(Kankemenag, Kab. Tabanan) Yadnya pada hakikatnya dapat dilakukan dalam bentuk yang bermacam-macam. Ada yadnya yang dilaksanakan dalam bentuk persembahan dengan menggunakan sarana berupa banten / sesajen, serta dalam bentuk pengorbanan diri yaitu pengendalian diri, mengorbankan segala aktivitas, mengorbankan harta benda dan pengorbanan dalam bentuk ilmu pengetahuan. Wujud riil pelaksanaan yadnya dalam kehidupan sehari-hari (Nitya Karma) salah satunya berbentuk yadnya sesa. Yadnya Sesa atau mesaiban/ ngejot adalah yadnya yang dipersembahkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasinya, setelah memasak atau sebelum menikmati makanan sebagai wujud rasa syukur dan bhakti. Demikian diungkapkan oleh penyuluh agama Hindu Kemenag Tabanan Ni Wayan Suarti, S.Ag dalam acara lomba Penyuluh Agama Hindu PNS teladan, pada tanggal 21 April 2016 bertempat di Gedung Wisma Sejahtera Kanwil Kemenag Provinsi Bali dengan didampingi oleh penyuluh agama Hindu I Ketut Wiratmaja, S.Ag, I Wayan Balik Tamba Utama, S.Ag, M.Pd.H dan I Wayan Agus Putrayasa, S.Ag, M.Ag. Lomba ini menghadirkan tiga orang Juri yakni I Nyoman Lastra, S.Pd, M.Ag (Kabid Ura Hindu), Drs. Ida Bagus Mastika, M.Fil.H (Kabid Pendidikan Hindu) Kanwil Kemenag Provinsi Bali, dan Dr. Drs. I Made Surada, MA (Dosen IHDN Denpasar). Kegiatan ini pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan prestasi kerja para penyuluh agama Hindu PNS agar nantinya bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada umat Hindu, baik secara tekhnis maupun administrasi (DS & AAG).