Apa yang kalian bisa simpulkan dari teori Nusantara?

Indonesia adalah bangsa yang memiliki keberagaman yang sangat banyak dan unik, terdapat lebih dari 300 etnis atau suku bangsa yang mendiami berbagai pulau di Indonesia. Mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, belum lagi pulau-pulau kecil yang tidak bisa kita lupakan begitu saja. Dengan keberagaman ini, tentu akan muncul pertanyaan, dari manakah asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia?

Teori Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia biasanya akan didasarkan pada dua hal, pertama adalah dasar atas kesamaan bentuk fisik dan yang kedua adalah kesamaan dari akar bahasa yang digunakan. Sudah banyak ahli yang sejak lama memiliki pandangan yang berbeda akan hal ini. Tiap ahli juga memiliki alasan kuat yang mendasari teori yang mereka kemukakan.

Tetapi dalam catatan dan berbagai penemuan fosil manusia purba di Indonesia, menyebutkan bahwa nenek moyang Indonesia sebenarnya sudah ada sejak 3000 tahun sebelum masehi. Namun masih ada teori lainnya yang mencoba menjelaskan hal ini, berikut ini adalah teori dari ahli yang bisa dijadikan sebagai sebuah acuan untuk mencari tahu asal-usul dari nenek moyang bangsa Indonesia.

Teori dari Drs. Moh. Ali (Teori Yunan)

Ini adalah salah satu teori yang banyak diketahui dan juga dipelajari di sekolah. Teori Yunan menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, sebuah wilayah di Tiongkok Selatan. Drs. Moh. Ali meyakini akan hal ini.

Orang-orang China kuno dipercaya masuk ke Nusantara melalui hulu-hulu sungai besar di daratan Asia. Mereka juga diyakini datang secara bergelombang. Gelombang pertama dikenal dengan sebutan bangsa Proto Melayu atau Melayu Muda yang datang mulai dari 3000 hingga 1500 tahun sebelum masehi. Ciri-ciri dari gelombang ini adalah kebudayaan neolitikum dan menggunakan perahu bercadik satu.

Sedangkan gelombang kedua disebut sebagai bangsa Deutro Melayu atau Melayu muda sekitar 1500 hingga 500 tahun sebelum masehi. Ciri yang menonjol adalah penggunaan perahu bercadik dua.

Teori dari Prof. Dr. H. Kern

Prof. Dr. H. Kern yang berasal dari Belanda ini berpendapat bahwa orang Indonesia berasal dari daratan Asia. Dasar dari pendapat beliau adalah pada kesamaan bahasa yang digunakan. Menurutnya orang yang hidup di wilayah Indonesia, Polinesia, Melanesia dan Mikronesia memiliki kemiripan bahasa, yakni bersumber dari rumpun Austronesia (berasal dari Austria).

Bangsa Indonesia berasal dari satu daerah yang menggunakan bahasa Campa (bahasa yang kini dipakai di Kamboja). Kern menemukan banyak kesamaan istilah geografis, istilah binatang dan nama alat perang kuno yang pernah digunakan.

Teori dari Prof. Dr. Sangkot Marzuki

Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari dataran Austronesia (berasal dari Austria). Prof. Dr. Sangkot Marzuki mendasarkan pendapatnya berdasarkan pada penemuan DNA fosil manusia purba. Beliau juga menyanggah bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan, China. Menurut beliau, manusia purba jenis Pithecanthropus Erectus tidak ada kelanjutannya pada manusia sekarang. Jenis tersebut telah punah dan digantikan oleh jenis baru yang fosilnya ditemukan di Afrika, dan hingga kini masih diyakini sebagai nenek moyang manusia.

Teori dari Prof. Mohammad Yamin

Teori dari Prof. Mohammad Yamin ini mencoba untuk menyangkal teori-teori di atas. Beliau berpendapat bahwa orang Indonesia berasal dari dalam Indonesia sendiri bukan berasal dari luar.

Salah satu hal yang coba dijadikan sebagai bukti utama adalah fosil-fosil manusia purba dan artefak yang ditemukan di Indonesia lebih lengkap dan banyak dibandingkan fosil yang ditemukan di luar negeri. Misalnya saja temuan Pithecanthropus soloensis dan wajakensis yang tak ditemukan di daerah Asia lain termasuk wilayah Indocina.

Itu dia beberapa pendapat dan teori para ahli mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Apakah kamu memiliki pertanyaan mengenai hal ini? Silahkan tuliskan pertanyaan kamu di kolom komentar ya, dan jangan lupa untuk share pengetahuan ini.

INDONESIA memiliki ragam suku dan bahasa serta karakter berbeda di tiap wilayah tempat tinggal penduduknya. Sebagian besar penduduk Indonesia tergolong dalam ras Austronesia atau rumpun Melayu.

Persebaran nenek moyang Indonesia diperkirakan dari wilayah Selatan Tibet. Teori ini dikenal sebagai teori Yunnan yang menyatakan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, wilayah di Tiongkok Selatan.

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Apa yang kalian bisa simpulkan dari teori Nusantara?

Bas-relief (relief dalam) pada Candi Borobudur, menunjukkan kapal/perahu bercadik khas Nusantara yang digunakan pedagang dari wilayah ini. Perhatikan pula arsitektur rumah panggung di sisi kiri, yang banyak dijumpai di berbagai tempat di Nusantara. Sumber Wikipedia.

Seorang sejarawan yang juga seorang arkeolog asal Austria, Robert Barron von Heine (1885-1968), pernah melakukan kajian mendalam terhadap kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan Pasifik. Dia menyimpulkan, pada masa neolitikum (2000 SM- 200 SM), ada bangsa yang bermigrasi dalam beberapa gelombang dari Asia Utara menuju Asia Selatan.

Migrasi tersebut membuat banyak manusia purba yang akhirnya mendiami pulau-pulau yang terbentang dari Madagaskar (Afrika) sampai dengan Pulau Paskah (Cile). Hal inilah yang akhirnya mengilhami pemikiran bahwa leluhur bangsa Indonesia berasal dari Yunnan. Mereka yang melakukan migrasi dari Yunnan disebut sebagai bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua.

Sayangnya, teori Yunan masih sangat lemah dan kurang akurat. Hal itu disebabkan karena teori ini cuma berdasar pada bukti-bukti kesamaan secara fisik, temuan benda-benda bersejarah yang mirip, serta kebudayaan megalitikum saja.

Karena teori Yunnan tidak begitu kuat, para ahli kemudian melakukan penelitian dengan pendekatan lain. Teori lain mengenai asal-usul bangsa Indonesia bisa dilihat dengan pendekatan kebahasaan atau linguistik.

Berdasarkan pendekatan kebahasaan, keseluruhan bahasa yang digunakan suku-suku di Indonesia diketahui berasal dari rumpun Austronesia. Akar dari rumpun Austronesia sendiri pada awalnya berasal dari Kepulauan Formosa (Taiwan) yang sudah berkembang sejak 6.000 tahun yang lalu.

Pada dasarnya, pendekatan kebahasaan ini menyatakan bahwa asal-usul suatu bangsa dapat ditelusuri melalui pola penyebaran bahasanya. Karena keseluruhan bahasa di Indonesia berasal dari Austronesia yang berkembang di Taiwan, nenek moyang bangsa Indonesia pun kemungkinan besar berasal dari asal-usul yang sama dengan bahasanya itu.

Dari Taiwan, bangsa Austronesia kemudian melakukan migrasi, menyebar ke Filipina, Indonesia, Madagaskar, hingga ke pulau-pulau kecil di wilayah Pasifik. Pendekatan kebahasaan pun melahirkan teori yang dikenal sebagai Out of Taiwan yang menyatakan bahwa asal-usul manusia Indonesia berasal dari Taiwan.

Tak berhenti di situ, para peneliti juga melakukan penelitian dengan pendekatan genetika untuk mengetahui asal-usul bangsa Indonesia. Pendekatan genetika merupakan penelusuran asal-usul manusia berdasarkan dengan penelitian kromosom maupun DNA-nya. Dari hasil penelitian 2018 terhadap 3.700 orang Indonesia dari 35 etnis berbeda, terungkap bahwa orang-orang Indonesia memang memiliki kecocokan genetika dengan bangsa Austronesia.

Pada akhirnya, Teori Out of Taiwan lebih kuat karena disertai bukti-bukti berupa kecocokan genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom manusia modern tersebut. Berdasarkan teori Out of Taiwan, migrasi leluhur dari Taiwan tiba lebih dulu di Filipina bagian utara sekitar 4500 hingga 3000 SM. Migrasi tersebut terjadi diduga bertujuan untuk memisahkan diri, mencari wilayah baru di selatan.

Selanjutnya, sekitar 3500 hingga 2000 SM, manusia purba yang mendiami Filipina melakukan migrasi lagi dengan tujuan Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara. Kemudian terus menyebar ke Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, Papua bagian Barat, Oseania, hingga mencapai Melanesia di Pasifik.

Namun ada pendapat lain mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, salah satunya dikemukakan oleh Prof. Moh. Yamin. Dia beranggapan nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia itu sendiri, bukan wilayah lain.

Pendapatnya itu didukung alasan bahwa fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap ditemukan di wilayah Indonesia dibandingkan dengan daerah lain di Asia. Misalnya dengan penemuan manusia purba sejenis homo soloensis dan homo wajakensis. (OL-14)

Apa yang kalian bisa simpulkan dari teori Nusantara?

Artikel konsep pelajaran Sejarah Kelas X ini akan membahas gimana sejarah asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.

--

Squad, kamu pasti sudah tahu dong kalau bangsa Indonesia dihuni oleh banyak orang dari berbagai suku, agama, dan budaya yang berbeda? Lalu, penasaran nggak, sih, perbedaan ini berasal dari nenek moyang yang berbeda juga, atau ternyata dari satu nenek moyang yang sama?

Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia memang selalu menarik untuk dibahas. Banyak teori yang mengatakan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia berasal dari Tiongkok, Melayu, dan bahkan Taiwan. Kita bahas lebih jauh, yuk!

Apa yang kalian bisa simpulkan dari teori Nusantara?

Nah, Squad, teori yang pertama adalah teori Yunan, teori inilah yang paling banyak diketahui dan bahkan dipelajari di sekolah. Teori Yunan menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, sebuah wilayah di Tiongkok Selatan.

Duluuu banget, seorang sejarawan yang juga seorang arkeolog asal Austria, Robert Barron von Heine (1885-1968), pernah melakukan kajian mendalam terhadap kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan Pasifik. Beliau menyimpulkan bahwa pada masa neolitikum (2000 SM- 200 SM), ada sebuah bangsa yang bermigrasi dalam beberapa gelombang dari Asia Utara menuju Asia Selatan.

Apa yang kalian bisa simpulkan dari teori Nusantara?

Migrasi tersebut membuat banyak manusia purba yang akhirnya mendiami pulau-pulau yang terbentang dari Madagaskar (Afrika) sampai dengan Pulau Paskah (Chile). Hal inilah yang akhirnya mengilhami sebuah pemikiran bahwa leluhur bangsa Indonesia berasal dari Yunan.

Tapi, apa benar begitu? Sayangnya, teori Yunan ini masih sangat lemah dan kurang akurat, lho, Squad. Hal itu disebabkan karena teori ini cuma berdasar pada bukti-bukti kesamaan secara fisik, temuan benda-benda bersejarah yang mirip, serta kebudayaan megalitikum saja.

Baca Juga: Sejarah Kelas 10 | Olimpiade, Warisan Keren dari Peradaban Yunani Kuno

Apa yang kalian bisa simpulkan dari teori Nusantara?

Karena teori Yunan nggak cukup kuat, para ahli pun melakukan penelitian dengan pendekatan lainnya. Teori lain mengenai asal-usul bangsa Indonesia bisa dilihat dengan pendekatan kebahasaan atau linguistik.

Berdasarkan pendekatan kebahasaan, keseluruhan bahasa yang digunakan suku-suku di Indonesia diketahui berasal dari rumpun Austronesia. Nah, akar dari rumpun Austronesia sendiri pada awalnya berasal dari Kepulauan Formosa (Taiwan) yang sudah berkembang sejak enam ribu tahun yang lalu.

Apa yang kalian bisa simpulkan dari teori Nusantara?

Tunggu.. Tunggu.. Terus apa hubungannya, ya?

Gini, Squad. Pada dasarnya, pendekatan kebahasaan ini menyatakan bahwa asal-usul suatu bangsa dapat ditelusuri melalui pola penyebaran bahasanya. Karena keseluruhan bahasa di Indonesia berasal dari Austronesia yang berkembang di Taiwan, nenek moyang bangsa Indonesia pun kemungkinan besar berasal dari asal-usul yang sama dengan bahasanya itu.

Dari Taiwan, bangsa Austronesia kemudian melakukan migrasi, menyebar ke Filipina, Indonesia, Madagaskar, hingga ke pulau-pulau kecil di wilayah Pasifik. Pendekatan kebahasaan pun melahirkan sebuah teori yang dikenal sebagai “Out of Taiwan”, teori yang menyatakan bahwa asal-usul manusia Indonesia berasal dari Taiwan.

Apa yang kalian bisa simpulkan dari teori Nusantara?

Nah, kita sampai pada bagian yang seru, nih, Squad! Karena belum cukup dengan pendekatan kebahasaan saja, para ahli juga menggunakan pendekatan genetika. Waduh, apa lagi itu?

Pendekatan genetika adalah penelusuran asal-usul manusia berdasarkan dengan penelitian kromosom maupun DNA-nya. Dari hasil penelitian tahun 2018 terhadap 3.700 orang Indonesia dari 35 etnis berbeda, terungkap bahwa orang-orang Indonesia memang memiliki kecocokan genetika dengan bangsa Austronesia.

Teori “Out of Taiwan” pun lebih kuat karena disertai bukti-bukti berupa kecocokan genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom manusia modern tersebut.

Apa yang kalian bisa simpulkan dari teori Nusantara?

Nah, dengan menggunakan pendekatan kebahasaan dan genetika tadi, maka asal-usul bangsa Indonesia bisa dipastikan bukan berasal dari Yunan, melainkan berasal dari bangsa Austronesia yang mendiami Taiwan.

Berdasarkan teori “Out of Taiwan”, migrasi leluhur dari Taiwan tiba lebih dulu di Filipina bagian Utara sekitar tahun 4500 hingga 3000 SM. Migrasi tersebut terjadi diduga bertujuan untuk memisahkan diri, mencari wilayah baru di Selatan.

Selanjutnya, sekitar tahun 3500 hingga 2000 SM, manusia purba yang mendiami Filipina melakukan migrasi lagi dengan tujuan Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara. Kemudian terus menyebar ke Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, Papua bagian Barat, Oseania, hingga mencapai Melanesia di Pasifik.

Apa yang kalian bisa simpulkan dari teori Nusantara?

Gimana, Squad, sudah tahu dong dari mana asal-usul bangsa Indonesia? Walaupun Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan budaya, ternyata kita memang dari satu nenek moyang yang sama. Jangan sampai kita sekarang malah terpecah-belah ya!

Kalau kamu masih mau belajar lebih jauh tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, coba langganan ruangbelajar deh, penjelasan dengan video yang menarik akan membuatmu lebih mudah mengerti.

Apa yang kalian bisa simpulkan dari teori Nusantara?