Putussibau, 3 September 2019. Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (Tana Bentarum) memfasilitasi sekaligus menjadi bagian dari peserta Belajar Bersama (Shared-Learning/SL) mengenai Pendekatan Bentang Alam di Tingkat Kabupaten dan Daerah Aliran Sungai (DAS) selama 3 hari kedepan mulai dari tanggal 3 September sampai 6 September 2019 mendatang. Bentang alam adalah suatu bagian geografi yang menjadi pemandangan alam atau daerah di permukaan bumi yang merupakan satu kesatuan. Ada beberapa jenis bentang alam seperti gunung, lautan, pulau, bukit, pantai, dan sebagainya yang tersebar diseluruh Indonesia. Kegiatan yang dihadiri 55 peserta yang berasal dari BBTNBKDS, Dinas Kehutanan Provinsi KalBar, CIFOR, Staff Kepresidenan RI, TFCA Kalimantan, Yayasan Riak Bumi, BAPPEDA KH, WWF Indonesia, Lanting Borneo, Pemuka Adat, Kepala Desa beserta masyarakat dan LBBI Pontianak ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Bapak H. Sarbani S.E, M.AP yang sangat mendukung kegiatan Belajar Bersama (Shared-Learning/SL) ditambah lagi membahas mengenai DAS yang sangat diperlukan dalam pembangunan sungai dan danau yang ada. Center for International forestry research (CIFOR) bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Social Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim (P3SEKPI), Badan Litbang dan Inovasi Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan mengadakan Lokakarya Belajar Bersama (Shared-Learning/SL) ini yang menjadi bagian dari kegiatan penelitian partisipatif bertajuk operationalizing landscape approach for biodiversity and benefits : Policy, practice and people (COLANDS) dengan dukungan dari International Climate Initiate (IKI), BMU, Germany dengan tujuan memfasilitasi belajar bersama antar lembaga dan individu mengenai prinsip-prinsip pendekatan bentang alam, menggali sejauh mana prinsip-prinsip pendekatan bentang alam telah diterapkan, oleh siapa, siapa yang terlibat, dan apa pelajaran yang bisa ditarik, serta bersama-sama merumuskan model pendekatan bentang alam yang paling potensial untuk diterapkan di tingkat kabupaten. Linda Yuliani selaku pemateri kegiatan mengajak seluruh peserta mengenali dan menggali bentang alam apa saja yang ada di Kapuas Hulu dan saling berbagi pengalaman dan pembelajaran ketika menerapkan prinsip-prinsip Bentang Alam dalam pengelolaan Kawasan konservasi. (3/9) Sumber: Balai Besar Taman Nasional Bentarum
Komentar
Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar. LoginBelum terdapat komentar pada berita ini
Bentang alam atau landform merupakan fenomena di permukaan bumi yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu. Kali ini saya akan berikan contoh-contoh bentang alam tipe struktural. Bentang alam struktural dihasilkan oleh aktifitas tektonik seperti patahan dan lipatan. Akibat gaya tersebut, morfologi di permukaan bumi berubah. Baca juga: Memahami sesar Lembang Bandung 1. Cuesta Merupakan perbukitan memanjang searah jurus perlapisan batuan dengan kemiringan sayap bukit yang berbeda. 2. Hogback Merupakan perbukitan memanjang searah jurus perlapisan batuan dengan sudut kemiringan sama derajat di kedua sisinya (biasanya lebih dari 45 derajat). Gambar: slideplayer
3. Escarpment Merupakan sebuah bukit yang salah satu sisi lerengnya adalah bidang sesar. Bukit ini biasanya memanjang dengan perbedaan ketinggian yang ekstrim. Gambar: geography.name
4. Pressure Ridge Merupakan bentang alam berbentuk bukit yang terjadi akibat gaya yang bekerja pada sesar mendatar. Akibatnya batuan yang berada sepanjang patahan akan naik ke atas membentuk bukit. 5. Sag Basin Merupakan bentang alam yang dihasilkan dari hasil sesar mendatar berbentuk cekungan dan merupakan pasangan dari pressure ridge. Gambar: blogs.agu.org
6. Shutter Ridge Merupakan bentang alam yang biasa muncul pada wilayah sesar mendatar. Shutter ridge terbentuk jika salah satu sisi bidang sesar termasuk bagian permukaan tanah yang tinggi dan sisi lainnya merupakan bagian permukaan tanah rendah. Gambar: gsabulletin.gsapubs.org
7. Stream Offset Merupakan sungai yang arah alirannya berubah mengikuti patahan. Kenampakan ini disebabkan oleh pergerakan sesar mendatar. Gambar: flickr
8. Folded Mountain Merupakan bentang alam pegunungan yang terbentuk karena gaya endogen sehingga memunculkan bukit-bukit sejajar dengan struktur sinkiln dan antiklin. Gambar: panoramio
9. Antiklin Merupakan bentang alam berbentuk bukit hasil pelipatan. Antiklin dibagi menjadi anticlinal ridges dan anticlinal valley. Anticlinal ridges merupakan bukit hasil pelipatan oleh gaya endogen dan masuk dalam kategori geomorfik muda karena sementara anticlinal valley merupakan lembah yang diapit oleh sepasang bukit antiklin. Lembah antiklin terjadi karena proses eksogen telah merubah bentuk aslinya. 10. Sinklin Merupakan bentang alam berbentuk lembah yang tersusun dari batuan sedimen. Sinklin terbagi menjadi synclinal ridges dan valley ridges. Synclinal ridges merupakan bentang alam bukit yang sebenarnya merupakan morfologi sinklin namun telah mengalami pembalikan topografi karen erosi sehingga terkesan berada di atas. Valley ridges adalah bentang alam sebuah lembah yang termasuk kategori geomorfik muda sehingga belum dirubah oleh gaya eksogen. Gambar: easyfreeclipart
11. Plateau Merupakan bentang alam berbentuk dataran luas dengan perlapisan horisontal dan memiliki ketinggian lebih dibanding daerah disekitarnya. Plateu banyak ditemukan pada daerah yang stabil atau tidak terpengaruh gejala tektonik atau minim gejala tektonik. Gambar: kingofwallpapers.com
12. Mesa dan Butte Mesa adalah bentang alam berbentuk dataran dan dihasilkan dari perlapisan sedimen mendatar dengan elevasi lebih tinggi dari morfologi di sekitarnya. Mesa hampir sama dengan plateu, hanya ukurannya seperti meja. Butte hampir sama dengan mesa namun ukurannya lebih sempit seperti kubik. Gambar: geochacing
13. Monoclinal Ridges Merupakan bentang alam berbentuk perbukitan dengan struktur batuan sedimen dengan arah kemiringan seragam.Gambar: stephen-weaver.com
14. Block Faulting Ridges Merupakan bentang alam yang terdiri dari bukit-bukit yang dibatasi oleh bidang patahan. 15. Horst and Graben Horst adalah bentang alam berbentuk bukit yang dipisahkan oleh patahan sementara graben adalah bentukan depresi dari patahan.
16. Intrusive Ridge
Merupakan bentang alam berupa bukit batu yang berasal dari intrusi magma. Awalnya bukit batu intrusi ini ada di bawah permukaan bumi. Proses erosi lapisan tanah di atasnya menyebabkan batuan intrusif tersingkap ke atas permukaan bumi. Baca Juga: Perbedaan Mesa, Butte dan Plateau
|