Apa yang anda ketahui tentang Pleistosen dan Holosen?

Kehidupan di bumi terbentuk sampai seperti sekarang melalui proses evolusi yang berlangsung jutaan tahun. Proses evolusi ini dibagi dalam beberapa zaman, salah satunya zaman kuarter atau quartair. Zaman kuarter ini adalah periode terakhir di era Neozoikum atau Keinozoikum dalam skala waktu geologi.

Zaman kuarter ini mulai sejak sekitar 2,58 tahun yang lalu dan merupakan zaman terpenting bagi kita karena sudah ada manusia purba. Pada zaman ini dibagi ke dalam dua masa yaitu yaitu Kala Pleistosen (divilum) dan Kala Holosen (alluvium).

Kala Pleistosen

Kala Pleistosen berlangsung sekitar 2,58 juta hinga 11,7 ribu tahun lalu. Keadaan alam ditandai oleh zaman glasial dan interglasial.

Ini merupakan masa meluasnya lapisan es di kutub utara sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Permukaan air laut turun disertai terangkatnya di beberapa daratan akibat pergeseran lempeng bumi. Khusus Indonesia, zaman es ditandai munculnya Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul. Sumatera, Jawa, Kalimantan menyatu dengan Benua Asia. Papua menyatu dengan Australia.

(Baca juga: Mengenal Teknologi Zaman Paleolitikum)

Ini adalah masa saat temperatur bumi naik sehingga lapisan es mencair. Akibatnya, permukaan air laut naik dan terjadi banjir raksasa yang melanda sejumlah benua termasuk Asia dan Australia. Dangkalan Sunda dan Sahul pun terendam sehingga memisahkan Kepulauan Indonesia dari Asia dan Australia.

Disamping itu, kala pleistosen dibagi menjadi pleistosen awal (2,58 juta hingga 0,78 juta tahun lalu), pleistosen tengah (0,78 juta hingga 126 ribu tahun lalu), dan pleistosen akhir (126 ribu hingga 11,7 ribu tahun lalu).

Pada kala pleistosen ini diperkirakan terjadi migrasi manusia purba dari Asia ke Indonesia. Hal ini didasarkan adanya kemiripan temuan fosil manusia purba Sinanthropus Peninesis di Beijing, Tiongkok dengan Pithecanthropus Erectus di Trinil, Ngawi (Jawa Timur).

Selain itu, ada kemiripan ciri antara alat-alat kebudayaan Pacitan dan perkakas praaksara yang ditemukan di Tiongkok, Myanmar, dan Malaysia. Dimana, Homo Wajakensis yang merupakan nenek moyang bangsa Australoid hidup pada kala pleistosen tengah dan atas diperkirakan menyebar dari bagian selatan Asia

Kala Holosen

Kala Holosen ditandai berakhirnya zaman glasial yaitu sekitar 11,7 ribu tahun lalu. Ketika itu, permukaan air laut naik dan menggenangi paparan Sunda dan Paparan Sahul. Muncullah Kepulauan Indonesia dalam wujudnya yang sekarang.

Pada kala holosen ini, manusia purba sudah punah dan muncullah manusia cerdas (Homo Sapiens) yang menjadi nenek moyang manusia modern.

Jakarta -

Zaman pleistosen adalah salah satu bagian dari sejarah perkembangan bumi. Pleistosen atau disebut juga dengan diluvium termasuk dalam zaman kuarter (zaman keempat).

Pleistosen juga merupakan suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 1.808.000-11.500 tahun yang lalu.

Nama pleistosen berasal dari bahasa Yunani, yaitu pleistos, yang berarti "paling", dan laines, yang bermakna "baru". Pleistosen mengikuti Pliosen dan diikuti oleh Holosen yakni merupakan kala ketiga pada periode Neogen. Akhir Pleistosen berhubungan dengan akhir Zaman Paleolitikum yang dikenal dalam arkeolog.

Mengutip buku "Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik Sampai Kontemporer" oleh Adi Sudirman, Pleistosen dibagi menjadi Pleistosen Awal, Pleistosen Tengah, dan Pleistosen Akhir.

Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni pertama adalah fosil-fosil Homo erectus manusia Jawa dari masa 2.000.000 hingga 500.000 tahun lalu.

Penemuan sisa-sisa "manusia Flores" (Homo Floresiensis) di Liang Bua, Flores, membuka kemungkinan masih bertahannya Homo Erectus hingga masa Zaman Es terakhir.

Dalam buku "Sejarah SMP/MTs Kls VII (KTSP)" oleh Dr. Nana Nurliana Soeyono, MA dan Dra. Sudarini Suhartono, MA juga dijelaskan bahwa manusia prasejarah diperkirakan muncul pertama kali pada Kala Pleistosen, kira-kira tiga juta tahun yang lalu.

Manusia prasejarah (pra-aksara), adalah manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Pada masa Pleistosen terjadi pencairan es (glasiasi) berkali-kali.

Pada masa itu benua Amerika, Eropa, dan Asia tertutup es sehingga disebut masa glasial (zaman es). Peristiwa turun naiknya es terjadi beberapa kali pada Kala Pleistosen.

Masa antar-glasial, yaitu waktu suhu bumi kembali naik yang menyebabkan lapisan es menjadi mencair, sementara gletser kembali ke tempat semula.

Ketika Iklim menjadi panas, lapisan es mencair hingga mencapai daerah yang sekarang disebut wilayah tropis. Masa itu disebut sebagai masa pluvial (masa hujan).

Masa berlangsungnya pluvial dan antar-pluvial di Asia, khususnya di Indonesia, belum diketahui dengan jelas.

Pembagian Masa Pleistosen

- Pleistosen Awal

Pada masa ini, bentuk tubuh manusia selalu harus menyesuaikan dengan perubahan-perubahan alam yang terjadi.

Meskipun kemampuan akal dan fisik masih terbatas, manusia harus mempertahankan hidupnya dengan mengoptimalkan daya kerja akal. Mereka harus mencari makan dengan mengandalkan kemampuan fisik dan peralatan yang masih sangat sederhana.

- Pleistosen Tengah

Pada awal masa Pleistosen tengah, alat-alat khas Asia Tenggara yang dikenal sekarang mulai muncul. Alat-alat itu berupa lempengan atau batu yang diasah pada satu sisi, yang disebut orang "pisau" atau "kapak".

Sepanjang periode Pleistosen tengah, teknik (asahan batu) itu bertahan tanpa kemajuan yang berarti, terutama tanpa memperoleh teknik asahan dua sisi yang berkembang pada masa itu di India.

- Pleistosen Akhir

Pada Kala Pleistosen Akhir atau yang disebut Kala Holosen, banyak gletser mencair sehingga permukaan air laut naik. Kala Holosen dimulai sejak 10.000 tahun lalu hingga kini.

Pada Kala Holosen ini tingkat kemahiran manusia semakin berkembang. Manusia dapat dibedakan dari hewan karena memiliki akal dan berkembang secara bertahap sesuai dengan perkembangan pola pikirnya. Manusia mulai menetap di gua-gua, lalu mencari makan dengan berburu dan bercocok tanam.

Itulah penjelasan mengenai pengertian masa pleistosen beserta ciri-ciri dan perkembangan masanya. Semoga menambah pengetahuan detikers, ya!

Simak Video "Studi: Hanya 7% Populasi Dunia yang Punya DNA Unik 'Manusia Modern'"



(faz/nwy)

Apa yang anda ketahui tentang Pleistosen dan Holosen?

Apa yang anda ketahui tentang Pleistosen dan Holosen?
Lihat Foto

Pixels

Ilustrasi kehidupan pada Zaman Kuarter

KOMPAS.com - Zaman Kuarter atau Quartair adalah periode terakhir di era Neozoikum atau Keinozoikum dalam skala waktu geologi.

Periode ini diduga berlangsung dari 2,5 juta tahun lalu hingga sekarang.

Berdasarkan penelitian geologi, zaman kuarter merupakan zaman terpenting bagi kita karena sudah ada manusia purba.

Seperti yang terjadi pada binatang, pada periode ini manusia juga mengalami perkembangan dalam hidupnya.

Zaman Kuarter dibagi menjadi dua masa, yaitu Kala Pleistosen (2,588 juta tahun lalu hingga 11.700 tahun lalu) dan Kala Holosen (11.700 tahun lalu hingga sekarang.

Zaman Pleistosen

Zaman Pleistosen disebut juga sebagai Zaman Diluvium atau zaman es.

Sebab, pada masa ini keadaan bumi tidak stabil dan es di kutub berulang kali meluas hingga menutup sebagian besar benua Asia, Amerika, dan Eropa bagian utara. Periode ini disebut dengan zaman glasial.

Sebagai salah satu akibat meluasnya es adalah, sebagian flora dan fauna akan punah atau terpaksa pindah.

Hal ini pula yang menjadi pembatas antara Zaman Tersier ke Pleistosen, ditandai dengan lenyapnya fauna dan flora tertentu atau muncul spesies baru yang disebabkan evolusi fauna sebagai akibat dari penyesuaian diri atas pergantian lingkungan.

Sebagai contoh, di Asia Tengah terjadi perpindahan fauna vertebrata dari India Utara ke arah timur menuju Birma, Tiongkok, hingga Korea.

Baca juga: Zaman Neozoikum atau Kainozoikum: Pembagian dan Ciri-ciri

Apa yang anda ketahui tentang Pleistosen dan Holosen?

Apa yang anda ketahui tentang Pleistosen dan Holosen?
Lihat Foto

Dandebat

Ilustrasi kehidupan Kala Pleistosen

KOMPAS.com - Kala Pleistosen merupakan bagian pertama dari Zaman Kuarter yang berlangsung 2,588 juta tahun hingga 11.700 tahun lalu.

Selain disebut sebagai Zaman Diluvium, Pleistosen juga dikenal sebagai zaman es.

Sebab, pada masa ini keadaan bumi tidak stabil dan es di kutub berulang kali meluas hingga menutup sebagian besar benua Asia, Amerika, dan Eropa bagian utara. Periode ini disebut dengan zaman glasial.

Sementara jika suhu panas naik, maka es akan mencair dan permukaan air laut menjadi naik. Masa tersebut disebut sebagai zaman interglasial.

Zaman glasial dan interglasial terjadi silih berganti hingga berlangsung selama kurang lebih 600.000 tahun.

Periode ini juga ditandai dengan tingginya aktivitas gunung berapi dan perubahan iklim.

Pleistosen merupakan awal kehidupan manusia. Oleh karena itu, mereka harus berjuang mempertahankan diri di tengah kondisi alam yang tidak stabil.

Untuk memenuhi kebutuhan, mereka hidup dengan cara berburu dan meramu.

Lambat laun, kehidupan manusia yang hidup pada kala Pleistosen terus mengalami kemajuan.

Evolusi pada manusia ini terjadi baik pada bentuk tubuh maupun kecerdasan akal mereka.

Baca juga: Corak Kehidupan Manusia Zaman Prasejarah