Apa yang dapat kita lakukan untuk meneladani sikap Yesus dalam kehidupan ditengah masyarakat kita

Apa yang dapat kita lakukan untuk meneladani sikap Yesus dalam kehidupan ditengah masyarakat kita
Apa yang dapat kita lakukan untuk meneladani sikap Yesus dalam kehidupan ditengah masyarakat kita
Apa yang dapat kita lakukan untuk meneladani sikap Yesus dalam kehidupan ditengah masyarakat kita
Apa yang dapat kita lakukan untuk meneladani sikap Yesus dalam kehidupan ditengah masyarakat kita

SMP 7 – Agama Katolik – Bab 5 – Meneladani Karakter dan Sikap Yesus.

Dalam hidup, kita seringkali membutuhkan seseorang yang dapat dijadikan model untuk mengembangkan diri. Tidak mudah menemukan seseorang untuk dijadikan model. Seseorang dapat dijadikan model biasanya karena orang itu mengagumkan, ia memperlihatkan hal-hal yang luar biasa bukan terutama sebatas apa yang dikatakannya, melainkan keteladanan nyata dalam tindakannya. Bagi
orang Katolik, model yang patut diteladani adalah Pribadi Yesus Kristus. Meneladani Yesus tidak hanya berarti mengetahui apa yang dilakukan Yesus, tetapi terutama kesediaan dan keberaniaan melakukan yang sama. Itulah yang secara tegas diinginkan Yesus sebagaimana dikatakan dalam Yoh 13:35 “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling
mengasihi.”
Pada dasarnya seluruh hidup Yesus Kristus patut diteladani. Tetapi pada bab ini kamu akan mendalami serta menggeluti beberapa sikap dan sifat Yesus yang menjadi teladanmu dalam mengembangkan diri. Beberapa teladan tersebut akan diuraikan dalam pelajaran, sebagai berikut.
A. Yesus Sang Pendoa.
B. Yesus yang Berbelas Kasih.
C. Yesus Sang Pengampun.
D. Yesus Pejuang Kesetaraan Gender.
E Yesus Peduli terhadap Penderitaan Sesama.

A. Yesus Sang Pendoa.

Masih banyak orang yang meyakini bahwa doa terbukti mempunyai daya
kekuatan yang luar biasa dalam kehidupan. Itulah sebabnya banyak orang
berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktivitasnya. Walaupun demikian tidak
semua orang memahami dan mempraktekkan doa secara benar, hal itu nampak
dalam cara dan isi doa. Ada orang yang menganggap cukup bila sudah berdoa
pada hari minggu sehingga hari-hari lainnya tidak pernah bedoa, ada yang kalau
berdoa isinya hanya meminta saja, dan sebagainya. Bagaimana sesungguhnya
berdoa yang baik itu?
Dalam pelajaran ini, kamu dapat belajar dari Yesus Sang Pendoa. Yesus
adalah Pribadi Pendoa, Ia mengisi awal dan akhir karyaNya dengan doa. Bagi
Yesus doa menjadi kekuatan untuk setia dalam melaksanakan tugas dari Bapa
sekali pun harus menghadapi berbagai macam godaan dan ancaman. Ia juga
mengajar bagaimana kita harus berdoa dengan baik, sebagaimana diuraikan
dalam Mat 6: 5-15

Doa
Al-lah Bapa kami yang Mahakasih,
Engkau senantiasa menjadi pedoman kami dalam bertindak.
Ajarlah kami untuk meneladan Putera-Mu,
berdoa sesuai dengan situasi dan kebutuhan kami.
Bantulah kami hari ini,
agar kami mampu memahami teladan Putera-Mu,
dalam menghaturkan doa kepada-Mu.
Buatlah kami mampu untuk melaksanakan ajaran Putera-Mu,
terlebih dalam ajaran-Nya mengenai doa yang baik.
Ajarlah kami untuk mampu berdoa tidak hanya di mulut saja,
melainkan berdoa dengan penuh iman kepada-Mu.
Engkau kami puji dan kami sembah, ya Bapa,
kini dan sepanjang masa.
Amin.

# Belajar dari Yesus Sang Pendoa.

Dalam beberapa kutipan Kitab Suci, kamu dapat menemukan pribadi Yesus sebagai pribadi yang hidupnya tidak lepas dari doa. Sebelum dan sesudah mulai karya-Nya, Yesus terbiasa berdoa. Bahkan dalam kesempatan yang paling gentingpun Yesus menghadapinya dengan doa. Salah satu gambaran tentang Yesus Sang Pendoa dapat kita simak dari Mat 6: 5-15.

Bacaan : Matius 6:5-15.
“Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Al-lah Mereka menyangka bahwa karena banyaknya katakata doanya akan  dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada Nya.
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di surga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.  Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;  dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat [Karena Engkaulah
yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya Amin]. Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga.  Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.

Untuk Dipahami
• Doa merupakan suatu sarana yang kita pergunakan untuk berkomunikasi
dengan Tuhan. Dalam doa yang baik, terjadi suatu komunikasi yang timbal
balik antara kita yang berdoa dengan Tuhan sendiri.
• Doa yang baik (menurut isi Birkat Hamazon) paling tidak berisi tiga hal, yaitu
pujian, syukur, dan permohonan. Jadi dalam berdoa hendaknya kita tidak
hanya meminta-minta saja tanpa ada unsur pujian dan syukur kepada Tuhan.
• Doa Bapa kami merupakan salah satu warisan yang paling berharga, yang
Tuhan Yesus berikan kepada kita. Melalui doa ini kita diajak oleh Kristus untuk
memanggil Al-lah sebagai Bapa, sebab kita telah diangkat menjadi anak-anak
Al-lah. Doa ini mengandung tujuh permohonan yang terbagi menjadi dua
bagian, yang pertama untuk memuliakan Tuhan (6:9-10) sedangkan bagian
kedua untuk kebutuhan kita yang berdoa (6:11-13). Doa ini mengandung
pujian/ penyembahan kepada Al-lah, penyerahan diri kita kepada-Nya,
pertobatan dan permohonan.

Refleksi
Doa menjadi sumber kekuatan kita sebagai seorang beriman. Dalam doa, kita
dapat berdialog, mendengarkan Tuhan dan menyampaikan segala sesuatu kepada-
Nya. Sejauh ini sudahkan kalian memahami makna dari doa? Bagaimanakah sikap
kita yang baik dalam berdoa? Bagaimanakah teladan yang diberikan Yesus dalam
hal berdoa? Kebiasaan apa yang akan kalian lakukan sebagai bentuk penghayatan
dan perwujudan atas pemahaman akan doa?

Doa.

Mazmur 5: 1-13
1 Untuk pemimpin biduan. Dengan perrmainan suling. Mazmur Daud.
2 Berilah telinga kepada perkataanku, ya Tuhan, indahkanlah keluh kesahku.
3 Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Al-lahku, sebab kepada-Mulah
aku berdoa.
4 Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku
mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.
5 Sebab Engkau bukanlah Al-lah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat
takkan menumpang pada-Mu.
6 Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua orang
yang melakukan kejahatan.
7 Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat
penumpah darah dan penipu.
8 Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-
Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.
9 Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena seteruku; ratakanlah jalan-Mu
di depanku.
10 Sebab perkataan mereka tidak ada yang jujur, batin mereka penuh kebusukan,
kerongkongan mereka seperti kubur ternganga, lidah mereka merayu-rayu.
11 Biarlah mereka menanggung kesalahan mereka, ya Al-lah, biarlah mereka jatuh
karena rancangannya sendiri; buanglah mereka karena banyaknya pelanggaran
mereka, sebab mereka memberontak terhadap Engkau.
12 Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan
bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena
Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu.
13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari
dia dengan anugerah-Mu seperti perisai Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera,
dan Roh Kudus.

B. Yesus yang Berbelas Kasih.

Kalau kamu mencari data tentang kondisi sosial negara kita, maka sangat mengherankan bahwa angka kemiskinan makin bertambah. Kenyataan itu dapat kamu lihat dengan makin banyak pengemis, gelandangan, anak-anak kecil yang mengamen atau membersihkan kaca mobil tersebar di jalanan, banyak orang mengalami kekurangan makan dan gizi, banyak orang tidak mampu memberikan pengobatan anggota keluarganya, banyak orang terpaksa tinggal di gubukgubuk karena tak mampu membangun rumah, dan sebagainya. Dengan kata lain, makin banyak orang yang ada di sekitarmu yang miskin dan menderita yang membutuhkan pertolongan sesamanya. Siapa yang harus menolong mereka ? Situasi yang serupa dihadapi Yesus semasa hidupnya. Banyak warga masyarakat di sekitar Yesus yang hidup dalam kemiskinan. Menghadapi situasi tersebut, Yesus tidak menyalahkan pemerintah. Ia selalu “tergerak hati-Nya” untuk menolong siapun yang dijumpai atau yang datang kepada-Nya. Melalui pelajaran ini, kamu akan belajar dari Yesus yang berbelas kasih kepada orang-orang yang miskin, menderita dan tertindas. Dengan demikian dalam kehidupan sehari-hari kamu pun menjadi pribadi yang mudah tergerak oleh belas kasihan untuk senantiasa menolong mereka yang miskin, menderita

dan tertindas itu sesuai dengan kemampuan yang kamu miliki.

Doa : Tuhan Al-lah Bapa kami yang penuh kasih, Engkau senantiasa memberikan berkat kepada kami, Namun kami sering masih egois, kami masih kurang peduli pada sesama kami. Engkau memberikan berkat secara cuma-cuma pada kami, namun kami begitu pelit untuk berbagi. Bukalah hati dan pikiran kami, ya Bapa, agar kami mampu memahami ajaran Yesus Putera-Mu, Untuk senantiasa mengasihi-Mu melalui sesama kami. Buatlah kami mampu untuk melawan keegoisan kami, dan mampukan kami meneladan Putera-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Juru Selamat kami.

Amin.

1. Pengalaman Mendapat Belas Kasih.

Ada saat dimana kita merasa tidak berdaya, dan pada saat itulah kita membutuhkan pertolongan dan belas kasih dari sesama. Mendapatkan pertolongan atau belas kasih dari sesama dapat menjadi awal untuk mau membantu sesama

yang membutuhkan.

Lakukan hal-hal berikut ini! 1. Cobalah untuk hening, memejamkan mata, dan mengingat satu peristiwa yang pernah kamu alami. Pilihlah salah satu peristiwa, saat kamu pernah merasa sedih atau menderita dan pada waktu itu kamu mendapatkan pertolongan dari orang yang mengasihimu. 2. Ingatlah kembali peristiwa itu, rasakan kembali peristiwa itu dalam keheningan. Bagaimana perasaanmu waktu itu? 3. Tuliskan pengalamanmu itu dalam selembar kertas.

4. Bagikan pengalamanmu itu kepada temanmu di dalam kelompok.

2. Kita Dipanggil untuk Berbelas Kasih

Begitu banyak kita jumpai di sekitar kita, keadaan dan kondisi sesama yang mengalami berbagai penderitaan seperti tampak pada gambar. Apapun alasan dan penyebabnya, mereka pantas untuk mendapatkan belas kasih dari sesama yang memiliki dan berkecukupan. Sudahkah saya peduli dan berempati kepada mereka? Setelah mengamatinya, diskusikan dengan teman-temanmu hal-hal yang dapat

kamu lakukan untuk berbelas kasih terhadap sesama.

Setelah diskusi selesai, masing-masing kelompok dapat mempresentasikan hasilnya, dan kelompok lain dapat memberi tanggapan berupa pertanyaan atau

komentar.

3. Belajar dari Yesus yang Berbelas Kasih Untuk semakin mendalami tentang tindakan berbelas kasih, marilah kita belajar dari Yesus Kristus Sang Guru Sejati kita dalam berbelas kasih pada sesama. Bacalah

teks Kitab Suci berikut ini.

Lukas 6:27-37. 27”Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang membenci kamu; 28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. 29 Barang siapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barang siapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. 30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. 31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. 32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orangorang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. 33Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. 34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. 35Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Al-lah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. 36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hari.” 37”Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu

pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.”

Bacalah kembali kisah berbelas kasih Yesus yang lainnya dalam peristiwa berikut ini. Lukas 7:11-17 11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondongbondong. 12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu, 13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati- Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!” 14Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” 15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. 16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Al-lah, sambil berkata: “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Al-lah telah melawat umat-Nya.” 17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di

seluruh daerah sekitarnya.

Setelah membaca teks Kitab Suci tersebut, tanyakanlah hal-hal yang belum dapat kamu pahami. • Kemudian jawab beberapa pertanyaan berikut ini dalam buku catatanmu. 1. Tindakan belas kasih apa yang dilakukan oleh Yesus? Mengapa Yesus mau melakukan itu? 2. Menurutmu, bagaimana perasaan ibu dari pemuda di Nain tersebut? Mengapa? 3. Tindakan belas kasih apa lagi yang telah dilakukan oleh Yesus kepada orang yang menderita? 4. Saat kamu dapat melakukan tindakan belas kasih pada sesama yang menderita, bagaimana perasaanmu ketika melihat kegembiraan dari orang itu? Mengapa? 5. Apakah benar ungkapan bahwa “setiap pertolongan orang lain, mampu mendorong orang untuk bersyukur kepada Al-lah”? Berikan penjelasan!

Agar dapat saling melengkapi komunikasikan jawabanmu dengan teman-temanmu!

Untuk Dipahami • Pada umumnya orang ketika seseorang dijahati ia akan membalasnya dengan kejahatan pula. Bahkan jika mungkin, pembalasannya dilakukan dengan lebih berat atau besar. Semangat “mata ganti mata” dan “gigi ganti gigi”, semangat balas dendam masih tetap dipraktikkan banyak orang. • Kata “belarasa” sebenarnya untuk menggantikan kata “agape” (yang terlalu asing), “kasih” (yang sudah kehilangan arti) dan “cinta” (yang artinya mendua). Secara harafiah, kata belarasa berarti ikut merasakan menderita atau merasa bersama. • Ciri-ciri khas orang kristiani adalah kasih (=belarasa). Salah satu kesulitan untuk melaksanakannya adalah karena belarasa sekaligus berkaitan dengan emosi dan tindakan kehendak. Membiasakan berbela rasa, berbelas kasih perlu dilakukan agar menjadi sebuah keutamaan. • Melalui sikap dan tindakan-Nya, Yesus ingin menyatakan cinta Al-lah kepada semua manusia tanpa terkecuali. Kasih Yesus sungguh menguatkan dan meneguhkan orang lain, sehingga pada akhirnya orang yang menderita merasa diselamatkan dan memuliakan Al-lah. • Yesus melakukan semua perbuatan kasih itu bukan demi mencari pengikut yang banyak, bukan pula demi popularitas, namun semua itu dilakukan demi pembebasan orang yang dikasihi-Nya, demi kebahagiaan orang yang dikasihi- Nya. 4. Refleksi Di tengah masyarakat, sering kita jumpai berbagai bentuk penderitaan yang dialami oleh orang. Begitu memprihatinkan keadaan mereka. Setelah kita belajar dan mengetahui sikap Yesus yang penuh belas kasih, apa yang dapat kita lakukan untuk mereka yang menderita? Apa yang telah kalian pahami tentang berbelarasa? Belarasa dalam hal apa saja yang telah Tuhan Yesus teladankan kepada kita? Kebiasaan seperti apa yang akan kalian lakukan sebagai bentuk penghayatan dan perwujudan atas pelajaran hari ini?

Setelah mengikuti proses di atas, sekarang saatnya untuk menuliskan hasil refleksi!

Doa Nyanyikan lagu berikut ini dengan penuh penghayatan sebagai ungkapan doa kita! Bahasa Cinta Madah Syukur No. 120 Hal. 101 Andaikan aku lakukan yang luhur mulia Jika tanpa kasih cinta, hampa tak berguna Reff: Ajarilah kami bahasa cinta-Mu Agar kami dekat pada-Mu ya Tuhanku Ajarilah kami bahasa cinta-Mu Agar kami dekat pada-Mu Andaikan aku pahami, bahasa semua Hanyalah bahasa cinta, kunci tiap hati Reff. Cinta itu lemah lembut, sabar sederhana Cinta itu murah hati, rela menderita

Reff.

Apa yang dapat kita lakukan untuk meneladani sikap Yesus dalam kehidupan ditengah masyarakat kita