Apabila anak-anak sudah mengalami masa puber apa yang harus kalian lakukan

Biasanya anak-anak suka sekali berbagi cerita kepada orangtua, tapi ketika memasuki masa pubertas mereka tidak mudah lagi menceritakan segala macam hal. Mereka seakan mempunyai rahasia yang hanya mereka saja yang tahu.

Kok bisa begitu? Mungkin dalam hati Mama akan bertanya demikian.

Seorang anak di masa pubertas sudah berubah secara fisik, kognitif, emosional, dan sosial, Ma. Seperti dikutip dari laman childmind.org, anak yang memasuki masa pubertas sedang mengembangkan suatu kebebasan baru dan ia juga ingin melihat sejauh mana dirinya bisa melampaui batasan yang ditetapkan oleh orangtua mereka.

Dalam menghadapi masa pubertas ini, Mama sebaiknya menjaga komunikasi dengan ABG mama agar selalu berjalan dengan baik. Kemudian, bagaimana menghadapi anak mama di masa pubertas ini?

Nah, Popmama.com akan mencoba membantu Mama mengatasi hal tersebut.

1. Menonton dan mendiskusikan topik dalam film

Apabila anak-anak sudah mengalami masa puber apa yang harus kalian lakukan
Pixabay/mojzagrebinfo

Sebagai orangtua, Mama harus memperhatikan apa yang sedang anak mama tonton. Tak hanya memperhatikan, Mama juga bisa menonton acara televisi atau film bersama anak mama.

Membicarakan topik film setelah menonton adalah cara penting untuk membangun pemahaman bagi anak mengenai sesuatu hal. Dengan mendiskusikan topik dalam film, anakdapat terbantu dalam mengenali bagaimana media menanamkan kode gender atau pesan budaya mengenai apa artinya menjadi anak laki-laki atau perempuan.

Pendekatan melalui diskusi ini bisa membantu mereka mengidentifikasi sesuatu hal ketika sudah "melewati batas". Biar tidak tegang, gunakan bahasa yang ringan dan diselipkan humor ya, Ma.

2. Jangan bereaksi berlebihan

Apabila anak-anak sudah mengalami masa puber apa yang harus kalian lakukan
familyeducation.com

Mama jangan pernah memperburuk situasi yang sedang buruk ya. Ini tidak akan membantu sama sekali, tapi justru membuat keadaan tidak nyaman.

Misalnya, setelah melihat foto-foto di Instagram, anak perempuan mama tiba-tiba menangis karena tidak diundangke acara ulang tahun teman sekelas. Mama jangan sampai berkata demikian: "Ya Tuhan, Mama tidak percaya kamu tidak diundang! Ih nyebelin deh. Mama telepon orangtua teman kamu itu!"

Bertindak terlalu reaktif akan menambah kesan dramatis sebuah peristiwa, Ma. Mama sama saja dengan melempar bahan bakar ke api yang mudah terbakar. Reaksi berlebihan akan membuat anak mama menjadi lebih emosional.

3. Sisihkan waktu khusus untuk anak

Apabila anak-anak sudah mengalami masa puber apa yang harus kalian lakukan
Freepik/pressfoto

Ketika memasuki masa pubertas, ABG mama biasanya sulit untuk terbuka. Seorang psikolog klinis, Laura Kirmayer, menyarankan mencari momen khusus satu atau dua kali dalam seminggu untuk menghabiskan waktu bersama anak.

Dalam momen khusus ini, Mama akan meningkatkan hubungan secara personal dengan ABG mama. Selain itu, mama bisa mengajarkan keterampilan interpesonal yang sangat penting bagi anak mama ke depan.

  1. 12 Cara Ampuh Mengatasi Perut Kembung pada Anak
  2. Tips Memilih Baju Renang yang Tepat dan Berkualitas, Dijamin Nyaman!
  3. 7 Cara Tradisional Mengatasi Anak Demam di Malam Hari

4. Jangan takut membicarakan seks dan narkoba

Apabila anak-anak sudah mengalami masa puber apa yang harus kalian lakukan
drugabuse.gov

Kenyataan yang tidak menguntungkan dan mengkhawatirkan adalah anak-anak ABG sering kali melakukan eksperimen dengan obat-obatan dan alkohol di usia pubertas.

Perkembangan seksual mencakup bagian besar dari usia pubertas ini. Di samping itu, mama juga harus bisa membangun fondasi yang kuat dan bisa memberi informasi yang tepat mengenai perkembangan fisik ABG mama.

Mama bisa memberikan informasi yang akurat dengan cara yang tidak berlebihan. Misalnya, menghadiahkan mereka buku-buku terkait perkembangan remaja dan bahaya obat-obatan. Kalau mereka tidak memahami bagian-bagian tertentu dalam buku tersebut, Mama bisa langsung memberi arahan dan mendikusikannya.

5. Anjurkan olahraga untuk anak perempuan

Apabila anak-anak sudah mengalami masa puber apa yang harus kalian lakukan
Rawpixel.com / Freepik

Anak perempuan yang bermain dalam tim olahraga ternyata mempunyai kepercayaan diri yang lebih tinggi, Ma. Mereka yang tergabung dalam tim olahraga cenderung lebih baik dalam bidang akademis dan memiliki masalah lebih sedikit soal citra tubuh mereka.

Menurut Anea Bogue, pencipta program pemberdayaan untuk anak perempuan, REALgirl, ada korelasi yang sangat umum antara anak perempuan yang bermain dalam tim olahraga dan tidak sama sekali. Anak perempuan yang tidak bermain dalam tim olahraga cenderung tidak percaya diri, Ma.

6. Mendidik emosi anak laki-laki

Apabila anak-anak sudah mengalami masa puber apa yang harus kalian lakukan
Pixabay/ayhamkamel

Salah satu hal yang sangat sulit dihadapi anak laki-laki di usia pubertas adalah memahami makna tentang cinta, persahabatan sejati, dan hubungan lawan jenis yang bisa jadi berbahaya untuk mereka jika tidak diberi pengertian.

Menurut Dr. Steiner-Adair, psikolog Harvard, konsultan sekolah, dan penulis buku The Big Disconnect, "Mereka (anak laki-laki) mengatakan bahwa apa pun yang mereka lakukan berdasarkan perasaan, seperti cinta, kesedihan, dan kerentanan, merupakan tindakan "keperempuanan" dan tidak baik bagi mereka.

Paling tidak, orangtua harus mendorong anak laki-lakinya untuk menjadi peka dan rentan di rumah dan harus dijelaskan juga bahwa perasaan seperti itu tidak baik diperlihatkan di luar rumah atau sekolah.

Masa puber anak memang sangat kompleks ya, Ma. Pokoknya, mama harus tetap semangat mengawal dan mendidik ABG mama agar bisa melewati fase pubertas ini dengan baik dan lancar!

Bacajuga:

  • 5 Zodiak Anak yang Paling Mudah Ngambek dan Sulit Atur Emosi
  • Jika Si Anak Jatuh Cinta, ini yang Harus Mama Lakukan!

Home Gaya Hidup Gaya Lainnya

tim | CNN Indonesia

Minggu, 08 Agu 2021 12:01 WIB

Apabila anak-anak sudah mengalami masa puber apa yang harus kalian lakukan

Setiap anak yang beranjak remaja akan melewati masa puber. Orang tua punya peran penting membantu anak melewati masa puber ini.(Foto: iStockphoto/shironosov)

Jakarta, CNN Indonesia --

Setiap anak yang beranjak remaja akan melewati masa puber. Anak mulai mengalami perubahan secara fisik dan emosional. Orang tua punya peran penting membantu anak melewati masa puber ini.

Puber atau pubertas adalah masa remaja atau tahap perkembangan dari anak-anak menjadi dewasa. Pada masa ini, organ seksual atau reproduksi anak berkembang pesat.

Pada laki-laki masa puber terjadi pada usia sekitar 10-16 tahun, sedangkan masa puber pada perempuan berlangsung sekitar usia 8-14 tahun.

Pada anak perempuan, tanda-tanda puber meliputi mulai menstruasi, tumbuh rambut halus di ketiak dan kemaluan, payudara dan pinggul membesar, mulai muncul jerawat, dan pertumbuhan semakin cepat.

Tanda puber pada anak laki-laki meliputi mimpi basah, pertumbuhan penis dan testis, tumbuh rambut di wajah, area seksual dan ketiak, mulai berjerawat, perubahan suara, dan pertumbuhan semakin cepat.

Perubahan ini sering kali menimbulkan kebingungan dan kecemasan anak. Orang tua mesti memandu anak melewati masa puber.

Berikut cara membantu anak melewati masa puber:

1. Paham soal masa puber

Pertama sekali, orang tua mesti memahami masa puber. Mulai dari proses perkembangan dan perubahan yang terjadi pada anak baik secara fisik maupun emosional. Kenali juga ciri-ciri yang terjadi pada anak saat sedang puber.

Pahami pula bahwa masa-masa ini bisa jadi masa yang sulit bagi anak. Pasalnya, emosi anak dapat berubah secara drastis pada masa puber.

2. Jelaskan pada anak tentang masa puber

Saat anak mulai menunjukkan tanda-tanda memasuki masa puber, ajak anak bicara. Jelaskan pada anak tentang perubahan yang dialaminya. Beri tahu anak bahwa perubahan ini adalah hal yang normal untuk menjadi dewasa dan memasuki kehidupan yang lebih baik.

Buat anak nyaman agar tidak cemas atau bingung dengan perubahan yang mereka alami. Sampaikan pula pada anak, untuk selalu bercerita atau bertanya pada orang tua. Katakan pula bahwa orang tua akan selalu ada mendampingi mereka di masa-masa tersebut.

3. Jadi pendengar baik

Selain memberi penjelasan, beri anak kesempatan untuk berbicara dan bercerita mengenai pengalaman yang mereka alami. Jadilah pendengar yang baik untuk Anak.

Beri masukan yang tepat dengan tidak menggurui. Ajak pula anak untuk sama-sama memikirkan solusi melewati masa-masa tersebut.

4. Jangan membandingkan

Setiap anak mengalami masa puber yang unik dan berbeda satu sama lain. Jangan membandingkan ataupun menyamakan pengalaman yang dialami anak dengan anak lainnya atau bahkan dengan pengalaman Anda saat puber dulu.

"Umumnya ada proses tertentu, termasuk kapan dimulainya, bagaimana urutannya berlangsung, tetapi ada juga banyak variasi dan pengalaman yang khas," kata dokter spesialis remaja Richard J Chung, dikutip dari CNN.

5. Peka terhadap perubahan emosi dan perilaku

Masa puber adalah masa-masa yang naik turun. Orang tua mesti peka terhadap perubahan emosi dan perilaku pada anak. Cermati apabila anak mengalami kurang tidur atau tidur berlebihan, cemas, depresi, tidak berteman, hingga perubahan nilai di sekolah.

Bantu anak untuk menghadapi masalah mereka. Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional seperti konselor atau psikolog untuk mengatasi masalah pada anak.

Itulah cara yang dapat dilakukan orang tua membantu anak melewati masa puber.

(ptj/ptj)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya