mengandung unsur-unsur emosional, kemanusiaan, dan humor) secara gratis dan bertujuan untuk memusatkan perhatian terhadap suatu tempat, orang, orang, atau suatu institusi yang biasanya dilakukan melalui penerbitan umum.
Publikasi adalah kegiatan mengenalkan perusahaan sehingga umum (publik dan masyarakat) dapat mengenalnya. Publikasi berbeda dengan publisitas, perbedaannya terletak pada media yang digunakan. Berikut merupakan berbedaannya :

Publisitas : publikasi yang menggunakan media massa sebagai sarana penyebarluasan informasi.

Publikasi  : publikasi lebih luas dan publikasi adalah bagian dari aktivitas publisitas.

Definisi Publisitas menurut beberapa ahli :

Lawrence & Dennis L. Wilcox (pakar dari San Jose State University) juga menyatakan publisitas sebagai informasi yang tidak perlu membayar ruang-ruang, namun disaat yang sama tidak dapat dikontrol oleh individu/ perusahaan yang memberikan, sebagai akibatnya informasi dapat mengakibatkan terbentuknya dan mempengaruhi orang banyak dan dapat berakibat aksi – dimana aksi ini dapat menguntungkan atau merugikan saat informasi dipublikasikan.

  Fungsi publisitas

Salah satu fungsi bulisitas yaitu: Sebagai kegiatan dalam dunia politik dikenal salah satunya adalah publisitas politik. Publisitas ini merupakan upaya mempopulerkan diri kandidat atau institusi partai yang akan bertarung dalam pemilu. Yang diberitakan/menginformasikannya mellalui media massa atau spontan

CONTOH LAIN KEGIATAN MENGENAI PUBLISITAS :

Program Asuransi Kesehatan di Indonesia Di Indonesia dan pada umumnya tidak mengganti biaya-biaya pemeliharaan pesehatan seperti check up kesehatan atau pembelian vitamin. Yang biasanya diganti adalah biaya-biaya Perawatan dan Pengobatan. Asuransi Kesehatan adalah asuransi yang memberikan penggantian Biaya Kesehatan. Jangan salah, yang termasuk Biaya Kesehatan sebetulnya ada tiga: 1. Pemeliharaan Kesehatan, seperti check up kesehatan, pembelian makanan kesehatan maupun vitamin. 2. Perawatan, yaitu apabila Anda mengalami sakit, sehingga harus mengeluarkan uang untuk dokter atau rawat inap di RS, serta operasi (Rawat inap, Rawat Jalan, Operasi).

3. Pengobatan, yaitu apabila Anda mengalami sakit dan harus membeli obat.

2.      PEMASARAN

DEFINISI PEMASARAN

Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan sistem pengaturan di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang menguntungkan satu sama lain.

TUJUAN PEMASARAN

adalah untuk mengenal dan memahami pelanggan sedemikan rupa ( apa yang di inginkan oleh konsumen, dan bagai mana cara memenuhi kebutuhan tersebut) serta mempengaruhi masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa yang sudah di produksi oleh perusahaan dapat terjual dan menguntukan pihak perusahaan juga masyarakat.

Konkritnya, pemasaran berupaya mempengaruhi masyarakat untuk membeli suatu produk

PERBEDAAN PR DENGAN PEMASARAN

Fungsi PR dipandang hanya merupakan sub-bagian dari fungsi marketing dan hanya menjalankan fungsi publikasi. Pun demikian, jika kita kaji lebih dalam lagi, PR bukan hanya sub-bagian dari fungsi marketing, namun juga menjalankan fungsi dalam pengelolaan hubungan, baik internal maupun eksternal sebuah perusahaan demi hasil yang dicapai secara maksimal.

Dengan pemahaman yang demikian, sangat sulit jika kita membedakaan antara PR dan Pemasaran. Namun, yang menjadi dasar perbedaan dari keduanya adalah pemasaran dimaksudkan untuk suatu strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan dalam hal promosi produknya kepada masyarakat. Sedangkan PR adalah penunjang keefektifan jalannya sebuah strategi marketing tersebut.

Produk Kentucky Fried Chiken atau yang lebih dikenal dengan akronim KFC telah dikenal secara luas oleh masyarakat. Tidak ada masyarakat yang tidak mengetahui KFC meskipun mereka belum pernah menikmati ayam gorengnya yang renyah dan gurih. KFC bukanlah produk asli Indonesia, melainkan produk makanan cepat saji yang berasal dari salah satu negara bagian di Amerika, Kentucky. Kita percaya bahwa produk KFC itu enak walaupun baru mengenalnya. Hal ini terjadi karena sistem manajemen perusahaan KFC yang baik. Mereka menggunakan jasa PR dengan sangat maksimal dalam hal pencitraan kepada masyarakat. Selanjutnya, PR melakukan fungsi publikasi yang menjadi sub-bagian dari fungsi marketing guna mempromosikan produk kepada masyarakat. PR memasang iklan di berbagai media massa; cetak maupun elektronik, yang kesemuanya itu dapat diakses/dilihat oleh masyarakat. Iklan atau promosi yang dilakukan oleh manajemen KFC berupaya mempengaruhi masyarakat untuk mencoba dan membeli produk KFC. “Jagonya Ayam” merupakan slogan KFC yang mampu mempengaruhi publik. Hasil yang diperoleh KFC dapat kita lihat pada kenyataannya saat ini. Produk KFC dikonsumsi dan dipercaya oleh masyarakat sebagai produk ayam goreng yang gurih, renyah, dan enak melebihi ayam goreng yang dimasak di rumah sendiri, meskipun belum ada jaminan bahwa produk KFC tersebut halal.

Dari contoh singkat di atas, dapat dilihat bahwa PR dan Pemasaran saling mempengaruhi satu sama lainnya. Kedua posisi ini tidak dapat dipisahkan mengingat hasil yang ingin dicapai sebuah perusahaan karena Public Relations mampu melakukan fungsi marketing (pemasaran) yang lebih efektif.

3.      PROPAGANDA

DEFISINIS PROPAGANDA

 menurut ahli sebagai berikut:

menurut Garth S. Jowett and Victoria O’Donnell adalah Usaha dengan sengaja dan sistematis, guna membentuk persepsi, memanipulasi pikiran dan, mengarahkan kelakuan untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan penyebar propaganda.

Propagandis mencoba untuk mengarahkan opini public untuk mengubah tindakan dan harapan dari target individu. Yang membedakan progpaganda dari bentuk-betnuk lain dari rekomendasi adalah kemauan dari propagandis untuk membentuk pengetahuan dari orang-orang dengan cara apapun yang pengalihan atau kebingungan.

Propaganda merupakan senjata yang ampun untuk merendahkan musuh dan menghasut kebencian terhadap kelompok tertentu, mengendalikan representasi bahwa itu adalah pendapat dimanipulasi.

Propaganda dapat digolongkan menurut sumbernya:

Propaganda putih yaitu berasal dari sumber yang dapat diidentifikasikasi secara terbuka

Propaganda hitam yaitu berasa dari sumber yang dianggap ramah akan tetapi sebenarnya bermusuhan

Propaganda abu-abu yaitu berasal dari sumber yang di anggap netral tetapi sebenarnya bermusuhan.

Propaganda politik yaitu melibatkan usaha pemerintah, partai atau golongan untuk pencapaian tujuan strategis dan taktis.

Propaganda sosiologi yaitu melakukan perembesan budaya kemudian masuk ke lembaga-lembaga ekonomi, sosial dan politik

TUJUAN PROPAGANDA

  1. Menarik perhatian massa
  2. Mengantarkan informasi yang mampu mendorong semangat yang mengendur
  3. Mengarahkan opini public internasional
  4. Menyampaikan kebenaran kepada massa
  5. Melayani hak kita sendiri
  6. Memengaruhi sikap dan tindakan massa

PERBEDAAN PR DENGAN PROPAGANDA

Propaganda haruslah dibedakan dari PR karena konstentrasi kegiatannya dipusatkan pada hati dan pikiran. Bahan atau topic propaganda itu bersifat emosional, intelektual, atau spiritual seperti politik atau agama, yang biasanya mengundang kontroversi, berbeda pada halnya dengan PR, PR bertujuan menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak.

Perbedaan PR dan propaganda terlihat bahwa propaganda tujuannya adalah mempertahankan kekuasaan, sedangkan PR bertujuan untuk menjadikan masyarkat memahami serta memanfaatkan jasa-jasa dari departemen yang bersangkutan secara memadai.

4.      PERIKLANAN

Periklanan merupakan salah satu alat yang paling umum digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif (komunikasi yang tujuannya untuk mengubah atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang) pada pembeli sasaran dan masyarakat. Dengan adanya periklanan hal ini dapat memungkinkan produk yang dijual oleh perusahaan dapat terjual dan dipesan berulang-ulang oleh konsumen. Iklan juga dapat memungkinkan para konsumen untuk menerima sekaligus membandingkan pesan yang disampaikan dengan pesaing lainnya. Periklanan terfokus pada media massa dan elektronik  seperti surat kabar, televisi, radio dan papan iklan.

Definisi Periklanan menurut para ahli :

  • Periklanan adalah penggunaan media bauran oleh penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk, jasa atau pun organisasi dan merupakan alat promosi yang kuat. (M. Suyanto (2007: 143)
  • Periklanan adalah komunikasi non-personal melalui beragam media yang dibayar oleh perusahaan,organisasi non-profit dan individu-individu dengan menggunakan pesan iklan yang diharapkan dapat menginformasikan atau membujuk kalangan tertentu yang membaca pesan tersebut. (Dunn & Barban (1996)
  • Periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar. (Philip Kotler (2005 : 254)

Fungsi  Periklanan :

Menurut Terence A. Shimp (2003), secara umum periklanan mempunyai fungsi komunikasi yang paling penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya yaitu:

  • Informing (memberi informasi) membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. 
  • Persuading (mempersuasi) iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan. 
  • Reminding (mengingatkan) iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen.
  • Adding Value (memberikan nilai tambah) Periklanan memberikan nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi dan lebih unggul dari tawaran pesaing. 
  • Assisting (mendampingi) peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. Sebagai contoh, periklanan mungkin digunakan sebagai alat komunikasi untuk meluncurkan promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian. Peran penting lain dari periklanan adalah membantu perwakilan dari perusahaan.

Fungsi periklanan hanya menjual barang dan jas, sedangkan fungsi PR adalah menciptakan suatu lingkungan bagi organisasi agar organisasi tersebut tumbuh dengan pesat.

PERBEDAAN PR DENGAN PERIKLANAN :

– Periklanan berurusan dengan penjualan barang dan jasa; PR menghasilkan pengertian masyarakat dan memelihara simpati terhadap organisasi

– Periklanan hampir berfungsi secara eksklusif melalui tempat penjualan media massa; publisitas bergantung pada sejumlah perangkat komunikasi

– Periklanan ditujukkan untuk khalayak ekstern (konsumen); PR mengemukakan pesan tersebut kepada khalayak luar tertentu (pemegang saham, pemasok, pemimpin masyarakat, dll) serta publik intern perusahaan itu sendiri

– Periklanan langsung dapat diidentifikasi sebagai fungsi komunikasi khusus; PR memiliki cakupan yang lebih luas, misalnya berurusan dengan kebijakan, kinerja, moral karyawan, dll

– Periklanan sering kali digunakan sebagai alat komunikasi dalam PR dan kegiatan PR sering kali mendukung kampanye periklanan. Fungsi iklan hanya menjual barang dan jasa; fungsi PR adalah menciptakan suatu lingkungan bagi organisasi agar dapat bertumbuh dengan subur. Hal demikian berarti berurusan dengan faktor-faktor ekonomi, sosial dan politis yang dapat memengaruhi organisasi

Meskipun berbeda, PR dan Periklanan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam branding perusahaan. 

5.      PROMOSI

Definisi Promosi

Promosi merupakan kegiatan terpenting dalam suatu pemasaran suatu produk / jasa , definisi dari promosi bisa dikatakan sebagai sarana  yang berperan aktif dalam memperkenalkan , memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang di promosikan.

Definisi Promosi beberapa ahli :

  1. Basu Swastha DM dan Irawan (1999) , promosi merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa.
  2. William J.Stanson (1999) , Promotion is an exercise in information, persuasion, and communication.
  3. Lamb,Hair,Mc-Daniel (2001), promosi adalah komunikasi dari para penjualan yang menginformasikan,membujuk,dan mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon.

Fungsi Promosi :

  1. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian calon pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal proses pengambilan keputusan di dalam membeli suatu produk atau jasa.
  2. Menciptakan dan menumbuhkan ketertarikan pada diri calon pembeli.Dimana membuat rasa ketertarikan pembeli berkelanjutan dan merupakan fungsi utama promosi
  3. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan atau merasakan jasa yang di promosikan. Fungsi ini kelanjutan dari tahap sebelumnya , jika pembeli sudah tertarik maka akan timbul rasa ingin memilikinya.

Setelah diadakan promosi diharapkan pembeli memiliki kepuasan yang tinggi dan memiliki ketertarikan yang tinggi dengan produk yang dikonsumsinya .

  • Hal yang dapat melengkapi fungsi promosi :
  • Kesadaran (Awareness)

Jika sebagian pembeli tidak menyadari obyek tersebut, komunikator bertugas membangun kesadaran dari pembeli mengenai jasa/produk.

Pembeli diharapkan memiliki kesadaran tentang perusahaan atau produk/jasa yang telah dikeluarkan dan jangan sampai pembeli tidak mengetahui produk tersebut.

Dapat mengetahui perasaan mereka terhadap produk yang dikonsumsi oleh pembeli,sehingga pembeli dapat menyukai produk tersebut.

Pembeli menyukai produk tersebut dan lebih memilih produk itu dibanding produk lain.

  • Keyakinan (Conviction)
  • Pembeli diharapkan yakin untuk membeli produk yang sudah di pilihnya
  • Pembelian (Purchase)

Pembelian yang dilakukan pembeli , adalah tahap terakhir dalam komunikasi

Perbedaan Promosi dan Public Relation

  • Promosi membangun kepercayaan konsumen dengan suatu produk/jasa , sedangkan Public Relation membangun hubungan kepada suatu komunitas untuk mencari penyelesaian suatu masalah.
  • Promosi berusaha mendapatkan kenaikan penjualan dan profit , sedangkan Public Relation berusaha mendapatkan simpati dan kepercayaan masyarakat atau perusahaan yang akan bekerjasama kepada pihak yang di wakilinya.

Jadi promosi lebih fokus kepada spesifikasi produk atau jasa yang menjadi penghasilan , sedangkan Public Relation fokus kepada menyebar informasi tetang citra diri pihak yang di wakilinya .

KESIMPULAN

  • Dalam kesehariannya istilah humas sering dikacaukan dengan istilah periklanan, pemasaran, publisitas dan juga propaganda. Kerancuan pengertian humas paling sering terjadi dengan istilah periklanan. Padahal keduanya berbeda.

Perbedaan PR dengan yang lain”:

PRà peranannya lebih banyak ke bidang pemberian informasi, mendidik, dan menciptakan pengertian melalui pengetahuan.

Periklananà menekankan pada selling message dengan menggunakan ketrampilan yang kreatif seperti: copy writing, layout,tipografik, skripwriting, dan pembuatan film.

Hubungan utama PR dan periklanan adalahà kegiatan periklanan akan lebih berhasil kalau kegiatan PR yang diadakan sebelumnya itu telah dapat menciptakan pengetahuan dan pengertian orang mengenai produk dan jasa pelayanan yang sedang dipromosikan.

Pemasaranàadalah suatu rangkaian kegiatan yang mengatur arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Dalam hal ini tugas, tanggung jawab PR dan periklanan juga mengkomunikasikan segenap konsep dan gagasan dalam obyek yang dipasarkan, sehingga akhirnya dibenak khalayak sasaran tertanamkan benih motivasi untuk membeli apa yang di promosikan.

Usaha pemasaran yang didukung oleh kegiatan PR dan perikalanan tidak terbatas pada pemasaran barang dan jasa komersial saja, melainkan juga untuk mempromosikan terpacainya tujuanj-tujuan social ekonomi dan social budaya yang dikenal dengan sosial marketing

PromosiàSarana promosi utama adalah periklanan, promosi penjualan dan publisitas. Tiap tiap unsure punya kelebihan tapi sering tumpang tindih. Agar semua sarana dapat terkoordinasi secara efektif, penetapan sasaran komunikasi dengan cermat sangat diperlukan,

MisalnyaàDalam menyusun komunikasi pemasaran yang spesifik komunikator harus memahami 9 unsur dari setiap proses komunikasi yaitu: pengirim, penetapan sasaran, penetapan media, cara penyampaian, penyajian, penguraian isi sandi, pesan media, tanggapan, dan umpan balik.

PublisitasàAdalah tugas atau kegiatan untuk menceritakan kepada masyarakat luas tentang hasil produksi atau jasa perusahaan, jadi publisitas adalah suatu hasil kegiatan yang dapat dikontrol dan hasilnya itu bisa “baik” atau “tidak baik” bagi kegiatan yang bersangkutan.

Publisitasà menghasilkan suatu citra dan ini sangat berhubungan dengan informasi yang bisa diperoleh public. Publisitas biasanya dilakukan melalui hubungannya dengan pers.