Jakarta - Indonesia termasuk bagian dari anggota ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara). Sesuai dengan namanya, ASEAN merupakan sebuah organisasi regional yang menjadi wadah kerja sama antara 10 negara di Asia Tenggara. Show
Melansir dari laman resmi ASEAN, ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Saat itu, anggota dari ASEAN hanya beranggotakan lima negara yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Kelima negara tersebut mengadakan pertemuan dan menghasilkan kesepakatan sekaligus menandatangani sebuah Deklarasi ASEAN (The ASEAN Declaration) yang disebut Deklarasi Bangkok. Pertemuan tersebut diwakili oleh masing-masing perwakilan negara, di antaranya: - Menteri Luar Negeri Indonesia (Adam Malik); - Wakil Perdana Menteri Malaysia (Tun Abdul Razak); - Menteri Luar Negeri Filipina (Narciso Ramos); - Menteri Luar Negeri Singapura (S. Rajaratnam); - Menteri Luar Negeri Thailand (Thanat Khoman). Sejarah Terbentuk ASEANBermula dari adanya keinginan kuat dari para pendiri ASEAN untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera. Menurut laman resmi ASEAN, pada era 1960-an kawasan Asia Tenggara tengah dihadapkan pada situasi rawan konflik. Berupa perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antar negara di kawasan. Hal ini dimulai dari situasi perang dingin antara Amerika Serikat dengan Rusia yang membawa dampak stabilitas keamanan pada negara-negara di Asia Tenggara. Apabila dibiarkan terus-menerus akan menghambat pembangunan kawasan negara tersebut. Kondisi tersebut membuat negara-negara Asia Tenggara merasa memerlukan sebuah wadah atau organisasi yang bisa melindungi negara-negara di Asia Tenggara. Dalam membuat wadah atau lembaga yang menaungi negara-negara Asia Tenggara ternyata tidaklah mudah. Namun, ASEAN berhasil terbentuk karena dilatarbelakangi oleh persamaan-persamaan antara negara-negara anggotanya. Melansir dari buku Mengenal ASEAN dan Negara Negaranya karya Tri Prasetyono. Persamaan-persamaan yang dimiliki dari negara-negara ASEAN adalah sebagai berikut. 1. Secara geografis terletak di kawasan Asia Tenggara; 2. Negara-negara di kawasan Asia Tenggara pernah dijajah bangsa barat; 3. Mempunyai kepentingan mencegah pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet; 4. Memiliki dasar kebudayaan Melayu Austronesia; 5. Mempunyai kepentingan dalam menangani berbagai permasalahan di bidang politik. Setelah kesepakatan tanggal 8 Agustus 1967, negara Brunei Darussalam mulai masuk menjadi angggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984. Kemudian disusul oleh Vietnam pada 28 Juli 1995. Myanmar dan Laos mulai masuk bersamaan pada 23 Juli 1997. Kemudian anggota terakhir yang masuk dalam ASEAN adalah Kamboja pada 30 April 1999. Hingga saat ini, negara-negara ASEAN yang masih aktif adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Simak Video "Jokowi-Pemimpin ASEAN Bicara Perubahan Iklim Bareng Wapres AS" (rah/nwy) Sekretariat ASEAN di Jalan Sisingamangaraja No.70A, Jakarta Selatan, Indonesia. Bendera 10 negara anggota ASEAN. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara)[5][6] atau semakin populer dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) adalah sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, bangunan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk memmbahas perbedaan diantara anggotanya dengan damai. ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km² atau setara dengan 3% total luas daratan di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara dengan 8.8% total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan. Pada tahun 2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga 1.8 Triliun Dolar AS. Jika ASEAN yaitu sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai ekonomi terbesar kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis, Brazil, Inggris, dan Italia. Prinsip Utama ASEANPrinsip-prinsip utama ASEAN yaitu sebagai berikut:
PiagamPrinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:
Anggota ASEANSekarang, ASEAN beranggota semua negara di Asia Tenggara (kecuali Papua Nugini . Berikut ini yaitu negara-negara anggota ASEAN: SejarahASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok menempuh Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Inti Deklarasi Bangkok yaitu sebagai berikut:
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun yang belakang sekali, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun yang belakang sekali, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena demikianlah keadaanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun yang belakang sekali Kamboja akhir-akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998.
Mempunyai beberapa faktor mengapa ASEAN melakukan kerjasama dengan ketiga negara tersebut, diantaranya : 1. Jepang Peran Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang semakin tegas. Di sisi lain, Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran daya politik dan militer karena masih mempunyai rival yang kuat yaitu RRC. Jepang masih mengganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang paling penting. Kepentingan Jepang di kawasan seperti yang kita lihat sekarang yaitu: stabilitas kawasan di Asia Tenggara dan keamanan maritim / the sea lines of communication. Para elit pemerintah Jepang kelihatannya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan pada tataran regional. Jepang harus memberikan perhatian yang semakin akbar pada kestabilan regional. Lagipula Jepang sendiri secara psikologis tentunya masih merasa sebagai bangsa yang akbar di Asia Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan politik di kawasan ASEAN akan timbul perbedaan pandangan dengan AS. Instrumen yang paling efektif untuk menghadapi AS yaitu ekonomi. Sikap semakin gentle bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi AS. Jepang sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap daya militernya. Dan secara langsung maupun tidak langsung, ini akan berimbas pada negara-negara anggota ASEAN dalam bentuk peningkatan perkara yang diadukan senjata di kawasan. 2. RRC Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk adaptif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi kawasan. Seperti pada peningkatan kemampuan militer RRC yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman. International Role RRC telah buka lebar dengan diundangnya modal dan teknologi dari Barat dan Jepang. RRC kelihatannya akan terus mempertahankan kepentingan dan strategic influence mereka di kawasan ASEAN baik secara politik maupun militer. Mempunyai keprihatinan mengenai sikap yang dibuat RRC beberapa tahun yang lalu di Kepulauan Spratley. Pengembangan lembaga-lembaga keamanan yang semakin kuat di kawasan sangat diperlukan. Di bidang ekonomi dan industri, langkah RRC yang mendorong warganya bermigrasi dari daerah pedesaan ke kota-kota untuk menciptakan 270 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke hadapan tidak berat sebelah diapresiasi. Kepentingan utama RRC terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan ekonomi yang cepat, dan bagi RRC, untuk diakui sebagai daya Asia yang akbar juga sangat penting. Dalam sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan terjadinya perang berskala global selang Amerika Serikat melawan RRC, dituturkan bahwa pemicunya yaitu serangan RRC ke Laut Cina Selatan dan invasi militer RRC ke Vietnam. Walaupun novel tersebut yaitu fiksi belaka, namun tetap mempunyai korelasinya dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan mempunyai kemiripan dengan apa yang diungkapkan oleh pakar politik AS Samuel Huntington dalam bukunya The Clash of Civilization. [8] Begitu juga dengan Korea Selatan, tidka dapat dipungkiri bahwa perekonomian di negara tersebut sangat maju dan dilihat dari kemitraan ASEAN dengan Korea Selatan berjalan dengan lancar seperti yang diistilahkan oleh Presiden Korea Selatan , Lee Myung Bak pada tahun 2009 bahwa perdagangan ASEAN-Korsel telah tumbuh 11 kali lipat dalam dua dekade terakhir menjadi senilai US$ 90,2 miliar tahun lalu, kata Lee. Angka tersebut bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 150 miliar pada 2015.Dan berencana untuk meningkatakannya semakin baik lagi dan selain itu melakukan pertukaran budaya dsb-nya . [9] --> Kerjasama ASEAN dengan IndiaIndia menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN di Bangkok, Thailand tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi Mitra wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT ke-1 ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja tanggal 5 November 2002 para Pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi informasi dan people to people contacts. Komitmen ASEAN dan India tersebut dikukuhkan menempuh penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004.[10] Hubungan kerja sama Indonesia-India di bidang ekonomi dan perdagangan mulai timbul seiring dengan demikianlah keadaanya upaya-upaya ke arah kerja sama selang ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerja sama yang semakin luas di kawasan Asia. Secara semakin konkret lagi, hubungan dan kerja sama yang semakin dekat telah terwujud dalam hubungan kemitraan selang ASEAN dan India menempuh format pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1 (India), di mana pertemuan keduanya diadakan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu.[11] Sengketa Laut Cina SelatanBeberapa negara telah bersaingan membuat klaim teritorial atas Laut Cina Selatan.[12] Perselisihan tersebut dianggap sebagai titik konflik Asia yang paling berpotensi bahaya. Perselisihan yang telah timbul[13][14]:
ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk menangani masalah tersebut tanpa memanfaatkan kekerasan.[12] Notes
edunitas.com Page 2Sekretariat ASEAN di Jalan Sisingamangaraja No.70A, Jakarta Selatan, Indonesia. Bendera 10 negara anggota ASEAN. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara)[5][6] atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) adalah sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di daerah Asia Tenggara, bangunan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan hukum budaya istiadat negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk memmbahas perbedaan diantara anggotanya dengan damai. ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km² atau setara dengan 3% total luas daratan di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara dengan 8.8% total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan. Pada tahun 2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga 1.8 Triliun Dolar AS. Jika ASEAN adalah sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai ekonomi terbesar kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis, Brazil, Inggris, dan Italia. Prinsip Utama ASEANPrinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
PiagamPrinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:
Anggota ASEANSekarang, ASEAN mempunyai anggota semua negara di Asia Tenggara (kecuali Papua Nugini . Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN: SejarahASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melewati Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Konten Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kesudahan, ASEAN kembali menerima anggota baru, adalah Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kesudahan, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, adalah pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena mempunyainya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kesudahan Kamboja penghabisannya bergabung menjadi anggota ASEAN adalah pada tanggal 16 Desember 1998.
Mempunyai sebagian faktor mengapa ASEAN melakukan kerjasama dengan ketiga negara tersebut, diantaranya : 1. Jepang Peran Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di sisi lain, Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran daya politik dan militer karena sedang mempunyai rival yang kuat adalah RRC. Jepang sedang mengganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang paling penting. Kebutuhan Jepang di daerah seperti yang kita lihat sekarang yaitu: stabilitas daerah di Asia Tenggara dan keamanan maritim / the sea lines of communication. Para elit pemerintah Jepang kelihatannya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan pada tataran regional. Jepang harus memberikan perhatian yang lebih akbar pada kestabilan regional. Lagipula Jepang sendiri secara psikologis tentunya sedang merasa sebagai bangsa yang akbar di Asia Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan politik di daerah ASEAN akan timbul perbedaan pandangan dengan AS. Instrumen yang paling efektif untuk menghadapi AS adalah ekonomi. Sikap lebih gentle bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi AS. Jepang sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap daya militernya. Dan secara langsung maupun tidak langsung, ini akan berimbas pada negara-negara anggota ASEAN dalam bentuk peningkatan pertandingan senjata di daerah. 2. RRC Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk adaptif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi daerah. Seperti pada peningkatan kemampuan militer RRC yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman. International Role RRC telah buka luas dengan diundangnya modal dan teknologi dari Barat dan Jepang. RRC kelihatannya akan terus mempertahankan kebutuhan dan strategic influence mereka di daerah ASEAN baik secara politik maupun militer. Mempunyai keprihatinan mengenai tingkah laku yang dibuat RRC sebagian tahun yang lalu di Kepulauan Spratley. Pengembangan lembaga-lembaga keamanan yang lebih kuat di daerah sangat diperlukan. Di aspek ekonomi dan industri, langkah RRC yang mendorong masyarakatnya bermigrasi dari daerah pedesaan ke kota-kota untuk membuat 270 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan baik diapresiasi. Kebutuhan utama RRC terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan ekonomi yang cepat, dan untuk RRC, untuk diakui sebagai daya Asia yang akbar juga sangat penting. Dalam sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan terjadinya perang berskala global selang Amerika Serikat melawan RRC, dipercakapkan bahwa pemicunya adalah serangan RRC ke Laut Cina Selatan dan invasi militer RRC ke Vietnam. Walaupun novel tersebut adalah fiksi belaka, namun tetap mempunyai korelasinya dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan mempunyai kemiripan dengan apa yang diungkapkan oleh pandai politik AS Samuel Huntington dalam bukunya The Clash of Civilization. [8] Begitu juga dengan Korea Selatan, tidka dapat dipungkiri bahwa perekonomian di negara tersebut sangat maju dan dilihat dan diamati dari kemitraan ASEAN dengan Korea Selatan berjalan dengan lancar seperti yang dipercakapkan oleh Presiden Korea Selatan , Lee Myung Bak pada tahun 2009 bahwa perdagangan ASEAN-Korsel telah tumbuh 11 kali lipat dalam dua dekade terakhir menjadi senilai US$ 90,2 miliar tahun lalu, kata Lee. Angka tersebut bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 150 miliar pada 2015.Dan berencana untuk meningkatakannya lebih baik lagi dan selain itu melakukan pertukaran hukum budaya istiadat dsb . [9] --> Kerjasama ASEAN dengan IndiaIndia menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN di Bangkok, Thailand tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi Mitra wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT ke-1 ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja tanggal 5 November 2002 para Pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam aspek perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu ilmu dan teknologi, teknologi informasi dan people to people contacts. Komitmen ASEAN dan India tersebut dikukuhkan melewati penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004.[10] Hubungan kerja sama Indonesia-India di aspek ekonomi dan perdagangan mulai timbul seiring dengan mempunyainya upaya-upaya ke arah kerja sama selang ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerja sama yang lebih luas di daerah Asia. Secara lebih konkret lagi, hubungan dan kerja sama yang lebih tidak jauh telah terwujud dalam hubungan kemitraan selang ASEAN dan India melewati format pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1 (India), di mana pertemuan keduanya dipersiapkan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu.[11] Sengketa Laut Cina SelatanSebagian negara telah bersaing membikin klaim teritorial atas Laut Cina Selatan.[12] Perselisihan tersebut dianggap sebagai titik konflik Asia yang paling berpotensi bahaya. Perselisihan yang telah timbul[13][14]:
ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk menangani masalah tersebut tanpa memanfaatkan kekerasan.[12] Notes
edunitas.com Page 3Sekretariat ASEAN di Jalan Sisingamangaraja No.70A, Jakarta Selatan, Indonesia. Bendera 10 negara anggota ASEAN. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara)[5][6] atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) adalah sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di daerah Asia Tenggara, bangunan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan hukum budaya istiadat negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk memmbahas perbedaan diantara anggotanya dengan damai. ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km² atau setara dengan 3% total luas daratan di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara dengan 8.8% total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan. Pada tahun 2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga 1.8 Triliun Dolar AS. Jika ASEAN adalah sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai ekonomi terbesar kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis, Brazil, Inggris, dan Italia. Prinsip Utama ASEANPrinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
PiagamPrinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:
Anggota ASEANSekarang, ASEAN mempunyai anggota semua negara di Asia Tenggara (kecuali Papua Nugini . Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN: SejarahASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melewati Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Konten Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kesudahan, ASEAN kembali menerima anggota baru, adalah Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kesudahan, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, adalah pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena mempunyainya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kesudahan Kamboja penghabisannya bergabung menjadi anggota ASEAN adalah pada tanggal 16 Desember 1998.
Mempunyai sebagian faktor mengapa ASEAN melakukan kerjasama dengan ketiga negara tersebut, diantaranya : 1. Jepang Peran Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di sisi lain, Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran daya politik dan militer karena sedang mempunyai rival yang kuat adalah RRC. Jepang sedang mengganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang paling penting. Kebutuhan Jepang di daerah seperti yang kita lihat sekarang yaitu: stabilitas daerah di Asia Tenggara dan keamanan maritim / the sea lines of communication. Para elit pemerintah Jepang kelihatannya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan pada tataran regional. Jepang harus memberikan perhatian yang lebih akbar pada kestabilan regional. Lagipula Jepang sendiri secara psikologis tentunya sedang merasa sebagai bangsa yang akbar di Asia Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan politik di daerah ASEAN akan timbul perbedaan pandangan dengan AS. Instrumen yang paling efektif untuk menghadapi AS adalah ekonomi. Sikap lebih gentle bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi AS. Jepang sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap daya militernya. Dan secara langsung maupun tidak langsung, ini akan berimbas pada negara-negara anggota ASEAN dalam bentuk peningkatan pertandingan senjata di daerah. 2. RRC Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk adaptif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi daerah. Seperti pada peningkatan kemampuan militer RRC yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman. International Role RRC telah buka luas dengan diundangnya modal dan teknologi dari Barat dan Jepang. RRC kelihatannya akan terus mempertahankan kebutuhan dan strategic influence mereka di daerah ASEAN baik secara politik maupun militer. Mempunyai keprihatinan mengenai tingkah laku yang dibuat RRC sebagian tahun yang lalu di Kepulauan Spratley. Pengembangan lembaga-lembaga keamanan yang lebih kuat di daerah sangat diperlukan. Di aspek ekonomi dan industri, langkah RRC yang mendorong masyarakatnya bermigrasi dari daerah pedesaan ke kota-kota untuk membuat 270 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan baik diapresiasi. Kebutuhan utama RRC terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan ekonomi yang cepat, dan untuk RRC, untuk diakui sebagai daya Asia yang akbar juga sangat penting. Dalam sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan terjadinya perang berskala global selang Amerika Serikat melawan RRC, dipercakapkan bahwa pemicunya adalah serangan RRC ke Laut Cina Selatan dan invasi militer RRC ke Vietnam. Walaupun novel tersebut adalah fiksi belaka, namun tetap mempunyai korelasinya dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan mempunyai kemiripan dengan apa yang diungkapkan oleh pandai politik AS Samuel Huntington dalam bukunya The Clash of Civilization. [8] Begitu juga dengan Korea Selatan, tidka dapat dipungkiri bahwa perekonomian di negara tersebut sangat maju dan dilihat dan diamati dari kemitraan ASEAN dengan Korea Selatan berjalan dengan lancar seperti yang dipercakapkan oleh Presiden Korea Selatan , Lee Myung Bak pada tahun 2009 bahwa perdagangan ASEAN-Korsel telah tumbuh 11 kali lipat dalam dua dekade terakhir menjadi senilai US$ 90,2 miliar tahun lalu, kata Lee. Angka tersebut bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 150 miliar pada 2015.Dan berencana untuk meningkatakannya lebih baik lagi dan selain itu melakukan pertukaran hukum budaya istiadat dsb . [9] --> Kerjasama ASEAN dengan IndiaIndia menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN di Bangkok, Thailand tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi Mitra wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT ke-1 ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja tanggal 5 November 2002 para Pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam aspek perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu ilmu dan teknologi, teknologi informasi dan people to people contacts. Komitmen ASEAN dan India tersebut dikukuhkan melewati penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004.[10] Hubungan kerja sama Indonesia-India di aspek ekonomi dan perdagangan mulai timbul seiring dengan mempunyainya upaya-upaya ke arah kerja sama selang ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerja sama yang lebih luas di daerah Asia. Secara lebih konkret lagi, hubungan dan kerja sama yang lebih tidak jauh telah terwujud dalam hubungan kemitraan selang ASEAN dan India melewati format pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1 (India), di mana pertemuan keduanya dipersiapkan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu.[11] Sengketa Laut Cina SelatanSebagian negara telah bersaing membikin klaim teritorial atas Laut Cina Selatan.[12] Perselisihan tersebut dianggap sebagai titik konflik Asia yang paling berpotensi bahaya. Perselisihan yang telah timbul[13][14]:
ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk menangani masalah tersebut tanpa memanfaatkan kekerasan.[12] Notes
edunitas.com Page 4Sekretariat ASEAN di Jalan Sisingamangaraja No.70A, Jakarta Selatan, Indonesia. Bendera 10 negara anggota ASEAN. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara)[5][6] atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) adalah sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di daerah Asia Tenggara, bangunan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan hukum budaya istiadat negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk memmbahas perbedaan diantara anggotanya dengan damai. ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km² atau setara dengan 3% total luas daratan di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara dengan 8.8% total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan. Pada tahun 2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga 1.8 Triliun Dolar AS. Jika ASEAN adalah sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai ekonomi terbesar kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis, Brazil, Inggris, dan Italia. Prinsip Utama ASEANPrinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
PiagamPrinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:
Anggota ASEANSekarang, ASEAN mempunyai anggota semua negara di Asia Tenggara (kecuali Papua Nugini . Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN: SejarahASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melewati Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Konten Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kesudahan, ASEAN kembali menerima anggota baru, adalah Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kesudahan, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, adalah pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena mempunyainya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kesudahan Kamboja penghabisannya bergabung menjadi anggota ASEAN adalah pada tanggal 16 Desember 1998.
Mempunyai sebagian faktor mengapa ASEAN melakukan kerjasama dengan ketiga negara tersebut, diantaranya : 1. Jepang Peran Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di sisi lain, Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran daya politik dan militer karena sedang mempunyai rival yang kuat adalah RRC. Jepang sedang mengganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang paling penting. Kebutuhan Jepang di daerah seperti yang kita lihat sekarang yaitu: stabilitas daerah di Asia Tenggara dan keamanan maritim / the sea lines of communication. Para elit pemerintah Jepang kelihatannya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan pada tataran regional. Jepang harus memberikan perhatian yang lebih akbar pada kestabilan regional. Lagipula Jepang sendiri secara psikologis tentunya sedang merasa sebagai bangsa yang akbar di Asia Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan politik di daerah ASEAN akan timbul perbedaan pandangan dengan AS. Instrumen yang paling efektif untuk menghadapi AS adalah ekonomi. Sikap lebih gentle bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi AS. Jepang sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap daya militernya. Dan secara langsung maupun tidak langsung, ini akan berimbas pada negara-negara anggota ASEAN dalam bentuk peningkatan pertandingan senjata di daerah. 2. RRC Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk adaptif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi daerah. Seperti pada peningkatan kemampuan militer RRC yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman. International Role RRC telah buka luas dengan diundangnya modal dan teknologi dari Barat dan Jepang. RRC kelihatannya akan terus mempertahankan kebutuhan dan strategic influence mereka di daerah ASEAN baik secara politik maupun militer. Mempunyai keprihatinan mengenai tingkah laku yang dibuat RRC sebagian tahun yang lalu di Kepulauan Spratley. Pengembangan lembaga-lembaga keamanan yang lebih kuat di daerah sangat diperlukan. Di aspek ekonomi dan industri, langkah RRC yang mendorong masyarakatnya bermigrasi dari daerah pedesaan ke kota-kota untuk membuat 270 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan baik diapresiasi. Kebutuhan utama RRC terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan ekonomi yang cepat, dan untuk RRC, untuk diakui sebagai daya Asia yang akbar juga sangat penting. Dalam sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan terjadinya perang berskala global selang Amerika Serikat melawan RRC, dipercakapkan bahwa pemicunya adalah serangan RRC ke Laut Cina Selatan dan invasi militer RRC ke Vietnam. Walaupun novel tersebut adalah fiksi belaka, namun tetap mempunyai korelasinya dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan mempunyai kemiripan dengan apa yang diungkapkan oleh pandai politik AS Samuel Huntington dalam bukunya The Clash of Civilization. [8] Begitu juga dengan Korea Selatan, tidka dapat dipungkiri bahwa perekonomian di negara tersebut sangat maju dan dilihat dan diamati dari kemitraan ASEAN dengan Korea Selatan berjalan dengan lancar seperti yang dipercakapkan oleh Presiden Korea Selatan , Lee Myung Bak pada tahun 2009 bahwa perdagangan ASEAN-Korsel telah tumbuh 11 kali lipat dalam dua dekade terakhir menjadi senilai US$ 90,2 miliar tahun lalu, kata Lee. Angka tersebut bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 150 miliar pada 2015.Dan berencana untuk meningkatakannya lebih baik lagi dan selain itu melakukan pertukaran hukum budaya istiadat dsb . [9] --> Kerjasama ASEAN dengan IndiaIndia menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN di Bangkok, Thailand tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi Mitra wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT ke-1 ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja tanggal 5 November 2002 para Pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam aspek perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu ilmu dan teknologi, teknologi informasi dan people to people contacts. Komitmen ASEAN dan India tersebut dikukuhkan melewati penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004.[10] Hubungan kerja sama Indonesia-India di aspek ekonomi dan perdagangan mulai timbul seiring dengan mempunyainya upaya-upaya ke arah kerja sama selang ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerja sama yang lebih luas di daerah Asia. Secara lebih konkret lagi, hubungan dan kerja sama yang lebih tidak jauh telah terwujud dalam hubungan kemitraan selang ASEAN dan India melewati format pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1 (India), di mana pertemuan keduanya dipersiapkan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu.[11] Sengketa Laut Cina SelatanSebagian negara telah bersaing membikin klaim teritorial atas Laut Cina Selatan.[12] Perselisihan tersebut dianggap sebagai titik konflik Asia yang paling berpotensi bahaya. Perselisihan yang telah timbul[13][14]:
ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk menangani masalah tersebut tanpa memanfaatkan kekerasan.[12] Notes
edunitas.com Page 5Sekretariat ASEAN di Jalan Sisingamangaraja No.70A, Jakarta Selatan, Indonesia. Bendera 10 negara anggota ASEAN. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Perbara)[5][6] atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) adalah sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di daerah Asia Tenggara, bangunan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan hukum budaya istiadat negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk memmbahas perbedaan diantara anggotanya dengan damai. ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4.46 juta km² atau setara dengan 3% total luas daratan di Bumi, dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta orang atau setara dengan 8.8% total populasi dunia. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratan. Pada tahun 2010, kombinasi nominal GDP ASEAN telah tumbuh hingga 1.8 Triliun Dolar AS. Jika ASEAN adalah sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai ekonomi terbesar kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis, Brazil, Inggris, dan Italia. Prinsip Utama ASEANPrinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
PiagamPrinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:
Anggota ASEANSekarang, ASEAN mempunyai anggota semua negara di Asia Tenggara (kecuali Papua Nugini . Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN: SejarahASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melewati Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand). Konten Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun kesudahan, ASEAN kembali menerima anggota baru, adalah Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kesudahan, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, adalah pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena mempunyainya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kesudahan Kamboja penghabisannya bergabung menjadi anggota ASEAN adalah pada tanggal 16 Desember 1998.
Mempunyai sebagian faktor mengapa ASEAN melakukan kerjasama dengan ketiga negara tersebut, diantaranya : 1. Jepang Peran Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di sisi lain, Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran daya politik dan militer karena sedang mempunyai rival yang kuat adalah RRC. Jepang sedang mengganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang paling penting. Kebutuhan Jepang di daerah seperti yang kita lihat sekarang yaitu: stabilitas daerah di Asia Tenggara dan keamanan maritim / the sea lines of communication. Para elit pemerintah Jepang kelihatannya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan pada tataran regional. Jepang harus memberikan perhatian yang lebih akbar pada kestabilan regional. Lagipula Jepang sendiri secara psikologis tentunya sedang merasa sebagai bangsa yang akbar di Asia Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan politik di daerah ASEAN akan timbul perbedaan pandangan dengan AS. Instrumen yang paling efektif untuk menghadapi AS adalah ekonomi. Sikap lebih gentle bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi AS. Jepang sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap daya militernya. Dan secara langsung maupun tidak langsung, ini akan berimbas pada negara-negara anggota ASEAN dalam bentuk peningkatan pertandingan senjata di daerah. 2. RRC Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk adaptif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi daerah. Seperti pada peningkatan kemampuan militer RRC yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman. International Role RRC telah buka luas dengan diundangnya modal dan teknologi dari Barat dan Jepang. RRC kelihatannya akan terus mempertahankan kebutuhan dan strategic influence mereka di daerah ASEAN baik secara politik maupun militer. Mempunyai keprihatinan mengenai tingkah laku yang dibuat RRC sebagian tahun yang lalu di Kepulauan Spratley. Pengembangan lembaga-lembaga keamanan yang lebih kuat di daerah sangat diperlukan. Di aspek ekonomi dan industri, langkah RRC yang mendorong masyarakatnya bermigrasi dari daerah pedesaan ke kota-kota untuk membuat 270 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan baik diapresiasi. Kebutuhan utama RRC terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan ekonomi yang cepat, dan untuk RRC, untuk diakui sebagai daya Asia yang akbar juga sangat penting. Dalam sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan terjadinya perang berskala global selang Amerika Serikat melawan RRC, dipercakapkan bahwa pemicunya adalah serangan RRC ke Laut Cina Selatan dan invasi militer RRC ke Vietnam. Walaupun novel tersebut adalah fiksi belaka, namun tetap mempunyai korelasinya dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan mempunyai kemiripan dengan apa yang diungkapkan oleh pandai politik AS Samuel Huntington dalam bukunya The Clash of Civilization. [8] Begitu juga dengan Korea Selatan, tidka dapat dipungkiri bahwa perekonomian di negara tersebut sangat maju dan dilihat dan diamati dari kemitraan ASEAN dengan Korea Selatan berjalan dengan lancar seperti yang dipercakapkan oleh Presiden Korea Selatan , Lee Myung Bak pada tahun 2009 bahwa perdagangan ASEAN-Korsel telah tumbuh 11 kali lipat dalam dua dekade terakhir menjadi senilai US$ 90,2 miliar tahun lalu, kata Lee. Angka tersebut bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 150 miliar pada 2015.Dan berencana untuk meningkatakannya lebih baik lagi dan selain itu melakukan pertukaran hukum budaya istiadat dsb . [9] --> Kerjasama ASEAN dengan IndiaIndia menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN di Bangkok, Thailand tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi Mitra wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT ke-1 ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja tanggal 5 November 2002 para Pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam aspek perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu ilmu dan teknologi, teknologi informasi dan people to people contacts. Komitmen ASEAN dan India tersebut dikukuhkan melewati penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004.[10] Hubungan kerja sama Indonesia-India di aspek ekonomi dan perdagangan mulai timbul seiring dengan mempunyainya upaya-upaya ke arah kerja sama selang ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerja sama yang lebih luas di daerah Asia. Secara lebih konkret lagi, hubungan dan kerja sama yang lebih tidak jauh telah terwujud dalam hubungan kemitraan selang ASEAN dan India melewati format pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1 (India), di mana pertemuan keduanya dipersiapkan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu.[11] Sengketa Laut Cina SelatanSebagian negara telah bersaing membikin klaim teritorial atas Laut Cina Selatan.[12] Perselisihan tersebut dianggap sebagai titik konflik Asia yang paling berpotensi bahaya. Perselisihan yang telah timbul[13][14]:
ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk menangani masalah tersebut tanpa memanfaatkan kekerasan.[12] Notes
edunitas.com |