Bagaimana cara penyajian yang baik untuk produk grafika

Lihat Foto

KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG

Poster film Surat Kecil untuk Tuhan pada videotron di gedung Plaza Sentral, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu [31/5/2017].

KOMPAS.com - Perkembangan desain dan teknologi tentu memberikan peluang kepada orang-orang untuk mengeksplorasi kreativitas dalam menghasilkan produk.

Dalam buku Graphic Products [2005] karya Geoff Hancock, produk grafik adalah subyek yang menarik dan kreatif. Grafik sendiri memiliki arti presentasi visual untuk memberikan ifnormasi atau keindahan.

Tanpa disadari produk grafik sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari, seperti buku, poster, baliho, gambar, kemasan, dan lainnya.

Bahkan produk grafik sebenarnya sudah aja sejak zaman prasejarah, yaitu melalui lukisa-lukisan di gua.

Lukisan prasejarah kebanyakan berupa cap tangan, gambar manusia dan hewan, benda-benda tajam, dan masih banyak lainnya.

Baca juga: Kemasan dan Pemasaran Produk Kerajinan Obyek Lokal

Perkembangan grafika terus melaju karena ditunjang oleh teknologi, salah satunya teknologi cetak. Teknologi cetak mampu membuat gambar yang sama secara berulang.

Jika awalnya teknologi cetak menggunakan material kayu sebagai alatnya, kini sudah berkembang menggunakan teknologi elektronika dan informatika.

Seseorang tinggal menggambar atau menaruh gambar ke komputer yang sudah dihubungkan dengan mesin cetak. Saat itu juga, mesin cetak mampu menghasilkan beberapa produk cetak yang sama dalam jumlah yang banyak.

Produk grafika

Teknologi grafika tentunya menghasilkan produk grafika, terdiri atas teks dan gambar yang membentuk informasi. Karya desain atau karya seni masuk dalam kategori produk grafika.

Menurut Tri Weda dalam bukunya Penguatan Strategi Pemasaran dan Daya Saing UMKM [2019], sebuah karya desain grafis menyampaikan informasi dan pesan dengan jelas. Di mana teks dan gambar dibuat saling menguatkan pesan yang akan disampaikan.

Baca juga: Perancangan dan Produksi Kerajinan Obyek Budaya Lokal

Ilustrasi Produk Grafika. Foto: Pixabay

Di era digital saat ini, usaha produk grafika menjadi kebutuhan untuk menunjang penyampaian informasi. Sebuah data akan lebih menarik dan mudah diserap jika ditambah visual grafik yang mendukung.

Kondisi ini dapat dijadikan peluang usaha yang menjanjikan. Terlebih jika pelaku usaha memiliki kemampuan dan aspek penunjang dalam memproduksinya. Hal ini tentu bisa menjadi nilai tambah.

Lantas, apa yang dimaksud dengan produk grafika? Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam usaha produk grafika? Simak penjelasannya berikut ini.

Menurut buku Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Semester 2 oleh Hendriana Werdhaningsih, dkk., grafika atau graphics merupakan presentasi visual pada suatu permukaan. Penyajian visual tersebut ditujukan untuk memberikan sebuah informasi atau tujuan estetis.

Kurniawan dalam Buku Siswa Prakarya dan Kewirausahaan SMA/MA Kelas 10, menyebutkan jika produk grafika saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sebut saja dalam iklan, poster, kemasan makanan, dan sebagainya.

Grafika telah ada sejak zaman dulu berupa lukisan prasejarah. Dalam lukisan tersebut kita dapat memperoleh berbagai informasi tentang aktivitas manusia di zaman itu. Lukisan prasejarah diproduksi sekitar 4.000 tahun sebelum masehi.

Menurut Werdhaningsih, dkk., perkembangan grafika tidak luput dari teknologi yang terus berkembang. Perkembangan teknologi secara tidak langsung mempermudah proses dan teknik produksi hingga kualitas produk yang dihasilkan.

Sama halnya dengan proses produksi lain, sebuah produk grafika memerlukan tahap persiapan hingga tahap pascaproduksi. Tahap produksi produk grafika menurut Werdaningsih, dkk., adalah sebagai berikut:

  1. Tahap persiapan: mencakup persiapan bahan, alat kerja, dan keselamatan kerja, serta tempat kerja.

  2. Tahap produksi: mencakup pembuatan acuan cetakan dan pencetakan.

  3. Tahap pascaproduksi: mencakup pemeriksaan kualitas [Quality Control], pengemasan produk, perapian bahan, alat, dan tempat kerja, serta penjualan dan pemasaran.

Evaluasi dalam Produk Grafika

Dalam memproduksi produk grafika, terdapat aspek yang perlu dievaluasi guna meningkatkan mutu dan kualitas produk. Mengutip buku Prakarya dan Kewirausahaan oleh Hendriana Werdhaningsih, dkk., aspek yang perlu dievaluasi antara lain:

  1. Potensi produk grafika sebagai potensi untuk berwirausaha di bidang kerajinan.

  2. Penyesuaian penggunaan ragam teknik produksi produk grafika berdasarkan bahan yang tersedia.

  3. Ide dalam produksi produk grafika.

  4. Biaya produksi dan penentuan harga jual di pasaran.

  5. Sistem pemasaran produk yang digunakan.

Adapun hal yang tidak dievaluasi dalam produk grafika adalah devisa. Hal ini karena devisa bukan bagian dari produksi. Devisa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan uang luar negeri.

Dengan demikian devisa berkaitan dengan jumlah permintaan produk dalam skala yang luas, misalnya, pada kegiatan ekspor.

Video yang berhubungan

Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum pencapaian keseluruhan SK dan KD. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan materi pembelajaran meliputi; 1 potensi peserta didik, 2 relevansi dengan karakteristik daerah, 3 tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik, 4 kebermanfaatan bagi peserta didik, 5 struktur keilmuan, 6 aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran, 7 relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, dan 8 alokasi waktu.

2.2.1.4 Kriteria Penelaahan Kelayakan Materi Ajar

Kriteria yang dimaksudkan adalah butir-butir yang dapat digunakan sebagai alat untuk menelaah kelayakan bukumateri ajar. Kriteria ini bersifat umum sehingga dapat digunakan untuk menelaah kelayakan setiap bukumateri. Butir-butir tersebut antara lain: isi, penyajian, bahasa dan keterbacaan, kegrafikaan, dan wawasan kebangsaan Hartono 2011:3. Pusbuk dan BSNP dalam Hartono, 2011:5 menyatakan ada empat aspek yang harus diperhatikan dalam pemilihan bukumateri pelajaran, yaitu kelayakan isi, penyajian, kebahasaan, dan grafika.

2.2.1.4.1 Kelayakan Isi

Kelayakan isi yaitu kelayakan substansi atau konten materi yang tersajikan atau terpaparkan dalam buku pelajaran. Kelayakan isi mencakupi subaspek 1 kesesuaian uraian materi dengan KD, 2 kelengkapan materi, 3 kedalaman materi, 4 keakuratan materi, dan 5 kesesuaian materi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, fitur, dan rujukan.

2.2.1.4.2 Kelayakan Penyajian

Kelayakan penyajian yaitu kelayakan sistematika dan urutan penyajian materi pembelajaran. Kriteria kelayakan penyajian mencakupi 1 kelayakan teknik penyajian, 2 kelayakan penyajian materi, dan 3 kelayakan kelengkapan penyajian.

2.2.1.4.3 Kelayakan Kebahasaan

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia berdasarkan EYD yang baik dan benar. Baik artinya sesuai dengan sopan santun berbahasa, sedangkan benar artinya sesuai dengan kaidah kebahasaan. Bahasa buku pelajaran yang sesuai adalah sebagai berikut. 1. Menggambarkan penulisan yang kaya 2. Gaya penulisan yang tepat 3. Struktur bahasa yang beragam dan tidak monoton 4. Kesesuaian bahasa dengan kelompok umur pembaca sasaran 5. Istilahterminologi tepat 6. Bahasa efektif 7. Penyajian informasi yang sama dengan cara berbeda Buku teks dikatakan memiliki kelayakan bahasa bila sajian bahasa dalam buku teks tersebut memiliki 1 kesesuaian dengan tingkat perkembangan sasaran pembaca tulisan, 2 komunikatif, 3ketepatan bahasa, dan 4 keruntutan dan kesatuan gagasan.

2.2.1.4.4 Kelayakan Grafika

Buku teks dikatakan memiliki kelayakan grafika apabila buku teks tersebut memiliki 1 kelayakan bahan, 2 format, 3 desain kulit, 4 desain isi, 5 cetak, dan 6 penyelesaian dan jilid. Berdasarkan pemaparan di atas, aspek kelayakan suatu materi pembelajaran baik berupa cetak maupun CD dapat disajikan seperti tabel di bawah. Tabel 1. Kelayakan Materi Pembelajaran dalam Cetak Aspek Jenis Deskripsi Dimensi Isi Kesesuaian materi dengan keterampilan yang hendak dikuasai Relefansi penggunaan materi pembelajaran dalam pembelajaran menyimak Kelengkapan materi Kedalaman materi Keakuratan materi Keakuratan dalam konsep dan teori Keakuratan dalam pemilihan contoh Kesesuaian dengan perkembangan ilmu Dimensi Penyajian Sistematika Penyusunan materi sesuai dengan sistematika Keruntutan sesuai dengan konsep Keseimbangan kedalaman antarbab Pendukung penyajian materi Kesesuaian bagian pendahulu Kesesuaian bagian isi Kesesuaian bagian penyudah Kesesuaian penyusunan petunjuk Dimensi Bahasa dan Keterbacaan Keefektifan Keefektifan penggunaan kalimat dalam materi Kelugasan Kelugasan dalam pemilihan diksi Ketepatan pemilihan kata Kaidah tata bahasa Kesesuaian teks dengan kaidah bahasa yang baik dan benar Dimensi Kegrafikaan Ilustrasi Kesesuaian ilustrasi visual dengan isi materi Ukuran buku Kesesuaian ukuran buku Warna Keserasian komposisi warna Tulisan Kesesuaian komposisi tulisan pada sampul Kesesuaian tampilan tulisan pada sampul Huruf Kesesuaian penggunaan jenis huruf Kesesuaian penggunaan ukuran huruf Selain penelaahan dalam cetak, penelaahan juga dilakukan terhadap CD pembelajaran. Penelaahan ini menitikberatkan pada bagaimana bahan simakan dapat tersaji dengan baik sesuai dengan keadaan siswa karena fungsi CD pembelajaran lebih kepada bagaimana bentuk informasisimakan yang bermuatan kearifan lokal. Adapun kriteria penelaahan terhadap CD pembelajaran sebagai berikut. Tabel 2. Kelayakan Materi Pembelajaran dalam CD Aspek Jenis Deskripsi Kotak pembungkus dan label Warna Komposisi warna yang ada pada kotak pembungkus dan label CD Gambar Penataan gambar pada kotak pembungkus dan label CD Tulisan Pemakaian dan penataan tulisan pada kotak pembungkus dan label CD Isi Materi Cara penyampaian informasi simakan Penerapan muatan kearifan lokal dalam informasi simakan Nilai karakter; gotong royong, peduli lingkungan, keuletan, bersahabatkomunikatif Kelayakan penerapan kearifan local untuk digunakan dalam pembelajaran Desain Desain penataan informasi simakan Desain background pada CD Kesesuaian gambar dan informasi simakan Kesesuaian warna Keserasian efek dan transisi layar Tulisan Pemilihan jenis huruf Pemilihan ukuran huruf Efek tulisan Durasi pemunculan tulisan dalam informasi simakan Tingkat keterbacaan tulisan Audio Ilustrasi musik Kejelasan narasumber menyampaikan informasi

2.2.2 Hakikat Pembelajaran Menyimak