Bagaimana cara mengeluarkan lilitan pada alur ketika perbaikan

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

21 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

32 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

MUDUL PERBAIKAN MOTOR LISTRIK DISUSUN : ALKULA FAURASYIDI, SPd F.S Alkula.F 1 NBM : 9030927 SMK MUHAMMADIYAH 1 KLATEN UTARA 2011 / 2012 PENGESAHAN Telah disyahkan “MUDUL PERBAIKAN MOTOR LISTRIK”, sebagai bahan ajar Mata Pelajaran : MUDUL PERBAIKAN MOTOR LISTRIK Tingkat : XI Yang disusun oleh : F.S Alkula.F 2 Nama : F.S AL KULAFAURASYIDI S.Pd NIP/NBM : 9030927 Klaten, 5 Juli 2011 SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara Yang Mengesahkan Kaprok TITL Penyusun F.S AL KULAFAURASYIDI S.Pd NIP/NBM : 9030927 Kegiatan Belajar F.S Alkula.F 3 Mempersiapkan pekerjaan a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari dan melaksanakan modul ini, peserta diklat diharapkan: 1. Dapat merencanakan kebutuhan alat untuk membongkar motor listrik satu phasa maupun tiga phasa 2. b. Dapat mempersiapkan motor AC satu phasa maupun tiga phasa. Uraian materi Konstruksi motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa terdiri dari 2 bagian utama yaitu: 1. Stator Secara prinsip stator motor induksi adalah sama dengan stater motor sinkron maupun generator. Pada stator terdapat susunan kawat yang dimasukkan kedalam alur untuk menerima belitan stator dari motor akan membawa belitan menurut jenis motornya misalkan motor satu fasa, maka statornya akan membawa belitan satu fasa, dimana diumpan dari penyedia tegangan satu fasa Jumlah kutub dari suatu motor akan menentukan lambat cepatnya putaran suatu motor. Makin banyak jumlah kutub yang terpasang maka makin lambat putaran yang dihasilkan sedangkan apabila jumlah kutubnya makin sedikit maka putaran yang dihasilkan makin cepat. Hal semacam ini dapat dihitung dari: Ns  F .60 p Ns = Putaran sinkron F.S Alkula.F F = Frekuensi jala–jala P = Jumlah pasang kutub 4 2. Rotor Rotor dari motor induksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a. Rotor Sangkar Secara umum hampir 90% dari motor induksi banyak menggunakan rotor dengan jenis ini. Karena rotor jenis ini, pada motor induksi adalah paling sederhana dan kuat rotor jenis ini dibuat dari baja silicon dan terdiri dari inti yang berbentuk silinder yang sejajar dengan alur/slot dan diisi dengan tembaga atau alumunium yang berbentuk batangan. Selain dua bagian utama tersebut motor induksi juga mempunyai konsturksi tambahan antara lain rumah stator, tutup stator, kipas dan terminal hubung. F.S Alkula.F 5 Jenis motor Shaded Split Phasa Putar Kanan Putar Kiri Keteranga n GU=Gulun gan Utama GB=Gulun gan Bantu c = Capasitor S= Sentrifugal Motor Capasitor Type1 Motor Capasitor Type II F.S Alkula.F 6 Motor Capasitor Type Ill Tabel kerusakan motor listrik No Gangguan Penyebab 1 Motor sulit berputar a. Tegangan tidak ada b. Tegangan turun atau rendah c. Pengaman membuka d. Saklar setrifugal rusak e. Lilitan hubung singkat f. Lilitan rusak atau putus g. Lilitan hubung ke badan 2 Motor cepat panas h. Pemasangan tutup kurang tetap i. Beban terlalu berat j. Bantalan terlalu keras a. Lilitan hubung singkat b. Lilitan hubung ke badan c. Bantalan terlalu keras d. Beban terlalu berat 3 Motor tidak mau berputar e. Saklar setrifugal terlalu berat f. Tegangan terlalu rendah a. Lilitan hubung singkat b. Lilitan hubung ke badan c. F.S Alkula.F Bantalan terlalu keras 7 d. Beban terlalu berat 4 Bantalan terlalu aus e. Saklar setrifugal terlalu berat f. Tegangan terlalu rendah a. Sabuk ban terlalu keras b. Poli lepas dari tempatnya 5 Motor terlalu berisik c. Kotor, oli kurang a. Bantalan aus b. Pemasangan tutup terlalu keras c. Ada bagian yang lepas d. Ada bagian yang salah menempatkan e. Sabauk atau ban kurang tepat pemasangannya f. Poros atau as bengkok g. Poros atau as aus 6 Motor menghasilkan kejutan h. Rotor tak seimbang a. Lilitan hubung ke badan b. Hubungan pentanahan kurang baik 7 Rotor menggesek stator c. Pengikat badan putus atau lepas a. Dalam motor kotor b. Rotor atau stator rusak atau luka 8 Motor berdenggung c. Bantalan aus a. Hubungan pentanahan, kurang baik b. Sambungan atau kotaknya kurang baik F.S Alkula.F 8 Lembar Kerja F.S Alkula.F 9 SMK MUH 1 KLATEN UTARA Prog. : TPTL Job :1 Prog. : Perbaikan Waktu : 2 X 45 Diklat Motor 1 keahlian Fase Tingkat Menit MENGAMATI MOTOR 1 FASE : XI Tgl Guru 1 Nama Guru 2 No Persiapan Pekerjaan 1. Alat a. Obeng kembang dan pipih (sedang) b. Kunci pas c. 1 Buah 1 Buah Kunci ring d. Tracker 1 Buah 1 Buah e. Martil (palu) besi 0,5 Kg 1 Buah f. Palu karet 1 Buah g. Penitik 1 Buah h. Tang potong 1 Buah i. Tang lancip 1 Buah j. Tang kombinasi k. Snap tang 2. 1 Buah 1 Buah Bahan a. Motor induksi 1 fasa 1 Buah b. Kertas gosok (halus) 1 Buah c. Grease (stempet) F.S Alkula.F 1 Buah 10 3. Keselamatan Kerja 1. Gunakanlah pakaian Praktik 2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 3. Gunakanlah alat sesuaii dengan fungsinya 4. Hati–hati melepas rotor agar supaya tidak merusak kumparan stator 5. Hindarkan bagian–bagian motor dari kotoran (debu) 6. Hati–hati dalam melakukan praktik 4. Langkah Kerja a. Pakailah pakaian praktik b. Bacalah dan pahami modul c. Persiapkan kebutuhan alat d. Persiapkan kebutuhan bahan 5. Data pengamatan Lembar Kerja SMK MUH 1 KLATEN UTARA Prog. : TPTL Job :2 Waktu : 2 X 45 keahlian Prog. : Perbaikan Diklat Motor 1 Fase Tingkat : XI MENGUKUR TAHANAN Menit DAN ISOLASI KUMPARAN MOTOR 1 FASE Tgl Guru 1 Nama Guru 2 No F.S Alkula.F 11 A. Alat-alat yang dibutuhkan: 1. Multimeter (AVO meter) 1 buah 2. Meger 1 buah 3. Tang amper 1 buah 4. Tachometer 1 buah 5. Tang Kombinasi 6. Tang lancip 1 buah 7. Tang potong 1 buah 8. Kunci pas 1 set 9. Obeng pipih/pemotong 1 buah 1 buah Pada pemeriksaan hasil kerja lilit, kita perlu mengukur tahanan pada belitan bantu, tahanan belitan utama, tahanan tiap 3 phasa dengan AVO meter. Disamping itu, kita juga perlu untuk mengukur tahanan isolasinya dengan meger. B. Langkah kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Bukalah baut pada terminal 3. Bukalah tutup terminal 4. Ukurlah setiap ujung kumparan dengan menggunakan Multi meter dan menggunakan megger C. Data Pengamatan Hasil pengukuran tahanan dengan AVO meter untuk motor induksi satu phasa RU = Tahanan Utama RB = Tahanan Bantu RU = ........................................ Ohm RB = ........................................ Ohm F.S Alkula.F 12 Hasil pengukuran tahanan isolasi dengan meger RU dengan RB = ........................................ Ohm RU dengan Poros = ........................................ Ohm RB dengan Poros = ........................................ Ohm RU dengan Body Motor = ........................................ Ohm RB dengan Body Stator = ........................................ Ohm D. Kesimpulan Hasil Lilitan F.S Alkula.F 13 Kegiatan Belajar 2 Membongkar Kumparan Pada Peralatan Listrik a. Tujuan kegiatan pemelajaran Setelah mempelajari dan melaksanakan modul ini, peserta diklat diharapkan: 1. Dapat memilih motor ac satu phasa 2. Dapat melepas pulley 3. Dapat melepas kipas 4. Dapat melepas mur dan baut pengikat motor b. Uraian materi Pada lembar kegiatan belajar 2, kita mempelajari bagaimana cara membongkar kumparan pada peralatan listrik khususnya kumparan stator pada motor induksi satu phasa (seperti gambar.1) Gambar. 1 Kemudian melepas baut seperti gambar. 2 F.S Alkula.F 14 Gambar. 2 Melepas tutup dan dilanjutkan melepas rotor seperti gambar 3 Gambar 3 Kemudian dilanjutkan melepas kumparan gamabr 4 F.S Alkula.F 15 Gambar 4 Kalau sudah dipotong kemudian dihitung jumlah lilitan per alur. Tahap selanjutnya mengisi data table dan mengambarkan bentuk bentangan kumparan. Tahap selanjutnya melepas kumparan seperti gambar. 5 F.S Alkula.F 16 Gambar 5 Apabila dalam melepas kumparan pada alur ternyata sulit melepas maka dengan cara member arus yang besar pada lilitan agar liliatan terbakar atau dengan cara menekan dengan potongan gergaji seperti gambar 6 Gambar 6 F.S Alkula.F 17 Lembar kerja SMK MUH 1 KLATEN UTARA Prog. : TPTL Job :3 Prog. : Perbaikan Waktu : 2 X 45 Diklat Motor 1 keahlian Fase Tingkat Menit MEMBONGKAR MOTOR 1 FASE : XI Tgl Guru 1 Nama Guru 2 No a. Peralatan yang dibutuhkan 1. Obeng kembang dan pipih (sedang) 2. Kunci pas 1 Set 3. Kunci Ring 1 Set 4. Tracker 1 Buah 5. Martil (Palu) besi 0.5 Kg 6. Palu Karet 1 Buah 7. Penitik 1 Buah 8. Tang Potong 1 Buah 9. Tang Lancip 1 Buah 10. Tang Kombinasi 1 Buah 11. Snap Tang F.S Alkula.F 1 Buah 1 Buah 1 Buah 18 12. Pasau 1 Buah b. Bahan c. 3. Motor induksi 1 phasa 1 buah 4. Motor induksi 3 phasa 1 buah 5. Kertas gosok 1 lembar 6. Grease (stempet) secukupnya Keselamatan Kerja 1. Gunakanlah pakaian Praktik 2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. 3. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya 4. Hati–hati melepas rotor agar supaya tidak merusak kumparan stator 5. Hindarkan bagian–bagian motor dari kotoran (debu) 6. Hati–hati dalam melakukan praktik d. Langkah Kerja 1. Lepaskan pasak (kunci, spey, sekrup) 2. Lepaskanlah puley dengan menggunakan tracker 3. Buatlah tanda kesejajaran dengan menggunakan penitik 4. Bukalah baut (ikatan) tutup stator (end plate) 5. Lepaskanlah tutup stator 6. Keluarkanlah rotor dari dalam stator 7. Amatilah bagian–bagian dari motor dengan teliti 8. Pasanglah kembali dengan urutan langkah sebaliknya waktu melepas dengan benar. 9. Pastikanlah rotor berputar secara bebas atau ringan 10. Kerjakanlah langkah kerja 1 sampai 9 untuk motor dengan jenis yang lain. F.S Alkula.F 19 e. Test Formatif 1. Apakah tujuan kita harus memberi suatu tanda pada kedua tutup untuk rumah stator dan kepala kumparan pada saat kita membongkarnya? 2. Apakah tujuan kita membersihkan rotor dari kotoran? 3. Bagaimana langkah–langkah urutan yang benar untuk melepas rotor pada rumah stator yang aman dan benar dan melepas kumparan–kumparan stator? Kriteria Kelulusan kegiatan 2 No. 1. 2. Kriteria Aspek kognitif Langkah kerja dan kecepatan kerja Skor 1–10 Bobot Nilai Keterangan 2 4 Perolehan data 3. analisis data dan 3 interprestasi 4. Keselamatan kerja F.S Alkula.F 1 20 Kegiatan belajar 3 Merakit Kumparan Pada Peralatan Listrik Tujuan pembelajaran Setelah menyelesaikan pelajaran ini diharapkan a. 1. Siswa dapat merakit /melilit kembali seperti semula 2. Siswa dapat memasukan lilitan kedalam alur stator 3. Siswa dapat membuat kutub pada alur stator Tujuan kegiatan pemelajaran Setelah mempelajari dan melaksanakan modul ini, peserta diklat diharapkan: 1. Dapat menghitung jumlah alur 2. Dapat menentukan penampang kawat yang digunakan untuk melilit kumparan stater 3. F.S Alkula.F Dapat membedakan jenis kumparan 21 Dapat mengapresiasikan rumus untuk melilit stator motor listrik 4. AC/phasa Dapat melilit ulang motor AC satu phasa maupun tiga phasa 5. b. Uraian materi 1. Bentuk Kumparan Stator Bentuk kumparan stator dari motor induksi 1 fasa dapat dibagi menjadi 3 macam, hal semacam ini adalah tergantung dari cara melilitkannya kedalam alur–alur stator. Bentuk kumparan– kumparan yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Kumparan jerat atau lilitan bertumpuk (Lap winding juga dapat dinamakan dengan lilitan spiral (seperti gambar 6a). b. Kumparan terpusat (concentric winding) seperti gambar 6b. c. Kumparan gelombang (wave winding) seperti gambar 6c. Gambar 6 a. Bentuk kumparan jerat a. Bentuk kumparan sepusat b. Bentuk kumparan gelombang. Fungsi dari ketiga jenis kumparan tersebut adalah sebagai berikut: F.S Alkula.F 22 a. Kumparan jerat (spiral) benyak digunakan untuk motor–motor (generator) dengan kapasitas yang relatif besar. Umumnya untuk kelas menengah keatas, walaupun secara khusus ada mesin listrik dengan kapasitas yang lebih besar, kumparan statornya menggunakan sistem kosentris. b. Kumparan sepusat (concentric) pada umumnya sistem ini banyak digunakan untuk motor dan generator dengan kapasitas kecil. Walaupun ada juga secara khusus motor–motor dengan kapasitas kecil menggunakan kumparan dengan tipe spesial. c. Kumparan gelombang/wave winding untuk motor dengan belitan sistem ini banyak digunakan kapasitor besar. 2. Cara menggulung ulang kumparan stator motor induksi 1 fasa Motor–motor induksi 1 fasa pada dasarnya adalah sama dengan motor induksi 2 fasa. Hal semacam ini dapat kita lihat, bahwa pada motor induksi 1 fasa terdapat 2 jenis kumparan, yaitu kumparan utama (running winding = RW = RV) dan kumparan bantu (starting winding = SW = RB) kedua kumparan tersebut mempunyai penampang kawat dan jumlah lilitan yang tidak sama. Tetapi ada kalanya hal tersebut dibuat hampir sama. Kumparan utama mempunyai luas penampang kawat yang lebih besar dan jumlah lilitan yang lebih banyak. Sedangkan untuk kumparan bantu memiliki luas penampang yang kecil dan jumlah lilitannya sedikit. Apabila motor induksi 1 fasa kita suplay dengan tegangan tertentu, maka besarnya arus pada kedua buah kumparan tersebut yaitu Iu dan Ip atau dapat kita tuliskan Ir dan Is akan mempunyai nilai F.S Alkula.F yang berbeda. Dengan demikian hal tersebut akan 23 berpengaruh pada nilai arus Iu dan Is yang mempunyai penggeseran fasa 90 listrik (90 el). o a. o Langkah Kumparan Yang dimaksud dengan langkah kumparan adalah sudut kisar yang dibentuk antara kedua sisi kumparan dan diberi dengan tanda huruf Yg. Untuk mendapatkan kopel putar yang maksimal, maka langkah kumparan harus sama dengan satu jarak kutub. Satu jarak kutub adalah kisar sudut antara kutub utara (U) dan kutub selatan (S) yang paling berdekatan. Sedangkan jarak kutub diberi tanda Tho () dan satu jarak kutub adalah 180o listrik. Apabila jumlah pasang kutub suatu motor adalah p, maka jumlah kutubnya adalah 2p dan perbandingan antara derajat lingkaran (derajat busur = obs) dan derajat listrik (oel) kita kaitkan dengan kutub, maka dapat kita ambil contoh = Untuk = P = 1, maka 360obs = 1 x 360oel P = 2, Maka maka 360obs = 2 x 360oel P = 3, Maka maka 360obs = 3 x 360oel Dengan demikian perbandingan antara bs dan o el dapat o dituliskan dengan rumus: aobs = p.aoeL Apabila jumlah alur pada stator motor induksi 1 fasa ada G alur, maka kisar sudut satu kali keliling stator atau G alur adalah 360o bs. Apabila sebuah motor mempunyai sebanyak G alur adalah = p.360oeL. satu keliling stator = 2p jarak kutub atau G alur = 2p jarak kutub. F.S Alkula.F 24 Jadi: satu jarak kutub = 1E = 180o eL = G , karena 2 p Alur langkah kumparan Yg = 1E, maka langkah kumparan menjadi: Yg  Untuk memperoleh G 2 p Alur kopel putar yang maksimal, maka diperlukan jumlah belitan yang banyak, tidak mungkin akan ditampung pada satu alur stator. Untuk itu harus dibagi menjadi beberapa buah alur. Artinya untuk satu buah alur kumparan akan dibagi menjadi beberapa belitan (kumparan). Untuk motor induksi satu fasa yang mempunyai satu pasang kutub dengan satu buah kumparan yang terdiri dari beberapa kumparan yang terdiri dari beberapa kumparan bagian dan setiap kumparan bagian membutuhkan dua buah alur stator dengan demikian, untuk motor induksi satu fasa yang mempunyai 1 pasang kutub akan mempunyai G kumparan 2p bagian. b. Jumlah Alur per kutub per fasa Apabila jumlah fasa = m, maka masing–masing fasa akan memiliki kumparan bagian sebanyak G/2p.m, sehingga pada setiap kutub untuk masing–masing fasa akan menempuh alur sebanyak G/2p.m alur. Apabila banyaknya alur pada setiap kutub untuk masing–masing fasa diberi tanda dengan huruf g, maka jumlah alur untuk setiap kutub tiap fasa menjadi g = G/2p.m alur. c. F.S Alkula.F Menempatkan Kumparan (Pergeseran Tempat) 25 Untuk menempatkan kumparan pada setiap fasa, maka harus selalu ditempatkan saling bergeseran tempat. Hal semacam ini bertujuan agar kopel putar yang dihasilkanselaing bergeser fasa. Untuk motor induksi 2 fasa bergeser fasa, untuk 2 kopel putar (kekuatan putar) adalah 90o eL. Apabila pergeseran tempat tersebut diberikan dengan tanda huruf Yf, maka Yg = 180o eL jadi untuk motor 2 fasa, nilai Yf = ½ Yg. Dari uraian diatas, maka dapat diperoleh beberapa rumus yang dapat digunakan untuk membelit motor–motor induksi sebagai berikut: 60. f n G Yg  2 p Alur P g G 2p.m Alur 45 ° ° 90 U S S U F.S Alkula.F 26 Sudut Pasang Kutub: P=1 P=2 P=4 180o Listrik 180o listrik 180o Listrik = 180o radial = 90o radial = 45o radial Rumus untuk melilit stator motor AC G 2p G q 2 p.m p  F.S Alkula.F KAR  360 0 r G KAL  KAR.P 27 G K 2p 2G K 2P 120 O KP  KAL Untuk P = Langkah alur dari sisi kumparan 1 kesisi kumparan 2 G = Jumlah alur 2p = Jumlah kutub p = Jumlah pasang kutub q = Banyaknya kumparan tiap kelompok m = Jumlah fasa KAR = Kisar alur dalam derajad radikal KAL = Kisar alur dalam derajad listrik Kp = Kisar fasa K = Jumlah sisi kumparan dalam tiap kutub. F.S Alkula.F double layer 28 Gambar 7 Memasang Prespan Gambar 8 Membuat Kumpulan Kawat pada alur dengan Mal F.S Alkula.F 29 Gambar 9 Memasang Kumparan Pada Alur – Alur Gambar 10 Memasang Rotor, Tutup Motor dan Kipas F.S Alkula.F 30 Gambar 11 Membuat Keras Mur Baut Pengikat Bentuk dan cara menghitung bentuk alur Motor AC 2 fasa jumlah alur 24, berkutub 2 pasang tahap ganda Perhitungan: G 24  6 2p 4 --------> Langkah 1 - 7 G 24  3 2p.m 4.2 --------> 3 --------> 6 sisi kumparan p  q Kumparan tiap kelompok K 2.G 2.24   12 2p 4 tiap kutub F.S Alkula.F 31 KAR  360.r 360 .  15 o r G 24 KAL = KAR.P = 15.2 = 30O Listrik Kp = --------> 30.l 90  3 KAL 30 30o Listrik --------> Kisar fasa Daftar lilitan 1-7 15 - 9 13 - 19 3 – 21 2-8 14 - 8 14 - 20 2 – 20 3-9 13 - 7 15 - 21 1 – 19 4 - 10 18 - 12 16 - 22 6 – 24 5 - 11 17 - 11 17 - 23 5 – 23 6 - 12 18 - 10 18 - 24 4 – 22 F.S Alkula.F 32 Gambar Bentangan: Jerat 2 1 3 4 A 7 6 5 10 9 8 12 11 13 14 15 16 17 18 19 B 20 21 22 23 a 24 b Gambar 12 Gambar Bentangan : Konsentris 1 2 A 3 F.S Alkula.F 4 5 B 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 a 21 22 23 b 24 33 Gambar 13 F.S Alkula.F 34 Motor 2 Fasa dapat dipakai untuk motor 1 fasa dengan membuat kumparan satu lebih besar kawat emailnya dan jumlah lebih banyak sebagai kutub utama (KU) dan yang sebaliknya sebagai kutub bantu (KB) Hal itu dimaksud supaya terjadi beda fasa, sehingga terjadi moment putar. Karena demikian maka motor satu fasa dapat dililit dengan KU secara konsentris dan KB secara jerat (cara campuran). Gambar Bentangan Campuran 1 2 3 4 5 6 KU KB F.S Alkula.F 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 ku kb 35 Gambar 14 Pernah dicoba dengan belitan jerat KU = 50 lilit,  dan KB: 40 lilit,  = 4 mm, bekerja pada tegangan 50 watt c. Rangkuman Bentuk kumparan stator dari motor induksi 1 fasa maupun 3 phasa dapat dibagi menjadi 3. Bentuk kumparan–kumparan yang dimaksud adalah a. Kumparan jerat atau lilitan bertumpuk b. Kumparan sepusat c. Kumparan gelombang Lembar kerja SMK MUH 1 KLATEN UTARA Prog. : TPTL Job :4 Waktu : 2 X 45 keahlian Prog. : Perbaikan Diklat Motor 1 Fase Tingkat MEMBUAT ISOLASI PADA Menit ALUR STATOR MOTOR 1 : XI FASE Tgl Guru 1 Nama Guru 2 No a. Peralatan yang dibutuhkan 1. Penggaris F.S Alkula.F 1 Buah 36 2. Stator 1 Buah 3. Gunting atau kater 1 Buah b. Bahan c. 1. Motor induksi 1 phasa bagian stator 1 buah 2. Kertas prespan 30 x 30 cm Gambar isolasi d. Keselamatan Kerja a. Gunakanlah pakaian Praktik b. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. c. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya d. Hati–hati membuat bentuk isolasi pada alur e. Hati–hati dalam melakukan praktik e. Langkah Kerja 1. Berdo’a sebelum bekerja 2. Siapkan alat dan bahan 3. Ukurlah panjang stator dan dilebihkan beberapa cm untuk pengencang 4. Buatlah tutupnya F.S Alkula.F 37 f. .Test Formatif 1. Apakah tujuan kita menggunakan mal? 2. Apa fungsi serlak. 3. Mengapa motor perlu diserlak an ditali (dirapikan). 4. Bagaimana langkah–langkah urutan yang benar untuk melilit motor agar aman dan benar? Kriteria Kelulusan kegiatan 2 No. 1. 2. 3. Kriteria Aspek kognitif Langkah kerja dan kecepatan kerja Perolehan data analisis data dan interprestasi Skor 1–10 Bobot Keterangan 2 4 2 4 Hasi kerja 1 5. Keselamatan kerja 1 F.S Alkula.F Nilai 38 Lembar kerja SMK MUH 1 KLATEN UTARA Prog. : TPTL Job :5 Prog. : Perbaikan Waktu : 2 X 45 Diklat Motor 1 keahlian Fase Tingkat Menit MELILIT MOTOR 1 FASE : XI Tgl Guru 1 Nama Guru 2 No a. Peralatan yang dibutuhkan F.S Alkula.F 39 1. Mal (cetakan) 1 Buah 2. Solder 3. Stator 4. Ebonite 5. Gunting atau kater 6. Baji 60 watt 1 Buah 1 Buah secukupnya b. Bahan c. 1. Motor induksi 1 phasa bagian stator 1 buah 2. Email bantu 1 kg 3. Email utama 1 kg Gambar stator Contoh bentuk lilitan motor capasitor F.S Alkula.F 40 d. Keselamatan Kerja A. Gunakanlah pakaian Praktik B. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar. C. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya D. Hati–hati melilit kumparan pada mal dan memasukannya, jangan sampai merusak lapisan email E. Hati–hati dalam melakukan praktik e. Langkah Kerja 1. Berdo’a sebelum bekerja 2. Siapkan alat dan bahan 3. Ukurlah panjang diameter kumparan pada alur misal alur 1 dengan 12,dsb 4. Mulailah mengukur dari diameter yang kecil ke diameter besar. 5. Mulailah membuat cetakan sesuai dengan ukuran tadi. 6. Mulailah melilit dan menghitung sesuai jumlah pada saat membongkar F.S Alkula.F 41 7. Lepaskan lilitan tadi dan diikat supaya tidak mudah lepas. 8. Masukan lilitan tadi ke dalam alur. 9. Mulailah dari kumpaaran utama lalu ke kumparan bantu 10. Sambung kedua kumparan agar membentuk kutub U dan S 11. Rapikan lilitan tadi dengan menggunakan tali nilon. 12. Cobalah dengan memasang rotor, apabila sesua dengan aslinya (motor berutar) 13. Lepaskan sator tadi kemudian di kasih serlak atau pernis 14. Tunggu sampai kering dengan bantuan sinar matahari atau di panaskan dalam oven. 15. Kalau sudah kering pasang semua komponen 16. Mulailah dengan pengukuran. f. Test Formatif 1. Apakah tujuan kita menggunakan mal? 2. Apa fungsi serlak. 3. Mengapa motor perlu diserlak an ditali (dirapikan). 4. Bagaimana langkah–langkah urutan yang benar untuk melilit motor agar aman dan benar? Kriteria Kelulusan kegiatan 2 No. 1. 2. 3. Kriteria Aspek kognitif Langkah kerja dan kecepatan kerja Perolehan data analisis data dan interprestasi F.S Alkula.F Skor 1–10 Bobot Nilai Keterangan 2 4 2 42 4 Hasi kerja 1 5. Keselamatan kerja 1 F.S Alkula.F 43 Kegiatan Belajar 4. Memeriksa Dan Melaporkan Penyelesaian Pekerjaan A. Tujuan kegiatan pemelajaran 1. Dapat mengoperasikan AVO meter 2. Dapat mengoperasikan Tang Ampere 3. Dapat mengoperasikan Meger 4. Dapat mengukur tahanan isolasi 5. Dapat mengukur arus start 6. Dapat mengukur arus nominal 7. Dapat mengoperasikan Tachometer 8. Dapat mengukur putaran rotor B. Uraian materi Didalam kegiatan belajar ke 4 setelah pembongkaran dan pelilitan kumparan, maka langkah selanjutnya adalah memeriksa dan melaporkan dari hasil yang kita kerjakan Memeriksa Pada pemeriksaan dari hasil pelilitan yang telah dikerjakan maka motormotor tersebut kita siapkan terlebih dahulu. F.S Alkula.F 44 Gambar 22 Mengukur Tahanan kawat Dengan AVO Meter Gambar 23 F.S Alkula.F 45 Mengukur Tahanan Isolasi Dengan Meger c. Rangkuman Pada pemeriksaan hasil kerja lilit kita perlu mengukur tahanan kawat dengan AVO meter, tahanan isolasi dengan meger, arus start maupun arus nominal dengan Tang ampere dan putaran rotor dengan Tacho meter. d. Lembar Kerja Periksa Tahanan Kawat, Tahanan Isolasi, Arus Start, Arus Nominal dan Putaran Rotor Motor sebagai berikut: SMK MUH 1 KLATEN UTARA Prog. : TPTL keahlian Prog. : Perbaikan Diklat Motor 1 F.S Alkula.F MENGUKUR TAHANAN DAN ISOLASI KUMPARAN MOTOR 1 FASE Job :6 Waktu : 2 X 45 Menit 46 Fase Tingkat : XI Tgl Guru 1 Nama Guru 2 No A. Alat-alat yang dibutuhkan: 1. Multimeter (AVO meter) 1 buah 2. Meger 1 buah 3. Tang amper 1 buah 4. Tachometer 1 buah 5. Tang Kombinasi 6. Tang lancip 1 buah 7. Tang potong 1 buah 8. Kunci pas 1 set 9. Obeng pipih/pemotong 1 buah 1 buah Pada pemeriksaan hasil kerja lilit, kita perlu mengukur tahanan pada belitan bantu, tahanan belitan utama, tahanan tiap 3 phasa dengan AVO meter. Disamping itu, kita juga perlu untuk mengukur tahanan isolasinya dengan meger. B. Data Pengamatan Hasil pengukuran tahanan dengan AVO meter untuk motor induksi satu phasa RU = ........................................ Ohm RB = ........................................ Ohm Hasil pengukuran tahanan isolasi dengan meger RU dengan RB F.S Alkula.F = ........................................ Ohm 47 RU dengan Poros = ........................................ Ohm RB dengan Poros = ........................................ Ohm RU dengan Body Motor = ........................................ Ohm RB dengan Body Stator = ........................................ Ohm C. Kesimpulan Hasil Lilitan Soal latihan 1. Bagian motor kapasitor antara lain, kecuali …. a. Laker b. stator c. Kapasitor d. Kawat NYM e. Rotor 2. Pada motor kapasitor kumparan yang membantu star adalah …. a. Jalan d. mulai b. Pejalan e .Email c. Semua jawaban salah 3. Alat yang digunakan saat membongak motor kapasitor, kecuali…. a. Tang d Palu karet b. Kayu e. Treker c. Potongan graji besi 4. Bahan untuk sekat isolasi pada alur stator …. a. Kertas marmer d. kertas prespan b. Kertas kalkir e. kertas mika c. Kertas buram 5. Cara pemasangan kapasitor pada motor kapasitor yang benar adalah …. a. seri dengan kumparan utama b. seri dengan kumparan Bantu F.S Alkula.F 48 6. 7. 8. 9. 10. c. parallel dengan kumparan utama d. parallel dengan kumparan Bantu e. seri parallel dengan kumparan Berikut ini berkakas atau alat-alat yang perlu disiapkan untuk perbaikan motor AC 1 fase a. obeng d. palu b. tang e. semua benar c. gunting Alat untuk mengeluarkan lakers dari poros dinamakan apa ? a. tang potong d. gunting b. tangan e. honimer c. treker Untuk motor satu fase rotor sangkar ada dua kutub utama dan bawah apa ciri …? a. lilitan sedikit d. penampang kecil b. penampang besar e. semua benar c. lilitan banyak Jarak kutub utama utara terhadap kutub utama selatan harus 180O elektris maka jarak kutub utama dan kutub bantu adalah… a. 180O elektris d. 90O elektris b. 80O elektris e. 10O elektris O c. 100 elektris Dari putaran motor seperti soal no 4 adalah + 3000 putaran / menit ini dari perhitungan… a. f p.n Hertz 60 b. f = p.n Hertz p Hertz n p.n Hertz e.  f d. f  c. f = 60 (p.n) Hertz 11. Dalam perbaikan ketika kita gunakan volt meter, berapa batas max pada skala volt meter tersebut… a. 100 volt d. 150 volt b. 50 volt e. 200 volt c. 115 volt 12. Setelah kondensator kita gunakan dan menyimpan arus bagaimana cara mengosongkan ? a. di isolasi pada ujung d. disentuhkan ujung 1 dengan yang lain F.S Alkula.F 49 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. b. didiamkan saja e. semua salah c. dipukul Untuk pengecekan kondensator dengan lampu, apabila lampu nyala seperti biasanya berarti dalam kondisi ? a. kurang baik d. kosong b. terhubung singkat e. semua benar c. rusak Dibawah langkah-langkah memilih motor fase belah (kecuali)… a. mencatat keterangan-keterangan d. menguji b. menyekat alur-alurnya e. mengganti merek bodynya c. menyambung lilitannya Jika lilitan putus alat ukur apa yang digunakan untuk mengecek kondisi tersebut yang paling tepat ? a. Amper meter d. Magger b. Volt meter e. semua benar c. Ohm meter Dalam motor AC 1 fase ada kutub utama dan kutub bantu apa fungsi kutub bantu… a. menambah tegangan d. menghaluskan suara mesin b. memberi tenaga ketika mulai jalan e. semua salah c. agar lebih awet Apa ciri-ciri kumparan utama (jalan)… a. lilitan banyak d. penampung kecil b. penampung besar e. mudah diambil c. lilitan sedikit Bagaimana cara mengeluarkan lilitan pada alur ketika perbaikan ? a. dilepas satu persatu d. ditarik dengan alat b. dipukul dari luar e. dipanasi c. dipotong ditancapkan gergaji besi lalu dipukul keluar Apa fungsi growler pada perbaikan motor AC 1 fase… a. untuk mengecek lilitan d. untuk memanasi lilitan b. untuk menata lilitan e. semua salah c. untuk memberi warna pada lilitan Apa nama alat berkakas yang digunakan untuk mengeluarkan loker pada poros motor ? a. palu d. steker b. tang e. tang ulir F.S Alkula.F 50 c. obeng 21. Setelah lilitan selesai dan diikat lalu diberi pernis dan dimasukkan ke dalam tungku dengan suhu + 115O selama berapa jam ? a. 5 jam d. 8 jam b. 3 jam e. 1 jam c. 7 jam 22. Mesin pompa air terdapat belitan yang berjumlah berapa kutub ? a. 2 kutub d. 4 kutub b. 1 kutub e. 5 kutub c. 3 kutub F.S Alkula.F

51