Jokowi di acara Mata Najwa.
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Joko Widodo sebelum menjadi presiden ternyata merupakan seorang pengusaha bisnis mebel. Di tahun 1986, Jokowi menjadi pegawai dari perusahaan milik pemerintah, PT Kertas Kraft Aceh. Pekerjaan lapangan hingga menanam pohon dijalani Jokowi di perusahaan ini selama dua tahun. Waktu yang cukup untuk mengumpulkan modal membangun usahanya sendiri. Baca: Kecamatan Cimanggis dan Sukmajaya Diprediksi Jadi Titik Kumpul Buruh Balik ke Solo, Jokowi memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan furnitur milik pamannya, CV Roda Jati. Disinilah, Jokowi menimba ilmu sebelum akhirnya banting setir penjadi pengusaha furnitur. Bisnis mebelnya ini mengalami kepahitan yaitu dilalap oleh api tahun 2016. Pabrik mebel milik Jokowi tinggal puing-puing. 80 persen bangunan di pabrik yang berdiri di lahan 2.000 meter persegi hangus dilalap si jago merah. Baca: Berpenghasilan Rp 20 Miliar per Bulan, Begini Deretan Pabrik Uang Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bagi jokowi, ada 3 hal terpenting dalam yang harus dilakukan oleh seorang pengusaha yaitu bekerja tepat waktu, bisa memberikan produk terbaik bagi customer dan harga yang berdaya saing. "Dan bagi saya, menjadi seorang pengusaha adalah sederhana, pelanggan kita, customer kita menuntut kita untuk bekerja, yang pertama on time," imbuhnya. Berita ini sudah tayang di Idea dengan judul: Punya Bisnis Mebel, Intip Yuk Kisah Jokowi Selama Menjadi Pengusaha Mebel! Sumber: Idea
10 Jan 2019, 19:27 WIB - Oleh:
Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo menyatakan kunci kesuksesan wirausaha adalah kedisiplinan yang mencakup disiplin waktu, kualitas, hingga mengangsur. Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi saat menemui sekitar 500 orang yang tergabung dalam Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) PT Permodalan Madani (Persero) Mekaar di Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (10/1/2019). "Setelah mendapatkan program Mekaar ini ya berkembang misalnya yang dulunya hanya jualan nasi uduk sekarang tambah jualan cilok. Yang dulu jualan cilok, tambah lagi jualan, buka warung lebih gede," katanya. Baca Juga : Prabowo-Sandi Temui SBY Selama Satu Setengah Jam Dia menambahkan, inti dari Program Mekaar ini adalah pendampingan bagi mitra binaannya. Dengan adanya pembinaan melalui pola per kelompok, Jokowi menekankan program semacam ini mendidik masyarakat untuk lebih disiplin. "Rasa kelompok yang ditumbuhkan semua menjadi disiplin menjadi mencicil setiap minggu. Ya disiplin waktu, disiplin mengangsur, disiplin kualitas," tukasnya. Jokowi menambahkan, para mitra binaan pun diharapkan dapat segera naik kelas dari skala super mikro, mikro, menengah, hingga ke skala besar. "Ini program jangka panjang. Super mikro nanti bisa masuk KUR [Kredit Usaha Rakyat] mikro. KUR mikro lulus, masuk lagi ke KUR kecil Rp25 juta- Rp50 juta. Tapi ini memang memerlukan waktu, tahapan-tahapan," tambahnya. Mekaar sendiri merupakan program unggulan PNM yang diyakini menjadi upaya efektif meningkatkan inklusi keuangan. Adapun sepanjang tahun lalu, PNM berhasil mencapai target 4 juta nasabah Mekaar. Baca Juga : KPK Pertimbangkan Bekali Anggota Senjata Biar Lebih Aman Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : Jokowi, wirausaha Simak Video Pilihan di Bawah Ini : Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesan khusus kepada anak-anak muda Indonesia agar tidak mudah menyerah apabila menghadapi suatu persoalan atau hambatan.Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat membuka Festival Terampil 2019, seperti dikutip CNBC Indonesia dari siaran pers Sekretariat Kabinet, Minggu (10/2/2019). Menurutnya, masalah-masalah itu merupakan bagian dari pelajaran kehidupan."Karena di situlah sebetulnya kita bisa belajar banyak dari sebuah masalah. Kita bisa belajar banyak dari sebuah problem kehidupan," kata Jokowi. Jokowi lantas mengisahkan sedikit kehidupan pribadinya. Pernah mencicipi bekerja di sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jokowi mengaku hanya bisa bertahan selama 2,5 tahun.Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun memutuskan pergi ke Solo untuk mencoba memulai usaha meskipun pada waktu itu tidak memilki apa-apa, baik itu agunan maupun kekayaan orang tua. "Apa yang saya jual? Hanya satu. Kepercayaan, kepercayaan. Enggak ada yang lain. Dan kerja super-keras. Bukan kerja keras, kerja super-keras," jelasnya. "Saya ditunjuki. Saya langsung enggak pakai kalkulator, langsung saya kalikan 54. Loh kok pabrik saya yang gede kalah sama dia," katanya.Perubahan kondisi perekonomian global dan lanskap sosial memang membuat peluang anak-anak muda untuk berkembang terbuka cukup lebar. Maka dari itu, hal ini harus dimanfaatkan. "Kita juga memiliki peluang yang sangat besar sekarang ini untuk dikembangkan. Jangan kalah brand-brand lokal kita dengan asing. Jangan kalah," tegasnya.
Saksikan video mengenai bisnis pisang nugget Kaesang berikut ini. (prm)
|