Apa tujuan kita menolong orang lain

Umat dianjurkan menolong dan memudahkan urusan orang lain.

pxhere

Keutamaan Menolong dan Memudahkan Urusan Orang Lain. Foto: Ilustrasi menolong

Rep: Muhyiddin Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam dianjurkan untuk saling tolong menolong dan memudahkan urusan orang lain. Dengan demikian, Allah akan melepaskan dirinya dari satu kesusahan pada hari kiamat kelak, serta akan memudahkannya di dunia dan akhirat.Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).Menolong dan memudahkan urusan orang lain juga memiliki beberapa keuatamaan. Di antaranya mengacu kepada kisah Rasulullah yang tertuang dalam dalam hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani berikut:

Dikutip dari buku “Menjadi Manusia Luhur” yang ditulis Arjuna Wibowo, pada suatu hari Rasulullah Saw ditanya oleh sahabat beliau: “Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah dan apakah perbuatan yang paling dicintai Allah? Rasulullah Saw menjawab:

“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia yang lain. Sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan kegembiraan kepada orang lain atau menghapus kesusahan orang lain, atau melunasi utang orang yang tidak mampu untuk membayarnya, atau memberi makan kepada mereka yang sedang kelaparan dan jika seseorang itu berjalan untuk menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku sukai daripada beri’tikaf di masjidku ini selama satu bulan.” (HR. Thabrani).Selain itu, memberikan bantuan juga dapat menolak bala, sebagaimana dinyatakan, “Sedekah itu dapat menolak tujuh puluh pintu bala.” (HR Thabrani).

Pertolongan Allah kepada seseorang juga tergantung pada pertolongan yang dilakukannya antar manusia. “Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba-Nya selama hamba itu menolong orang lain.” (Hadits Muslim, Abu Daud Dan Tirmidzi).

Baca Juga

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

4. Meningkatkan kepedulian sosial

Pasti kita pernah menerima kebaikan dari orang lain, 'kan? Coba ingat lagi deh, adakah orang-orang di sekitar kamu yang kerap membantumu tanpa pamrih? Nah, mereka inilah yang layak menerima balasan bantuan dari kamu. Misalnya, asisten rumah tangga, satpam di komplek atau kantormu, tukang sayur keliling, atau mungkin tukang yang membangun rumah kamu dulu? Hanya dengan berbagi dan menolong, kita bisa meningkatkan rasa kepedulian sosial terhadap sesama lho.

Baca juga: Kenali Serba-serbi New Normal agar Kamu Siap Menghadapinya

Contohnya saja, upaya peningkatan kepedulian sosial yang juga dilakukan Allianz Indonesia dengan mengajak masyarakat berbagi kebaikan melalui program #BerlipatnyaBerkah. Tahun lalu, Ibu Aizah Suhaeti, guru ngaji dari Sukabumi menerima berkah umroh dari program ini. Mungkin Ibu Aizah tidak pernah membayangkan jika bisa mendapatkan berkah berupa umroh gratis. Namun berkat dedikasinya menjadi guru ngaji, ia pun akhirnya bisa berangkat ke tanah suci.

Nah, kamu memberi kado umroh bagi orang yang layak? Caranya gampang, posting saja tulisan ataupun video tentang sosok inspiratif di sekitar kamu melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, ataupun blog. 

Jangan lupa men-submit link postinganmu di berlipatnyaberkah.allianz.co.id. Kompetisi #BerlipatnyaBerkah berlangsung hingga 30 Juni 2019. Nantinya, sebanyak 50 cerita terbaik akan diikutkan dalam voting oleh masyarakat umum untuk ditentukan 25 pemenangnya yang berhak mendapatkan kesempatan untuk umroh di tanah suci.

5. Menciptakan persaudaraan dan persatuan

Sekecil apapun pemberian kamu kepada orang lain, mereka akan senang dan mengingatnya. Bukan tidak mungkin, saat kita bertemu di jalan, akan saling sapa dan saling tolong menolong. Tangan kita akan menjadi lebih terbuka untuk saling berangkulan, bersatu setelah saling berbagi.

6. Menularkan kebaikan

Pernah mencoba membantu orang yang motornya mogok di jalan? Nah, saat kita menolong pengendara kendaraan bermotor yang mogok, perbuatan baik kamu akan teringat di pikiran mereka. Biasanya, mereka akan melakukan hal sama saat ada orang lain yang membutuhkan pertolongan.­ Ini yang dimaksud dengan kebaikan yang menular.

Sikap altruisme atau mementingkan orang lain sangat erat kaitannya dengan berbuat baik. Pada dasarnya, jawaban mengapa kita perlu menolong orang lain adalah karena bisa membuat diri merasa lebih bermanfaat dan bahagia. Bukan hanya bagi orang dewasa, hal yang sama berlaku untuk anak-anak.

Bahkan menariknya, kebiasaan mengulurkan tangan pada yang membutuhkan ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri anak. Itulah keajaiban altruisme, mengajarkan anak nilai mulia di balik membantu sesama.

Manfaat mendidik anak gemar menolong

Mendidik anak untuk menolong orang lain akan membuatnya lebih percaya diri

Gemar menolong bukan berarti selalu mengorbankan kepentingan diri sendiri. Justru sebaliknya, menolong akan memberikan manfaat pada orang yang melakukannya, dengan cara seperti:

Ini mutlak dan tidak terbantahkan. Menolong orang lain membuat seseorang merasa lebih bahagia terhadap dirinya sendiri. Bandingkan dengan tendensi narsistik yang menjadi akar terjadinya depresi dan cemas berlebih. Dengan membantu orang lain, cangkang keras merasa diri adalah pusat dari segala hal akan melunak.

Sebagai makhluk sosial, manusia perlu merasa terhubung dengan orang-orang di sekitarnya. Tindakan membantu sesama bisa memunculkan rasa ini. Bahkan menurut peneliti di Harvard, orang cenderung lebih memprioritaskan hadiah untuk orang lain ketimbang untuk dirinya sendiri.

Alasannya karena memberi hadiah yang bagus untuk orang lain membuat dirinya senang. Rasa bahagia yang muncul lebih tinggi. Ketika orang bisa berbuat dermawan, maka akan muncul rasa terkoneksi yang sehat.

Saat menolong orang lain, jati diri menjadi semakin kuat. Ini selaras dengan menguatnya kepercayaan diri. Tentunya, cara pandang terhadap diri sendiri pun lebih positif.

Itulah mengapa benar jika menolong orang lain justru menguntungkan orang yang memberi bantuan, bukan sebaliknya. Orang yang berkapasitas mengulurkan tangan untuk sesama ini justru bisa semakin mengenal dirinya sendiri.

Ketika bisa membantu orang lain, wajar jika seorang individu merasa hidupnya lebih bermakna. Ada tujuan yang dikejar, bukannya hanya hidup tak tentu arah. Inilah lagi-lagi yang menjadi keajaiban dari menolong orang lain.

Cara mendidik anak agar gemar menolong

Ajari dengan sabar dan perlahan

Mengingat ada banyak sekali manfaat dari menolong orang lain, lalu bagaimana cara mendidik anak agar melakukannya sejak dini?

1. Ajarkan apa itu kebaikan

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mengajarkan kepada anak-anak apa itu kebaikan. Buat mereka kenal dan akrab dengan konsep empati, yaitu intuisi untuk memahami apa yang dirasakan orang lain.

Tentu ini tak mudah karena anak-anak cenderung masih fokus kepada dirinya sendiri. Namun, secara bertahap orangtua bisa membantu anak memikirkan orang lain dengan menggunakan kata “kami” sehingga mereka tak hanya fokus kepada diri sendiri.

Selain itu, anak yang berusia 3-5 tahun sudah bisa mulai mencerna diskusi sederhana tentang kebaikan. Sampaikan bahwa cara memperlakukan orang lain harus sama seperti harapan bagaimana orang memperlakukan kita.

2. Ajak berpikir kritis

Cara mudah membiasakan anak berbuat kebaikan bisa dengan mengasah mereka berpikir kritis. Contohnya, ketika melihat kakaknya lelah sepulang sekolah, tanyakan apa yang sebaiknya kita lakukan? Apabila anak masih menjawab seputar dirinya, coba arahkan untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kakaknya, seperti membawakan makanan favorit si kakak.

Coba praktikkan hal ini pada segala situasi untuk melatih mereka memikirkan orang lain. Secara perlahan, anak akan terbiasa dengan konsep memikirkan orang lain serta tak segan untuk memberikan bantuan.

3. Pancing imajinasinya

Orangtua juga bisa mengajak anak berimajinasi secara aktif. Dalam konteks membuat mereka mengerti makna menolong orang lain, coba imajinasikan apabila mereka berada di posisi orang lain alias pretend play.

Cara semacam ini sangat efektif untuk mengajarkan empati sejak usia dini. Mirip seperti mengajak berpikir kritis, tanyakan kepada anak bagaimana atau apa yang harus dilakukan ketika berada di situasi tertentu? Kemudian, arahkan beberapa pilihan jawaban yang sarat empati.

4. Beri contoh

Anak adalah peniru ulung. Jadi, jangan berharap mereka bisa tergerak membantu orang lain jika tidak pernah melihat orangtuanya melakukan hal serupa. Untuk itu, tunjukkan di depan mereka bagaimana interaksi sosial dengan memasukkan kebaikan.

Hal-halnya tak perlu luar biasa. Gerakan sederhana seperti mengucap terima kasih atau maaf saja sudah bisa mengajarkan nilai yang sangat baik pada si kecil. Lambat laun, ajak anak bertindak lebih dengan cara menjenguk orang sakit, berdonasi, mengirim makanan kepada tetangga yang sendirian, dan sebagainya.

5. Validasi emosi mereka

Meski membuat perasaan menjadi bahagia, berbuat baik bukan hal yang gampang. Terkadang anak tidak tergerak untuk berbuat baik, tapi itu bukan berarti mereka bukan orang baik. Tanamkan hal ini kepada mereka.

Selain itu, jangan pernah membandingkan anak dengan temannya yang mungkin lebih dulu menunjukkan sikap baik hati. Tetap bimbing anak untuk bisa memahami perasaan orang lain serta berbuat baik selagi bisa.

Catatan dari SehatQ

Anak-anak mungkin terlihat polos dengan segala celoteh dan tingkah mereka, namun di balik itu mereka adalah super human. Mereka adalah jiwa-jiwa murni yang bisa mengerti apa itu baik dan buruk tanpa diberi bumbu tendensi apapun.

Artinya, menjadi tugas orangtua atau orang dewasa terdekat untuk memandunya menjadi sosok yang baik serta penuh empati.

Jika Anda ingin tahu lebih lanjut seputar manfaat berbuat baik terhadap kesehatan mental, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.