Berapa lama manusia di alam kubur

Saran / Komentar Pengunjung


Yahya Firdaus - Bandar Lampung
3 September 2010  Jam 7:16:41

Siksa kubur itu hanya untuk mereka yang "bakal" masuk neraka. Jadi saudari Dewi Rosida sudah tidak sewenang-wenang.Persoalan tinggal masalah "sebentar" atau lama itu tergantung yang merasakan. Semuanya tentu pernah merasakan, rasa sakit hanya 1 menit, dapat seolah-olah terasa lama sekali.Jadi soal "waktu" tidak hadir persoalan untuk malaikat untuk membuat rasa sakit yg sebentar atau yg terasa lama.Jikalau soal berkenaan dengan mereka yg di lingkungan kehidupan barzah, yg pasti seorang anak dapat berkenaan langsung dengan orang tuanya. Jikalau yg lainnya, mungkin saja dapat, jikalau Allah SWT menghendaki.

Terima kasih.



Nurseha - Bandung
3 September 2010  Jam 13:46:48

Alhamdulillah ... .. ternyata disini jawabannya, makasih banget Mbak Dewi Rosida atas artikel/tulisan-nya.Dahulu saya pernah membahas dng beberapa teman, mengenai masa "menunggu" di lingkungan kehidupan kubur (alam barzakh) sampai hari kiamat.Waktu itu yg kepikir begini : jikalau kiamatnya masih 10.000 tahun lagi ... .. aduh berfaedah kita yg matinya sekarang2 ini, masih harus menunggu lammaaaaa banget. Lebih2 yg matinya 4000 tahun yg lalu, khan semakin lama lagi nunggunya. Belum lagi ditambah siksa kubur, waduh.Setelah baca tulisan/artikel di atas, saya baru "ngeh" (faham), bahwa kita nggak menunggu lama di lingkungan kehidupan barzakh. Selain itu saya juga baru "ngeh", bahwa "waktu" itu bukan konstanta suatu dimensi, melainkan variabel suatu dimensi, sehingga dapat berharga positif, nol, bahkan negatif (alias mundur). Barusan saya buka2 buku teori relativitasnya Einstein. Disitu tertulis kalimat unik = "Berangkat Sekarang, Tiba/sampai-nya Kemarin",itu terjadi ketika kecepatan kita melebihi kecepatan cahaya, seolah lingkungan kehidupan menjadi beristirahat.

Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Dapat jadi sih.



Jefri - Langsa
7 September 2010  Jam 17:23:23

Salahkah atau termasuk orang bodohkah orang yang mengatakan bahwa :1. Yang hidup mempunyai ilmu, yang mati tidak tau apa-apa.2. Yang hidup merasakan sakit, enak dsb, yang mati tidak merasakan apa-apa3. Yang hidup dapat berduka dan gembira. yang mati tidak dapat sedih dan gembira.4. Yang hidup bila disiksa merasa sakit, dapat jadi mati. sedang yang mati bila disiksa tetap saja mati dan tidak merasa sakit.

Tolong di jawab kawan.



Bekti Imantoro - Pekalongan
7 September 2010  Jam 17:46:13

saya baru gabung, boleh komen ya.mas jefri, menurutku di dunia ini nggak hadir orang bodoh.yang hadir itu orang yg dibodoh2in atau membodohi diri sendiri. yaa ... .. seperti teori goblok di bukunya bob sadino ... .. pertanyaannya mas jefri itu jawabannya hadir banyak banget, dapat bermacam2, dapat ngalor, dapat ngidul. dari semua jawaban itu, yg menurut mas jefri yaitu jawaban yg paling tidak sewenang-wenang, tentu saja jawabannya mas jeri sendiri hehehe ... .. begitulah jawabannya.pertanyaan mbak dewi rosita yg nomor 2 itu, kok belum hadir yg menjawab, saya juga pengen tahu, karena yg saya tahu justru sebaliknya, bahwa hanya hadir 3 hal yg dapat terkait langsung dng yg di lingkungan kehidupan barzah, yaitu :1. amal jariyah2. anak yg saleh

3. ilmu yg hadir gunanya yg pernah dia ajarkan ke orang lain.



Jefri - Langsa
7 September 2010  Jam 19:43:11

Mas Bekti Imantoro, terima kasih atas tanggapannya.

Saya juga jadi tidak tahu lagi mana yang tidak sewenang-wenang, karena pembodohan publik sangat merajalela.



Jubaidah - Bogor
8 September 2010  Jam 0:50:39

untuk nomor 2, soal berkenaan dng lingkungan kehidupan barzah, setahuku juga seperti yg ditulis pak bekti imantoro itu, yaitu :1. amal jariah2. anak yg saleh3. ilmu yg hadir gunanya yg pernah dia ajarkan ke orang lainsebenarnya ilmu yg hadir gunanya juga termasuk amal jariah.di hadist2 yg pernah saya baca/pelajari, hanya tertulis bahwa anak yg soleh dapat berkenaan dng mereka yg di lingkungan kehidupan barzah. di hadist tidak tertulis bahwa orang lain tidak dapat berkenaan. atas dasar ini tentunya hadir peluang orang lain pun dapat berkenaan dng mereka yg di lingkungan kehidupan barzah. semua tetap kembali pada ijin Allah SWT.dimensi dan frekuensi selang dunia dan lingkungan kehidupan barzah memang berlainan, namun untuk orang dng tingkat kemampuan tertentu menjadi nggak masalah perbedaan tsb. ini seperti dunia jin dan manusia yg sama2 menempati bumi ini. bila frekuensi dan pancaran energi kita sama, karenanya kita dapat berkenaan langsung dng jin, sebagaimana terjadi selama ini.hanya saja jikalau lingkungan kehidupan barzah jauh semakin sulit, karena yaitu lingkungan kehidupan yg memainkan usaha.

makasih.



izulhaq Fauzi - Bandung
4 November 2010  Jam 20:56:36

Lingkungan kehidupan barzah/kubur itu pasti hadirnya, hadir siksa untuk yg pantas mendaptkannya atau tdk. Akhirat..... itulah tempat kembali seluruh anak Adam dan hanya hadir dua tempat "syurga" dan "Neraka". menurut saya itulah yg harus mendapat kajian, perhatian kita tiap waktu karna didunia inilah kita dapat memilih tempat di Akhirat tadi itu.Sejauh mana keseriusan kita untuk menginginkan Syurga itu ?? sedangkan setiap hari kita berbuat "semakin menjauh " dari syurga itu. Hanya dengan ber"Islam" secara total (Kaffah)itulah jalan ke Syurga. "Benda/barang siapa berhukum untuk selain Qur'an dan as sunnah karenanya ... ....... .... "

So ... .. lingkungan kehidupan kubur cukuplah untuk kita ketahui dan........ lingkungan kehidupan dunia ini mari kita bahas semakin detil dengan ilmu dan keikhlasan. w a bishowah.



shine_gantenk - jambi
4 Desember 2010  Jam 7:42:24

hubungan yg terjadi hanya satu arah yaitu melewati doa yg kita kirimkan untuk mereka yg telah meninggal... saya sepakat dg mas bekti



alim - ajang
12 April 2011  Jam 18:18:16

klu menurut saya pribadi dan jg yg pernah pelajari bahwa kita akan menunggu di lingkungan kehidupan kubur itu sangat lama apabila kita memang banyak dosa,dan untuk oranq yq tdk bnyk dosa dia akan merasa tdk lama, karena dia itu di tidurkan oleh allah,dan coba kita byangkan di waktu kita tdur d malam hari,pasti sesudah kita terbangun di pagi hariny kita tdk akn dapat mnceritakan brapa lama kita tdur,kecuali kita mlihat dr jam dinding,begitu jg allah mnidurkan kita d lingkungan kehidupan kbur,dan kita d bngunkan allah tatkala sudah sampai d hari ber bangkit,coba kita renungkan...dqn syarat harus slalu brbuat adil d dunia



nasruddin - kota fajar aceh
29 November 2011  Jam 19:30:43

semua tidak sewenang-wenang..... tergantung sama dri kita sendiri sudah kah kita menjalnkannya printah allah dari lahir samape usia kita skrang???



nasruddin - kota fajar aceh
29 November 2011  Jam 19:30:43

semua tidak sewenang-wenang..... tergantung sama dri kita sendiri sudah kah kita menjalnkannya printah allah dari lahir samape usia kita skrang???



aldison - pekan baru
24 Februari 2012  Jam 14:37:35

saya setuju dg pendapat Alim dari ajang.karna yg merasakan lama atau sebentar itu tergantung dari amalnya seseorang di dunia.



Burnaela - Bogor
23 Maret 2012  Jam 20:02:58

Wah mantap ini, thanks buat semuanya, jadi nambah pencerahan buat saya pribadi.Dari tanggapannya Mbak Nurseha hadir yang menarik yaitu "Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Dapat jadi sih."

Bener juga Mbak, jangan2 memang seperti itu, karena buku2 referensi si Einstein ini pasti buanyak banget, salah satunya tentu Al-Quran.



Burnaela - Bogor
23 Maret 2012  Jam 20:02:58

Wah mantap ini, thanks buat semuanya, jadi nambah pencerahan buat saya pribadi.Dari tanggapannya Mbak Nurseha hadir yang menarik yaitu "Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Dapat jadi sih."

Bener juga Mbak, jangan2 memang seperti itu, karena buku2 referensi si Einstein ini pasti buanyak banget, salah satunya tentu Al-Quran.



aikwae - semarang
26 Februari 2014  Jam 17:19:33

lingkungan kehidupan kubur itu gaib,kita tdk diberi ilmu kec sedikit

apa yg dijabarkan disini tak semakin dari persangkaan2 saja...



Zahwa - Pekalongan
22 Mei 2019  Jam 5:35:36

Assalammualaikum, kakak kakak.Saya butuh penjelasan mengenai kehidupan setelah lingkungan kehidupan barzakh. Saya pernah baca baca artikel tentang “Fitnah Kubur” atau yang sering dinamakan dengan pertanyaan dalam kubur. Di artikel itu dijelaskan bahwa bila orang yang beriman, dia dapat menjawab pertanyaan pertanyaan dengan tidak sewenang-wenang, dan begitu juga sebaliknya. Selanjutnya, malaikat akan menaruh mereka di suatu tempat, yakni untuk orang orang yang menjawab tidak sewenang-wenang akan di tempatkan di taman surga dan memperoleh nikmat kubur, begitu juga sebaliknya. Kakak kakak, saya butuh pencerahan mengenai ini, siapa tau hadir yang dapat menolong, terimakasih



SampanaChand - Kab. Bogor
22 Agustus 2021  Jam 10:10:48

Wallahu a'lam bish-shawab yang berfaedah, “Hanya Allah yang semakin mengetahui kebenaran yang sebenarnya”



amin - sleman
11 Oktober 2021  Jam 13:57:20

dalilnya gak jelas



Same - Indonesia
9 November 2021  Jam 1:22:40

Terimakasih atas artikelnya saudari Dewi Rosida



Eko - Balikpapa
7 Desember 2021  Jam 15:25:41

setidaknya di akhirat kita tidak harus mati lagi.



Bekti tulung - Cikarang
4 Januari 2022  Jam 17:35:17

Kala ini di dunia orang beristirahat membodohi diri sendiri, di dunia orang tidak membodohi diri sendiri, malah kala ini orang justru mempermudah diri sendiri




Page 2

Saran / Komentar Pengunjung


Yahya Firdaus - Bandar Lampung
3 September 2010  Jam 7:16:41

Siksa kubur itu hanya untuk mereka yang "bakal" masuk neraka. Jadi saudari Dewi Rosida sudah tidak sewenang-wenang.Persoalan tinggal masalah "sebentar" atau lama itu tergantung yang merasakan. Semuanya tentu pernah merasakan, rasa sakit hanya 1 menit, dapat seolah-olah terasa lama sekali.Jadi soal "waktu" tidak hadir persoalan untuk malaikat untuk membuat rasa sakit yg sebentar atau yg terasa lama.Jikalau soal berkenaan dengan mereka yg di lingkungan kehidupan barzah, yg pasti seorang anak dapat berkenaan langsung dengan orang tuanya. Jikalau yg lainnya, mungkin saja dapat, jikalau Allah SWT menghendaki.

Terima kasih.



Nurseha - Bandung
3 September 2010  Jam 13:46:48

Alhamdulillah ... .. ternyata disini jawabannya, makasih banget Mbak Dewi Rosida atas artikel/tulisan-nya.Dahulu saya pernah membahas dng beberapa teman, mengenai masa "menunggu" di lingkungan kehidupan kubur (alam barzakh) sampai hari kiamat.Waktu itu yg kepikir begini : jikalau kiamatnya masih 10.000 tahun lagi ... .. aduh berfaedah kita yg matinya sekarang2 ini, masih harus menunggu lammaaaaa banget. Lebih2 yg matinya 4000 tahun yg lalu, khan semakin lama lagi nunggunya. Belum lagi ditambah siksa kubur, waduh.Setelah baca tulisan/artikel di atas, saya baru "ngeh" (faham), bahwa kita nggak menunggu lama di lingkungan kehidupan barzakh. Selain itu saya juga baru "ngeh", bahwa "waktu" itu bukan konstanta suatu dimensi, melainkan variabel suatu dimensi, sehingga dapat berharga positif, nol, bahkan negatif (alias mundur). Barusan saya buka2 buku teori relativitasnya Einstein. Disitu tertulis kalimat unik = "Berangkat Sekarang, Tiba/sampai-nya Kemarin",itu terjadi ketika kecepatan kita melebihi kecepatan cahaya, seolah lingkungan kehidupan menjadi beristirahat.

Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Dapat jadi sih.



Jefri - Langsa
7 September 2010  Jam 17:23:23

Salahkah atau termasuk orang bodohkah orang yang mengatakan bahwa :1. Yang hidup mempunyai ilmu, yang mati tidak tau apa-apa.2. Yang hidup merasakan sakit, enak dsb, yang mati tidak merasakan apa-apa3. Yang hidup dapat berduka dan gembira. yang mati tidak dapat sedih dan gembira.4. Yang hidup bila disiksa merasa sakit, dapat jadi mati. sedang yang mati bila disiksa tetap saja mati dan tidak merasa sakit.

Tolong di jawab kawan.



Bekti Imantoro - Pekalongan
7 September 2010  Jam 17:46:13

saya baru gabung, boleh komen ya.mas jefri, menurutku di dunia ini nggak hadir orang bodoh.yang hadir itu orang yg dibodoh2in atau membodohi diri sendiri. yaa ... .. seperti teori goblok di bukunya bob sadino ... .. pertanyaannya mas jefri itu jawabannya hadir banyak banget, dapat bermacam2, dapat ngalor, dapat ngidul. dari semua jawaban itu, yg menurut mas jefri yaitu jawaban yg paling tidak sewenang-wenang, tentu saja jawabannya mas jeri sendiri hehehe ... .. begitulah jawabannya.pertanyaan mbak dewi rosita yg nomor 2 itu, kok belum hadir yg menjawab, saya juga pengen tahu, karena yg saya tahu justru sebaliknya, bahwa hanya hadir 3 hal yg dapat terkait langsung dng yg di lingkungan kehidupan barzah, yaitu :1. amal jariyah2. anak yg saleh

3. ilmu yg hadir gunanya yg pernah dia ajarkan ke orang lain.



Jefri - Langsa
7 September 2010  Jam 19:43:11

Mas Bekti Imantoro, terima kasih atas tanggapannya.

Saya juga jadi tidak tahu lagi mana yang tidak sewenang-wenang, karena pembodohan publik sangat merajalela.



Jubaidah - Bogor
8 September 2010  Jam 0:50:39

untuk nomor 2, soal berkenaan dng lingkungan kehidupan barzah, setahuku juga seperti yg ditulis pak bekti imantoro itu, yaitu :1. amal jariah2. anak yg saleh3. ilmu yg hadir gunanya yg pernah dia ajarkan ke orang lainsebenarnya ilmu yg hadir gunanya juga termasuk amal jariah.di hadist2 yg pernah saya baca/pelajari, hanya tertulis bahwa anak yg soleh dapat berkenaan dng mereka yg di lingkungan kehidupan barzah. di hadist tidak tertulis bahwa orang lain tidak dapat berkenaan. atas dasar ini tentunya hadir peluang orang lain pun dapat berkenaan dng mereka yg di lingkungan kehidupan barzah. semua tetap kembali pada ijin Allah SWT.dimensi dan frekuensi selang dunia dan lingkungan kehidupan barzah memang berlainan, namun untuk orang dng tingkat kemampuan tertentu menjadi nggak masalah perbedaan tsb. ini seperti dunia jin dan manusia yg sama2 menempati bumi ini. bila frekuensi dan pancaran energi kita sama, karenanya kita dapat berkenaan langsung dng jin, sebagaimana terjadi selama ini.hanya saja jikalau lingkungan kehidupan barzah jauh semakin sulit, karena yaitu lingkungan kehidupan yg memainkan usaha.

makasih.



izulhaq Fauzi - Bandung
4 November 2010  Jam 20:56:36

Lingkungan kehidupan barzah/kubur itu pasti hadirnya, hadir siksa untuk yg pantas mendaptkannya atau tdk. Akhirat..... itulah tempat kembali seluruh anak Adam dan hanya hadir dua tempat "syurga" dan "Neraka". menurut saya itulah yg harus mendapat kajian, perhatian kita tiap waktu karna didunia inilah kita dapat memilih tempat di Akhirat tadi itu.Sejauh mana keseriusan kita untuk menginginkan Syurga itu ?? sedangkan setiap hari kita berbuat "semakin menjauh " dari syurga itu. Hanya dengan ber"Islam" secara total (Kaffah)itulah jalan ke Syurga. "Benda/barang siapa berhukum untuk selain Qur'an dan as sunnah karenanya ... ....... .... "

So ... .. lingkungan kehidupan kubur cukuplah untuk kita ketahui dan........ lingkungan kehidupan dunia ini mari kita bahas semakin detil dengan ilmu dan keikhlasan. w a bishowah.



shine_gantenk - jambi
4 Desember 2010  Jam 7:42:24

hubungan yg terjadi hanya satu arah yaitu melewati doa yg kita kirimkan untuk mereka yg telah meninggal... saya sepakat dg mas bekti



alim - ajang
12 April 2011  Jam 18:18:16

klu menurut saya pribadi dan jg yg pernah pelajari bahwa kita akan menunggu di lingkungan kehidupan kubur itu sangat lama apabila kita memang banyak dosa,dan untuk oranq yq tdk bnyk dosa dia akan merasa tdk lama, karena dia itu di tidurkan oleh allah,dan coba kita byangkan di waktu kita tdur d malam hari,pasti sesudah kita terbangun di pagi hariny kita tdk akn dapat mnceritakan brapa lama kita tdur,kecuali kita mlihat dr jam dinding,begitu jg allah mnidurkan kita d lingkungan kehidupan kbur,dan kita d bngunkan allah tatkala sudah sampai d hari ber bangkit,coba kita renungkan...dqn syarat harus slalu brbuat adil d dunia



nasruddin - kota fajar aceh
29 November 2011  Jam 19:30:43

semua tidak sewenang-wenang..... tergantung sama dri kita sendiri sudah kah kita menjalnkannya printah allah dari lahir samape usia kita skrang???



nasruddin - kota fajar aceh
29 November 2011  Jam 19:30:43

semua tidak sewenang-wenang..... tergantung sama dri kita sendiri sudah kah kita menjalnkannya printah allah dari lahir samape usia kita skrang???



aldison - pekan baru
24 Februari 2012  Jam 14:37:35

saya setuju dg pendapat Alim dari ajang.karna yg merasakan lama atau sebentar itu tergantung dari amalnya seseorang di dunia.



Burnaela - Bogor
23 Maret 2012  Jam 20:02:58

Wah mantap ini, thanks buat semuanya, jadi nambah pencerahan buat saya pribadi.Dari tanggapannya Mbak Nurseha hadir yang menarik yaitu "Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Dapat jadi sih."

Bener juga Mbak, jangan2 memang seperti itu, karena buku2 referensi si Einstein ini pasti buanyak banget, salah satunya tentu Al-Quran.



Burnaela - Bogor
23 Maret 2012  Jam 20:02:58

Wah mantap ini, thanks buat semuanya, jadi nambah pencerahan buat saya pribadi.Dari tanggapannya Mbak Nurseha hadir yang menarik yaitu "Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Dapat jadi sih."

Bener juga Mbak, jangan2 memang seperti itu, karena buku2 referensi si Einstein ini pasti buanyak banget, salah satunya tentu Al-Quran.



aikwae - semarang
26 Februari 2014  Jam 17:19:33

lingkungan kehidupan kubur itu gaib,kita tdk diberi ilmu kec sedikit

apa yg dijabarkan disini tak semakin dari persangkaan2 saja...



Zahwa - Pekalongan
22 Mei 2019  Jam 5:35:36

Assalammualaikum, kakak kakak.Saya butuh penjelasan mengenai kehidupan setelah lingkungan kehidupan barzakh. Saya pernah baca baca artikel tentang “Fitnah Kubur” atau yang sering dinamakan dengan pertanyaan dalam kubur. Di artikel itu dijelaskan bahwa bila orang yang beriman, dia dapat menjawab pertanyaan pertanyaan dengan tidak sewenang-wenang, dan begitu juga sebaliknya. Selanjutnya, malaikat akan menaruh mereka di suatu tempat, yakni untuk orang orang yang menjawab tidak sewenang-wenang akan di tempatkan di taman surga dan memperoleh nikmat kubur, begitu juga sebaliknya. Kakak kakak, saya butuh pencerahan mengenai ini, siapa tau hadir yang dapat menolong, terimakasih



SampanaChand - Kab. Bogor
22 Agustus 2021  Jam 10:10:48

Wallahu a'lam bish-shawab yang berfaedah, “Hanya Allah yang semakin mengetahui kebenaran yang sebenarnya”



amin - sleman
11 Oktober 2021  Jam 13:57:20

dalilnya gak jelas



Same - Indonesia
9 November 2021  Jam 1:22:40

Terimakasih atas artikelnya saudari Dewi Rosida



Eko - Balikpapa
7 Desember 2021  Jam 15:25:41

setidaknya di akhirat kita tidak harus mati lagi.



Bekti tulung - Cikarang
4 Januari 2022  Jam 17:35:17

Kala ini di dunia orang beristirahat membodohi diri sendiri, di dunia orang tidak membodohi diri sendiri, malah kala ini orang justru mempermudah diri sendiri




Page 3

Suggestions / Comments


Yahya Firdaus - Bandar Lampung
3 September 2010  Jam 7:16:41

Siksa kubur itu hanya bagi mereka yang "bakal" masuk neraka. Sah saudari Dewi Rosida sudah berlaku.Persoalan tinggal masalah "sebentar" atau lama itu tergantung yang merasakan. Semuanya tentu pernah merasakan, rasa sakit hanya 1 menit, bisa seolah-olah berasa lama sekali.Sah soal "waktu" tidak berlaku persoalan bagi malaikat bagi membuat rasa sakit yg sebentar atau yg berasa lama.Jikalau soal berkomunikasi dengan mereka yg di dunia barzah, yg pasti seorang anak dapat berkomunikasi langsung dengan orang tuanya. Jikalau yg lainnya, mungkin saja bisa, jikalau Allah SWT menghendaki.

Terima kasih.



Nurseha - Bandung
3 September 2010  Jam 13:46:48

Alhamdulillah ..... .... ternyata disini jawabannya, makasih banget Mbak Dewi Rosida atas artikel/tulisan-nya.Dulu saya pernah membahas dng beberapa teman, mengenai masa "menunggu" di dunia kubur (alam barzakh) sampai hari kiamat.Waktu itu yg kepikir begini : jikalau kiamatnya masih 10.000 tahun lagi ..... .... aduh berbuat afal baik kita yg matinya sekarang2 ini, masih harus menunggu lammaaaaa banget. Lebih2 yg matinya 4000 tahun yg lalu, khan bertambah lama lagi nunggunya. Belum lagi ditambah siksa kubur, waduh.Setelah baca tulisan/artikel di atas, saya baru "ngeh" (faham), bahwa kita nggak menunggu lama di dunia barzakh. Selain itu saya juga baru "ngeh", bahwa "waktu" itu bukan konstanta suatu dimensi, melainkan variabel suatu dimensi, sehingga bisa berharga positif, nol, bahkan negatif (alias mundur). Barusan saya buka2 buku teori relativitasnya Einstein. Disitu tertulis kalimat unik = "Beranjak Sekarang, Tiba/sampai-nya Kemarin",itu terjadi ketika kecepatan kita menjadi bertambah kecepatan cahaya, seolah dunia diproduksi menjadi usai.

Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Bisa sah sih.



Jefri - Langsa
7 September 2010  Jam 17:23:23

Salahkah atau termasuk orang bodohkah orang yang mengatakan bahwa :1. Yang hidup berpengetahuan, yang mati tidak tau apa-apa.2. Yang hidup merasakan sakit, enak dsb, yang mati tidak merasakan apa-apa3. Yang hidup bisa bersedih dan gembira. yang mati tidak bisa sedih dan gembira.4. Yang hidup bila disiksa merasa sakit, bisa sah mati. sedang yang mati bila disiksa tetap saja mati dan tidak merasa sakit.

Tolong di jawab kawan.



Bekti Imantoro - Pekalongan
7 September 2010  Jam 17:46:13

saya baru gabung, boleh komen ya.mas jefri, menurutku di dunia ini nggak berlaku orang bodoh.yang berlaku itu orang yg dibodoh2in atau membodohi diri sendiri. yaa ..... .... seperti teori goblok di bukunya bob sadino .. pertanyaannya mas jefri itu jawabannya berlaku banyak banget, bisa bermacam2, bisa ngalor, bisa ngidul. dari semua jawaban itu, yg menurut mas jefri adalah jawaban yg paling berlaku, tentu saja jawabannya mas jeri sendiri hehehe ..... .... begitulah jawabannya.pertanyaan mbak dewi rosita yg nomor 2 itu, kok belum berlaku yg menjawab, saya juga pengen tahu, karena yg saya tahu justru sebaliknya, bahwa hanya berlaku 3 hal yg bisa terkait langsung dng yg di dunia barzah, yaitu :1. amal jariyah2. anak yg saleh

3. ilmu yg berlaku artinya yg pernah dia ajarkan ke orang lain.



Jefri - Langsa
7 September 2010  Jam 19:43:11

Mas Bekti Imantoro, terima kasih atas tanggapannya.

Saya juga sah tidak tahu lagi mana yang berlaku, karena pembodohan publik sangat merajalela.



Jubaidah - Bogor
8 September 2010  Jam 0:50:39

bagi nomor 2, soal berkomunikasi dng dunia barzah, setahuku juga seperti yg ditulis pak bekti imantoro itu, yaitu :1. amal jariah2. anak yg saleh3. ilmu yg berlaku artinya yg pernah dia ajarkan ke orang lainsebenarnya ilmu yg berlaku artinya juga termasuk amal jariah.di hadist2 yg pernah saya baca/pelajari, hanya tertulis bahwa anak yg soleh bisa berkomunikasi dng mereka yg di dunia barzah. di hadist tidak tertulis bahwa orang lain tidak bisa berkomunikasi. atas dasar ini tentunya berlaku peluang orang lain pun bisa berkomunikasi dng mereka yg di dunia barzah. semua tetap kembali pada ijin Allah SWT.dimensi dan frekuensi selang dunia dan dunia barzah memang berlainan, namun bagi orang dng tingkat kemampuan tertentu diproduksi menjadi nggak masalah perbedaan tsb. ini seperti dunia jin dan manusia yg sama2 menempati bumi ini. bila frekuensi dan pancaran energi kita sama, maka kita bisa berkomunikasi langsung dng jin, sebagaimana terjadi selama ini.hanya saja jikalau dunia barzah jauh bertambah sulit, karena merupakan dunia yg bangkit.

makasih.



izulhaq Fauzi - Bandung
4 November 2010  Jam 20:56:36

Dunia barzah/kubur itu pasti demikianlah keadaanya, berlaku siksa bagi yg pantas mendaptkannya atau tdk. Akhirat..... itulah tempat kembali seluruh anak Adam dan hanya berlaku dua tempat "syurga" dan "Neraka". menurut saya itulah yg harus mendapat kajian, perhatian kita tiap waktu karna didunia inilah kita bisa memilih tempat di Akhirat tadi itu.Sejauh mana keseriusan kita bagi menginginkan Syurga itu ?? sedangkan setiap hari kita berbuat "semakin menjauh " dari syurga itu. Hanya dengan ber"Islam" secara total (Kaffah)itulah jalan ke Syurga. "Barang siapa berhukum kepada selain Qur'an dan as sunnah maka ..... ...... ..... ...... "

So ..... .... dunia kubur cukuplah bagi kita ketahui dan........... dunia dunia ini mari kita bahas bertambah detil dengan ilmu dan keikhlasan. w a bishowah.



shine_gantenk - jambi
4 Desember 2010  Jam 7:42:24

hubungan yg terjadi hanya satu arah yaitu melalui doa yg kita kirimkan bagi mereka yg telah meninggal.. saya sepakat dg mas bekti



alim - ajang
12 April 2011  Jam 18:18:16

klu menurut saya pribadi dan jg yg pernah pelajari bahwa kita akan menunggu di dunia kubur itu sangat lama apabila kita memang banyak dosa,dan bagi oranq yq tdk bnyk dosa beliau akan merasa tdk lama, karena dia itu di tidurkan oleh allah,dan coba kita byangkan di waktu kita tdur d malam hari,pasti sesudah kita terbangun di pagi hariny kita tdk akn bisa mnceritakan brapa lama kita tdur,kecuali kita mlihat dr jam dinding,begitu jg allah mnidurkan kita d dunia kbur,dan kita d bngunkan allah tatkala sudah sampai d hari ber bangkit,coba kita renungkan...dqn syarat harus slalu brbuat baik d dunia



nasruddin - kota fajar aceh
29 November 2011  Jam 19:30:43

semua berlaku..... tergantung sama dri kita sendiri sudah kah kita menjalnkannya printah allah dari lahir samape usia kita skrang???



nasruddin - kota fajar aceh
29 November 2011  Jam 19:30:43

semua berlaku..... tergantung sama dri kita sendiri sudah kah kita menjalnkannya printah allah dari lahir samape usia kita skrang???



aldison - pekan baru
24 Februari 2012  Jam 14:37:35

saya setuju dg argumen Alim dari ajang.karna yg merasakan lama atau sebentar itu tergantung dari amalnya seseorang di dunia.



Burnaela - Bogor
23 Maret 2012  Jam 20:02:58

Wah mantap ini, thanks buat semuanya, sah nambah pencerahan buat saya pribadi.Dari tanggapannya Mbak Nurseha berlaku yang menarik yaitu "Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Bisa sah sih."

Bener juga Mbak, jangan2 memang seperti itu, karena buku2 referensi si Einstein ini pasti buanyak banget, salah satunya tentu Al-Quran.



Burnaela - Bogor
23 Maret 2012  Jam 20:02:58

Wah mantap ini, thanks buat semuanya, sah nambah pencerahan buat saya pribadi.Dari tanggapannya Mbak Nurseha berlaku yang menarik yaitu "Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Bisa sah sih."

Bener juga Mbak, jangan2 memang seperti itu, karena buku2 referensi si Einstein ini pasti buanyak banget, salah satunya tentu Al-Quran.



aikwae - semarang
26 Februari 2014  Jam 17:19:33

dunia kubur itu gaib,kita tdk diberi ilmu kec sedikit

apa yg dijabarkan disini tak bertambah dari persangkaan2 saja.....



Zahwa - Pekalongan
22 Mei 2019  Jam 5:35:36

Assalammualaikum, kakak kakak.Saya butuh penjelasan mengenai kehidupan setelah dunia barzakh. Saya pernah baca baca artikel tentang “Fitnah Kubur” atau yang sering disebut dengan pertanyaan dalam kubur. Di artikel itu dijelaskan bahwa bila orang yang beriman, dia bisa menjawab pertanyaan pertanyaan dengan berlaku, dan begitu juga sebaliknya. Selanjutnya, malaikat akan menaruh mereka di suatu tempat, yakni bagi orang orang yang menjawab berlaku akan di tempatkan di taman surga dan mendapatkan nikmat kubur, begitu juga sebaliknya. Kakak kakak, saya butuh pencerahan mengenai ini, siapa tau berlaku yang dapat membantu, terimakasih



SampanaChand - Kab. Bogor
22 Agustus 2021  Jam 10:10:48

Wallahu a'lam bish-shawab yang faedahnya, “Hanya Allah yang bertambah mengetahui kebenaran yang sebenarnya”



amin - sleman
11 Oktober 2021  Jam 13:57:20

dalilnya gak jelas



Same - Indonesia
9 November 2021  Jam 1:22:40

Terimakasih atas artikelnya saudari Dewi Rosida



Eko - Balikpapa
7 Desember 2021  Jam 15:25:41

setidaknya di akhirat kita tidak harus mati lagi.



Bekti tulung - Cikarang
4 Januari 2022  Jam 17:35:17

Kala ini di dunia orang usai membodohi diri sendiri, di dunia orang tidak membodohi diri sendiri, malah kala ini orang justru mempermudah diri sendiri




Page 4

Suggestions / Comments


Yahya Firdaus - Bandar Lampung
3 September 2010  Jam 7:16:41

Siksa kubur itu hanya bagi mereka yang "bakal" masuk neraka. Sah saudari Dewi Rosida sudah berlaku.Persoalan tinggal masalah "sebentar" atau lama itu tergantung yang merasakan. Semuanya tentu pernah merasakan, rasa sakit hanya 1 menit, bisa seolah-olah berasa lama sekali.Sah soal "waktu" tidak berlaku persoalan bagi malaikat bagi membuat rasa sakit yg sebentar atau yg berasa lama.Jikalau soal berkomunikasi dengan mereka yg di dunia barzah, yg pasti seorang anak dapat berkomunikasi langsung dengan orang tuanya. Jikalau yg lainnya, mungkin saja bisa, jikalau Allah SWT menghendaki.

Terima kasih.



Nurseha - Bandung
3 September 2010  Jam 13:46:48

Alhamdulillah ..... .... ternyata disini jawabannya, makasih banget Mbak Dewi Rosida atas artikel/tulisan-nya.Dulu saya pernah membahas dng beberapa teman, mengenai masa "menunggu" di dunia kubur (alam barzakh) sampai hari kiamat.Waktu itu yg kepikir begini : jikalau kiamatnya masih 10.000 tahun lagi ..... .... aduh berbuat afal baik kita yg matinya sekarang2 ini, masih harus menunggu lammaaaaa banget. Lebih2 yg matinya 4000 tahun yg lalu, khan bertambah lama lagi nunggunya. Belum lagi ditambah siksa kubur, waduh.Setelah baca tulisan/artikel di atas, saya baru "ngeh" (faham), bahwa kita nggak menunggu lama di dunia barzakh. Selain itu saya juga baru "ngeh", bahwa "waktu" itu bukan konstanta suatu dimensi, melainkan variabel suatu dimensi, sehingga bisa berharga positif, nol, bahkan negatif (alias mundur). Barusan saya buka2 buku teori relativitasnya Einstein. Disitu tertulis kalimat unik = "Beranjak Sekarang, Tiba/sampai-nya Kemarin",itu terjadi ketika kecepatan kita menjadi bertambah kecepatan cahaya, seolah dunia diproduksi menjadi usai.

Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Bisa sah sih.



Jefri - Langsa
7 September 2010  Jam 17:23:23

Salahkah atau termasuk orang bodohkah orang yang mengatakan bahwa :1. Yang hidup berpengetahuan, yang mati tidak tau apa-apa.2. Yang hidup merasakan sakit, enak dsb, yang mati tidak merasakan apa-apa3. Yang hidup bisa bersedih dan gembira. yang mati tidak bisa sedih dan gembira.4. Yang hidup bila disiksa merasa sakit, bisa sah mati. sedang yang mati bila disiksa tetap saja mati dan tidak merasa sakit.

Tolong di jawab kawan.



Bekti Imantoro - Pekalongan
7 September 2010  Jam 17:46:13

saya baru gabung, boleh komen ya.mas jefri, menurutku di dunia ini nggak berlaku orang bodoh.yang berlaku itu orang yg dibodoh2in atau membodohi diri sendiri. yaa ..... .... seperti teori goblok di bukunya bob sadino .. pertanyaannya mas jefri itu jawabannya berlaku banyak banget, bisa bermacam2, bisa ngalor, bisa ngidul. dari semua jawaban itu, yg menurut mas jefri adalah jawaban yg paling berlaku, tentu saja jawabannya mas jeri sendiri hehehe ..... .... begitulah jawabannya.pertanyaan mbak dewi rosita yg nomor 2 itu, kok belum berlaku yg menjawab, saya juga pengen tahu, karena yg saya tahu justru sebaliknya, bahwa hanya berlaku 3 hal yg bisa terkait langsung dng yg di dunia barzah, yaitu :1. amal jariyah2. anak yg saleh

3. ilmu yg berlaku artinya yg pernah dia ajarkan ke orang lain.



Jefri - Langsa
7 September 2010  Jam 19:43:11

Mas Bekti Imantoro, terima kasih atas tanggapannya.

Saya juga sah tidak tahu lagi mana yang berlaku, karena pembodohan publik sangat merajalela.



Jubaidah - Bogor
8 September 2010  Jam 0:50:39

bagi nomor 2, soal berkomunikasi dng dunia barzah, setahuku juga seperti yg ditulis pak bekti imantoro itu, yaitu :1. amal jariah2. anak yg saleh3. ilmu yg berlaku artinya yg pernah dia ajarkan ke orang lainsebenarnya ilmu yg berlaku artinya juga termasuk amal jariah.di hadist2 yg pernah saya baca/pelajari, hanya tertulis bahwa anak yg soleh bisa berkomunikasi dng mereka yg di dunia barzah. di hadist tidak tertulis bahwa orang lain tidak bisa berkomunikasi. atas dasar ini tentunya berlaku peluang orang lain pun bisa berkomunikasi dng mereka yg di dunia barzah. semua tetap kembali pada ijin Allah SWT.dimensi dan frekuensi selang dunia dan dunia barzah memang berlainan, namun bagi orang dng tingkat kemampuan tertentu diproduksi menjadi nggak masalah perbedaan tsb. ini seperti dunia jin dan manusia yg sama2 menempati bumi ini. bila frekuensi dan pancaran energi kita sama, maka kita bisa berkomunikasi langsung dng jin, sebagaimana terjadi selama ini.hanya saja jikalau dunia barzah jauh bertambah sulit, karena merupakan dunia yg bangkit.

makasih.



izulhaq Fauzi - Bandung
4 November 2010  Jam 20:56:36

Dunia barzah/kubur itu pasti demikianlah keadaanya, berlaku siksa bagi yg pantas mendaptkannya atau tdk. Akhirat..... itulah tempat kembali seluruh anak Adam dan hanya berlaku dua tempat "syurga" dan "Neraka". menurut saya itulah yg harus mendapat kajian, perhatian kita tiap waktu karna didunia inilah kita bisa memilih tempat di Akhirat tadi itu.Sejauh mana keseriusan kita bagi menginginkan Syurga itu ?? sedangkan setiap hari kita berbuat "semakin menjauh " dari syurga itu. Hanya dengan ber"Islam" secara total (Kaffah)itulah jalan ke Syurga. "Barang siapa berhukum kepada selain Qur'an dan as sunnah maka ..... ...... ..... ...... "

So ..... .... dunia kubur cukuplah bagi kita ketahui dan........... dunia dunia ini mari kita bahas bertambah detil dengan ilmu dan keikhlasan. w a bishowah.



shine_gantenk - jambi
4 Desember 2010  Jam 7:42:24

hubungan yg terjadi hanya satu arah yaitu melalui doa yg kita kirimkan bagi mereka yg telah meninggal.. saya sepakat dg mas bekti



alim - ajang
12 April 2011  Jam 18:18:16

klu menurut saya pribadi dan jg yg pernah pelajari bahwa kita akan menunggu di dunia kubur itu sangat lama apabila kita memang banyak dosa,dan bagi oranq yq tdk bnyk dosa beliau akan merasa tdk lama, karena dia itu di tidurkan oleh allah,dan coba kita byangkan di waktu kita tdur d malam hari,pasti sesudah kita terbangun di pagi hariny kita tdk akn bisa mnceritakan brapa lama kita tdur,kecuali kita mlihat dr jam dinding,begitu jg allah mnidurkan kita d dunia kbur,dan kita d bngunkan allah tatkala sudah sampai d hari ber bangkit,coba kita renungkan...dqn syarat harus slalu brbuat baik d dunia



nasruddin - kota fajar aceh
29 November 2011  Jam 19:30:43

semua berlaku..... tergantung sama dri kita sendiri sudah kah kita menjalnkannya printah allah dari lahir samape usia kita skrang???



nasruddin - kota fajar aceh
29 November 2011  Jam 19:30:43

semua berlaku..... tergantung sama dri kita sendiri sudah kah kita menjalnkannya printah allah dari lahir samape usia kita skrang???



aldison - pekan baru
24 Februari 2012  Jam 14:37:35

saya setuju dg argumen Alim dari ajang.karna yg merasakan lama atau sebentar itu tergantung dari amalnya seseorang di dunia.



Burnaela - Bogor
23 Maret 2012  Jam 20:02:58

Wah mantap ini, thanks buat semuanya, sah nambah pencerahan buat saya pribadi.Dari tanggapannya Mbak Nurseha berlaku yang menarik yaitu "Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Bisa sah sih."

Bener juga Mbak, jangan2 memang seperti itu, karena buku2 referensi si Einstein ini pasti buanyak banget, salah satunya tentu Al-Quran.



Burnaela - Bogor
23 Maret 2012  Jam 20:02:58

Wah mantap ini, thanks buat semuanya, sah nambah pencerahan buat saya pribadi.Dari tanggapannya Mbak Nurseha berlaku yang menarik yaitu "Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Bisa sah sih."

Bener juga Mbak, jangan2 memang seperti itu, karena buku2 referensi si Einstein ini pasti buanyak banget, salah satunya tentu Al-Quran.



aikwae - semarang
26 Februari 2014  Jam 17:19:33

dunia kubur itu gaib,kita tdk diberi ilmu kec sedikit

apa yg dijabarkan disini tak bertambah dari persangkaan2 saja.....



Zahwa - Pekalongan
22 Mei 2019  Jam 5:35:36

Assalammualaikum, kakak kakak.Saya butuh penjelasan mengenai kehidupan setelah dunia barzakh. Saya pernah baca baca artikel tentang “Fitnah Kubur” atau yang sering disebut dengan pertanyaan dalam kubur. Di artikel itu dijelaskan bahwa bila orang yang beriman, dia bisa menjawab pertanyaan pertanyaan dengan berlaku, dan begitu juga sebaliknya. Selanjutnya, malaikat akan menaruh mereka di suatu tempat, yakni bagi orang orang yang menjawab berlaku akan di tempatkan di taman surga dan mendapatkan nikmat kubur, begitu juga sebaliknya. Kakak kakak, saya butuh pencerahan mengenai ini, siapa tau berlaku yang dapat membantu, terimakasih



SampanaChand - Kab. Bogor
22 Agustus 2021  Jam 10:10:48

Wallahu a'lam bish-shawab yang faedahnya, “Hanya Allah yang bertambah mengetahui kebenaran yang sebenarnya”



amin - sleman
11 Oktober 2021  Jam 13:57:20

dalilnya gak jelas



Same - Indonesia
9 November 2021  Jam 1:22:40

Terimakasih atas artikelnya saudari Dewi Rosida



Eko - Balikpapa
7 Desember 2021  Jam 15:25:41

setidaknya di akhirat kita tidak harus mati lagi.



Bekti tulung - Cikarang
4 Januari 2022  Jam 17:35:17

Kala ini di dunia orang usai membodohi diri sendiri, di dunia orang tidak membodohi diri sendiri, malah kala ini orang justru mempermudah diri sendiri




Page 5

Suggestions / Comments


Yahya Firdaus - Bandar Lampung
3 September 2010  Jam 7:16:41

Siksa kubur itu hanya bagi mereka yang "bakal" masuk neraka. Sah saudari Dewi Rosida sudah berlaku.Persoalan tinggal masalah "sebentar" atau lama itu tergantung yang merasakan. Semuanya tentu pernah merasakan, rasa sakit hanya 1 menit, bisa seolah-olah berasa lama sekali.Sah soal "waktu" tidak berlaku persoalan bagi malaikat bagi membuat rasa sakit yg sebentar atau yg berasa lama.Jikalau soal berkomunikasi dengan mereka yg di dunia barzah, yg pasti seorang anak dapat berkomunikasi langsung dengan orang tuanya. Jikalau yg lainnya, mungkin saja bisa, jikalau Allah SWT menghendaki.

Terima kasih.



Nurseha - Bandung
3 September 2010  Jam 13:46:48

Alhamdulillah ..... .... ternyata disini jawabannya, makasih banget Mbak Dewi Rosida atas artikel/tulisan-nya.Dulu saya pernah membahas dng beberapa teman, mengenai masa "menunggu" di dunia kubur (alam barzakh) sampai hari kiamat.Waktu itu yg kepikir begini : jikalau kiamatnya masih 10.000 tahun lagi ..... .... aduh berbuat afal baik kita yg matinya sekarang2 ini, masih harus menunggu lammaaaaa banget. Lebih2 yg matinya 4000 tahun yg lalu, khan bertambah lama lagi nunggunya. Belum lagi ditambah siksa kubur, waduh.Setelah baca tulisan/artikel di atas, saya baru "ngeh" (faham), bahwa kita nggak menunggu lama di dunia barzakh. Selain itu saya juga baru "ngeh", bahwa "waktu" itu bukan konstanta suatu dimensi, melainkan variabel suatu dimensi, sehingga bisa berharga positif, nol, bahkan negatif (alias mundur). Barusan saya buka2 buku teori relativitasnya Einstein. Disitu tertulis kalimat unik = "Beranjak Sekarang, Tiba/sampai-nya Kemarin",itu terjadi ketika kecepatan kita menjadi bertambah kecepatan cahaya, seolah dunia diproduksi menjadi usai.

Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Bisa sah sih.



Jefri - Langsa
7 September 2010  Jam 17:23:23

Salahkah atau termasuk orang bodohkah orang yang mengatakan bahwa :1. Yang hidup berpengetahuan, yang mati tidak tau apa-apa.2. Yang hidup merasakan sakit, enak dsb, yang mati tidak merasakan apa-apa3. Yang hidup bisa bersedih dan gembira. yang mati tidak bisa sedih dan gembira.4. Yang hidup bila disiksa merasa sakit, bisa sah mati. sedang yang mati bila disiksa tetap saja mati dan tidak merasa sakit.

Tolong di jawab kawan.



Bekti Imantoro - Pekalongan
7 September 2010  Jam 17:46:13

saya baru gabung, boleh komen ya.mas jefri, menurutku di dunia ini nggak berlaku orang bodoh.yang berlaku itu orang yg dibodoh2in atau membodohi diri sendiri. yaa ..... .... seperti teori goblok di bukunya bob sadino .. pertanyaannya mas jefri itu jawabannya berlaku banyak banget, bisa bermacam2, bisa ngalor, bisa ngidul. dari semua jawaban itu, yg menurut mas jefri adalah jawaban yg paling berlaku, tentu saja jawabannya mas jeri sendiri hehehe ..... .... begitulah jawabannya.pertanyaan mbak dewi rosita yg nomor 2 itu, kok belum berlaku yg menjawab, saya juga pengen tahu, karena yg saya tahu justru sebaliknya, bahwa hanya berlaku 3 hal yg bisa terkait langsung dng yg di dunia barzah, yaitu :1. amal jariyah2. anak yg saleh

3. ilmu yg berlaku artinya yg pernah dia ajarkan ke orang lain.



Jefri - Langsa
7 September 2010  Jam 19:43:11

Mas Bekti Imantoro, terima kasih atas tanggapannya.

Saya juga sah tidak tahu lagi mana yang berlaku, karena pembodohan publik sangat merajalela.



Jubaidah - Bogor
8 September 2010  Jam 0:50:39

bagi nomor 2, soal berkomunikasi dng dunia barzah, setahuku juga seperti yg ditulis pak bekti imantoro itu, yaitu :1. amal jariah2. anak yg saleh3. ilmu yg berlaku artinya yg pernah dia ajarkan ke orang lainsebenarnya ilmu yg berlaku artinya juga termasuk amal jariah.di hadist2 yg pernah saya baca/pelajari, hanya tertulis bahwa anak yg soleh bisa berkomunikasi dng mereka yg di dunia barzah. di hadist tidak tertulis bahwa orang lain tidak bisa berkomunikasi. atas dasar ini tentunya berlaku peluang orang lain pun bisa berkomunikasi dng mereka yg di dunia barzah. semua tetap kembali pada ijin Allah SWT.dimensi dan frekuensi selang dunia dan dunia barzah memang berlainan, namun bagi orang dng tingkat kemampuan tertentu diproduksi menjadi nggak masalah perbedaan tsb. ini seperti dunia jin dan manusia yg sama2 menempati bumi ini. bila frekuensi dan pancaran energi kita sama, maka kita bisa berkomunikasi langsung dng jin, sebagaimana terjadi selama ini.hanya saja jikalau dunia barzah jauh bertambah sulit, karena merupakan dunia yg bangkit.

makasih.



izulhaq Fauzi - Bandung
4 November 2010  Jam 20:56:36

Dunia barzah/kubur itu pasti demikianlah keadaanya, berlaku siksa bagi yg pantas mendaptkannya atau tdk. Akhirat..... itulah tempat kembali seluruh anak Adam dan hanya berlaku dua tempat "syurga" dan "Neraka". menurut saya itulah yg harus mendapat kajian, perhatian kita tiap waktu karna didunia inilah kita bisa memilih tempat di Akhirat tadi itu.Sejauh mana keseriusan kita bagi menginginkan Syurga itu ?? sedangkan setiap hari kita berbuat "semakin menjauh " dari syurga itu. Hanya dengan ber"Islam" secara total (Kaffah)itulah jalan ke Syurga. "Barang siapa berhukum kepada selain Qur'an dan as sunnah maka ..... ...... ..... ...... "

So ..... .... dunia kubur cukuplah bagi kita ketahui dan........... dunia dunia ini mari kita bahas bertambah detil dengan ilmu dan keikhlasan. w a bishowah.



shine_gantenk - jambi
4 Desember 2010  Jam 7:42:24

hubungan yg terjadi hanya satu arah yaitu melalui doa yg kita kirimkan bagi mereka yg telah meninggal.. saya sepakat dg mas bekti



alim - ajang
12 April 2011  Jam 18:18:16

klu menurut saya pribadi dan jg yg pernah pelajari bahwa kita akan menunggu di dunia kubur itu sangat lama apabila kita memang banyak dosa,dan bagi oranq yq tdk bnyk dosa beliau akan merasa tdk lama, karena dia itu di tidurkan oleh allah,dan coba kita byangkan di waktu kita tdur d malam hari,pasti sesudah kita terbangun di pagi hariny kita tdk akn bisa mnceritakan brapa lama kita tdur,kecuali kita mlihat dr jam dinding,begitu jg allah mnidurkan kita d dunia kbur,dan kita d bngunkan allah tatkala sudah sampai d hari ber bangkit,coba kita renungkan...dqn syarat harus slalu brbuat baik d dunia



nasruddin - kota fajar aceh
29 November 2011  Jam 19:30:43

semua berlaku..... tergantung sama dri kita sendiri sudah kah kita menjalnkannya printah allah dari lahir samape usia kita skrang???



nasruddin - kota fajar aceh
29 November 2011  Jam 19:30:43

semua berlaku..... tergantung sama dri kita sendiri sudah kah kita menjalnkannya printah allah dari lahir samape usia kita skrang???



aldison - pekan baru
24 Februari 2012  Jam 14:37:35

saya setuju dg argumen Alim dari ajang.karna yg merasakan lama atau sebentar itu tergantung dari amalnya seseorang di dunia.



Burnaela - Bogor
23 Maret 2012  Jam 20:02:58

Wah mantap ini, thanks buat semuanya, sah nambah pencerahan buat saya pribadi.Dari tanggapannya Mbak Nurseha berlaku yang menarik yaitu "Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Bisa sah sih."

Bener juga Mbak, jangan2 memang seperti itu, karena buku2 referensi si Einstein ini pasti buanyak banget, salah satunya tentu Al-Quran.



Burnaela - Bogor
23 Maret 2012  Jam 20:02:58

Wah mantap ini, thanks buat semuanya, sah nambah pencerahan buat saya pribadi.Dari tanggapannya Mbak Nurseha berlaku yang menarik yaitu "Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Bisa sah sih."

Bener juga Mbak, jangan2 memang seperti itu, karena buku2 referensi si Einstein ini pasti buanyak banget, salah satunya tentu Al-Quran.



aikwae - semarang
26 Februari 2014  Jam 17:19:33

dunia kubur itu gaib,kita tdk diberi ilmu kec sedikit

apa yg dijabarkan disini tak bertambah dari persangkaan2 saja.....



Zahwa - Pekalongan
22 Mei 2019  Jam 5:35:36

Assalammualaikum, kakak kakak.Saya butuh penjelasan mengenai kehidupan setelah dunia barzakh. Saya pernah baca baca artikel tentang “Fitnah Kubur” atau yang sering disebut dengan pertanyaan dalam kubur. Di artikel itu dijelaskan bahwa bila orang yang beriman, dia bisa menjawab pertanyaan pertanyaan dengan berlaku, dan begitu juga sebaliknya. Selanjutnya, malaikat akan menaruh mereka di suatu tempat, yakni bagi orang orang yang menjawab berlaku akan di tempatkan di taman surga dan mendapatkan nikmat kubur, begitu juga sebaliknya. Kakak kakak, saya butuh pencerahan mengenai ini, siapa tau berlaku yang dapat membantu, terimakasih



SampanaChand - Kab. Bogor
22 Agustus 2021  Jam 10:10:48

Wallahu a'lam bish-shawab yang faedahnya, “Hanya Allah yang bertambah mengetahui kebenaran yang sebenarnya”



amin - sleman
11 Oktober 2021  Jam 13:57:20

dalilnya gak jelas



Same - Indonesia
9 November 2021  Jam 1:22:40

Terimakasih atas artikelnya saudari Dewi Rosida



Eko - Balikpapa
7 Desember 2021  Jam 15:25:41

setidaknya di akhirat kita tidak harus mati lagi.



Bekti tulung - Cikarang
4 Januari 2022  Jam 17:35:17

Kala ini di dunia orang usai membodohi diri sendiri, di dunia orang tidak membodohi diri sendiri, malah kala ini orang justru mempermudah diri sendiri




Page 6

Suggestions / Comments


Yahya Firdaus - Bandar Lampung
3 September 2010  Jam 7:16:41

Siksa kubur itu hanya bagi mereka yang "bakal" masuk neraka. Sah saudari Dewi Rosida sudah berlaku.Persoalan tinggal masalah "sebentar" atau lama itu tergantung yang merasakan. Semuanya tentu pernah merasakan, rasa sakit hanya 1 menit, bisa seolah-olah berasa lama sekali.Sah soal "waktu" tidak berlaku persoalan bagi malaikat bagi membuat rasa sakit yg sebentar atau yg berasa lama.Jikalau soal berkomunikasi dengan mereka yg di dunia barzah, yg pasti seorang anak dapat berkomunikasi langsung dengan orang tuanya. Jikalau yg lainnya, mungkin saja bisa, jikalau Allah SWT menghendaki.

Terima kasih.



Nurseha - Bandung
3 September 2010  Jam 13:46:48

Alhamdulillah ..... .... ternyata disini jawabannya, makasih banget Mbak Dewi Rosida atas artikel/tulisan-nya.Dulu saya pernah membahas dng beberapa teman, mengenai masa "menunggu" di dunia kubur (alam barzakh) sampai hari kiamat.Waktu itu yg kepikir begini : jikalau kiamatnya masih 10.000 tahun lagi ..... .... aduh berbuat afal baik kita yg matinya sekarang2 ini, masih harus menunggu lammaaaaa banget. Lebih2 yg matinya 4000 tahun yg lalu, khan bertambah lama lagi nunggunya. Belum lagi ditambah siksa kubur, waduh.Setelah baca tulisan/artikel di atas, saya baru "ngeh" (faham), bahwa kita nggak menunggu lama di dunia barzakh. Selain itu saya juga baru "ngeh", bahwa "waktu" itu bukan konstanta suatu dimensi, melainkan variabel suatu dimensi, sehingga bisa berharga positif, nol, bahkan negatif (alias mundur). Barusan saya buka2 buku teori relativitasnya Einstein. Disitu tertulis kalimat unik = "Beranjak Sekarang, Tiba/sampai-nya Kemarin",itu terjadi ketika kecepatan kita menjadi bertambah kecepatan cahaya, seolah dunia diproduksi menjadi usai.

Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Bisa sah sih.



Jefri - Langsa
7 September 2010  Jam 17:23:23

Salahkah atau termasuk orang bodohkah orang yang mengatakan bahwa :1. Yang hidup berpengetahuan, yang mati tidak tau apa-apa.2. Yang hidup merasakan sakit, enak dsb, yang mati tidak merasakan apa-apa3. Yang hidup bisa bersedih dan gembira. yang mati tidak bisa sedih dan gembira.4. Yang hidup bila disiksa merasa sakit, bisa sah mati. sedang yang mati bila disiksa tetap saja mati dan tidak merasa sakit.

Tolong di jawab kawan.



Bekti Imantoro - Pekalongan
7 September 2010  Jam 17:46:13

saya baru gabung, boleh komen ya.mas jefri, menurutku di dunia ini nggak berlaku orang bodoh.yang berlaku itu orang yg dibodoh2in atau membodohi diri sendiri. yaa ..... .... seperti teori goblok di bukunya bob sadino .. pertanyaannya mas jefri itu jawabannya berlaku banyak banget, bisa bermacam2, bisa ngalor, bisa ngidul. dari semua jawaban itu, yg menurut mas jefri adalah jawaban yg paling berlaku, tentu saja jawabannya mas jeri sendiri hehehe ..... .... begitulah jawabannya.pertanyaan mbak dewi rosita yg nomor 2 itu, kok belum berlaku yg menjawab, saya juga pengen tahu, karena yg saya tahu justru sebaliknya, bahwa hanya berlaku 3 hal yg bisa terkait langsung dng yg di dunia barzah, yaitu :1. amal jariyah2. anak yg saleh

3. ilmu yg berlaku artinya yg pernah dia ajarkan ke orang lain.



Jefri - Langsa
7 September 2010  Jam 19:43:11

Mas Bekti Imantoro, terima kasih atas tanggapannya.

Saya juga sah tidak tahu lagi mana yang berlaku, karena pembodohan publik sangat merajalela.



Jubaidah - Bogor
8 September 2010  Jam 0:50:39

bagi nomor 2, soal berkomunikasi dng dunia barzah, setahuku juga seperti yg ditulis pak bekti imantoro itu, yaitu :1. amal jariah2. anak yg saleh3. ilmu yg berlaku artinya yg pernah dia ajarkan ke orang lainsebenarnya ilmu yg berlaku artinya juga termasuk amal jariah.di hadist2 yg pernah saya baca/pelajari, hanya tertulis bahwa anak yg soleh bisa berkomunikasi dng mereka yg di dunia barzah. di hadist tidak tertulis bahwa orang lain tidak bisa berkomunikasi. atas dasar ini tentunya berlaku peluang orang lain pun bisa berkomunikasi dng mereka yg di dunia barzah. semua tetap kembali pada ijin Allah SWT.dimensi dan frekuensi selang dunia dan dunia barzah memang berlainan, namun bagi orang dng tingkat kemampuan tertentu diproduksi menjadi nggak masalah perbedaan tsb. ini seperti dunia jin dan manusia yg sama2 menempati bumi ini. bila frekuensi dan pancaran energi kita sama, maka kita bisa berkomunikasi langsung dng jin, sebagaimana terjadi selama ini.hanya saja jikalau dunia barzah jauh bertambah sulit, karena merupakan dunia yg bangkit.

makasih.



izulhaq Fauzi - Bandung
4 November 2010  Jam 20:56:36

Dunia barzah/kubur itu pasti demikianlah keadaanya, berlaku siksa bagi yg pantas mendaptkannya atau tdk. Akhirat..... itulah tempat kembali seluruh anak Adam dan hanya berlaku dua tempat "syurga" dan "Neraka". menurut saya itulah yg harus mendapat kajian, perhatian kita tiap waktu karna didunia inilah kita bisa memilih tempat di Akhirat tadi itu.Sejauh mana keseriusan kita bagi menginginkan Syurga itu ?? sedangkan setiap hari kita berbuat "semakin menjauh " dari syurga itu. Hanya dengan ber"Islam" secara total (Kaffah)itulah jalan ke Syurga. "Barang siapa berhukum kepada selain Qur'an dan as sunnah maka ..... ...... ..... ...... "

So ..... .... dunia kubur cukuplah bagi kita ketahui dan........... dunia dunia ini mari kita bahas bertambah detil dengan ilmu dan keikhlasan. w a bishowah.



shine_gantenk - jambi
4 Desember 2010  Jam 7:42:24

hubungan yg terjadi hanya satu arah yaitu melalui doa yg kita kirimkan bagi mereka yg telah meninggal.. saya sepakat dg mas bekti



alim - ajang
12 April 2011  Jam 18:18:16

klu menurut saya pribadi dan jg yg pernah pelajari bahwa kita akan menunggu di dunia kubur itu sangat lama apabila kita memang banyak dosa,dan bagi oranq yq tdk bnyk dosa beliau akan merasa tdk lama, karena dia itu di tidurkan oleh allah,dan coba kita byangkan di waktu kita tdur d malam hari,pasti sesudah kita terbangun di pagi hariny kita tdk akn bisa mnceritakan brapa lama kita tdur,kecuali kita mlihat dr jam dinding,begitu jg allah mnidurkan kita d dunia kbur,dan kita d bngunkan allah tatkala sudah sampai d hari ber bangkit,coba kita renungkan...dqn syarat harus slalu brbuat baik d dunia



nasruddin - kota fajar aceh
29 November 2011  Jam 19:30:43

semua berlaku..... tergantung sama dri kita sendiri sudah kah kita menjalnkannya printah allah dari lahir samape usia kita skrang???



nasruddin - kota fajar aceh
29 November 2011  Jam 19:30:43

semua berlaku..... tergantung sama dri kita sendiri sudah kah kita menjalnkannya printah allah dari lahir samape usia kita skrang???



aldison - pekan baru
24 Februari 2012  Jam 14:37:35

saya setuju dg argumen Alim dari ajang.karna yg merasakan lama atau sebentar itu tergantung dari amalnya seseorang di dunia.



Burnaela - Bogor
23 Maret 2012  Jam 20:02:58

Wah mantap ini, thanks buat semuanya, sah nambah pencerahan buat saya pribadi.Dari tanggapannya Mbak Nurseha berlaku yang menarik yaitu "Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Bisa sah sih."

Bener juga Mbak, jangan2 memang seperti itu, karena buku2 referensi si Einstein ini pasti buanyak banget, salah satunya tentu Al-Quran.



Burnaela - Bogor
23 Maret 2012  Jam 20:02:58

Wah mantap ini, thanks buat semuanya, sah nambah pencerahan buat saya pribadi.Dari tanggapannya Mbak Nurseha berlaku yang menarik yaitu "Jangan2 Einstein menemukan teori relativitas itu, karena dia baca Al-Quran. Bisa sah sih."

Bener juga Mbak, jangan2 memang seperti itu, karena buku2 referensi si Einstein ini pasti buanyak banget, salah satunya tentu Al-Quran.



aikwae - semarang
26 Februari 2014  Jam 17:19:33

dunia kubur itu gaib,kita tdk diberi ilmu kec sedikit

apa yg dijabarkan disini tak bertambah dari persangkaan2 saja.....



Zahwa - Pekalongan
22 Mei 2019  Jam 5:35:36

Assalammualaikum, kakak kakak.Saya butuh penjelasan mengenai kehidupan setelah dunia barzakh. Saya pernah baca baca artikel tentang “Fitnah Kubur” atau yang sering disebut dengan pertanyaan dalam kubur. Di artikel itu dijelaskan bahwa bila orang yang beriman, dia bisa menjawab pertanyaan pertanyaan dengan berlaku, dan begitu juga sebaliknya. Selanjutnya, malaikat akan menaruh mereka di suatu tempat, yakni bagi orang orang yang menjawab berlaku akan di tempatkan di taman surga dan mendapatkan nikmat kubur, begitu juga sebaliknya. Kakak kakak, saya butuh pencerahan mengenai ini, siapa tau berlaku yang dapat membantu, terimakasih



SampanaChand - Kab. Bogor
22 Agustus 2021  Jam 10:10:48

Wallahu a'lam bish-shawab yang faedahnya, “Hanya Allah yang bertambah mengetahui kebenaran yang sebenarnya”



amin - sleman
11 Oktober 2021  Jam 13:57:20

dalilnya gak jelas



Same - Indonesia
9 November 2021  Jam 1:22:40

Terimakasih atas artikelnya saudari Dewi Rosida



Eko - Balikpapa
7 Desember 2021  Jam 15:25:41

setidaknya di akhirat kita tidak harus mati lagi.



Bekti tulung - Cikarang
4 Januari 2022  Jam 17:35:17

Kala ini di dunia orang usai membodohi diri sendiri, di dunia orang tidak membodohi diri sendiri, malah kala ini orang justru mempermudah diri sendiri