Bagaimanakah perasaan Anda ketika hidup Anda membahagiakan orang lain mengapa

Dalam hidup kamu akan berjumpa dengan berbagai macam karakter manusia. Dan yang unik ada seseorang yang dianugerahi Tuhan dengan memiliki perasaan yang halus dan sensitif pada sekitarnya.

Meski ini tanda bahwa dirinya adalah seorang dengan pribadi yang baik, polos, dan empati. Sayangnya, kebanyakan orang-orang semacam ini kerap menjalani hidup dengan penuh kehati-hatian agar segala yang ia lakukan tidak sampai membuat orang lain menjadi kecewa karenanya.

Tak jarang di kehidupan sosial, sosok ini akan sering mengalah dan mengorbankan perasaan diri sendiri demi dapat menyenangkan orang-orang di sekitarnya. Jadi bagi kamu yang memiliki tipe kepribadian ini segera ubah dan mulailah untuk prioritaskan kenyamanan diri sendiri terlebih dahulu. Sebab ini 5 alasannya.

Bagaimanakah perasaan Anda ketika hidup Anda membahagiakan orang lain mengapa
Unsplash/Pricillia Du Preez

Menyenangkan orang lain memang perbuatan yang baik. Namun memaksakan diri untuk menyenangkan semua orang bukanlah hal yang bijak. Karena ujungnya kamu akan banyak mengorbankan kenyamanan dan kebahagiaanmu sendiri.

Hal yang perlu kamu tahu, dalam hidup ini tak ada seorang pun yang bakal sanggup mengimbangi karakter semua orang dalam hidupnya. Jika tetap memaksakan diri untuk membuat semua orang bahagia karenamu, ujung-ujungnya kamu akan menanggung semua rasa sakitnya seorang diri.

Ingat, membahagiakan orang lain bukanlah tanggung jawabmu, jadi sudah seharusnya kamu yang terlebih dulu memprioritaskan kenyamanan dan kebaikanmu sendiri dalam menjalani hidup. 

Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Hidup Ini Bukan Cuma untuk Menyenangkan Orang Lain

Bagaimanakah perasaan Anda ketika hidup Anda membahagiakan orang lain mengapa
Unsplash/Zack Minor

Hidup dengan selalu mendahulukan kesenangan orang lain tanpa peduli perasaan sendiri sama halnya kamu sedang tidak menghargai diri sendiri. Sebab kamu akan banyak mengorbankan tenaga dan perasaan untuk mendahulukan kebahagiaan orang lain namun sebaliknya kamu jadi mengabaikan kenyamanan dirimu sendiri sehingga hati kamu akan menjadi lelah dengan sendirinya.

Sudah seharusnya kamu mulai lebih mencintai diri sendiri dan jangan lagi bebani dirimu untuk memenuhi tuntutan orang lain yang bukan tugasmu.

Bagaimanakah perasaan Anda ketika hidup Anda membahagiakan orang lain mengapa
unsplash.com/Amadeo Muslimovic

Karena kamu selalu berusaha menampilkan sisi terbaikmu di hadapan orang lain, hal ini bisa dijadikan celah bagi beberapa orang yang punya niat tak baik untuk memanfaatkan keberadaanmu. Sebab mereka berpikir kamu akan susah menolaknya.  

Jadi demi kebaikanmu, sudah saatnya kamu perlu bersikap tegas pada diri sendiri. Katakan tidak pada hal yang kamu sendiri gak sanggup untuk melakukannya. Jangan khawatirkan tentang pendapat orang lain tentangmu setelahnya. Karena orang yang suka memanfaatkan orang lain bukanlah sosok yang tulus.

Bagaimanakah perasaan Anda ketika hidup Anda membahagiakan orang lain mengapa
unsplash.com/Ionut Coman

Sebanyak apapun pengorbananmu dalam membahagiakan orang lain bukanlah jaminan hidupmu akan mendapat balasan yang setimpal dari mereka. Jadi jangan pernah berharap segala perbuatan baik kamu akan dibalas dengan cara yang sama karena nantinya kamu hanya akan mendapat kekecewaan jika ekspektasi itu gagal terpenuhi. 

Baca Juga: 5 Pesan Cinta yang Harus Disampaikan de Diri Sendiri Tiap hari

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Pernah merasa kecewa dan sakit hati? Rasa sakit hati dan kecewa ini bisa terjadi karena kamu terlalu sibuk memperhatikan perasaan orang lain. Kamu sibuk membahagiakan orang lain dengan mengorbankan perasaan dan keinginanmu sendiri. Padahal untuk membuat orang lain, pastikan kamu bahagia terlebih dahulu.

Menyenangkan orang lain memang baik. Tapi mengorbankan semua kepentinganmu adalah kesalahan. Pastikan sebelum membuat orang lain kamu merasa ikhlas, jangan sampai kamu membahagiakan orang lain dengan harapan mendapat imbalan. Jika ternyata tidak sesuai ekspektasi, jangan kecewa dan justru menyalahkan keadaan.

Bahagiakan Dirimu, Sebelum Orang Lain

Bagaimana caranya? Pastikan apa yang akan kamu lakukan agar orang tersebut bahagia adalah dengan tidak menyakiti dirimu. Awali dengan bertanya pada diri sendiri, benarkah yang kamu lakukan saat ini benar yang kamu inginkan? Jangan membohongi diri sendiri jika tidak ingin kecewa.

Pilah apa yang sesuai dengan keinginanmu. Hei, tetap ingat tidak mungkin kamu dapat memenuhi kebutuhan setiap orang. Pilih sesuai prioritas.

Tanyakan Alasan Mengapa Kamu Harus Membahagiakan Orang Lain

Sebelum mengambil keputusan untuk membahagiakan orang lain di atas kepentinganmu. Pastikan kamu mengetahui tujuan mengapa harus melakukan hal tersebut. Hal ini dapat membantumu dalam mengambil langkah selanjutnya. Setelah mengetahui alasannya, kamu dapat menyinkronkan langkah yang harus kamu ambil.

Mengetahui hal ini dapat membantu kamu untuk mendapatkan tanggapan dan hasil yang positif. Tentu saja, kamu akan merasa jauh lebih ikhlas melakukannya dan tanpa merasa tidak nyaman.

Selalu bersikap asertif yaitu mengungkapkan apa yang kamu inginkan dapat membantumu dalam mengambil keputusan. Tidak perlu memaksakan diri, bahwa keputusan yang kamu ambil harus dapat membahagiakan semua orang.

Hei, senyum orang lain bukan tanggung jawabmu. Kebahagiaan orang lain adalah kewajiban individu masing-masing. Selamat berbahagia, ladies.

(vem/apl)

Pernah merasa bahagia ketika Anda menolong orang lain? Ternyata ada penjelasan ilmiah di balik rasa serang tersebut. Menolong orang lain mengaktifkan bagian otak yang memberi apresiasi, memicu produksi endorfin, dan mencegah stres.

21 Apr 2020|Azelia Trifiana

Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri

Menolong orang lain dapat memberikan rasa bahagia pada diri sendiri

Rupanya bukan sekadar sugesti bahwa menolong orang lain bisa membuat perasaan jadi bahagia. Menurut penelitian, perbuatan menolong orang lain seperti memberi bagi yang membutuhkan sangat baik untuk otak. Bahkan, orang yang kerap menolong lebih jarang sakit dan berumur lebih panjang.

Menolong orang lain baik untuk otak

Penelitian ini adalah inisiatif dari University of Pittsburgh dengan melibatkan 45 relawan. Mereka diberi pilihan melakukan kegiatan yang menguntungkan diri sendiri, membantu teman yang sedang membutuhkan, atau kegiatan sosial. Berbeda pilihan, berbeda pula hasilnya.Para partisipan yang memilih untuk membantu teman yang sedang membutuhkan menunjukkan ada peningkatan aktivitas di otak yang berfungsi layaknya “reward center”.Menariknya lagi, bagian otak yang merespons terhadap stres lewat peningkatan tekanan darah dan peradangan justru mengalami penurunan aktivitas.Tak hanya untuk otak, mekanisme menolong orang lain diketahui juga baik untuk kesehatan, terutama dalam jangka panjang. Para relawan yang terlibat dalam penelitian University of Pittsburgh tahap kedua – dengan jumlah lebih banyak yaitu 400 orang – menjadi lebih jarang sakit.Manfaat lain untuk kesehatan adalah:
  • Meningkatkan kepercayaan diri
  • Lebih peka terhadap kondisi di sekitar
  • Mengurangi perilaku yang berisiko
  • Menghilangkan depresi
  • Mengatasi rasa cemas berlebih
Tak kalah penting, kebiasaan menolong orang lain juga membuat rasa “ketagihan”, ingin terus menerus melakukan hal yang sama. Dengan banyaknya manfaat dari menolong orang lain terhadap kesehatan diri sendiri, artinya sama saja berinvestasi dengan menolong diri sendiri.

Menolong orang lain, rahasia kebahagiaan

Masih dari sudut pandang ilmiah, menolong orang lain mengaktifkan bagian otak yang sama dengan yang biasanya terstimulasi saat mengonsumsi makanan lezat atau bercinta. Fakta ini diperoleh lewat penelitian dengan teknologi functional magnetic resonance imaging atau fMRI.Saat melakukan hal yang menyenangkan, ada zat kimia di otak yang aktif yaitu endorfin. Secara psikologis, perilaku baik seperti menolong orang lain adalah stimulus produksi endorfin.Ketika seseorang menolong orang lain yang sedang membutuhkan, tentu muncul rasa bahagia karena merasa bermanfaat. Dengan demikian, keinginan untuk melakukan hal yang sama kepada orang lain akan meningkat agar hidup lebih bermakna.Lebih jauh lagi, relawan yang gemar terlibat dalam kegiatan menolong orang lain juga berumur lebih panjang. Ini berhubungan dengan telomere, yaitu bagian paling ujung DNA linear yang selalu berulang.Stres jangka panjang akan membuatnya semakin pendek, yang juga berarti masa hidup lebih singkat. Namun kebiasaan untuk membangun emosi positif dan menolong orang lain bisa membuat telomere menjadi lebih panjang.

Apakah menolong orang lain selalu membuat bahagia?

Namun ada kalanya menolong orang lain tidak membuat bahagia. Apa yang salah? Coba telaah dengan beberapa poin berikut ini:Jika menolong orang lain tidak menciptakan rasa bahagia, coba cari tahu apakah hal yang dilakukan sudah sesuai dengan ketertarikan Anda? Sangat manusiawi ketika seseorang lebih peduli pada aspek tertentu, dan tidak terlalu peduli pada hal lain. Ketika menolong orang lain, cara mana yang paling “memanggil” sehingga bisa dilakukan dengan sepenuh hati.Menolong orang lain tentu memerlukan hal yang lebih berharga ketimbang uang, yaitu waktu. Ternyata, waktu juga menentukan bagaimana seseorang bisa merasa bahagia saat menolong orang lain. Apakah mendedikasikan waktu seumur hidup, setahun sekali, atau beberapa jam dalam sehari.Bandingkan menolong orang lain saat diajak teman dibandingkan dengan hal yang diinisiasi sendiri. Tentu yang kedua akan terasa lebih membahagiakan karena sesuai dengan apa yang akan dibantu, selaras pula dengan nilai-nilai dalam diri. Oleh karenanya, jadilah proaktif bukan hanya reaktif saat menolong orang lain.Ketulusan saat menolong orang lain juga merupakan pertaruhan apakah Anda akan merasa bahagia sesudahnya. Jika motifnya kurang tulus seperti demi mendapatkan publikasi, pamor, atau pujian, maka hanya akan menghasilkan perasaan kosong.Artinya, menolong orang lain tak melulu berarti mencanangkan acara sosial dengan target perolehan dana fantastis. Bahkan, tindakan menolong orang lain yang sederhana seperti menahan pintu untuk orang di belakang, membantu lansia menyeberang jalan, atau sekadar memberi pujian selain fisik juga bisa berarti pertolongan besar bagi orang lain.Jadi, sudahkah Anda menolong orang lain hari ini?

kesehatan mentalhidup sehatpola hidup sehat

Journals LWW. https://journals.lww.com/psychosomaticmedicine/Citation/2018/10000/Neural_Correlates_of_Giving_Social_Support__.6.aspx
Diakses 4 April 2020
Healthline. https://www.healthline.com/health-news/how-helping-people-affects-your-brain#How-you,-too,-can-helpDiakses 4 April 2020Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/teen-angst/201701/achieving-happiness-helping-others
Diakses 4 April 2020
Time. https://time.com/collection/guide-to-happiness/4070299/secret-to-happiness/
Diakses 4 April 2020

Hemp oil atau hempseed oil adalah jenis minyak ekstrak dari biji ganja. Meskipun merupakan olahan ganja, bahan alami ini aman digunakan. Bahkan, khasiatnya sangat kaya untuk kulit mulai dari mengobati jerawat hingga meredakan peradangan.

11 Mar 2021|Azelia Trifiana

Grafologi adalah ilmu untuk membaca karakter seseorang dari tulisan tangannya. Hingga saat ini, penggunaan grafologi dalam area medis masih banyak menuai pro dan kontra.

02 Mei 2021|Nina Hertiwi Putri

Banyak hal yang bisa memicu seseorang menjadi mudah marah, mulai dari stres berlebih, masalah keluarga, hingga isu finansial. Bahkan, ada juga yang mudah marah karena masalah seperti ketergantungan pada alkohol atau depresi.

30 Jul 2020|Azelia Trifiana

Dijawab Oleh dr. Lizsa Oktavyanti

Dijawab Oleh dr. Adhi Pasha Dwitama

Dijawab Oleh dr. Lizsa Oktavyanti