Apakah bayi 1 bulan boleh tidak di bedong?

Melihat bayi baru lahir terlihat tenang saat dibedong tentu membuat hati Moms juga merasa tenang. Namun, pernahkah Moms berpikir sampai kapan batas usia penggunaan bedong bayi?

Terutama mengingat semakin panjang tubuh bayi, kain bedongnya pun semakin tidak dapat menutup keseluruhan tubuhnya.

Berikut ini rekomendasi batas usia penggunaan bedong bayi dan tips untuk mulai melepas kebiasaan menggunakan bedong.

Batas Usia Penggunaan Bedong

Apakah bayi 1 bulan boleh tidak di bedong?

Foto: 1 Batas Usia Penggunaan Bedong.jpg

Foto: StockSnap - Pixabay

Bayi baru lahir yang dibedong memang membuat bayi merasa aman dan nyaman pada bulan awal kehidupannya. Hal ini tidak lepas karena bedong bayi dapat memberi kehangatan seperti saat bayi berada di dalam rahim Moms.

Namun sebagian besar bayi akan tumbuh besar dengan sangat cepat, hingga tanpa terasa bayi sudah dapat menggulingkan badannya sendiri. Perkembangan kemampuan gerak bayi inilah yang dapat menjadi panduan untuk mengetahui batas usia penggunaan bedong bayi.

Anggota American Academy of Pediatrics sekaligus kepala bagian Sudden Deaths Infant Syndrome (SIDS), Rachel Y. Moon, M.D., FAAP, mengatakan bayi seharusnya sudah tidak dibedong melewati usia dua bulan.

Baca Juga: Bedong Bisa Bikin Kaki Bayi Lurus? Ini Kata Ahli

“Mengingat bahwa kami melihat adanya kematian bayi yang dibedong dan berakhir pada posisi tidur tengkurap di usia dua sampai dua setengah bulan, saya menjadi khawatir jika bayi usia di atas delapan minggu masih dibedong,” ungkap Rachel, seperti dikutip American Academy of Pediatrics.

Bahaya Bedong

Apakah bayi 1 bulan boleh tidak di bedong?

Foto: 2 Bahaya Bedong.jpg

Foto: Dominika Roseclay – Pexels.com

Penting untuk mengetahui batas usia penggunaan bedong bayi, karena pada usia empat bulan, bayi biasanya sudah dapat berguling sendiri.

Hal ini berisiko meningkatkan kemungkinan bayi mengalami kematian bayi mendadak akibat tercekik atau kehabisan napas saat tidur tengkurap.

Bagi para orang tua yang khawatir dengan kebiasaan tidur bayi yang akan berubah jika bedong mulai dilepas, tidak perlu khawatir.

“Bayi akan mulai menenangkan diri sendiri di usia ini. Reflek startle (kejut) juga akan mulai berkurang,” ungkap Dr. Kimberly Edwards dari Austin Regional Clinic, seperti dikutip dari healthline.com.

Baca Juga: Wajib Punya Nih! Ini 7 Pilihan Bedong Bayi di Bawah Rp 200 Ribu

Bayi biasanya belum memiliki siklus tidur yang jelas hingga usia enam bulan, namun terbangun tengah malam tetap menjadi hal yang normal. Untuk menenangkan bayi yang tidak lagi menggunakan bedong, Moms dapat mencari alternatif lain.

Misalnya memberikan bayi empeng, menjaga temperatur ruangan tidak terlalu dingin atau panas, dan membuat suasana tidur yang tenang di sekitar bayi.

Tips Melepas Bedong

Apakah bayi 1 bulan boleh tidak di bedong?

Foto: 3 Tips Melepas Bedong.jpg

Foto: Pexels – Pixabay.com

Jika Si Kecil sudah hampir mencapai batas usia penggunaan bedong bayi, ada cara yang dapat membantu Moms memudahkan transisi ini.

Dikutip dari todaysparent.com, menurut Dokter anak di Saint John, New Brunswick, Sarah Gander menyebutkan bahwa melepaskan kebiasaan penggunaan bedong bayi bisa dilakukan secara berkala, dengan mengeluarkan satu tangan bayi dari bedong di beberapa hari tidur bayi.

Lalu selanjutnya, keluarkan tangan lainnya dari bedong pada beberapa malam berikutnya. Namun jika bayi sudah mulai sering berguling sendiri, maka melepas kebiasaan penggunaan bedong bayi harus dilakukan saat itu juga.

Baca Juga: Pro Kontra Bayi Dibedong, Ternyata Banyak Manfaatnya

Perubahan ini mungkin akan membuat bayi rewel, namun demi keamanan dan keselamatan, maka ada baiknya penggunaan bedong dihentikan.

Dengan mengetahui batas usia penggunaan bedong bayi, Moms juga perlu menyesuaikan dengan perkembangan gerak bayi yang biasanya berbeda-beda pada setiap anak.

Halodoc, Jakarta - Bedong merupakan teknik membungkus tubuh bayi yang baru lahir dengan kain dan merupakan salah satu tradisi turun-temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya, bedong dilakukan untuk membantu bayi merasa nyaman, agar dapat tidur dengan tenang. Namun, bagaimana jika bayi dibedong terus-menerus? Apa dampaknya bagi kesehatan Si Kecil sendiri?

Baca juga: Perhatikan Waktu Tidur Bayi untuk Tumbuh Kembang Si Kecil

Ibu mungkin akan melakukan langkah yang satu ini ketika Si Kecil lahir. Namun, apakah jika terus-menerus dilakukan tidak membahayakan kesehatannya? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membedong Si Kecil. Kegiatan yang satu ini dapat menjadi cara yang efektif untuk menenangkan bayi yang baru lahir ketika mereka rewel dan sulit tidur.

Teknik yang dilakukan dengan membungkus bayi menggunakan kain akan membuat Si Kecil merasa seperti masih berada di dalam rahim. Selain akan merasa nyaman, bedong pada Si Kecil dapat mengurangi refleks kaget yang bisa saja membangunkannya saat tidur. Namun, ibu perlu berhati-hati, ya. Pasalnya, jika membedong bayi terlalu ketat justru akan mendatangkan bahaya.

Perlu ibu ketahui, bahwa bayi masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Jadi, jika ibu membedong Si Kecil dengan menarik kaki dan mengikatnya, hal ini justru akan menghambat pertumbuhan bayi. Dengan menarik bagian kakinya, akan menghambat perkembangan sendi kaki. Bahkan, saraf-saraf pada kakinya bisa saja mengalami masalah.

Baca juga: 6 Manfaat Membedong Bayi

Lepas Bedong Jika Si Kecil Memiliki Kondisi Ini

Tidak semua bayi akan menikmati ketika dibedong. Kadang, Si Kecil akan melakukan cara berikut ini untuk menunjukkan ibu jika mereka tidak suka dengan keadaannya. Jika Si Kecil berada pada kondisi 4 kondisi berikut. Ibu, jangan lupa lepas bedong pada Si Kecil, ya.

  1. Merasa rewel dan menangis layaknya sedang memberontak. Hal ini menunjukkan Si Kecil tidak nyaman, bisa jadi ia merasa kepanasan.

  2. Memberontak ketika hendak dipasangkan bedong. Hal ini terjadi setiap kali ingin membedong bayi.

  3. Si Kecil akan menghindar dengan cara berguling, bahkan tengkurep. Jika ibu memaksakan untuk terus membedongnya, Si Kecil bisa saja kesulitan dalam bernapas.

  4. Jika Si Kecil sudah mulai besar dan lebih suka bergerak bebas, membedongnya justru akan membuatnya tidak nyaman. Maka dari itu, ibu lebih baik tidak membedongnya ketika usianya beranjak dua bulan.

Bayi yang sedang menyusui, disarankan untuk tidak menggunakan bedong. Hal ini dilakukan agar tangannya bisa bebas menyentuh dan bergerak. Namun, jika sudah tidak dibedong dan Si Kecil masih rewel dan mengamuk, bisa jadi ia sedang mengalami masalah kesehatan lainnya.

Jika ibu menemukan Si Kecil dengan kondisi tersebut, sebaiknya segera diskusikan dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc untuk mengetahui langkah penanganan yang harus ibu lakukan. Jika Si Kecil positif mengidap masalah kesehatan, ibu dapat segera menanganinya guna menghindari komplikasi yang bisa saja terjadi.

Baca juga: Ini Barang Wajib untuk Bayi Baru Lahir

Tips Aman Membedong Bayi

Agar bayi tidak rewel, bedong dengan cara yang aman dan tidak berisiko. Berikut ini tips yang dapat ibu lakukan:

  1. Pilih jenis kain yang nyaman dan lembut.

  2. Jangan membedong bayi dengan terlalu kencang.

  3. Jangan membedong bayi seharian penuh.

Cukup bedong bayi saat udara sedang dingin dan saat Si Kecil sedang tertidur. Dengan begitu, Si Kecil tetap dapat bergerak bebas dan tumbuh kembangnya tidak akan terganggu.

Apakah bayi 1 bulan boleh tidak di bedong?

Referensi:Healthline. Diakses pada 2019. When Should I Stop Swaddling My Baby?NHS. Diakses pada 2019. Swaddling May Damage Babies Hips, Expert Warns.

Bolehkah bayi 1 bulan tidak dibedong?

Sebaiknya Bunda berhenti membedong bayi ketika ia berusia 2 atau 3 bulan. Pasalnya, di usia ini, bayi cenderung akan mulai banyak bergerak, berguling, dan belajar untuk tengkurap sendiri.

Apa yang terjadi jika bayi tidak dibedong?

Tidak ada efek bayi tidak dibedong karena tujuan bedong adalah memberikan perasaan nyaman kepada bayi. Selalu letakkan bayi untuk tidur telentang, terutama jika bayi sedang dibedong. Pastikan apa pun yang digunakan untuk membedong tidak terlepas. Kain longgar dan kain yang terlalu ketat adalah hal yang berbahaya.

Berapa lama bayi harus dibedong dalam sehari?

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Meirdhania Andina merekomendasikan Anda membedong bayi (swaddling) hanya saat dia tidur.

Bolehkah bayi tidur tidak di bedong?

"Nggak perlu dibedong saat akan tidur, apalagi sampai bedongnya terlalu kuat, lalu masih diselimuti pakai selimut tebal yang menekan badannya. Bayi bisa susah napas," ujar dr Melisa Anggraeni, SpA, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (4/5/2015).