Bagaimana cacing dapat menyebabkan penyakit atau gangguan pencernaan pada manusia

Penyakit Cacing Gelang adalah penyakit infeksi cacing Gelang (Ascaris lumbricoides) dalam tubuh manusia yang ditularkan melalui tanah. Cacingan ini dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas penderitanya; ...//

...// sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian. Cacingan menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah, sehingga menurunkan kualitas sumber daya manusia. Pembahasan tentang Penyakit Cacing Gelang, Gejala, Penyebab, dan Penanggulangannya merupakan lanjutan dari pembahasan tentang Cacingan, Penting untuk Diketahui.

Morfologi dan Siklus Hidup Cacing menjadi Penyebab

Cacing jantan mempunyai panjang 10-30 cm sedangkan cacing betina 22-35 cm. Cacing betina dapat bertelur 100 000 - 200 000 butir sehari, terdiri atas telur dibuahi dan telur tidak dibuahi. Di tanah yang sesuai, telur yang dibuahi tumbuh menjadi bentuk infektif dalam waktu kurang lebih tiga minggu.Bila telur infektif tertelan, telur akan menetas menjadi larva di usus halus. Selanjutnya larva menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfe, lalu terbawa aliran darah ke jantung dan paru. Di paru, larva menembus dinding pembuluh darah, lalu dinding alveolus, masuk rongga alveolus, kemudian naik ke trakea melalui bronkiolus dan bronkus.

Dari trakea larva menuju ke faring dan menimbulkan rangsangan di faring sehingga penderita batuk dan larva tertelan ke dalam esofagus, lalu ke usus halus. Di usus halus larva berubah menjadi cacing dewasa. Sejak telur infektif tertelan sampai cacing dewasa bertelur diperlukan waktu kurang lebih 2-3 bulan.

Gejala Klinis

a. Fase migrasi larvaPada fase migrasi, larva dapat mencetus timbulnya reaksi pada jaringan yang dilaluinya. Di paru, antigen larva menimbulkan respons inflamasi berupa infiltrat yang tampak pada foto toraks dan akan menghilang dalam waktu tiga minggu. Terdapat gejala pneumonia atau radang paru seperti mengi, dispnea, batuk kering, demam dan pada infeksi berat dapat timbul dahak yang disertai darah. Pneumonia yang disertai eosinofilia dan peningkatan IgE disebut sindrom Loeffler.Larva yang mati di hati dapat menimbulkan granuloma eosinofilia.

b. Fase intestinal

Cacing dewasa yang hidup di saluran intestinal jarang menimbulkan gejala klinis. Jika terdapat gejala klinis biasanya tidak khas yaitu mual, nafsu makan berkurang, diare atau konstipasi, lesu, tidak bergairah, dan kurang konsentrasi. Cacing Ascaris dapat menyebabkan intoleransi laktosa, malabsorsi vitamin A dan mikronutrisi. Pada anak infeksi kronis dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan akibat dari penurunan nafsu makan, terganggunya proses pencernaan dan malabsorbsi.

Efek yang serius terjadi bila cacing menggumpal dalam usus sehingga terjadi obstruksi usus (ileus).Selain itu cacing dewasa dapat masuk ke lumen usus buntu dan dapat menimbulkan apendisitis (radang usus buntu) akut atau gangren.Jika cacing dewasa masuk dan menyumbat saluran empedu dapat terjadi kolik, kolesistitis (radang kantong empedu), kolangitis (radang saluran empedu), pangkreatitis dan abses hati.Selain ke bermigrasi ke organ, cacing dewasa juga dapat bermigrasi keluar melalui anus, mulut atau hidung. Migrasi cacing dewasa dapat terjadi karena rangsangan seperti demam tinggi atau obat-obatan.

Diagnosis

Diagnosis dilakukan dengan menemukan telur A.lumbricoides pada sediaan basah tinja langsung. Penghitungan telur per gram tinja dengan teknik katokatz dipakai sebagai pedoman untuk menentukan berat ringannya infeksi. Selain itu diagnosis dapat dibuat bila cacing dewasa keluar sendiri melalui mulut,hidung atau anus.

Penanggulangan dan Pengobatan

Albendazol dan mebendazol merupakan obat pilihan untuk askariasis. Dosis albendazol untuk dewasa dan anak usia lebih dari 2 tahun adalah 400 mg per oral. WHO merekomendasikan dosis 200 mg untuk anak usia 12 – 24 bulan. Dosis mebendazol untuk dewasa dan anak usia lebih dari 2 tahun yaitu 500 mg. Albendazol dan mebendazol diberikan dosis tunggal. Pirantel pamoat dapat digunakan untuk ascariasis dengan dosis 10–11 mg/kg BB per oral, dosis maksimum 1 gram.

Tindakan operatif diperlukan pada keadaan gawat darurat akibat cacing dewasa menyumbat saluran empedu dan apendiks.  Pengobatan askariasis harus disertai dengan perubahan Perilaku Hidup Bersih Sehat dan Perbaikan Sanitasi.


Referensi :
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan.

Baca Juga :

  1. Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Mata
  2. Kesehatan, Latihan Fisik dan Olahraga

serabut saraf yang berjumlah 31 pasang pada sistem saraf manusia adalah...a. saraf simpatikb. saraf parasimpatikc. saraf otak (kranial)d. saraf sum su … m tulang belakang (spinal)​

bagian daun tumbuhan hijau yang tidak dapat melakukan forosintesis adalah...a. kutikulab. sel penjagac. parenkim pagard. parenkum bunga pagar​

Pembelahan meisosis terjadi secara haploid atau diploid?​

1. Jelaskan efek samping penggunaan fire extinguisher atau alat pemadam api dalam waktu jangka panjang!..

adik berumur 16 tahun dan kakak 19 tahun beda berapa tahun?​

Perhatikan gambar berikut untuk soal nomer 7-9 Boban Kuasa Beban 160 cm Titik Tumpu Kuasa Gambar A Gambar B 7. Berdasarkan gambar di atas maka gambar … A dan gambar B berturut-turut termasuk jenis tuas A. Il dan 1 B. I dan II C. I dan III D. II dan III​

Deskripsikan dengan lengkap syarat mata dapat melihat benda, jika bayangan benda tepat jatuh didepan retina !​ tolong bantu jawab ya

ipa kls 7 bantu jawab ​

organ organ tubuh manusia yang dapat terdampak dari pencemaran tanah​

Di dalam rumah Femi terdapat akuarium yang diletakkan disudut ruang tamu.Kehidupan yang terjadi didalam ekosistem akuarium terjadi secara seimbang. Ji … ka suatu saat akuarium tersebut dipindahkan ke tempat yang gelap, maka tumbuhan air akan mati terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena tumbuhan......... * 10 pointsa. habis dimakan oleh ikan-ikan yang ada didalam akuariumb. tidak dapat melakukan fotosintesis c.kekurangan pupukd. dimakan oleh bakteri yang ada didalam akuarium​

Mengkonsumsi daging babi, sapi, dan ikan mentah atau setengah matang dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi cacing pita. Hewan yang terinfeksi cacing pita dapat menularkan cacing pita pada manusia karena telur dan larva cacing pita hidup pada daging dan jaringan ototnya.

Cacingan atau terinfeksi cacing merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum terjadi. Cacing dapat menginfeksi manusia melalui berbagai cara seperti tanah, udara, makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh telur atau larva cacing. Pada umumnya cacing yang menginfeksi manusia adalah seperti cacing gelang, cacing kremi, dan cacing pita.

  1. Cacing Kremi
    Infeksi cacing kremi disebabkan oleh Enterobius vermicularis dapat dialami oleh semua orang terutama pada anak-anak. Cacing kremi memiliki ciri-ciri berukuran kecil, tipis, berwarna putih, berbentuk seperti benang dengan panjang antara 2mm dan panjang 13mm. Cacing kremi dapat hidup di usus selama sekitar 5-6 minggu dan kemudian akan mati. Sebelum mati, pada malam hari cacing betina akan bertelur di bagian anus. Telur cacing kremi memiliki ukuran yang sangat kecil namun dapat menyebabkan gatal disekitar anus dan dapat menghasilkan lendir.Terkadang ketika sedang tidur seseorang tidak sadar menggaruk bagian disekitar anus untuk meringankan gatal. Hal ini dapat menyebabkan telur cacing berpindah ke jari dan terletak dibawah kuku. Telur-telur ini akan dengan mudah berpindah ke mulut dan tertelan.Telur cacing kremi dapat bertahan hidup hingga dua minggu jika berada diluar tubuh. Telur dapat jatuh dari kulit disekitar anus dan menempel pada kasur, pakaian, dll. Telur cacing kremi dapat mengkontaminasi udara, barang-barang dan makanan. Telur yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat menetas dan berkembang menjadi cacing dewasa.Pada perempuan, cacing kremi dapat berjalan dari anus ke vagina atau uretra (saluran kemih). Hal tersebut dapat menyebabkan keputihan, mengompol, atau masalah pada buang air kecil.Tanda dan gejala terjadinya infeksi cacing kremi adalah :- Mengalami gatal pada bagian anal atau vaginal- Mengalami gangguan tidur, mudah marah dan gelisah- Mengalami nyeri perut dan mual
  2. Cacing PitaInfeksi cacing pita dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh telur atau larva cacing pita yang terdapat pada kotoran orang atau hewan yang mengandung cacing pita. Telur cacing pita akan berkembang menjadi larva lalu dapat berpindah-pindah tempat ke organ lain seperti paru-paru, sistem saraf pusat, atau hati.Selain melalui kotoran manusia atau hewan, cacing pita juga dapat menginfeksi melalui larva yang berada pada daging atau jaringan otot hewan. Mengkonsumsi daging hewan mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi cacing pita maka dapat meningkatkan resiko terinfeksi larva pada daging. Larva cacing pita yang berkembang dalam tubuh manusia dapat tumbuh menjadi cacing pita dewasa yang bisa memiliki ukuran lebih dari 15,2 meter dan hidup selama 30 tahun. Cacing pita dapat menempel dinding usus sehingga dapat menyebabkan iritasi atau peradangan ringan.Pada umumnya orang yang terinfeksi cacing pita tidak mengalami gejala. Namun beberapa orang mengalami gejala ketika cacing pita mengiritasi organ pencernaan dan organ lain.Tanda dan gejala infeksi cacing pita pada organ pencernaan :- Mual- Lemah- Kehilangan nafsu makan- Nyeri perut- Diare- Kehilangan berat badan- Tubuh sulit menyerap nutrisi dari makananTanda dan gejala infeksi cacing pita pada organ lain adalah :Berbeda dengan infeksi cacing pita pada saluran cerna,- Demam- Terdapat benjolan pada organ tubuh yang menjadi tempat hidup cacing pita.- Terjadi reaksi alergi pada larva- Terjadi infeksi bakteri- Mengalami tanda-tanda gangguan pada saraf seperti kejang
  3. Cacing Gelang
    Infeksi cacing gelang atau ascariasis merupakan salah satu infeksi cacing yang paling umum di seluruh dunia. Cacing gelang adalah parasit yang menggunakan tubuh manusia sebagai inang dari larva atau telur cacing dewasa. Cacing gelang tidak menular dari satu orang ke orang lain. Terinfeksi cacing gelang dapat terjadi ketika seseorang mengalami kontak langsung dengan tanah atau air yang terkontaminasi kotoran manusia yang mengandung telur cacing gelang. Anak-anak yang sering bermain dengan tanah dan tidak mencuci tangan sebelum makan memiliki resiko tinggi terinfeksi cacing gelang. Buah atau sayur yang tidak dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan juga dapat menyebabkan seseorang terinfeksi cacing gelang.Infeksi cacing gelang pada paru-paru memiliki tanda dan gejala seperti penyakit asma atau pneumonia yang meliputi:- Batuk secara terus menerus- Sesak nafas- Nafas menimbulkan suara ‘ngik’Tanda dan gejala infeksi cacing gelang pada pencernaan :- Nyeri perut ringan hingga berat- Mual dan muntah- Diare atau tinja berdarah- Mudah lelah- Muntah- Kehilangan berat badan atau mengalami kekurangan gizi

    - Terdapat cacing pada muntah dan kotoran.

Penanganan Infeksi Cacing
Pada umumnya infeksi cacing tidak memerlukan terapi khusus karena dapat teratasi dengan sendirinya. Namun pada beberapa kasus membutuhkan penanganan khusus seperti :

  • Berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat untuk anticacing.
  • Berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan tindakan medis jika dibutuhkan, seperti operasi.

Pencegahan Infeksi Cacing

  • Menjaga kebersihan diri seperti mandi secara rutin dan mencuci tangan setelah buang air besar, setelah kontak langsung dengan benda yang kotor, dan ketika sebelum makan.
  • Menjaga kebersihan lingkungan seperti kebersihan rumah dan kamar mandi.
  • Mencuci buah dna sayuran sebelum dimakan
  • Memasak daging hingga matang agar dapat membunuh telur dan larva cacing
  • Menghindari mengkonsusmi daging sapi, babi dan ikan mentah.
  • Mengkonsumsi obat cacing setiap enam bulan sekali.

Mari menjaga kebersihan dan mengkonsumsi obat cacing minimal setiap 6 bulan sekali untuk keluarga sehat bebas cacingan.

Jika Sahabat Viva memiliki pertanyaan lebih lanjut, silahkan kirimkan melalui:

  1. Layanan Tanya Jawab Kesehatan melalui SMS Hotline atau Whatsapp di nomor 0812 919 08500
  2. Konsultasi Online pada hari Senin-Jumat pukul 08.00-17.00 WIB

Pertanyaan anda akan dijawab langsung oleh tenaga kesehatan kami.
Kunjungi juga akun Instagram @vivahealthindonesia, Fanpage VivaHealthIndonesia dan Twitter@vivahealthID untuk melihat jadwal kegiatan Apotek Viva di kota Anda dan info kesehatan lainnya.

Sumber :

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA