Bagaimana sikap gereja yang inklusif terhadap seseorang yang ditolak dalam masyarakat

Minggu, 27 Maret 2016 | 17:14 WIB
Oleh : Radesman Saragih / WBP

Pendeta (Pdt) Gereja KristenProtestan Simalungun (GKPS) yang kini menjabat Sekretaris Umum (Sekum) Persekutuan Gereja - gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Sumatera Utara, Pdt Enida Girsang, MTh, pada Synode Resort di GKPS Jambi.

Jambi- Umat Kristen di Indonesia dituntut untuk mewujudkan perbuatan kasih yang bersifat inklusif atau kasih terbuka kepada semua orang. Kasih inklusif akan meningkatkan motivasi umat Kristen untuk terlibat dalam aktivitas penanggulangan berbagai masalah sosial yang mendera kehidupan keluarga, gereja maupun kehidupan masyarakat umum.

“Tuhan Yesus bukan hanya juru selama bagi orang Kristen, tetapi juru selamat seluruh dunia, seluruh ciptaan Allah. Karena itu umat Kristen perlu melakukan aksi kasih yang bersifat inklusif untuk menyelamatkan keluarga, gereja, masyarakat dan lingkungan hidup dari kehancuran," kata Sekretaris Umum (Sekum) Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Sumatera Utara (Sumut), Pendeta (Pdt) Enida Girsang, MTh pada ibadah memperingati kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian atau Paskah di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Jambi, Minggu (27/3) siang.

Menurut Enida, pengorbanan Yesus di kayu salib dan kebangkitannya dari kematian merupakan perwujudan kasih Yesus yang inklusif. “Yesus rela mati disalib untuk menebus dosa manusia. Kemudian Dia bangkit mengalahkan kematian untuk memberikan jaminan keselamatan kepada manusia. Jaminan bukan hanya hidup kekal, tetapi keselamatan dalam hidup di dunia ini,” katanya.

Keluhuran kasih Kristus kepada dunia lanjut Enida, hendaknya diteladani umat Kristen dengan menyemaikan kasih di tengah keluarga, gereja dan masyarakat. Hal tersebut lain dilakukan melalui pembangunan komunikasi yang baik antara suami-isteri, anak dengan orang tua, rohaniawan dengan umat, gereja dan masyarakat. “Kasih perlu kita semai dalam kehidupan ini untuk membangun keharmonisan hidup. Penyemaian kasih dapat kita lakukan melalui komunikasi yang baik, kata-kata yang sopan dan lembut. Penyemaian kasih ini penting karena kasih mampu memberikan kekuatan bagi setiap orang menghadapi segala problema hidup,” ujarnya.

Dijelaskan, meningkatnya disharmonisasi sosial, termasuk di tengah keluarga, gereja dan masyarakat banyak dipengaruhi kurangnya penyemaian aksi kasih. Hal itu tampak dari tingginya pola komunikasi yang buruk seperti sikap pemarah, mudah tersinggung, mau menang sendiri, tidak peduli dan egosentris. Kecenderungan komunikasi yang buruk tersebut menyebabkan terjadi konflik. “Pola komunikasi yang buruk perlu diubah menjadi komunikasi yang baik dengan sentuhan kasih, yakni bahasa yang santun, sikap rendah hati dan saling menghargai. Inilah bentuk kasih bersifat inklusif yang ditunjukkan Yesus Kristus. Bagi Yesus, semua orang sama dan perlu mendapat pengasihan. Karena itu semua orang pantas dikasihani tanpa memebeda-bedakan jenis kelamin, kelompok sosial dan agama,” katanya.

Ibadah Paskah di GKPS Jambi yang dihadiri sekitar 250 orang berlangsung sederhana, namun khidmat. Sementara belasan ribu umat Kristen di Kota Jambi mengikuti ibadah perayaan Paskah dengan khidmat Minggu (27/3) subuh, pagi dan siang hari. Padatnya ibadah Paskah tampak di Gereja Methodis Indonesia “Moria”, Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) dan Huria Kristen Indonesia (HKI) Kotabaru, Kota Jambi.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

Sumber: Suara Pembaruan


Uraikan berdasarkan fenomena yang ada beserta pendapat anda mengenai bahasa indonesia yang menyerap bahsa asing dan bahasa daerah.

A. Carilah sebuah buku fiksi kutiplah beberapa bagian dalam buku fiksi tersebut! B. Tentukan gaya bahasa yang terdapat dalam buku fisik yang kamu baca … !​.

Buatlah satu bait puisi sederhana tentang pengalaman di rumah​.

Literasi menjadi sebuah keterampilan yang penting dimiliki oleh siswa sebagai keterampilan abad 21. Oleh sebab itu, pemerintah dengan gencar menjadika … n literasi sebagai program wajib di sekolah. Namun, kenyataannya guru-guru sekolah dasar di Papua mengalami kendala dalam mengembangkan kemampuan literasi peserta didik, terutama di daerah terpencil. Menurut Bapak/Ibu, kendala-kendala apa sajakah yang dialami guru dalam mengembangkan literasi siswa SD di daerah terpencil? Bagaimanakah langkah strategis untuk mengatasi masalah-masalah tersebut?.

Karangan dari hari minggu udin melakukan perjalanan di lingkungan sekitar.

Tuliskan butiran butiran pokok dari resensi buku judul pengantar filsafat pendidikan tersebut.

Apa yang dimaksud anak kalimat?

Tahapan - tahapan yang berisi urutan kejadian dalam drama yang sistematis dan dikembangkan dari hubungan sebab akibat disebut ….

Kemampuan membaca pada MMP ditekankan pada kemampuan "Melek huruf", pada membaca tingkat lanjut diarahkan pada kemampuan "Melek wacana", sedangkan pad … a kemampuan menulis ditekankan pada "kemampuan yang bersifat mekanik". Penjelasan dengan singkat ketiga istilah tersebut dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Penulisan gelar yang benar adalah a. Aria nugraha spd. Mpd b. Aria nugraha s. Pd. M. Pd c. Aria nugraha s. Pd. M. Pd d. Aria nugraha s. Pd. M. Pd.

64 Kelas X SMASMK Mengapa ada aturan seperti itu di dalam agama Israel? Tampaknya ini berkaitan erat dengan pemahaman tentang kesempurnaan di kalangan umat tersebut. Orang-orang yang kurang sempurna atau memiliki cacat tubuh dilarang mendekat ke Kemah Suci atau belakangan Bait Suci, sama seperti halnya kurban yang dipersembahkan di Kemah Suci tidak boleh kurban yang cacat, buta, dll. Jack Rogers, bekas ketua Sinode Gereja Presbyterian Church USA dari Amerika Serikat, menyatakan, “Kenyataan bahwa orang pertama yang masuk Kristen dari kalangan bukan Yahudi berasal dari seseorang dari kalangan minoritas seksual dan yang ras, etnisitas dan kebangsaannya sama sekali berbeda,” mengajak orang Kristen untuk bersikap inklusif secara radikal dan menyambut terhadap orang lain.

F. Eksklusif vs Inklusif

Apa yang kita lihat dalam pelajaran ini adalah suatu bentuk perlawanan terhadap eksklusivisme atau ketertutupan. Gereja perdana adalah gereja yang inklusif, artinya gereja itu terbuka, tidak membeda-bedakan orang. Bahkan terhadap orang-orang yang dalam masyarakat Yahudi biasanya diasingkan, ditolak, dan dijauhi orang banyak pun gereja membuka dirinya lebar-lebar. Di kalangan orang Yahudi dahulu ada sebuah doa yang dapat menggambarkan sikap yang eksklusif, atau bahkan patriarkal =menganggap laki-laki sebagai penguasa tertinggi, seperti misalnya doa berikut ini: “Terpujilah Engkau, ya Allah, Raja semesta alam, karena Engkau tidak menciptakan aku sebagai seorang bukan Yahudi. “Terpujilah Engkau, ya Allah, Raja semesta alam, karena Engkau tidak menciptakan aku sebagai budak. “Terpujilah Engkau, ya Allah, Raja semesta alam, karena Engkau tidak menciptakan aku sebagai seorang perempuan.” Dari doa ini kita dapat melihat bahwa kedudukan sebagai orang bukan Yahudi goyim, orang asing, budak, dan perempuan dipukul rata begitu saja dan dianggap sebagai kehinaan. Memang, tradisi Yahudi pada waktu itu menganggap orang-orang selain Yahudi sebagai goyim, atau orang asing, yang tidak mendapat perkenan Allah. Mereka hanya berfungsi sebagai pelayan untuk orang Yahudi. Namun kisah kita ini menggambarkan betapa gereja Diunduh dari http:kemdikbud.go.id 65 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti perdana itu adalah sebuah komunitas yang revolusioner, yang membongkar pemahaman-pemahaman eksklusif yang membangun tembok-tembok di antara manusia dari berbagai bangsa. Kaum perempuan yang di kalangan masyarakat kita bahkan sampai sekarang seringkali dianggap sebagai warga kelas dua dan tidak penting, sehingga di beberapa gereja mereka tidak mendapatkan tempat atau tidak boleh menjadi pemimpin – justru mendapatkan tempat yang tinggi dan terhormat di kalangan jemaat. Penerimaan terhadap sida-sida atau orang kebiri ini sebetulnya dipahami oleh gereja perdana sebagai penggenapan terhadap janji Allah untuk menerima mereka dan semua orang yang disingkirkan oleh masyarakat umumnya, seperti yang tertulis dalam Kitab Yesaya 56: 4 Sebab beginilah irman TUHAN: “Kepada orang-orang kebiri yang memelihara hari-hari Sabat-Ku dan yang memilih apa yang Kukehendaki dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, 5 kepada mereka akan Kuberikan dalam rumah-Ku dan di lingkungan tembok-tembok kediaman-Ku suatu tanda peringatan dan nama -- itu lebih baik dari pada anak-anak lelaki dan perempuan -- suatu nama abadi yang tidak akan lenyap akan Kuberikan kepada mereka. 6 Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHAN dan untuk menjadi hamba- hamba-Nya, semuanya yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku, 7 mereka akan Kubawa ke gunung- Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.

G. Sikap Tuhan Yesus