Berapa lama darah nifas keluar setelah kuret

Setelah kuret banyak yang bilang Anda akan mengalami perdarahan. Apa benar begitu? Berbahaya atau tidak? Tenang, kuret adalah prosedur medis yang aman dilakukan. Kuret biasanya dilakukan di rumah sakit oleh dokter spesialis yang ahli dalam bidangnya. Kuret tidak berbahaya dan justru memang diperlukan untuk kondisi-kondisi tertentu untuk mencegah komplikasi atau kondisi makin parah. Lalu, apa benar pasca kuret rahim akan menyebabkan perdarahan? Apa perdarahan setelah kuret itu normal? Simak di bawah ini.

Kuret adalah operasi kecil yang dilakukan dokter untuk mengeluarkan isi di rahim yang abnormal ataupun isi rahim yang akan diperiksa lebih lanjut. Kuret memiliki nama medis D&C (Dilatation & Curettage). Prosedur kuret digunakan untuk mengikis dan mengumpulkan jaringan dari bagian dalam rahim.

Anda mungkin perlu menjalani prosedur ini karena berbagai hal. Contohnya aborsi elektif, deteksi kanker rahim, untuk mengobati perdarahan menstruasi yang berat, atau untuk menghilangkan jaringan yang tersisa setelah keguguran.

Setelah kuret wanita biasanya mengalami perdarahan yang normal. Namun, perdarahan abnormal juga mungkin terjadi. Jika perdarahan pasca kuret tidak normal, Anda mungkin mengalami komplikasi tertentu.

Wajarkah kalau mengalami perdarahan pasca kuret?

Dilansir dari laman Livestrong, perdarahan ringan atau adanya bercak darah adalah salah satu tanda yang normal pasca kuret. Namun, jika perdarahan yang terjadi sangat berat (banyak jumlahnya), ini bisa menandakan ada sesuatu yang tidak beres. Perdarahan hebat pasca kuret pada wanita yang sudah menopause juga menandakan adanya masalah.

Wanita yang setelah kuret mengalami perdarahan hebat perlu mencari pertolongan medis.

Perdarahan hebat ini bisa terjadi karena terjadinya perforasi (lubang atau luka) rahim saat dilakukan kuret. Perforasi rahim adalah komplikasi yang mungkin terjadi pasca operasi di bagian dalam rahim. Misalnya luka pada pembuluh darah di dalam rahim. Pasalnya, alat kuret dari logam bisa menusuk rahim atau organ dalam lainnya sehingga bisa timbul perdarahan yang hebat pasca kuret.

Kebanyakan wanita perlu dirawat di rumah sakit atau klinik selama beberapa jam setelah kuret dilakukan. Namun, ada pula yang harus rawat inap untuk diobservasi. Yang penting ikuti segala instruksi dokter yang menangani Anda.

Jika Anda diminta untuk menginap beberapa hari, kemungkinan ada kondisi medis lainnya yang perlu dipantau agar aman untuk Anda. Di rumah sakit biasanya Anda akan diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi dan beberapa obat penghilang rasa sakit untuk meredakan kram perut.

Setelah kuret Anda mungkin merasakan perut kram perut hingga 24 jam ke depan. Beberapa wanita ada yang hanya merasakan kram selama 1 jam ke depan, dan harusnya tidak lebih dari 24 jam.

Kram ringan dan perdarahan

Beberapa hari setelah kuret hingga 2 minggu ke depan masih mungkin terjadi keluarnya darah. Namun, bukan darah yang terus menerus keluar dalam jumlah banyak. Ibuprofen atau naproxen biasanya digunakan untuk mengatasi kondisi ini.

Kapan harus pergi ke dokter?

Sebelum dan setelah melakukan kuret, biasanya dokter akan memberikan instruksi lengkap untuk mencegah komplikasi. Ada beberapa hal juga yang bisa jadi tanda-tanda komplikasi yang membahayakan:

  • Pusing hingga pingsan beberapa hari setelah kuret
  • Perdarahan terus-menerus lebih dari 2 minggu
  • Kram terus-menerus lebih dari 2 minggu
  • Perdarahan yang terjadi lebih deras daripada saat menstruasi, atau jika darah yang keluar jumlahnya kira-kira bisa memenuhi satu pembalut setiap satu jam
  • Demam lebih dari 38 derajat celcius
  • Kedinginan dan menggigil
  • Tercium berbau busuk

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Para ulama terkait darah yang keluar pasca keguguran, mereka memperinci dan membedakan keguguran yang terjadi itu apakah ketika janin telah membentuk organ tubuh, seperti sudah mulai membentuk tubuh manusia, ada tangan, kepala, kaki, meski belum sempurna ataukah masih hanya berupa ‘alaqah (gumpalan darah), atau mudhghah (gumpalan daging) namun belum membentuk organ-organ tubuh manusia.

Apabila janin yang keluar itu telah membentuk organ, maka para ulama bersepakat bahwa darah yang keluar mengiringinya adalah nifas, sehingga pada saat itu ibunya tidak diperkenankan, shalat, puasa, dan segala larangan yang berlaku bagi wanita nifas.

Berbeda halnya kalau janin yang keluar masih belum membentuk organ tubuh manusia, maka dalam hal ini para ulama terbagi ke dalam dua pendapat.

a. Madzhab Asy-Syafi’i

Imam an-Nawawi menyebutkan dalam kitabnya Raudhatuth Thalibin:

Al-Muzani Berkata: “Masa minimal nifas 4 hari. Anak yang terlahir baik telah terjadi pembentukan sempurna atau belum, atau meninggal, atau baru berupa mudghah atau ‘alaqah, darahnya semuanya darah nifas. Dan Qawabil pun berkata, karena yang demikian adalah awal permulaan manusia, maka darah yang keluar setelahnya adalah  darah nifas.[1]

Pendapat ini menyandarkan masalah ini kepada qiyas, sebagaimana ketika anak adami terlahir dari rahim ibunya, kemudian ada darah yang keluar mengirinya disebut nifas, maka begitu juga ketika janin yang keluar dari rahim ibunya, karena janin meski hanya berbentuk mudhghah, atau ‘alaqah, dia merupakan cikal bakal manusia atau awal permulaan manusia, maka hukumnya sama.

Dalam kitah Tuhfatul Muhtaj dijelaskan:

Darah nifas adalah darah yang keluar setelah kosongnya rahim dari kehamilan, meskipun janin yang keluar masih berbentuk ‘alaqah (gumpalah darah) atau mudhgah (gumpalan daging). Sebelum adanya jeda 15 hari dari keluarnya bayi atau janin. Kalau ada terjeda 15 hari, maka bukan lagi nifas (melainkan haidh.)

Sedangkan draah yang keluar bersamaan bayi belum termasuk haidh ataupun nifas karena mendahului dari keluarnya bayi kecuali sebelumnya wanita ini mengalami haidh, maka dihukumi sebagai darah hiadh. [2] 

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan, bahwa madzhab Syafi’I adalah madzhab yang berpendapat bahwa nifas dapat dialami oleh wanita yang telah mengalami keguguran. Baik janin yang keluar baru berupa ‘alaqah ataupun mudhgah, apalagi kalau telah membentuk organ.

Seperti kata imam Ar-Ramli, karena darah nifas adalah darah yang keluar setelah rahim kosong dari hamil.

b. Jumhur

Jumhur ulama berbeda pendapat dengan madzhab Asy-Syafi’i. Mereka sepakat bahwa kalau janin yang keluar telah membentuk organ, maka darah yang keluar mengiringinya adalah disebut darah nifas. Namun jika belum membentuk, masih berupa gumpalan darah, gumpalan daging. Maka darah yang keluar megiringinya belum dihukumi sebagai darah nifas, melainkan istihadhah. Sehingga ibunya tetap punya kewajiban shalat, puasa dan lainnya. Dan segala hal yang diharamkan bagi wanita nifas tidak berlaku bagi wanita istihadhah.

Jika seorang wanita melihat darah selepas keguguran, dan telah nampak janin yang keluar membentuk manusia maka darahnya adalah nifas. Kalau yang keluar masih berbentuk nutfah atau alaqah, belum nampak jelas rupa manusia, dalam hal ini ada dua pendapat. Pertama, nifas; Karena dia awal permulaan manusia, pendapat kedua, bukan nifas ; karena belum jelas membentuk rupa manusia, seperti nutfah.  [3]

[1] An-Nawawi, Raudhathuth Thalibin, (1/174)

[2] Ar-Ramli, Tuhfatul Muhtaj, jilid. 1, h. 383.

[3] Ibnu Qudamah, al-Mughni, (1/253).

Sumber: Isnawati, Judul Buku Kumpulan Tanya Jawab Seputar Darah Nifas, Jakarta Selatan: Rumah Fiqih Publishing, 2019.

Berapa lama darah nifas keluar setelah kuret

Keguguran adalah hal yang sangat menyedihkan. Tidak ada cara untuk menggantikan kehilangan bayi, tidak peduli seberapa awal kehamilan itu. Walaupun Moms tidak bisa melahirkan si buah hati yang telah dinanti, namun Moms perlu melalui masa nifas setelah keguguran.  Pasca keguguran ataupun persalinan maka wanita akan melewati masa nifas, yaitu dimulai pada saat 1 jam setelah plasenta lahir hingga paling lama sampai 6 minggu (42 hari) setelahnya. Masa nifas pasca keguguran dapat berlangsung lebih singkat sekitar 1-3 minggu bergantung pada masing-masing individu.

Lalu bagaimana dengan menstruasi? Moms mungkin terkejut menemukan bahwa menstruasi pertama setelah keguguran sedikit berbeda dari biasanya untuk satu atau dua siklus pertama dan Moms mungkin ingin tahu apakah pendarahan yang dialami itu normal atau bahkan sebaliknya. Dilansir dari What to Expect  banyak wanita dapat mengharapkan menstruasi pertama mereka empat hingga enam minggu setelah keguguran. Namun, waktu yang tepat dapat bervariasi beberapa minggu, tergantung pada kapan kadar hCG kembali ke nol karena tubuh  akan tetap menganggapnya hamil sampai kadar hCG  hilang.

HCG meningkat saat kehamilan berlanjut. Semakin jauh usia dalam kehamilan, semakin tinggi kadar hCG. Jika Moms sata itu berada di akhir trimester pertama atau di trimester kedua saat Moms mengalami keguguran, akan membutuhkan waktu lebih lama agar kadar hCG  kembali ke nol dan menstruasi kembali normal.

Kemudian, setelah mengalami keguguran seorang wanita juga membutuhkan nutrisi, di samping dukungan emosional. Kehilangan kehamilan bisa membuat tubuh rapuh. Itulah mengapa penting untuk mengetahui makanan apa yang harus dimakan setelah keguguran dan apa yang tidak boleh dimakan untuk tidak hanya pulih dari keguguran tetapi juga untuk mencegahnya di masa depan.

Baca Juga:
Larangan Masa Nifas Yang Harus Moms Ketahui!

$[banner_single]$

Makanan Terbaik Untuk Dikonsumsi Setelah Keguguran

Berapa lama darah nifas keluar setelah kuret

Keguguran dapat menyebabkan pendarahan dan pusing. Itu juga bisa menyebabkan kelemahan. Makanan yang Moms makan selama ini dapat sangat mempengaruhi kesehatan. Berikut adalah beberapa makanan yang harus dimakan setelah keguguran:

1. Makanan kaya zat besi

Seperti disebutkan sebelumnya, keguguran dapat menyebabkan pendarahan hebat. Hal itu bisa menyebabkan penipisan jumlah zat besi dalam tubuh. Moms bahkan mungkin mengalami anemia dan gejala terkait karena keguguran. Perasaan lemah dan lelah sering terjadi setelah keguguran. Itulah mengapa penting untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi setelah keguguran.

Jenis zat besi terbaik untuk dikonsumsi setelah keguguran adalah zat besi heme. Ini adalah jenis zat besi yang mudah diserap oleh tubuh. Daging tanpa lemak adalah sumber zat besi heme yang baik. Jadi konsumsilah daging merah dalam jumlah banyak setelah keguguran. Tapi ingat untuk memasaknya dengan baik. Hindari menggorengnya dan Moms bisa memanggangnya sebagai gantinya.

Sumber zat besi non-heme lainnya meliputi kacang polong, sayuran berdaun hijau, kubis Brussel, kismis, kacang-kacangan, kedelai, beras merah dan coklat hitam. Selain mengonsumsi makanan kaya zat besi tersebut, cobalah mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C. Makanan ini dapat membantu penyerapan zat besi oleh tubuh dengan lebih baik. Buah-buahan seperti pepaya, stroberi, dan jeruk harus ada di dalam daftar makanannya Moms.
 

2. Makanan kaya kalsium

Selama kehamilan, cadangan kalsium tubuh bisa menurun. Itulah mengapa penting untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium. Beberapa sumber kalsium terbaik adalah susu, produk susu, makanan laut seperti salmon dan sarden dan sayuran berdaun hijau tua.
 

3. Buah dan sayuran

Moms juga perlu mengonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah yang cukup untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh setelah keguguran. Dikutip dari Klik Dokter, vitamin, mineral, dan serat sangat dibutuhkan oleh Ibu yang habis keguguran. Semua itu bisa didapatkan dari macam-macam jenis buah dan sayuran. Akan lebih baik bila setiap hari bisa divariasikan.

Untuk buah, hindari mengolahnya dengan memberikan banyak gula atau susu kental manis yang justru bisa merusak nutrisi. Sedangkan sayur, hindari masak terlalu lama, apalagi sampai lembek dan warnanya pucat. Karena selain tak enak, nutrisinya juga hilang.

Baca Juga:
Moms, Yuk Ketahui Penyebab Keguguran yang Paling Sering Terjadi

Makanan Yang Harus Dihindari Setelah Keguguran

Berapa lama darah nifas keluar setelah kuret

Diet sehat tidak hanya berarti mengonsumsi makanan bergizi. Ini juga berarti mengatakan tidak pada makanan yang tidak baik untuk tubuh. Beberapa makanan yang harus Moms hindari setelah keguguran meliputi:

1. Pati rendah serat

Karbohidrat memberi tubuh  bahan bakar yang dibutuhkan dan juga mengontrol kadar gula tubuh. Tetapi biji-bijian olahan atau pati rendah serat dapat berdampak buruk pada tubuh. Mereka dapat menyebabkan fluktuasi cepat dalam kadar gula tubuh dan itulah mengapa penting untuk membatasi jumlah pati serat rendah dalam diet. Hindari makanan seperti nasi instan, mie dan kue pretzel.

2. Makanan manis berlebihan

Hindari makanan manis dengan indeks glikemik tinggi karena juga dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah. Katakan tidak pada makanan seperti permen dan minuman berkarbonasi.

3. Daging berlemak tinggi

Setelah keguguran, penting untuk menghindari peradangan yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Lemak dalam daging dapat menyebabkan peradangan. Jadi hindari daging berlemak tinggi, seperti domba, babi, hingga lemak daging sapi.

4. Makanan cepat saji

Moms mungkin mendambakan junk food, dan tidak apa-apa untuk memakannya dalam jumlah sedang. Namun jangan jadikan junk food sebagai menu utama setelah keguguran. Junk food hanya akan mengisi dengan kalori kosong dan mencegah Moms mengonsumsi makanan kaya nutrisi yang dibutuhkan tubuh saat setelah mengalami keguguran.

Berapa lama darah nifas keluar setelah kuret

Selain nutrisi yang perlu diperhatikan, kondisi kulit juga perlu Moms perhatikan. MOOIMOM Belly Cream  dapat membantu menyamarkan stretch mark dan merawat kulit wajah. Krim ini tidak lengket dan dapat menyegarkan kulit wajah selama masa kehamilan ataupun pasca melahirkan. Tidak perlu khawatir akan kandungannya karena MOOIMOM Belly Cream dibuat tanpa alkohol dan tanpa pigmen buatan sehingga nyaman di kulit dan tidak menyebabkan iritasi.

$[video(FFt7sLRLDSs)]$