Bagaimana cara mengkonsumsi bawang putih yang benar?

Arreola, R., Quintero-Fabián, S., López-Roa, R. I., Flores-Gutiérrez, E. O., Reyes-Grajeda, J. P., Carrera-Quintanar, L., & Ortuño-Sahagún, D. (2015). Immunomodulation and anti-inflammatory effects of garlic compounds. Journal of immunology research, 2015, 401630. https://doi.org/10.1155/2015/401630

Ashraf, R., Khan, R. A., Ashraf, I., & Qureshi, A. A. (2013). Effects of Allium sativum (garlic) on systolic and diastolic blood pressure in patients with essential hypertension. Pakistan journal of pharmaceutical sciences, 26(5), 859–863.

Kianoush, S., Balali-Mood, M., Mousavi, S. R., Moradi, V., Sadeghi, M., Dadpour, B., Rajabi, O., & Shakeri, M. T. (2012). Comparison of therapeutic effects of garlic and d-Penicillamine in patients with chronic occupational lead poisoning. Basic & clinical pharmacology & toxicology, 110(5), 476–481. https://doi.org/10.1111/j.1742-7843.2011.00841.x

Lachhiramka, P., Patil, S. (2016). Cholesterol lowering property of garlic (Allium sativum) on patients with hypercholesterolemia. International Journal of Medical Science and Public Health, 5(11): 2249-2251. https://dx.doi.org/10.5455/ijmsph.2016.28032016449

Mukherjee, M., Das, A. S., Mitra, S., & Mitra, C. (2004). Prevention of bone loss by oil extract of garlic (Allium sativum Linn.) in an ovariectomized rat model of osteoporosis. Phytotherapy research : PTR, 18(5), 389–394. https://doi.org/10.1002/ptr.1448

Nicastro, H. L., Ross, S. A., & Milner, J. A. (2015). Garlic and onions: their cancer prevention properties. Cancer prevention research (Philadelphia, Pa.), 8(3), 181–189. https://doi.org/10.1158/1940-6207.CAPR-14-0172

Qidwai, W., & Ashfaq, T. (2013). Role of garlic usage in cardiovascular disease prevention: an evidence-based approach. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2013, 125649. https://doi.org/10.1155/2013/125649

Varshney, R., & Budoff, M. J. (2016). Garlic and Heart Disease. The Journal of nutrition, 146(2), 416S–421S. https://doi.org/10.3945/jn.114.202333

Weaver, C. M., Alekel, D. L., Ward, W. E., & Ronis, M. J. (2012). Flavonoid intake and bone health. Journal of nutrition in gerontology and geriatrics, 31(3), 239–253. https://doi.org/10.1080/21551197.2012.698220

Calderon, J. (2018). The Health Benefits of Garlic. Consumer Reports. Retrieved October 10, 2022 from https://www.consumerreports.org/diet-nutrition/the-health-benefits-of-garlic/

Garlic Found to Protect Brain Against Disease, Aging. (2015). School of Medicine: University of Missouri. Retrieved October 10, 2022 from https://medicine.missouri.edu/news/garlic-found-protect-brain-against-disease-aging

TRIBUNCIREBON.COM - Berikut ini cara mengonsumsi bawang putih yang benar, serta khasiat dahsyat untuk tubuh dalam 24 jam.

Sejak dulu, banyak orang tahu bahwa bawang putih memiliki khasiat luar biasa bagi kesehatan, tapi soal bagaimana cara mengonsumsi bawang putih masih yang banyak butuh panduan.

Semua orang jelas setuju, bawang putih bisa menjadi obat herbal untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan mengobati beberapa penyakit.

Sederet khasiat bawang putih untuk kesehatan di antaranya mengobati pilek, mengurangi asam urat, menurunkan darah tinggi, mengatasi keputihan, menurunkan kadar kolesterol, dan lainnya.

Banyak pakar kesehatan menyarankan agar kita mengonsumsi bawang putih mentah sebagai obat alami.

Baca juga: Khasiat Dahsyat dari Bawang Putih, Ternyata Bisa Musnahkan Ancaman Kanker hingga Kolestrol Tinggi,

Selain itu tak sedikit pakar yang menyebutkan bahwa sebaiknya makan bawang putih di saat perut kosong agar menjadi sumber penyumbang antibiotik bagi tubuh.

Namun, selain dimakan mentah, ternyata kita juga bisa mengonsumsi bawang putih dengan cara dipanggang.

Sejumlah ahli menyatakan bahwa jika kita makan 6 siung bawang putih panggang setiap hari hasilnya akan menakjubkan.

Bahkan, setelah makan enam siung bawang putih panggang sehari, kita akan melihat perubahan ini pada tubuh.

Bagaimana cara mengkonsumsi bawang putih yang benar?
Ilustrasi Bawang Putih (foto: Freepik)

Berikut perubahan-perubahan yang akan Anda rasakan pada tubuh:

1 jam

Pada jam pertama bawang putih dicerna di perut.

2-4 jam

Pada periode ini, pertarungan bawang putih melawan radikal bebas dan sel kanker yang ada.

TRIBUNCIREBON.COM - Bawang putih selain sebagai bumbu masakan sehari-hari juga bermanfaat untuk pengobatan secara herbal.

Bawang putih memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Mungkin banyak yang belum tahu, bila mengonsumsi satu siung bawang putih mentah setiap pagi bermanfaat untuk penderita diabetes.

Hal ini telah dipercaya sejak lama dan dibuktikan dengan banyaknya pengobatan tradisional yang menggunakan bawang putih.

Bawang putih memang mengandung zat yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Konsumsi bawang putih dipercaya dapat mengatasi penyakit jantung seperti jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah, dan menurunkan kolesterol.

Selain itu bawang putih juga dapat meringankan flu, pilek, diare atau infeksi jamur.

Melansir dari Diabetes.co.uk, ternyata bawang putih bisa menjadi pereda penyakit diabetes yang paling efektif jika dikonsumsi dengan cara ini.

 INILAH Manfaat Minum Air Putih di Pagi Hari, Salah Satunya Sebagai Penyeimbang Getah Bening

 Presiden Jokowi Minta Prabowo Subianto Beli Alutsista Teknologi Tinggi Seperti Drone Bersenjata

 Ini Bacaan Zikir Sore yang Diajarkan Rasulullah SAW, Dibaca Selepas Asar Menjelang Magrib

Hanya dengan makan bawang putih, efeknya bisa membantu meredakan gejala diabetes yang sering kambuh.

Sebuah studi menemukan fakta bahwa mengonsumsi bawang putih bisa menurukan kadar gula darah pada penderita diabetes.

Selain itu, bawang putih juga bermanfaat untuk menjaga kandungan insulin tetap pada batasnya.

Rutin mengonsumsi bawang putih juga bisa meredakan komplikasi diabetes, termasuk melawan infeksi, menurunkan kolesterol dan menjaga peredaran darah.

Peneliti menjelaskan kalau jumlah bawang putih yang proporsional bisa memberikan manfaat untuk pederita diabetes.

Untuk hasil yang optimal, Anda harus mencoba secara rutin mengonsumsi satu siung bawang putih saat perut masih kosong di pagi hari.

Kapan waktu yg tepat makan bawang putih mentah?

Memakan bawang putih di saat perut sedang kosong, adalah salah satu sumber penyumbang antibiotik bagi tubuh. Hal ini karena, bawang putih dapat membunuh kandungan bakteri dalam perut sebelum makanan masuk dan dicerna. Sebaiknya, makanlah bawang putih sebelum sarapan, agar manfaatnya lebih terasa dan optimal.

Bagaimana cara makan bawang putih yg benar?

Anda bisa mengonsumsi bawang putih secara langsung alias mentah. Anda bisa mencampurkan bawang putih dalam salad agar lebih nyaman saat dikonsumsi. Opsi lainnya, Anda bisa mencampurkan bawang putih ke dalam kaldu bayam.

Bagaimana cara menggunakan bawang putih sebagai obat?

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, kita cukup mengunyah 3-4 siung bawang putih mentah setiap hari. Pilihan lain untuk menggunakan bawang putih untuk mengobati DE adalah dengan mengkonsumsinya dengan susu atau madu.

Berapa kali mengkonsumsi bawang putih dalam sehari?

Anda cukup makan bawnag putih mentah maksimal tiga siung saban hari. Bawang putih mengandung alisin yang bermanfaat meluruhkan kolesterol dan lemak dalam tubuh. Selain bisa menurunkan kolesterol, bawang putih juga bisa menurunkan berat badan.