Bagaimana keputihan disebut sudah parah

Lihat Foto

Anetlanda

Ilustrasi seorang perempuan menekan perut bagian bawahnya karena masalah medis atau ginekologi

KOMPAS.com - Lembap dan risih mungkin itu yang terlintas dalam benak banyak wanita ketika membahas keputihan.

Bagi wanita, keputihan adalah kondisi yang paling banyak dikeluhkan. Ya, kondisi ketika keluar lendir atau cairan dari vagina ini kerap membuat bingung para perempuan.

Apalagi, lendir atau cairan dari vagina tersebut kerap berubah warnanya. Hal ini sering bikin bertanya apakah kondisi ini normal?

Baca juga: 6 Tanda Keputihan Bermasalah dan Cara Penanganannya

Kabar baiknya, keputihan sebenarnya adalah kodisi alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan kelembapan organ kewanitaan.

Cairan tersebut diproduksi kelenjar vagina dan leher rahim yang akan membawa sel mati dan bakteri keluar sehingga organ intim terlindung dari infeksi.

Meski begitu, setiap warna keputihan tetap memiliki arti bagi kesehatan Anda. Berikut panduannya.

1. Merah hingga kecokelatan

Keputihan dengan warna merah atau kecokelatan biasanya hasil pendarahan dalam periode menstruasi. Jika masih dalam periode menstruasi, maka hal ini adalah normal.

Tetapi jika Anda mengalaminya sepanjang bulan, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan seperti infeksi.

Melansir dari Medical News Today, jika kondisi ini terjadi ketika Anda sudah mengalami menopause atau tidak menstruasi selama setidaknya satu tahun, segera konsultasikan pada dokter.

Hal ini bisa menjadi tanda kanker endometrium.

“Keputihan abnormal yang terus terjadi bisa menandai adanya penyakit reproduksi yang tak boleh dianggap sepele. Contohnya adalah vaginosis bakterial, chlamydia, atau kencing nanah. Oleh sebab itu, pemeriksaan oleh dokter dianjurkan untuk mengetahui penyebab keputihan berlebih dan cara mengatasinya.”

Halodoc, Jakarta - Tidak sedikit wanita yang risi bahkan jadi senewen ketika mesti berhadapan dengan keputihan. Apalagi bila keputihan berlebih yang mesti dihadapi. Para wanita umumnya tidak asing dengan keluhan pada vagina ini. Keputihan terjadi ketika lendir atau cairan keluar dari vagina. 

Sebenarnya, keputihan menjadi cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan melembapkan organ ini tersebut. Saat seorang wanita mengalami keputihan, maka cairan yang diproduksi kelenjar vagina dan leher rahim akan keluar membawa sel mati dan bakteri. Proses ini yang melindungi vagina dari infeksi. Lalu, bagaimana caranya mengatasi keputihan berlebih?

Baca juga: Ini Hal yang Dapat Menyebabkan Terjadinya Keputihan 

Perawatan Mandiri hingga Dokter 

Setidaknya ada beberapa upaya yang bisa kamu coba untuk mengatasi keputihan berlebih. Nah, berikut cara-cara yang bisa kamu lakukan:

  1. Jaga area genital tetap kering dan bersih.
  2. Hindari menggunakan produk pembersih alat kelamin wanita yang menyebabkan perusahan keasaman dan keseimbangan bakteri vagina. Tanyakan pada dokter produk yang tepat.
  3. Hindari menggunakan semprotan higienis, wewangian, atau bedak di area genital.
  4. Konsumsi yoghurt atau suplemen yang mengandung Lactobacillus.
  5. Kenakan celana berbahan katun dan hindari celana dalam yang terlalu ketat.
  6. Setelah berkemih, bersihkan vagina dari depan ke belakang, agar bakteri tidak masuk ke dalam vagina.
  7. Kompres dingin untuk meredakan gatal dan pembengkakan.
  8. Berendam dengan air hangat untuk membantu meringankan gejala. Kemudian, keringkan sampai bersih sesudahnya. 
  9. Disarankan jangan menggunakan panty liner. Jika tetap ingin menggunakan panty liner, pilih yang tidak mengandung pengharum dan tidak digunakan selama lebih dari 4–6 jam.
  10. Hindari hubungan seksual terlebih dahulu. 
  11. Bila keputihan abnormal berlangsung lebih dari seminggu, apalagi disertai dengan luka, gatal, pembengkakan, segeralah temui dokter.

Di sini, dokter biasanya akan melakukan penanganan medis sesuai dengan hal yang menyebabkannya. Dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengatasi keputihan berlebih atau abnormal. Contohnya, antibiotik untuk menghilangkan bakteri penyebab keputihan.

Bisa juga obat antijamur bila keputihan disebabkan oleh infeksi jamur. Obat ini bisa dalam bentuk krim atau gel yang dioleskan di bagian dalam vagina. Selain itu, ada pula obat-obatan lain bila keputihan disebabkan oleh parasit. 

Baca juga: Normal atau Tidak, Keputihan Setelah Melahirkan

Kenali Ciri-cirinya, Abnormal atau Tidak? 

Sebenarnya cara untuk membedakan keputihan normal dan tidak sulit. Kamu bisa mengamati ciri-ciri keputihan yang keluar. Nah, berikut ini ciri-cirinya: 

Keputihan normal

  • Tidak berbau kuat, amis, anyir, atau busuk.
  • Warnanya bening atau putih susu jernih.
  • Teksturnya licin dan lengket, bisa encer, atau kental.
  • Muncul cukup banyak dengan tekstur licin dan basah, biasanya beberapa hari di antara siklus haid atau selama ovulasi.

Keputihan abnormal

  • Cairannya kental dan berbau busuk.
  • Muncul rasa panas pada vagina.
  • Timbul rasa gatal di sekitar vagina.
  • Keluar cairan berlebihan, seperti menstruasi.
  • Warnanya kuning, atau bisa hijau, cokelat, dan disertai darah.
  • Keluar cairannya berlebihan seperti menstruasi. 

Nah, andaikan keputihan berlebihan ditandai dengan gejala keputihan abnormal di atas, segera temui dokter. Tujuannya untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Baca juga: Ketahui Cara Mengobati Keputihan yang Berlebihan

Awas, Tandai Penyakit Reproduksi

Keputihan normal yang dialami wanita terbilang normal. Kondisi ini bisa dipicu oleh kondisi seperti sedang menyusui, rangsangan seksual, atau stres. Bagaimana dengan keputihan abnormal yang terus terjadi? Keputihan berlebihan yang abnormal bisa menjadi gejala dari sebuah penyakit reproduksi. 

Menurut National Health Service UK, keputihan abnormal bisa menandai penyakit-penyakit tertentu, contohnya:

  • Vaginosis bakterial.
  • Trikomoniasis (penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit).
  • Chlamydia (penyakit menular seksual akibat infeksi bakteri).
  • Kencing nanah atau gonore.
  • Herpes kelamin.

Tuh, tidak main-main bukan penyakit yang bisa ditandai oleh keputihan abnormal? Oleh sebab itu, bila keputihan abnormal sering terjadi dan tidak kunjung membaik, segeralah periksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Referensi:National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2021. Vaginal itching and discharge - adult and adolescent. National Health Service - UK. Diakses pada 2021. Vaginal discharge. WebMD. Diakses pada 2021. Vaginal Discharge: What’s Abnormal?

Keputihan (fluor albus) adalah gejala gangguan alat kelamin yang dialami oleh wanita, berupa keluarnya cairan putih kekuningan atau putih kelabu dari Miss V.

Gejala Keputihan

Pada umumnya keputihan yang perlu diwaspadai ketika berwarna kuning atau hijau keabu-abuan, berbau tidak enak, jumlahnya banyak, dan menimbulkan rasa tidak nyaman seperti gatal dan rasa terbakar.

Pada beberapa kondisi juga terdapat keluhan berkemih maupun saat berhubungan intim. Jika infeksi sudah cukup parah, gejala sistemik seperti demam, mual, dan muntah juga dapat muncul.  

Penyebab dan Faktor Risiko Keputihan

Penyebab keputihan sering dikaitkan dengan pH Miss V. Sementara itu, bisa juga disebabkan akibat penggunaan obat-obatan tertentu seperti pil KB, IUD, dan kortikosteroid jangka panjang.

Beberapa penyakit menular seksual umumnya menjadi penyebab utama dari keputihan pada wanita. Bakteri penyebab yang sering ditemukan adalah Candida albicans.

Diagnosis Keputihan

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik, dan terutama dengan pemeriksaan penunjang seperti swab dan kultur cairan dari Miss V.

Pencegahan Keputihan

Dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan kebersihan daerah kewanitaan, hindari kondisi lembap, hindari memakai pakaian yang terlalu ketat, jangan berganti pasangan seksual.

Penanganan Keputihan

Penanganan keputihan umumnya diberikan obat oral baik berupa antijamur ataupun antibiotic sesuai dengan etiologi keputihan.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika keputihan banyak, berbau, berdarah, serta menimbulkan gejala yang mengganggu, segera periksakan diri ke dokter. Untuk melakukan pemeriksaan, bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu di sini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA