Kusariani Adinda Jan 28, 2022 • 17 min read Show
-- “Kalau si doi nggak ngabarin sehari aja, pasti aku galau deh!” “Seandainya mencari uang itu mudah, aku pasti sekarang sudah kaya raya, nih!” “Andai saja keluargaku ngajak pergi jalan-jalan, aku nggak akan gabut di kamar sekarang.” “Aku bakalan jadi mahasiswa universitas favorit jika aku belajar dengan serius.” Kamu pasti sering deh, melamun alias daydreaming untuk berkhayal dan berandai-andai kalau sedang berada di suatu kondisi yang bisa saja terjadi di masa depan, atau kondisi yang sama sekali nggak mungkin terjadi. Nah, secara struktur, untuk mengungkapkan pengandaian yang benar dalam bahasa Inggris, grammar yang digunakan adalah conditional sentence atau kalimat kondisional. Melalui artikel ini, English Academy bakal merangkum secara lengkap tentang penggunaan conditional sentence, rumus tata bahasa (grammar), serta berbagai contohnya khusus buat kamu, guys! Pengertian conditional sentence Conditional sentence adalah kalimat kondisional yang dipelajari dalam grammar bahasa Inggris dengan bentuk kalimat pengandaian untuk seseorang mengungkapkan suatu kondisi yang berbeda dengan kenyataan. Kondisi ini mungkin saja berupa sesuatu yang bisa terjadi, atau bahkan nggak terjadi. Lebih lanjut dari pengertian di atas, conditional sentence bisa digunakan untuk mengandaikan kondisi-kondisi seperti berikut:
Umumnya, conditional sentence adalah kalimat yang dikenal juga sebagai if clause. Soalnya, penggunaan if yang artinya “andai” menjadi bagian utama pada rumus kalimat ini. Untuk membuat kalimat pengandaian dalam bahasa Inggris, ada 5 conditional type yang perlu kamu ketahui. 5 tipe conditional sentences dan contohnyaGuys, untuk mengungkapkan khayalan dan pengandaian pada kondisi yang berbeda, umumnya ada 4 conditional sentence type. Tapi, di artikel ini English Academy akan membahas 5 tipe conditional sentences supaya pengetahuan grammar kamu makin lengkap. Selain grammar, kamu juga akan bertemu dengan beberapa tenses dalam bahasa Inggris. Yuk, simak! 1. Zero conditional (Conditional Sentence type 0)“Jika kamu menghabiskan makanan bekal, Ibuku akan merasa senang.” “Ibu menenangkanmu jika kamu merasa takut.” “Kalau warna merah dicampur dengan putih, pasti berubah jadi warna pink.” Nah, tipe pertama adalah zero conditional. Jadi, conditional sentence type 0 ini mengungkapkan kondisi berupa tindakan yang bersifat kebenaran umum atau kejadian yang biasa terjadi. Rumus dari tipe ini adalah penggunaan verb 1 dengan struktur bahasa simple present tense. Kenapa? Karena, kamu akan mengungkapkan kebiasaan yang benar-benar terjadi (fakta). Selain contoh pada gambar, English Academy mau kasih kamu contoh conditional sentence type 0 lainnya. Yuk, baca dengan saksama!
Baca juga: Simple Present Tense Vs Simple Past Tense, Ketahui Perbedaannya! 2. First conditional (Conditional Sentence type 1)“Jika kamu ada disini, aku akan mengatakan perasaanku.” “Anto akan datang jika Putri mengundangnya ke pesta ulang tahun.” “Kalau Desi dan Ratu telat makan malam, mereka akan masuk angin.” Ihiy! Yuk, melakukan pengandaian ini dengan first conditional! Pada conditional sentence type 1 ini, kamu dapat mengungkapkan kondisi yang mungkin terjadi. Dari tiga kalimat di atas, langsung kita buat contoh conditional sentence type 1 dengan struktur yang benar, ya!
Fakta: Kalau kamu ada di sini, mungkin aku berani mengungkapkan perasaanku. Kalau nggak ada? Yah, nggak aku ungkapin.
Fakta: Anto bakalan datang ke pesta Putri jika diundang. Kalau nggak? Anto mungkin nggak datang.
Fakta: Desi dan Ratu nggak akan masuk angin jika mereka makan malam tepat waktu. Oh ya, guys! Tipe first conditional ini bisa menggunakan selain will untuk mengungkapkan kondisi yang mungkin terjadi. Kamu bisa juga memakai can, may, atau shall. Jadi, rumus yang digunakan adalah subject + modal (will, can, may, shall) + verb 1. Gimana? Sudah paham atau kamu butuh tutor untuk berdiskusi terkait conditional sentences? Tenang, kamu bisa bertanya pada Tutor English Academy, nih! Cobain dulu Free Live Teaching-nya, yuk!
3. Second conditional (Conditional Sentence type 2)“Jika dia (perempuan) kaya, dia (perempuan) akan keliling dunia.” “Kalau kamu berolahraga, kamu akan memiliki bentuk tubuh yang ideal” “Kami akan merasa grogi jika kami bertemu Presiden.” Dalam conditional sentences, type 2 ini mengacu kepada kondisi yang nggak mungkin terjadi (untuk saat ini atau masa depan). Dalam grammar, situasi yang sifatnya nggak pasti (uncertainty) dinyatakan dengan simple past tense. Sehingga, tipe second conditional pada kalimat kondisional diungkapkan dengan menggunakan rumus verb 2 pada if clause disertai would (verb 2 dari “will”) pada main clause. Dari ketiga contoh di atas, yuk kita ubah ke dalam contoh conditional sentence type 2 bahasa Inggris dengan struktur yang benar!
Fakta: Sekarang, dia (perempuan) belum kaya nih dan nggak mungkin untuk jalan-jalan keliling dunia. Dia (perempuan) berandai-andai kalau dia adalah orang kaya, dia akan jalan-jalan keliling dunia. Catatan: Dalam conditional sentence, subjek yang bersifat singular seperti he, she, it menggunakan to-be were, bukan was.
Fakta: Kamu nggak rajin olahraga ditambah dengan pola makan yang sehat, jadinya kamu nggak mungkin punya bentuk tubuh yang ideal. Jadi, kamu ngayal dulu nih kalau kamu rajin olahraga.
Fakta: Kita tidak mungkin bertemu dengan Presiden. Jika bertemu secara langsung, kita akan merasa sangat gugup! Baca juga: Perbedaan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif dalam Bahasa Inggris 4. Third conditional (Conditional Sentence type 3)“Jika kamu lebih berhati-hati, kamu tidak akan mengalami kecelakaan.” “Sinta akan membantumu jika kamu memintanya.” “Seandainya dia (laki-laki) tahu, dia tidak akan melakukannya.” Nah, pada tipe-tipe conditional sentences sebelumnya kamu diajak berandai-andai. Sekarang, kamu diajak untuk throwback dan mengulang ke kejadian masa lalu dengan tipe third conditional. Intinya, conditional sentence type 3 adalah bentuk pengungkapan situasi yang seharusnya nggak terjadi di masa lalu. Eh, malah kejadian deh! Maka dari itu, dalam jenis kalimat ini menggunakan simple past perfect yang menggunakan verb 3 pada if clause, dan would have yang dikenal juga sebagai rumus past future perfect tense pada main clause sebagai keterangan ungkapan. English Academy langsung menjabarkan fakta dari ketiga contoh kalimat di atas dalam contoh conditional sentence type 3 bahasa Inggris ya!
Fakta: Mengulang ke masa lalu, kalau kamu lebih hati-hati, nggak akan terjadi kecelakaan. Berarti, waktu itu kamu ugal-ugalan sampai akhirnya terjadi kecelakaan. Catatan: Kok sudah pakai have, ada had lagi? Kan artinya sama! Hihihi, faktanya fungsi have dan had di sini berbeda, lo! Have pada kalimat di atas merupakan bagian dari past future perfect tense. Nah, semua bentuk kalimat perfect menggunakan variasi have (has/have/had) yang diikuti oleh kata kerja bentuk ketiga (verb 3). Sedangkan had pada kalimat di atas termasuk dalam verb 3 dari have, yang memiliki arti memiliki/mendapatkan/mengalami.
Fakta: Karena kamu nggak meminta pertolongan ke Sinta, Sinta akhirnya nggak membantu. Seandainya waktu itu kamu langsung meminta pertolongan, Sinta akan membantu kamu, kok. Catatan: Walaupun subjek bersifat singular (He, she, it, atau 1 orang), would tetap ditemani oleh have. Would di sini berfungsi sebagai modal auxiliary. Oh ya, modals meliputi can, could, may, might, will, would, must, shall, should, ought to, have to.
Fakta: Seandainya saja dia (laki-laki) tahu, dia seharusnya nggak melakukan hal tersebut. Nyatanya, dia nggak tahu apa-apa dan melakukan hal tersebut. Baca Juga: Future Continuous Tense: Pengertian, Rumus, Fungsi, dan Contoh Kalimat 5. Mixed conditional (Conditional Sentence type 4 atau Mixed)“Seandainya kamu ngajarin aku gimana cara bikin brownies, aku nggak akan beli di toko.” “Kalau mereka adalah pemain yang bagus, tim mereka bakal mencetak lebih banyak gol kemarin.” “Keluarga mereka akan membeli rumah di Bandung jika salah satu anak mereka diterima di Institut Teknologi Bandung.” Saat baca mixed, pasti kamu sudah berpikir tentang “kombinasi” atau “percampuran”. Dari kalimat di atas, menurutmu apa sih yang di-mix? Sini, English Academy kasih tahu! Jadi, mixed type ini merupakan kalimat yang merujuk ke masa lalu, yang menunjukan pada kondisi kamu saat ini. Juga sebaliknya, mixed conditional menunjukan kondisi di masa lalu dengan tindakan kamu sekarang. Sehingga, penggunaan tipe second conditional dan third conditional sangat terlihat pada tipe ini. Akan tetapi, mixed conditional adalah tipe kalimat kondisional yang menyatakan situasi masa lalu atau masa kini yang nggak terjadi. Yuk, langsung kita susun conditional sentence type 4 atau mixed dari contoh di atas!
Fakta: Yah, seandainya waktu itu kamu ngajarin aku gimana caranya bikin brownies, aku nggak bakalan deh beli di toko. Nyatanya, kamu nggak ngajarin aku. Jadinya, aku masih terus beli brownies di toko sampai sekarang.
Fakta: Kalau dalam tim para pemain punya skill yang bagus, seharusnya mereka bakalan banyak mencetak skor di pertandingan. Nyatanya, di pertandingan kemarin para pemain nggak banyak mencetak skor.
Fakta: Coba waktu itu salah satu anak mereka lolos ke ITB. Ya sudah, keluarga mereka bakal beli rumah di Bandung. Eh, anak mereka jadinya lolos ke UI. Yah, nggak jadi beli deh. Catatan: Lho, kok had been accepted? “Accept” itu verb, jadi “accepted” juga verb, dong! Eng ing eng.. Accept memang verb, tetapi accepted di sini berubah menjadi adjective. Kalimat had been accepted merupakan bentuk kalimat dari past perfect tense, dimana subject + had + been + adjective/ noun. Yuk, berandai-andai menggunakan 5 tipe conditional sentences!Conditional sentences disebut sebagai if clause karena menyatakan kondisi yang berbeda dengan kenyataan yang mungkin dan nggak mungkin terjadi di masa lalu, saat ini, bahkan masa depan. Conditional sentences mempunyai 5 tipe untuk mengungkapkan kondisi yang berbeda-beda, mulai dari kondisi yang berkaitan dengan fakta yang biasa terjadi, hal yang bisa saja terjadi terjadi, hal yang tidak mungkin terjadi, sampai hal yang seharusnya nggak terjadi di masa lalu. Buat kamu yang sering mengkhayal, grammar ini pasti dapat dipraktikkan dengan mudah, kan? By the way, biar makin jago untuk mengungkapkan berbagai kondisi dengan kalimat conditional sentences, kamu harus rajin berlatih, lo. Soalnya, conditional sentences ini sering muncul dalam soal TOEFL pada kategori grammar, guys! Yuk, belajar tentang 5 tipe conditional sentences dan berbagai grammar lainnya di English Academy! Dengan native speaker sebagai pengajar dengan materi berkurikulum internasional, skill bahasa Inggris kamu pasti makin keren. Kamu juga bisa ikuti placement test terlebih dahulu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan bahasa Inggris kamu!
Referensi: Jones, Matthew. (2021). The Four Types of Conditionals and How to Use Them. Magoosh. [daring]. https://magoosh.com/ielts/the-four-types-of-conditionals-and-how-to-use-them/ Manuel, Jose. (2021). Mixed Conditionals: Guide & Examples. EnglishPost.org. [daring]. https://englishpost.org/mixed-conditionals/ Benjamin, Candice. (2021). 5 Types of Conditional Sentences in English (+ Examples). Preply. [daring]. https://preply.com/en/blog/5-types-of-conditional-sentences-in-english/#scroll-to-heading-5
|