Pengertian dan Contoh Reaksi Autoredoks Reaksi Disproporsionasi, Soal, Kunci Jawaban - Mungkinkah dalam satu reaksi, suatu unsur mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus? Satu unsur dalam suatu reaksi mungkin saja mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus. Hal ini karena ada unsur yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu jenis. Reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi) adalah reaksi redoks di mana satu unsur mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus.
Contoh : Apakah reaksi berikut termasuk reaksi autoredoks atau bukan? Jelaskan! 2 H2S + SO2 → 3 S + 2 H2O Kunci Jawaban :
Perubahan bilangan oksidasi unsur-unsur pada reaksi tersebut sebagai berikut.
Pada reaksi tersebut, H2S berfungsi sebagai reduktor sedangkan SO2 berfungsi sebagai oksidator, sehingga reaksi tersebut termasuk autoredoks. Referensi : Utami, B. A. N. Catur Saputro, L. Mahardiani, dan S. Yamtinah, Bakti Mulyani.2009. Kimia : Untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 250. Tags : Reduksi dan Oksidasi Related : Pengertian dan Contoh Reaksi Autoredoks Reaksi Disproporsionasi, Soal, Kunci Jawaban
Reaksi autoredoks atau disproporsionasi adalah reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu mengalami oksidasi dan sebagian lagi mengalami reduksi. Contoh :
Sebagian dari gas
klorin (Cl2) (biloks = 0) mengalami reduksi menjadi NaCl (biloks =
-1) dan sebagian lagi mengalami oksidasi menjadi NaClO ( biloks = +1). Reaksi konproporsionasi merupakan kebalikan dari reaksi disproporsionasi, yaitu reaksi redoks dimana hasil reduksi dan oksidasinya sama. Contoh :
Pada reaksi tersebut hasil reduksi dan oksidasinya merupakan zat yang sama, yaitu belerang (S). Page 2Jawaban yang benar diberikan: santichmt256
Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks yang memiliki zat oksidator dan zat reduktornya sama, artinya zat pereaksi (reaktan) mengalami oksidasi dan reduksi. Pembahasan Terdapat tiga buah konsep reaksi oksidasi dan reduksi yaitu penggabungan dan pelepasan oksigen, pengikatan dan pelepasan elektron, dan terkakhir peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. reaksi disproporsionasi pengertian reaksi disproporsionasi Pengertian Oksidasi dan Reduksi Berdasarkan Bilangan Oksidasi Reaksi redoks adalah reaksi dimana terjadi perubahan biloks dari atom unsur sebelum dan sesudah reaksi, perubahan biloks tersebut berupa reaksi oksidasi yaitu kenaikan biloks dan reaksi reduksi yaitu penurunan biloks. Oksidasi adalah pertambahan (kenaikan) bilangan oksidasi, sedangkan zat yang mengalami oksidasi disebut reduktor Reduksi adalah penurunan bilangan bilangan oksidasi, sedangkan zat yang mengalami reduksi disebut oksidator Aturan umum bilangan oksidasi adalah 1. Bilangan okidasi atom dalam unsur bebas sama dengan 0 2. Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya 3. Jumlah biloks dalam Senyawa sama dengan 0. Sedangkan Jumlah biloks dalam Ion Poliatom sama dengan Muatan Ionnya. 4. Biloks unsur-unsur golongan VII A (F, Cl, Br, I) dalam senyawa biner logam adalah -1 5. Biloks H jika berikatan dg non logam sama dengan +1. Sedangkan biloks H jika barikatan dg logam dan boron adalah -1. Contoh : Biloks H dalam HF, HCl, H2O, H2S = +1 Biloks H dalam NaH, CaH2, MgH2 = -1 6. Biloks O dalam senyawa sama dengan -2, kecuali dalam senyawa biner fluorida, peroksida, dan superoksida. Contoh : Biloks O dalam H2O, Na2O = -2 Biloks O dalam senyawa fluorida OF2 = +2 Biloks O dalam senyawa peroksida H2O2, Na2O2 = -1 Biloks O dalam senyawa superoksida KO2 dan CaO2 = -1/2 7. Biloks logam golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) dalam senyawa sama dengan +1 8. Biloks logam golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) dalam senyawa sama dengan +2 Reaksi Autoredoks (Reaksi Disproporsionasi)
Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks yang memiliki zat oksidator dan zat reduktornya sama, artinya zat pereaksi (reaktan) mengalami oksidasi dan reduksi. Contoh : I₂ (g) + OH⁻ (aq) —> I⁻ (aq) + IO₃⁻ (aq) + H₂O (l) 0 -2 +1 -1 -2 x 3 +1 -2 +5 -6 Oksidasi = I dari biloks 0 menjadi +5 Reduksi = I dari biloks 0 menjadi -1 Oksidator = I₂ Reduktor = I₂ Hasil oksidasi = IO₃⁻ Hasil reduksi = I⁻ Kesimpulan : Reaksi redoka diatas termasuk reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi) karena zat reduktor dan oskidator merupakan zat yang sama yaitu I₂. Reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks yang memiliki zat oksidator dan zat reduktornya sama, artinya zat pereaksi (reaktan) mengalami oksidasi dan reduksi. Menentukan reaksi redoks Menentukan reaksi oksidasi
Mapel : Kimia Bab : Reaksi Redoks Kelas : X Semester : 2 Kode : 10.7.6 |