Setiap pertengahan tahun, umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan momen penting yaitu bulan suci Ramadan. Lebih dari 25% populasi Muslim dunia berada di Asia Tenggara dan Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar dengan kontribusi mencapai 12.7% dari total populasi Muslim dunia. Hal ini membuat bulan-bulan suci seperti Ramadan (serta hari-hari raya umat Muslim lainnya) sangat mempengaruhi berbagai aspek di
wilayah Asia Tenggara, terutama Indonesia, termasuk aspek ekonomi. Show Dalam kalender Islam, bulan suci Ramadan menandakan permulaan baru dan merupakan kesempatan untuk melakukan pemurnian diri, pertumbuhan spiritual dan intropeksi. Di bulan tersebut, para umat Muslim diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa dimulai dari fajar hingga matahari terbenam dan akan berlangsung selama sebulan penuh. Bulan suci ini akan ditutup dengan perayaan Idul Fitri yang berlangsung selama tiga hari pertama Syawal (bulan ke-10 dalam kalender Islam) yang menandai selesainya ibadah puasa.
Di Indonesia, kenaikan inflasi merupakan fenomena tahunan yang kerap terjadi di bulan suci Ramadan. Sebab, sebelum memasuki bulan Ramadan ataupun saat bulan Ramadan menjelang hari raya Idul Fitri, selalu terjadi lonjakan permintaan, terutama untuk barang-barang kebutuhan pokok. Selain itu, aksi ambil untung yang dilakukan pedagang dengan memanfaatkan momentum lonjakan permintaan tersebut, ikut memicu harga barang merangkak naik yang berujung pada kenaikan inflasi. Salah satu kebiasaan lain yang juga selalu ditemui di bulan Ramadan adalah meningkatnya laju transaksi jual-beli emas. Hal ini masih berkaitan erat dengan fenomena inflasi yang disebutkan sebelumnya. Inflasi berdampak pada penurunan nilai mata uang sekaligus penurunan daya beli masyarakat. Alhasil, untuk menyesuaikan dengan kondisi naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok tersebut, masyarakat Indonesia mencairkan cenderung simpanan mereka (umumnya berupa emas) untuk mendapatkan tambahan dana tunai. Tindakan inilah yang lantas menyebabkan lonjakan aksi jual atau gadai emas saat awal bulan Ramadan, sehingga memicu harga emas menjadi tergerus.
Meski begitu, situasi yang berbeda terlihat pada Ramadan 2020, dimana harga emas yang biasanya naik pada saat pertengahan Ramadan justru malah terkoreksi turun. Melansir dari Antam sepanjang Ramadan 2020, harga 1 gram emas turun 3.06% menjadi Rp 916,000 per gram. Sementara di tahun sebelumnya, justru naik 0.15% menjadi Rp 665,000 per gram.
Sebagaimana diketahui emas merupakan komoditi yang berfungsi sebagai aset lindung nilai yang berkorelasi negatif dengan kondisi ekonomi. Ketika ekonomi diyakini membaik, investor akan cenderung mengalihkan investasinya dari aset aman, seperti emas ke aset-aset berisiko seperti saham atau obligasi.
Ramadan di Kala Pandemi, Saatnya Investasi Emas Kekinian Seiring dengan perkembangan zaman serta perubahan gaya hidup, investasi emas pun perlahan beralih menjadi bentuk digital. Dengan konsep menabung emas secara digital, para investor emas kekinian ditawarkan berbagai keuntungan, mulai dari harga investasi yang terjangkau, tempat penyimpanan yang lebih praktis hingga fleksibilitas pencairan emas.
Pada saat kapan harga emas naik?Dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Makanya saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik.
Kapan waktu yg tepat untuk beli emas?Anda dapat melihat bahwa rata-rata emas cenderung melonjak selama beberapa bulan pada awal tahun. Artinya, waktu terbaik untuk membeli emas adalah awal Januari, Maret, dan awal April, atau dari pertengahan Juni hingga awal Juli.
Harga emas naik karena apa?Inflasi adalah salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal pula harga emas.
Apa yang menyebabkan harga emas naik dan turun?Apa sih penyebab harga emas naik turun? Emas adalah aset safe haven, artinya emas mengambil arah berbalik dibandingkan aset-aset lainnya. Jika saham turun, emas cenderung naik. Karena itu, tidak mengherankan apabila kemudian harga emas cenderung naik turun.
|