aspek social – emosional dan contohnya aspek social – emosional dan contohnya (6, Perhatikan tabel berikut! Frekuensi Kumulatif Frekuensi Kumulatif dari Atas NHal Frekuensi dari Bawah 75-79 5 30 25 5 80-84 10 15 20 25 15 85-89 9 … cobalah anda membuat uraian bahwa perspektif budaya menjadi landasan terjadinya proses globalisasi kehidupan umat manusia secara keseluruhan! Bagaimana keterkaitan/hubungan kebijakan publik dan kepentingan publik dalam proses perumusan kebijakan publik di era reformasi saat ini? Jelaskan ket … buatlah 10 pertanyaan wawancara terstruktur tentang pendapatan masyarakat pada masa virus coronapls bantuin kak:( Kasus 1 Dalam sebuah transaksi pembelian rumah, disepakati harga sebesar Rp 600.000.000,- dalam kesepakatan tersebut pembeli harus membayar DP (Downpa … coba buatlah susunan strategi promosi untuk mempromosikan niali niali budaya culture di daerah mu metode yang digunakan jika peneliti hendak mengumpulkan data dari dokumen catatan, transkip, buku, surat kabar, media massa, dan lain-lain disebut met … 2. Bagaimanakah Bentuk dan karakteristik Badan usaha milik negara dan daerah
Latar Istilah Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte (tetapi dalam catatan Sejarah, Emile Durkheim lah yang melanjutkan ‘istilah’ tersebut dan menerapkannya menjadi sebuah disiplin ilmu). Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata dalam bahasa Latin yaitu Socius yang artinya teman dan Logos yang artinya ilmu. Secara keseluruhan, Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat. Masyarakat sendiri adalah kelompok atau gabungan dari individu yang saling berhubungan, berbudaya, dan memiliki kepentingan yang relatif sama. Sosiologi bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan meneliti/mengamati dan menarik kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya perilaku atau pattern sosial manusia. Sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel. Hal ini bisa dilihat dari sifatnya yang tersusun dari penelitian-penelitian ilmiah yang bersifat kaku namun bisa dikritik oleh publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisi tentang pengetahuan kemasyarakatan, oleh karena itu selalu dinamis dan dapat diubah-ubah sesuai dan seiring dengan perkembangan yang terjadi di dalam objek penelitiannya (masyarakat). Sosiologi sendiri muncul akibat tekanan/ancaman yang dirasakan oleh masyarakat terhadap hal-hal dan nilai-nilai yang selama ini sudah dianggap benar dan nyaman dalam tatanan kehidupan mereka, khususnya dalam bidang sosial. Renungan sosiologis dimulai ketika masyarakat mulai mengalami goncangan/krisis terhadap nilai-nilai dan prinsip hidup yang mereka pegang, atau “threats to the taken-for-granted world”, – Berger dan Berger. Menurut Max Weber, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tindakan sosial. Namun, hal ini tidak berarti semua tindakan yang dilakukan manusia tergolong tindakan sosial. Tindakan sosial adalah sebuah tindakan yang dilakukan atas dasar perilaku orang lain dan berorientasi pada perilaku orang lain. Dengan kata lain, tindakan sosial adalah tindakan yang diambil menyangkut DAN mengarah pada orang lain. Hasil definisi Max Weber itu digabungkan dengan berbagai macam definisi mengenai Sosiologi dari ahli-ahli yang lain seperti Auguste Comte (Bapak Sosiologi), Emile Durkheim, Karl Marx, Hegel, Simmel, Kant, Talcott Parsons dan lain-lain menjadi ilmu Sosiologi seperti yang kita kenal selama ini. Ruang Lingkup Sosiologi Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan Sosiologi awalnya merupakan bagian dari Filsafat (induk ilmu pengetahuan; Mother of Scientarium). Filsafat sendiri merupakan ilmu yang mencakup berbagai macam ilmu pengetahuan tentang masyarakat, sains, geografi dan lain-lain, namun seiring berkembangnya zaman, ilmu-ilmu tersebut mulai memisahkan diri dan berkembang secara independen. Sosiologi baru muncul pada abad ke-19 sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat, berdampingan dengan ilmu Psikologi yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia. Sosiologi sebagai Ilmu Sosial Sosiologi digolongkan sebagai ilmu sosial karena Sosiologi menggunakan masyarakat sebagai obyek pembelajarannya. Lebih jelasnya, ilmu Sosiologi membahas tentang masyarakat dari berbagai sisi dan sudut pandang yang beragam serta hubungan dan interaksi antar individu dalam masyarakat tersebut. Sosiologi dapat juga dikatakan sebagai: 1. 2. Jakarta - Sosiologi adalah ilmu sosial yang mempelajari masyarakat, interaksinya, dan proses yang membentuk dan mengubahnya lewat dinamika di sebuah komunitas, populasi, kelompok gender, ras, umur, dan institusi. Dalam Encyclopaedia Britannica disebutkan, sosiologi juga ilmu yang mempelajari status sosial atau stratifikasi, gerakan sosial, perubahan sosial, dan societal disorder seperti kriminalitas, penyimpangan, dan revolusi. Apa peristiwa yang membuat sosiologi lahir di Eropa? Latar Belakang Sosiologi Lahir di Abad ke-19Sosiologi lahir di Eropa pada abad ke-19 yang dilatarbelakangi oleh peristiwa Revolusi Industri di Inggris dan Revolusi Prancis. Istilah sosiologi diperkenalkan filsuf Auguste Comte yang kelak menjadi Bapak Sosiologi. Auguste Comte hidup di masa Revolusi Prancis dan periode Napoleon. Saat itu, kehidupan sosial yang stabil, ilmu pengetahuan dan teknologi modern, serta Revolusi Industri mulai menyebabkan transformasi di tengah warga Eropa. Sebelum Revolusi Prancis, sistem pemerintahan teokrasi dengan kaisar sebagai wakil tuhan dan tidak tercela membuat kesewenang-wenangan dialami rakyat Prancis. Penjara Bastile yang merupakan simbol kekejaman pemerintahan lalu dijebol seiring rakyat menuju pencerahan dan berpikir secara rasional untuk meraih kesejahteraan bersama. Kendati pemerintahan tirani runtuh setelah Revolusi Prancis, orang-orang Eropa yang saat itu sudah mengalami konflik kekerasan menurut Comte masih ragu dalam menetapkan perasan, pikiran, dan tindakan apa yang harus dilakukan. Sementara itu, Revolusi Industri di Inggris membuat orang di sekitar daerah industri mengalami peningkatan ekonomi, sementara orang daerah berkekurangan. Comte berpikir bagaimana kesenjangan tersebut dapat diperkecil dan ditiadakan. Menurut Comte, banyak orang Eropa saat itu kurang percaya diri dalam menetapkan sentimen dan keyakinan, atau hal untuk mengganti sentimen dan keyakinan yang sudah ada. Masa revolusi tersebut menurutnya sangat menentukan bagi sejarah manusia, termasuk di Prancis dan keseluruhan Eropa. Ia pun memutuskan bahwa perlu ada ilmu yang mempelajari masyarakat dan mengarahkan masyarakat. Harapannya, perkembangan yang terjadi dapat diarahkan menuju hal yang lebih baik atau sesuai dengan tujuan kehidupan bersama, seperti dikutip dari buku Sosiologi 1 oleh Drs. Andreas Soeroso, M.S Hasil pemikiran Comte tersebut lalu dituangkan dalam buku Positive Philosophy pada tahun 1838. Ia menyebarkan, ilmu yang bertugas mempelajari perkembangan masyarakat dan dampak yang ditimbulkan oleh perubahan sosial itu disebut sosiologi. Dengan demikian, sosiologi lahir di Eropa pada abad ke-19 yang dilatarbelakangi oleh peristiwa Revolusi Industri di Inggris dan Revolusi Prancis. Simak Video "Luncurkan Holding BUMN Pertahanan, Jokowi: Sudah Lama Saya Tunggu" [Gambas:Video 20detik] (twu/lus) |